(1.00) | (1Tes 5:20) |
(ende: Kurnia bernubuat) ialah Roh Kudus untuk tampil dalam perkumpulan-perkumpulan umat untuk memberi peladjaran dan nasehat-nasehat. |
(0.81) | (1Kor 14:18) |
(ende) Dalam ajat ini harus ditekankan dan diperhatikan kata-kata "didalam perkumpulan umat". Lawannja berdoa sendirian. |
(0.61) | (1Kor 14:34) |
(ende) Dari ajat 35 (1Ko 14:35) dapat diduga, bahwa Paulus disini chususnja memaksudkan wanita jang bersuami. Tentu sadja jang lebih muda dengan sendirinja tidak berani tampil mengadjar. Dalam 1Ko 11:5 Paulus tidak melarang wanita mengadjar, tetapi hanja melarang mengadjar dengan tidak bertudung kepalanja. Dalam 1Ti 2:11-12 ia menuntut supaja kaum wanita berdiam diri diwaktu diberi peladjaran, dan ia melarang wanita sendiri mengadjar. Kesimpulannja mungkin begini: Wanita terlarang mengadjar dalam perkumpulan ibadat resmi, tetapi dibolehkan pribadi dan dalam perkumpulan-perkumpulan lain. Kenjataannja, sedjak semula tidak dibiarkan wanita mengadjar dalam perkumpulan ibadat umum, setjara resmi. |
(0.61) | (2Kor 3:1) |
(ende: Surat pudjian) Biasanja orang asing jang hendak mengadjar dalam suatu kota atau perkumpulan, harus menundjukkan suatu "surat pudjian" atau "surat kepertjajaan" untuk diperbolehkan berbitjara. |
(0.61) | (1Tim 2:9) |
(ende) Untuk mengerti sikap dan maksud Paulus dalam fasal ini hendaklah diperhatikan, bahwa peringatannja disini hanja mengenai sikap dan kelakuan wanita dalam perkumpulan ibadat jang resmi. |
(0.61) | (1Tim 4:13) |
(ende: Membatjakan) Itulah suatu istilah lazim dalam lingkungan "sinagoga", maksudnja: membatjakan dalam perkumpulan ibadat resmi suatu fasal dari Kitab Kudus serta menerangkannja. |
(0.61) | (Ul 23:1) | (jerusalem) Ini peraturan-peraturan kuno yang menentukan siapa-siapa boleh ikut serta dalam perkumpulan umat. Ulangan mengambil alih peraturan-peraturan itu sambil menjelaskan. |
(0.61) | (Kis 6:4) | (jerusalem: doa dan pelayanan Firman) Inilah kedua tugas yang dijalankan para rasul dalam perkumpulan jemaat untuk beribadat, yakni: mengucapkan sembahyang dan memberikan pengajaran. |
(0.57) | (Ul 23:1) |
(ende) Djemaah (qahal) adalah sidang perkumpulan keagamaan orang laki-laki bangsa Israel. Mula-mula merupakan sidang perkumpulan ikatan sakral dari suku-suku: selandjutnja mendjadi pertemuan diwaktu perajaan-perajaan keagamaan atau peperangan. Kekudusan dari sidang sematjam itu disini ditekankan sekali. |
(0.57) | (1Kor 12:2) | (jerusalem: berhala-berhala yang bisu) Disinggunglah berbagai gejala tak keruan, keributan dan tindakan berlebihan yang menyertai sementara upacara ibadah kafir. Gejala-gejala itu dianggap tanda bukti ibadah itu sejati. Sebaliknya dalam perkumpulan-perkumpulan jemaat Kristen isi wejangan dan khotbah dan bukan ciri ekstatisnya yang menjadi tanda kebenarannya. |
(0.51) | (2Raj 20:20) |
(ende) Saluran itu adalah suatu terowongan dari mata-air Gihon diluar tembok sampai kedalam kota, supaja dalam keadaan darurat (perkumpulan) toh ada air. Dewasa ini terowongan itu masih ada. |
(0.51) | (1Kor 11:4) |
(ende) Pada orang Jahudi, Junani dan Roma terasa tidak wadjar seorang wanita memperlihatkan diri dimuka umum tanpa bertudung kepala. Tudung itu bukan tudung lingkup jang menutup wadjah, melainkan hanja rambut sampai dipertengahan dahi. Dewasa itu wanita menanggalkan tudung dalam perkumpulan ibadat didalam kuil-kuil. Wanita serani rupanja mulai meniru adat itu. Itu mendjadi satu persoalan dalam umat, jang diadjukan kepada Paulus. Baru dalam ajat 16 (1Ko 11:16) Paulus memberi djawaban jang tegas. Uraian sebelumnja bukan dimaksudkan sebagai bukti-bukti tepat, melainkan Paulus hanja hendak mengutarakan, djuga dengan sindiran-sindiran, bahwa tidak patut wanita berlaku begitu "bebas" dalam perkumpulan-perkumpulan, mau menjamai kaum pria dll. Memang "dalam Tuhan" mereka sama deradjat dan martabatnja, tetapi ketertiban hidup bersama-sama menundjukkan itu dengan menudungi kepalanja. Demikian pendirian Paulus. |
(0.50) | (Kis 5:11) |
(ende: Umat) Kata asli bahasa ialah "ekklesia". Istilah itu digunakan dalam Septuaginta untuk seluruh umat Israel. Terdapat pula dalam Mat 16:18 untuk seluruh Keradjaan Allah jang baru.Dalam Kis. Ras. (dan surat-surat Paulus) dipakai untuk umat Jerusalem, umat-umat setempat, seluruh umat Kristus, dan untuk perkumpulan-perkumpulan umat jang resmi. Sedapat mungkin dalam teks kami menterdjemahkan tetap dengan "umat". Kami rasa istilah ini lebih mengesankan daripada istilah "geredja". |
(0.40) | (Ul 9:10) | (jerusalem: perkumpulan) Kata Ibrani yang dipakai (qahal) berarti: umat Allah yang sedang berkumpul untuk beribadat, khususnya pada hari hukum Taurat diumumkan, Ula 18:16; bdk Ula 4:10; 23:2-8. Gagasan ini berkembang terus, 2Ta 31:18+, dan tampil kembali dalam Perjanjian Baru, Mat 16:18+; Kis 7:38. |
(0.40) | (Hos 7:12) | (jerusalem: Apabila mereka pergi) Terjemahan lain: Setiap kali mereka pergi, atau: Begitu mereka pergi |
(0.29) | (1Kor 12:10) |
(ende: Kurnia bernubuat) Terdjemahan sebenarnja kurang tepat. Maksudnja berbitjara sebagai nabi, tetapi jang dinamakan "nabi" didalam geredja purba, ialah mereka jang atas dorongan Roh Kudus mengadjar dalam perkumpulan-perkumpulan umat, dan dengan ilham Roh Kudus memberi peringatan-peringatan dan nasehat-nasehat, kadang-kadang djuga menjatakan hal-hal jang tersembunji. Menilik ajat 28 (1Ko 12:28), "nabi" merupakan suatu pangkat jang tetap djuga, sedjadjar dengan "rasul" dan "pengadjar". |
(0.18) | (Mzm 1:1) |
(full:
) Penulis : Daud dan orang lain Tema : Doa dan Pujian Tanggal Penulisan: Sebagian besar abad ke-10 hingga ke-5 SM. Latar Belakang Judul Ibrani untuk kitab Mazmur adalah _tehillim_, yang berarti "puji-pujian"; judul dalam Septuaginta (PL dalam bahasa Yunani, dikerjakan sekitar 200 SM) ialah _psalmoi_, yang berarti "nyanyian yang diiringi alat musik gesek atau petik". Musik memainkan peranan penting dalam ibadah Israel (1Taw 15:16-22; bd.Mazm 149:1--150:6); mazmur-mazmur menjadi nyanyian pujian Israel. Berbeda dengan sebagian besar syair dan nyanyian di dunia Barat yang ditulis dengan sajak dan irama, syair dan nyanyian PL didasarkan pada kesejajaran pemikiran di mana baris(-baris) kedua (atau yang berikutnya) pada hakikatnya menyatakan ulang (kesejajaran sinonim), memperlihatkan kontras (kesejajaran antitetikal), atau secara progresif melengkapi baris yang pertama (kesejajaran sintetik). Ketiga bentuk kesejajaran ini dipakai dalam Mazmur. Mazmur terdini yang diketahui digubah oleh Musa pada abad ke-15 SM (Mazm 90:1-17); sedangkan yang paling akhir adalah dari abad ke-6 sampai ke-5 SM (mis. Mazm 137:1-9). Akan tetapi, sebagian besar dari mazmur ditulis pada abad ke-10 SM semasa zaman keemasan puisi Israel. Judul-judul atau kalimat pembukaan pada permulaan sebagian besar mazmur (dalam Alkitab Indonesia menjadi bagian dari mazmur), sekalipun bukan bagian asli dan terilham dari mazmur, sudah berusia tua (sebelum Septuaginta) dan penting. Isi dari kalimat pembukaan itu berbeda-beda, meliputi kategori seperti
Mengenai penulis mazmur-mazmur ini, kalimat pembukaan menyebutkan Daud selaku penggubah 73 mazmur, Asaf 12 (seorang Lewi yang berkarunia musik dan nubuat, lih. 1Taw 15:16-19; 2Taw 29:30), bani Korah 10 (keluarga dengan karunia musik), Salomo 2, dan masing-masing satu oleh Heman, Etan, dan Musa. Kecuali Musa, Daud, dan Salomo, semua penggubah lainnya adalah imam atau orang Lewi dengan karunia musik dan tanggung jawab dalam ibadah kudus pada masa pemerintahan Daud. Lima puluh mazmur tidak diketahui penggubahnya. Acuan-acuan alkitabiah dan sejarah memberi kesan bahwa Daud (bd. 1Taw 15:16-22), Hizkia (Ams 25:1; bd. 2Taw 29:25-30), dan Ezra (bd. Neh 10:39; Neh 11:22; Neh 12:27-36,45-47) terlibat pada waktu yang berlainan dalam memilih mazmur-mazmur untuk dipakai bersama di Yerusalem. Penyusunan kitab ini yang terakhir mungkin dilakukan pada masa Ezra dan Nehemia (450-400 SM). Tujuan Kitab Mazmur, sebagai doa dan pujian yang diilhamkan Roh, ditulis, secara umum, untuk mengungkapkan perasaan mendalam hati sanubari manusia dalam hubungan dengan Allah.
Survai Selaku suatu kumpulan dari 150 mazmur, kitab ini meliput bermacam-macam pokok, termasuk penyataan tentang Allah, ciptaan, umat manusia, keselamatan, dosa dan kejahatan, keadilan dan kebenaran, penyembahan dan pujian, doa dan hukuman. Allah dipandang dengan beraneka ragam cara: sebuah benteng perlindungan, batu karang, perisai, gembala, tentara, pencipta, penguasa, hakim penebus, pemelihara, penyembuh, dan penuntut balas; Ia mengungkapkan kasih, kemarahan, dan belas kasihan, dan Ia ada di mana-mana, mengetahui segala sesuatu dan mahakuasa. Umat Allah juga dilukiskan dengan aneka cara: biji mata, domba, orang kudus, orang jujur dan benar yang diangkat-Nya dari sumur berlumpur, menempatkan kakinya pada batu karang, dan menaruh nyanyian baru di dalam mulut mereka. Allah mengarahkan langkah-langkah mereka, memuaskan kerinduan rohani mereka, mengampuni semua dosa mereka, menyembuhkan segala penyakit mereka dan menyediakan tempat tinggal kekal bagi mereka. Salah satu cara yang bermanfaat untuk meninjau kitab ini ialah dengan berbagai kategori umum yang dipakai untuk menggolongkan mazmur-mazmur ini (dengan agak bertumpang-tindih).
Ciri-ciri Khas Sembilan ciri utama menandai kitab Mazmur ini.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Ada 186 kutipan dari kitab Mazmur dalam PB, jauh lebih banyak daripada kitab PL lainnya. Jelaslah bahwa mazmur-mazmur begitu meresap dalam hati Yesus dan penulis kitab PB lainnya dan bahwa Roh Kudus sering memakai mazmur di dalam ajaran Yesus dan ayat-ayat lain di mana Yesus menggenapi Alkitab selaku Mesias yang dinubuatkan. Misalnya, Mazm 110:1-7 yang singkat (7 ayat) dikutip lebih banyak dalam PB daripada pasal PL lainnya; mazmur ini berisi nubuat tentang Yesus sebagai Mesias, sebagai Anak Allah dan sebagai imam abadi menurut peraturan Melkisedek. Mazmur Mesias lainnya yang dikenakan kepada Yesus dalam PB adalah:Mazm 2:1-12; Mazm 8:1-9; Mazm 16:1-11; Mazm 22:1-31; Mazm 40:1-17; Mazm 41:1-13; Mazm 45:1-17; Mazm 68:1-35; Mazm 69:1-36; Mazm 89:1-52; Mazm 102:1-28; Mazm 109:1-31; dan Mazm 118:1-29. Mazmur ini dikenakan kepada
|
(0.18) | (2Tes 2:13) |
(sh: Beritakanlah Kabar Baik! (Selasa, 18 Mei 2004)) Beritakanlah Kabar Baik!Bagaimana orang dapat selamat? Jawabnya hanya satu: hanya karena kasih-Nya yang memilih dan hikmat-Nya yang mengatur segala sesuatu, maka Injil dapat diberitakan kepada dan diterima oleh seseorang. Namun kesimpulan ini bisa membuat orang menjadi ekstrim. Inisiatif Allah tidak membuat orang boleh tidak merespons Injil. Juga kedahsyatan kuasa dan karya Allah tidak meniadakan keterlibatan para hamba-Nya. Allah dalam kasih-Nya memilih mendahului respons orang terhadap-Nya (ayat 13a). Sebaliknya dari meniadakan, pilihan Allah itu justru membangkitkan respons percaya orang yang dipilih-Nya (ayat 13b). Akibat atau bukti pilihan kekal itu akan terlihat dalam sikap nyata orang untuk memilih percaya kepada kebenaran Injil dan menyambut dorongan Roh untuk menguduskan hidupnya. Dalam kenyataan hidup kita sehari-hari akan terlihat apakah kita orang pilihan Allah atau bukan. Pada masa kini, berbagai metode untuk berkomunikasi semakin berkembang. Internet, misalnya, membukakan kemungkinan untuk orang belajar dan mendapat informasi secara luas dan cepat. Pewartaan Injil melalui radio, pun sering menjadi sarana orang diselamatkan oleh Kristus. Drama, musik, tari-tarian juga menjadi piranti Tuhan bagi pewartaan Injil yang efektif. Perkumpulan, hobi, kelompok belajar juga arisan yang kita sukai dapat dipersembahkan kepada Tuhan untuk dipakai-Nya dan memberi kesempatan kepada kita untuk menjadi juruwarta-Nya. Namun kita harus tetap ingat, bahwa, metode itu hanya alat dan selalu akan ada hambatan dan rintangan terhadap Injil. Kalau tidak demikian Paulus tidak akan minta agar jemaat di Tesalonika mendoakan dia dan kawan-kawannya (ayat 3:1-2) agar dilepaskan dari para pengacau dan orang-orang jahat. Tekadku: Meski banyak rintangan tetap setia memberitakan Injil supaya banyak orang beroleh kesempatan merespons-Nya. |