Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 26 ayat untuk pohon-pohon sanobar [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Nah 2:3) (bis: Semua kudanya)

Kemungkinan besar artinya: Semua kudanya; Ibrani: pohon sanobar.

(0.80) (Nah 2:3) (jerusalem: kuda-kuda) Ini menurut terjemahan Yunani dan Siria. Dalam naskah Ibrani tertulis: pohon sanobar.
(0.57) (Hos 14:8) (jerusalem: pohon sanobar) Pohon yang rindang ini mengibaratkan hidup yang sumbernya ialah Tuhan semata-mata. Pemujaan berhala yang terjadi di bahwa pohon rindang sudah dikutuk, Hos 4:13. Melalui lambang "pohon sanobar" disarankan bahwa Tuhan sendirilah realitas yang gambar ejekannya ialah dewa-dewa kesuburan yang dipuja itu.
(0.40) (Za 11:1) (bis: pohon-pohon arasmu)

pohon-pohon arasmu: Pohon-pohon dalam ayat-ayat ini dipakai sebagai lambang bangsa-bangsa yang kuat, atau raja-raja mereka.

(0.38) (Mzm 29:9) (bis: menggoncangkan pohon-pohon berangan)

menggoncangkan pohon-pohon berangan: kemungkinan besar itu artinya. Menurut naskah Ibrani: membuat rusa beranak.

(0.33) (Za 11:1) (jerusalem: pohon-pohon arasmu) Pohon-pohon itu melambangkan negeri-negeri besar, bdk Yes 10:33 dst; Yeh 31; atau raja-raja negara-negara itu.
(0.33) (Mzm 104:16) (jerusalem: pohon-pohon TUHAN) Bdk Maz 89:11+
(0.33) (Why 9:4) (jerusalem: tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon) Ini barangkali melambangkan kaum beriman yang terluput, bdk Wah 7:1 dst.
(0.28) (Kej 13:18) (endetn: pohon ara)

diperbaiki menurut Junani, Syr. Tertulis: "pohon-pohon ara". Begitu pula dalam Kej 14:13;18:1.

(0.28) (Kej 13:18) (jerusalem: pohon-pohon) Dalam terjemahan Yunani dan Siria terbaca: pohon. Demikianpun halnya dalam Kej 14:13. Bdk Kej 18:4.
(0.28) (Yes 60:13) (jerusalem: Kemuliaan Libanon) Ialah pohon-pohon aras yang tumbuh di pegunungan itu. Kayunya dipakai dahulu oleh Salomo dipakai buat membangun bait Allah, 1Ra 5:6 dst.
(0.24) (Kid 1:14) (jerusalem: En-Gedi) Nama itu berarti: mata air kambing. Mata air itu terletak di pantai barat Laut Asin. Di situ ada sebuah waha yang subur dan di sana tumbuhan pohon-pohon rempah-rempah serta pohon korma.
(0.24) (Yes 57:5) (jerusalem: pohon-pohon keramat) Bdk Ula 12:2+; Yes 1:29+
(0.20) (Za 1:8) (jerusalem: suatu penglihatan) Penglihatan berikut, Zak 1:8-17 dengan berlatar belakang kepercayaan akan keesaan Allah memanfaatkan berbagai unsur dari mitologi kuno. Pohon-pohon Murad itu nampaknya berakar dalam samudera raya. Orang yang berdiri di antara pohon-pohon itu ialah Malaikat Tuhan, Zak 1:11+. Kuda-kuda itu melambangkan malaikat-malaikat penilik bumi. Rupanya ada empat kelompok malaikat, bdk Zak 6:2 dst. Dalam terjemahan Yunani memang ada empat kelompok kuda-kuda, sebab ditambah kuda-kuda hitam. Ini berhubungan dengan keempat mata angin atau keempat penjuru bumi. Menurut Zak 1:10 kuda-kuda itu ada penunggangnya.
(0.19) (Yeh 31:16) (jerusalem: segala pohon taman Eden) Firaun dibandingkan dengan pohon aras dan raja-raja lain dengan pohon-pohon lain di taman Eden, Yeh 31:7-9 Semua pohon itu sudah turun ke dunia orang mati dan mereka merasa terhibur ketika Firaun turun juga, bdk Yeh 32:17+ dst.
(0.18) (1Raj 5:1) (sh: Waktunya Allah (Jumat, 30 Juli 2004))
Waktunya Allah

Sebuah proyek yang hendak diwujudkan memerlukan persiapan yang tepat dan perlu memperhitungkan waktu, bahan, tenaga dan dana serta hal-hal lain yang diperlukan secara cermat untuk menyukseskan proyek tersebut.

Ketika Salomo telah diurapi menjadi raja menggantikan ayahnya, dan Allah telah mengaruniakan keamanan kepada negerinya, maka Salomo ingin mendirikan Bait Allah. Allah pernah berjanji kepada Daud bahwa Salomolah yang akan membangun Bait Allah. Salomo mengirim utusan kepada Hiram, raja Tirus yang bersahabat dengan ayahnya, Daud (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">1-4). Dengan hikmat dari Allah, Salomo menjalin komunikasi yang baik dalam menyampaikan keinginannya kepada Hiram, raja Tirus untuk membangun Bait Allah. Sebagai hasilnya, Hiram memberikan dukungan dengan mengirimkan kayu Sanobar untuk proyek mendirikan Bait Allah (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">7-10). Bukan hanya kayu yang disediakan oleh Hiram, tetapi ia juga menyediakan batu untuk dipahat bagi pembangunan tersebut.

Apakah yang dapat kita pelajari dari persiapan Salomo dalam mendirikan Bait Allah? Pertama, Salomo dengan hikmat mengatur semua persiapan pembangunan Bait Allah dengan baik. Kedua, Salomo menggunakan bantuan dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diupayakannya sendiri. Ketiga, Salomo mengetahui bahwa waktu pembangunan Bait Allah sudah tiba.

Persiapan secara tepat sangat diperlukan untuk pembangunan Bait Allah. Namun di samping persiapan yang dilakukan, diperlukan juga kepekaan untuk mengetahui apakah saat ini merupakan "waktunya Allah" untuk membangun Bait Allah. Salomo memiliki kepekaan untuk mengetahui bahwa keamanan yang dikaruniakan Allah merupakan tanda "waktunya Allah" untuk mempersiapkan pembangunan Bait Suci.

Renungkan: Orang Kristen perlu memiliki kepekaan dalam melihat waktu Tuhan, bukan saja dalam pembangunan rumah Allah (gereja), tetapi dalam segala aspek hidup. Melakukan sesuatu dalam "waktunya Allah" menghasilkan keberhasilan.

(0.15) (2Taw 2:1) (sh: Persahabatan yang istimewa (Kamis, 9 Mei 2002))
Persahabatan yang istimewa

Penyebutan perdagangan internasional dalam pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">1:16-17 diperluas dengan kisah tentang bantuan internasional ketika Salomo akan membangun bait Allah. Salomo, yang sungguh-sungguh memiliki pengabdian untuk membangun bait Allah, dengan antusias mengerahkan banyak pekerja, yaitu orang-orang asing sebagai kuli dan kemungkinan orang-orang Israel Utara sebagai mandor (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">1-2,17-18, bdk. pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">10:1-4).

Selain mengatur para pekerja, Salomo mencari bahan untuk pembangunan bait Allah yang didirikan bagi nama TUHAN. Ia menulis surat kepada Huram, raja negeri Tirus (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">3-10). Surat ini mencakup 3 permintaan: [1] Kayu aras, karena ia membangun bait Allah demi penyembahan yang ideal kepada Allah, sebagai kewajiban orang Israel selama-lamanya (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">3b-4), [2] Seorang ahli (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">5-7), sebab ia ingin mendirikan bait Allah yang sangat besar karena Allahnya lebih besar daripada segala Allah, dan [3] Kayu aras, sanobar, dan cendana Libanon, sekali lagi adalah agar hasilnya menjadi megah dan luar biasa (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">8-10). Salomo menjanjikan akan membayar Huram agar permohonannya diterima.

Huram kemudian memberikan respons terhadap permohonan Salomo (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">11-16). Pertama-tama ia memuji Salomo sebagai tanda bahwa Allah mengasihi umat-Nya (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">11-12). Sebagai sahabat Daud, Huram juga menaikkan syukur atas bertakhtanya Salomo sebagai raja yang patut dipuji karena bijaksana. Kedua, Huram mengirim Huram Abi untuk menjadi salah satu koordinator ahli-ahli pembangunan bait Allah (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">13-14). Ketiga, Salomo diminta membayar dengan apa yang sudah Salomo ajukan sendiri sebagai pengganti material pembangunan bait Allah (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">15-16).

Hubungan Salomo dan Huram memberikan pelajaran bagi komunitas pascapembuangan tentang hubungan antara Israel dengan bangsa-bangsa lain. Kisah ini dimaksudkan agar komunitas pascapembuangan tidak menjadi eksklusif. Selama hubungan dengan bangsa-bangsa lain adalah untuk pelayanan dan kemuliaan Allah, kerja sama seperti itu tidak dilarang.

Renungkan: Persahabatan yang istimewa bisa Anda miliki dengan orang-orang non-Kristen — demi pelayanan dan kemuliaan Allah.

(0.15) (2Taw 3:1) (sh: Rumah yang istimewa (Jumat, 10 Mei 2002))
Rumah yang istimewa

Dalam pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">3:1, Salomo mulai mendirikan rumah Tuhan dan ditutup dalam pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">5:1, ketika dikatakan bahwa pekerjaan itu telah selesai. Dalam ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">1, penulis Tawarikh menyatakan tempat Salomo mendirikan bait Allah. Pertama, rumah Tuhan didirikan di gunung Moria. Melalui penyebutan gunung Moria, penulis ingin menekankan kekudusan tempat pendirian bait Allah, sekaligus mengingatkan para pembacanya tentang belas kasihan Allah kepada Abraham (lih. Kej. 22:1-9). Kedua, disebutkan pula rumah itu didirikan di tempat pengirikan Ornan, yaitu di tempat yang ditetapkan Daud. Daud diberi belas kasihan oleh Allah di tempat ini setelah ia berdosa mengadakan sensus (ayat 1Taw. 21:1-22:1). Dengan demikian, bait Allah ini didirikan di tempat yang kudus, dan tempat orang Israel boleh mendapatkan belas kasihan Allah.

Penulis mencatat pembangunan bait Allah itu dimulai dengan struktur arsitekturnya (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">3), dan langsung dilanjutkan ke balai di sebelah depan (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">4). Ukuran yang dipakai di sini adalah berdasarkan standar lama karena ukuran pada zaman penulis lebih besar daripada standar lama (lih. Yeh. 40:5; 43:13). Setelah itu, penulis menyempitkan fokusnya pada ruang besar utama (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">5-7), ruang mahakudus (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">8-14), dan balai depan rumah (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">15-17).

Ruang besar utama (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">5-7). Ia memapani ruang itu dengan kayu sanobar, mendekorasinya dengan batuan yang mahal, dan melapisi hampir keseluruhannya dengan emas. Ruang mahakudus (ayat pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">8-14). Ruang ini juga dilapisi dengan emas. Penulis juga menyatakan bahwa Salomo menempatkan dua pahatan kerub yang dilapisi dengan emas. Kerub-kerub ini mewakili makhluk-makhluk surgawi yang menyembah Allah di sekitar takhta-Nya. Gambaran ini ditutup dengan penjelasan di ay. pohon-pohon%20sanobar&tab=notes&exact=on" ver="">14 mengenai tabir yang memisahkan ruang mahakudus dari ruang besar utama. Sebuah tabir seperti ini juga digantung di dalam kemah suci (lih. Kel. 26:31; 36:35). Kelihatannya, dalam bait Allah Salomo, yang membatasi kedua ruang itu bukan hanya tabir, tetapi juga pintu-pintu.

Renungkan: Keagungan Allah terpancar melalui keagungan rumah-Nya, lebih lagi di dalam hidup umat-Nya sebagai gereja, berilah diri Anda menjadi sarana memuliakan Allah!

(0.14) (Why 22:2) (full: POHON-POHON KEHIDUPAN )

Nas : Wahy 22:2

(versi Inggris NIV -- "pohon kehidupan"). Pohon ini menunjuk kepada hidup kekal yang dikaruniakan kepada semua orang yang mendiami kota yang baru itu (Kej 2:9; 3:22). Daun-daun yang berkhasiat menyembuhkan itu menggambarkan ketidakhadiran apa pun yang menyebabkan kesakitan jasmani ataupun rohani (bd. Yeh 47:12); perhatikanlah bahwa dalam tubuh baru kita nanti, kita masih akan terus bergantung pada Tuhan untuk kehidupan, kekuatan, dan kesehatan.

(0.14) (Yes 1:29) (jerusalem) Dalam bagian ini nabi Yesaya mengecam adat keagamaan yang menyangkut pohon angker. Jarang sekali nabi Yesaya mencela adat kebiasaan yang benar-benar kafir, bdk Yes 2:6-8. Pohon-pohon angker itu tidak menjadi pujaan rakyat, tetapi menyangkut adat kebiasaan penduduk aseli negeri Kanaan, bdk Ula 12:2+. Adat kebiasaan yang salah itu tersebar luas baik di wilayah kerajaan Yehuda maupun di wilayah kerajaan Israel, bdk Yes 57:5; Yer 2:20; 3:6,13; 17:2; Yeh 6:13; 1Ra 14:23; 2Ra 16:4; 17:10.


TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA