Manusia diberikan satu lagi kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru dari awal. Kesempatan dari Allah tersebut seharusnya menjadi cambuk yang menyakitkan bagi kita. Betapa tidak, Allah yang telah kita kecewakan, malah melimpahkan semarak berkat-Nya. Allah tidak hanya memberi kesempatan, tetapi juga menitipkan ciptaan baru-Nya itu kepada kita. Sungguh suatu penghormatan yang luar biasa!

Perikop ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, ayat sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">1-7, yang memuat tentang mandat Allah kepada Nuh untuk menghuni, menguasai, dan memelihara bumi. Uraian ini tampaknya merupakan pengulangan dari pasal sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">1:1-2:4a, tentang riwayat penciptaan. Pertama, perintah untuk memenuhi bumi (ayat sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">1,7) dan janji Allah untuk membuat ciptaan lain tunduk kepada manusia (ayat sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">2), tepat seperti yang telah ucapkan Allah kepada Adam di pasal sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">1:28. Kedua, Allah memberi jaminan bahwa Ia akan mempertahankan kelangsungan hidup mereka (ayat sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">5). Ketiga, Allah tetap mengklaim bahwa manusia adalah gambar Allah (ayat sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">6), merupakan penegasan ulang dari pasal sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">1:26-27. Manusia masih diberi kehormatan untuk menyandang gambar Allah.

Bagian kedua adalah ayat sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">8-17. Pada bagian ini, Allah memanggil segala makhluk hidup (ayat sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">9,10) untuk mengadakan perjanjian dengan Dia dalam alam ciptaan yang sudah dipulihkan. Isi perjanjian adalah bahwa Allah berjanji untuk tidak mendatangkan lagi air bah (ayat sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">11). Janji yang ditandakan dengan pelangi "busur" (ayat sambil+meletakkan+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">12) ini mengandung pengertian bahwa seakan-akan Allah meletakkan senjata-Nya seraya mengumumkan damai. Pelangi melambangkan kasih pemeliharaan Sang Pencipta yang melingkupi (melengkung) di atas segala ciptaan.

Renungkan: Allah yang telah menjadikan kita, sekalipun kita menolak-Nya, masih tetap mengasihi kita.