Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 15 dari 15 ayat untuk sangkut [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Taw 4:11) (ende)

Disini didaftarkan beberapa marga dan suku bangsa, jang ada sangkut-pautnja dengan marga Kaleb, meskipun bukan keturunan sama.

(0.71) (Neh 6:1) (ende)

Fasal ini menerangkan fasal 4(Neh 4). Dalam fasal 6(Neh 6) ini dihimpun beberapa peristiwa jang ada sangkut-pautnja dengan persekongkolan musuh, baik diluar, maupun didalam Jerusjalem.

(0.71) (Est 10:2) (ende)

Disini terdapat suatu berita mengenai radja Xerxes jang tiada sangkut-pautnja dengan isi kitab Ester. Ajat2 sangat serupa dengan rumus didalam kitab Radja2, jang menutup berita mengenai radja masing2.

(0.57) (Kej 41:45) (ende)

Safnat-Paneah, suatu nama Mesir jang berarti: "Tuhan bersabda, dan manusia hidup". Mungkin djuga nama ini ada sangkut-pautnja dengan tafsiran mimpi.

Asnat: bah. Mesir = Dipersembahkan kepada Neit, suatu Dewi.

Potifera: lihat Kej 37:36, tjatatan.

On, kemudiannja disebut Heliopolis, pusat pemudjaan matahari.

(0.57) (Kel 10:4) (ende)

Sedjak dahulu kala didaerah-daerah di Timur-Tengah hama belalang kerap kali menimbulkan kerusakan besar. Djuga dalam Amo 4:9; 7:1 dan Ula 28:38 disebut-sebut sebagai siksaan dan peringatan dari Jahwe. Terutama terkenallah uraian Joel 1 (Yoe 1) dan Yoe 2, jang mungkin ada sangkut-pautnja dengan bahala jang ditjeritakan disini.

(0.57) (Im 12:1) (ende)

Dengan melahirkan anak seperti seorang wanita kehilangan sebagian dari daja hidupnja. Dengan upatjara, ibadah kepada Allah jang hidup, daja itu harus dipulihkan dahulu, supaja ia dapat menghadap lagi kepada Jahwe jang hidup. Kenadjisan itupun tidak ada sangkut pautnja dengan dosa moril.

(0.57) (Bil 11:18) (ende)

Rakjat harus menjutjikan diri, oleh sebab Allah jang kudus akan menampakkan diri. Bagian ini (aj. 18-23)(Bil 11:18-23) tidak ada sangkut-pautnja dengan aj. 16-17(Bil 11:16-17). Ajat-ajat ini diteruskan aj. 24(Bil 11:24).

(0.57) (Hak 13:5) (ende: nazir)

(ada sangkut-pautnja dengan: nazar) ialah seorang jang untuk sementara atau tetap dibaktikan kepada Jahwe dan jang karenanja harus menuruti peraturan hidup tertentu, bukannja dibidang kesusilaan, melainkan dibidang ketahiran rituil: berpantang dari apa jang nadjis dan haram. Tanda pembaktiannja ialah: rambut jang tak ditjukur. Hal2 serupa ini masih dipraktikan kaum muslimin dalam djiarahnja ke Mekah (hadji).

(0.57) (Dan 2:1) (ende)

Fasal 2 menjadjikan suatu pandangan mengenai sedjarah. Sedjarah keradjaan2 terus berkembang menudju kekeruntuhan oleh turun tangan Allah, jang mengachiri semua. Radja, wakil Allah, menerima suatu wahju mengenai sedjarah itu dalam mimpi, jang dapat diartikan hanja oleh mereka, jang dianugerahi Tuhan. Seluruh fasal ini djuga menentang ilmu sihir dan penenungan kafir, jang tidak ada sangkut-pautnja dengan Allah jang benar.

(0.57) (Yl 1:1) (full: )

Penulis : Yoel

Tema : Hari Tuhan yang Besar dan Mengagumkan

Tanggal Penulisan: 835-830 SM (?)

Latar Belakang

Yoel, yang namanya berarti "Tuhan adalah Allah", memperkenalkan dirinya sebagai "bin Petuel" (Yoel 1:1). Banyaknya acuan ke Sion dan pelayanan di dalam Bait Suci sepanjang kitab ini menunjukkan bahwa ia seorang nabi kepada Yehuda dan Yerusalem. Keakrabannya dengan imam-imam menyebabkan beberapa orang mengira bahwa dia seorang nabi "imam" (bd. Yer 28:1,5) yang mengucapkan firman Tuhan yang sejati.

Karena Yoel tidak menyebutkan raja atau peristiwa bersejarah yang diketahui tanggalnya, maka saat pelayanan dan berita nubuatnya tidak pasti. Beberapa orang beranggapan bahwa pelayanan Yoel terjadi setelah para buangan Yahudi kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci (+ 510-400 SM). Pada waktu ini tidak ada raja di Yehuda dan para pemimpin rohani yang terkemuka adalah imam. Orang lain beranggapan bahwa berita Yoel terjadi sementara masa awal pemerintahan Raja Yoas (835-830 SM) yang naik takhta Yehuda pada usia 7 tahun (2Raj 11:21) dan tetap berada di bawah perwalian imam besar Yoyada selama ia di bawah umur; situasi itu mungkin menjelaskan keunggulan para imam dalam kitab ini dan tidak adanya acuan kepada raja. Tema nubuat dan gaya sastra Yoel lebih dekat dengan nabi-nabi abad kedelapan, Amos, Mikha, dan Yesaya daripada dengan nabi-nabi pasca-pembuangan seperti Hagai, Zakharia dan Maleakhi. Semua fakta ini dan beberapa fakta lainnya cenderung mengarah ke abad ke-9 SM sebagai latar belakang kitab ini.

Peristiwa langsung yang mengakibatkan penulisan kitab ini ialah serbuan belalang dan musim kering yang hebat, perpaduan yang menghancurkan hampir setiap lapisan masyarakat Yehuda. Kemampuan wabah belalang untuk melahap segala sesuatu yang hijau seluas beberapa mil persegi cukup sering terjadi di wilayah itu pada zaman dahulu dan sekarang.

Tujuan

Yoel berkhotbah dan menulis karena dua bencana alam yang baru terjadi serta kemungkinan adanya serbuan pasukan asing ke Yehuda tidak lama lagi. Tujuannya itu lipat tiga:

  1. (1) untuk mengumpulkan umat itu di hadapan Tuhan dalam suatu perkumpulan raya yang kudus (Yoel 1:14; Yoel 2:15-16);
  2. (2) untuk menasihati mereka agar bertobat dan dengan rendah hati kembali kepada Tuhan Allah dengan berpuasa, menangis, berkabung, dan bersyafaat memohon kemurahan Allah (Yoel 2:12-17); dan
  3. (3) untuk mencatat firman nubuat Allah kepada umat-Nya pada saat mereka sungguh-sungguh bertobat (Yoel 2:18--3:21).

Survai

Isi kitab ini terbagi atas tiga bagian.

  1. (1) Bagian satu (Yoel 1:2-20) menggambarkan kehancuran Yehuda ketika pasukan belalang yang besar melahap daun-daunan dari kebun anggur, pohon, dan ladang mereka (Yoel 1:7,10), dengan demikian mendatangkan kesengsaraan besar atas umat itu. Di tengah malapetaka itu, nabi Yoel meminta para pemimpin rohani Yehuda untuk memimpin bangsa itu kepada pertobatan nasional (Yoel 1:13-14).
  2. (2) Bagian dua (Yoel 2:1-17) mencatat dekatnya hukuman Allah yang bahkan lebih besar lagi dari utara (Yoel 1:1-11), baik dalam bentuk
    1. (a) bencana belalang lain yang secara kiasan dilukiskan sebagai pasukan perusak, atau
    2. (b) serbuan sebuah pasukan asing yang sungguh. Sekali lagi sang nabi mencanangkan tanda bahaya rohani di Sion (Yoel 2:1,15), memanggil perkumpulan raya yang kudus di mana para imam dan seluruh bangsa itu dengan sungguh-sungguh akan mencari kemurahan Allah di dalam pertobatan, puasa, syafaat dan kehancuran yang ikhlas di hadapan-Nya (Yoel 2:12-17).
  3. (3) Bagian terakhir (Yoel 2:18--3:21) diawali dengan pernyataan bahwa Allah mengasihani umat-Nya ketika melihat pertobatan mereka yang sungguh-sungguh (kata kerja Ibrani dalam Yoel 2:18-19 menunjuk tindakan yang sudah dikerjakan).

Pertobatan Yehuda yang rendah hati dan kemurahan Allah yang besar menjadi alasan bagi nubuat-nubuat Yoel tentang masa depan, yang mencakup janji-janji pemulihan (Yoel 2:19-27), pencurahan Roh Kudus atas seluruh umat manusia (Yoel 2:28-31) dan hukuman dan keselamatan Allah pada akhir zaman (Yoel 3:1-21).

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai kitab ini.

  1. (1) Kitab ini menjadi salah satu adikarya sastra yang terindah dalam PL.
  2. (2) Kitab ini berisi nubuat PL yang paling terkemuka tentang pencurahan Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada hari Pentakosta.
  3. (3) Kitab ini mencatat banyak malapetaka nasional -- bencana belalang, kekeringan dan kelaparan, kebakaran, serbuan pasukan asing, bencana-bencana di langit -- sebagai hukuman Allah atas kemerosotan rohani dan moral.
  4. (4) Kitab ini menekankan bahwa Allah kadang-kadang bekerja secara berdaulat di dalam sejarah melalui bencana-bencana alam dan serbuan pasukan supaya mendatangkan pertobatan, kebangunan rohani dan penebusan.
  5. (5) Kitab ini memperagakan seorang pengkhotbah kenabian yang, karena hubungannya dekat dengan Allah dan keunggulan rohani, dapat memanggil umat Allah secara meyakinkan untuk bertobat sebagai bangsa pada masa krisis dalam sejarah mereka dan menghasilkan hal-hal positif melalui pertobatan itu.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Beberapa ayat kitab Yoel sangat menyumbang kepada berita PB.

  1. (1) Nubuat tentang kedatangan Roh Kudus (Yoel 2:28-32) secara khusus dikutip Petrus dalam khotbahnya pada hari Pentakosta (Kis 2:16-21), setelah Roh Kudus turun dari sorga dengan kuasa atas 120 anggota gereja mula-mula dengan manifestasi-manifestasi rohani berupa berbicara dalam bahasa roh, bernubuat, dan memuji Allah (Kis 2:4,6-8,11,17-18).
  2. (2) Lagi pula, ajakan Petrus kepada banyak orang yang berkumpul pada hari raya Yahudi itu mengenai perlunya berseru kepada nama Tuhan dan menerima keselamatan telah diilhami (sebagian) oleh apa yang dikatakan Yoel (Yoel 2:32; Yoel 3:14, lih. Kis 2:21,37-41); Paulus juga mengutip ayat yang sama dari Yoel (lih Rom 10:13).
  3. (3) Tanda-tanda apokaliptis di langit yang dinubuatkan Yoel akan terjadi pada akhir zaman (Yoel 2:30-31) bukan saja dikutip oleh Petrus (Kis 2:19-20) tetapi juga diacu oleh Yesus (mis. Mat 24:29) dan Yohanes di Patmos (Wahy 6:12-14).
  4. (4) Akhirnya, nubuat Yoel tentang penghakiman Allah atas bangsa-bangsa di Lembah Yosafat (Yoel 3:2,12-14) dikembangkan lebih jauh dalam kitab terakhir di Alkitab (Wahy 14:18-20; Wahy 16:12-16; Wahy 19:19-21; Wahy 20:7-9).

Ada unsur masa kini dan masa depan dalam semua penerapan kitab Yoel oleh PB ini. Karunia-karunia Roh yang mulai mengalir melalui umat Allah pada hari Pentakosta masih tersedia bagi orang percaya hari ini (bd. 1Kor 12:1--14:40). Demikian pula, ayat-ayat yang langsung mendahului nubuat Yoel tentang Roh Kudus (yaitu gambaran masa menuai dari hujan musim gugur dan musim semi, Yoel 2:23-27) dan ayat-ayat setelah itu (yaitu tanda-tanda di langit pada akhir zaman, Yoel 2:30-32) menunjukkan bahwa nubuat tentang pencurahan Roh Kudus (Yoel 2:28-29) mencakup bukan hanya hujan awal Roh Kudus pada hari Pentakosta, tetapi juga pencurahan akhir Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada akhir zaman.

(0.43) (Ul 10:8) (jerusalem: TUHAN menunjuk suku Lewi) Ula 10:8-9 berupaya sisipan yang tidak bersangkutan dengan Ula 10:6-7 yang juga berupa sisipan dan berceritera tentang wafatnya Harun. Maka dipilihnya suku Lewi sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan wafatnya Harun. Menurut Kel 32:15-29 suku Lewi diangkat menjadi petugas ibadat sebagai balas jasa oleh karena mereka membunuh saudara-saudara mereka yang telah menyembah anak lembu emas. Itulah sebabnya mengapa Ulangan memasukkan berita itu ke dalam ceritera ini. Tetapi menurut Bil 1:50; 3:6-8 suku Lewi dipilih Allah sendiri sebagai pengganti semua anak sulung yang seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan, Bil 3:12; 8:16.
(0.36) (Im 4:20) (ende: kurban penebus dosa)

jaitu kurban guna imam agung (aj. 3-11)(Ima 4:3-11).

(0.25) (Mzm 65:1) (sh: Pengampunan dan Pemulihan (Sabtu, 19 Juni 2004))
Pengampunan dan Pemulihan

Mazmur ini berpusatkan pada pengampunan Allah atas pelanggaran dan dosa umat-Nya, serta pemulihan yang Allah anugerahkan kepada mereka (ayat 2-5). Oleh keadilan-Nya, Ia telah menjawab doa pengakuan dosa umat, dan menyelamatkan mereka (ayat 6). Ayat-ayat selanjutnya adalah suatu pujian akan kebesaran Allah atas ciptaan-Nya, khususnya tanah Perjanjian yang telah mengalami berkat Allah yang melimpah, kesuburan, dan keberhasilan panen (ayat 7-14).

Apa hubungan antara pengampunan Allah (ayat 2-6) dan berkat-berkat jasmani (ayat 7-14)? Bagi Israel keduanya adalah satu kesatuan. Allah yang sama telah memberikan keduanya. Allah yang mengasihi Israel, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, bukan hanya mengampuni mereka, tetapi memberkati mereka dengan limpahnya sebagai tanda pengampunan sejati.

Sebenarnya mazmur ini mengajar orang modern untuk melihat realitas kehidupan secara utuh. Pengakuan dosa di depan umum di zaman modern tidak umum. Bukankah itu adalah iman pribadi yang tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan bersosial masyarakat? Lihat saja gaung tokoh-tokoh nasional bangsa kita untuk "tobat nasional" disambut dingin oleh masyarakat, apalagi pejabat.

Sesungguhnya, mazmur ini mengajar kita untuk melihat akar permasalahan kemelut yang melanda Indonesia bukan semata kesalahan strategi pembangunan, kebijakan yang tidak bijak dari pemerintahan, tetapi karena menganggap kehidupan sehari-hari boleh dipisahkan dari kehidupan religius. Bahwa ibadah itu cukup di tempat-tempat suci, sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari adalah boleh berbuat apapun, termasuk dosa!

Renungkan: Pengampunan dan pemulihan akan didapat bila terjadi pertobatan yang sungguh-sungguh yang dimulai bukan dari gereja, tetapi dari kehidupan sehari-hari kita.

(0.21) (Kel 3:14) (ende)

Tuhan mewahjukan hakekatNja dengan kata-kata: "Aku adalah: Aku ada". Banjak kemungkinan ini berarti: tjiri Tuhan jang chas ialah: bahwa Ia tetap jang sama, selalu hadir, selalu bertindak dan melindungi, sehingga dalam keadaan apapun djuga orang dapat pertjaja akan ditolong olehNja (bandingkan ajat 12(Kej 3:12): "Aku akan menjertai engkau!").

Maka dari itu Musa harus berkata kepada umat: "Aku ada" telah mengutusku kepadamu. Karena pertjaja, bahwa Tuhan senantiasa hadir siap untuk menolong, maka bangsa Israel akan berani mengikuti Musa dalam perdjalanannja penuh berbahaja mengungsi dari Mesir (Lihat: Yes 52:3-6; Kel 33:12-19).

Mungkin pula nama ini mengandung perbedaan Jahwe dari dewa-dewa para bangsa lainnja, jang "tidak ada", jakni tidak berkuasa, dan tidak lajak dipertjajai. Kekuasaan Jahwe tidak terikat pada tempat tertentu, sedangkan menurut anggapan kapir kekuasaan para dewa lainnja terbatas pada wilajah masing-masing (Lihat Mik 4:5; Yes 43:10-12).

Hakekat Tuhan ini tertjantumkan dalam nama "Jahwe", jang dalam hubungan ini berarti: "Ia tetap hadir", dari kata "hajah" = berada. Nama ini djuga terdapat dalam bentuk "Jah" atau "Jahu", terutama dalam madjemuk-madjemuk dan nama-nama (mis: allelu-jah; Jesa-jah (u); Zakar-jah, dsb.; bandingkan Yes 43:10 dan Yes 52:6; "'ani hu", jang ada pula sangkut-pautnja dengan "Jahu" atau "Jahwe"). Mungkin djuga nama ini sudah ada sebelum Musa (Lihat Kej 4:26). Tetapi karena penampakkan kepada Musa ini maka bagi umat terpilih lalu memperoleh maksud jang baru sama sekali. Allah para Bapa Bangsa kini lagi mengundjungi bangsaNja, dan memulai tahap baru dalam karja KeselamatanNja. selandjutnja nama ini akan dihubungkan dengan pembebasan dari Mesir (Lihat Hos 12:10; 13:4). Demikian terutama dalam tradisi E. Kiranja sukarlah diterima pendapat, jang menafsirkan "Aku adalah: Aku ada" sebagai penolakan, seakan-akan Tuhan tidak bersedia mewahjukan nama dan hakekatNja, karena amat luhurnja dan tidak mungkin difahami. Sebab penolakan sematjam ini malahan akan mendjauhkan umat Israel daripadaNja.

Bahwa "Jahwe" sungguh-sungguh dianggap nama Tuhan sendiri, menundjukkan hakekat Tuhan, terbukti pula dari kenjataan, bahwa kelak-kemudian orang takut-takut mengutjapkan nama ini (perhatikan larangan Kel 20:7). Selaku gantinja orang menggunakan kata "Adonai" = "Tuhan".

Nama Tuhan-Penjelamat ini achirnja tertjantum dalam kata "Jesus" (=Jehosjua), artinja: "Jahwe menjelamatkan" atau "Jahwe Penjelamat" (Lihat Fili 2:9 dan kata-kata "Aku adalah" dalam Yoh 4:26; 8:24,28,58; 13:19 dll.).

(0.21) (Dan 12:13) (ende)

Oleh sebab pada achir djaman pasti bangkit kembali akan keselamatan, maka Daniel boleh meninggal dengan tenang hati, meskipun tidak melihat keselamatan terlaksana.



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA