Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 3 dari 3 ayat untuk orang itulah AND book:61 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Ptr 2:4) (ende)

Diberikan tjontoh bagaimana Tuhan menjiksa para pendosa. Orang Jahudi tahu akan peristiwa kedjatuhan para Malaekat. Itulah perlambang siksa Tuhan jang tak terelakan.

(0.91) (2Ptr 2:10) (sh: Banyak jalan menuju Roma ..." (Kamis, 19 Oktober 2000))
Banyak jalan menuju Roma ..."

Pepatah ini digunakan bila seseorang hendak menyatakan bahwa banyak cara dapat ditempuh untuk sampai ke tujuan. Pepatah ini pun diberlakukan oleh para pengajar sesat, yang didorong oleh semangat duniawi, berusaha menggoncangkan dan menjatuhkan keyakinan iman jemaat kepada Tuhan Yesus Kristus.

Strategi pertama yang mereka lancarkan adalah mengklarifikasi jemaat Tuhan, yang menurut mereka belum memiliki fondasi yang kuat dalam mengenal kebenaran Tuhan sehingga mudah digoncangkan imannya. Mereka yang masuk dalam klafirikasi tersebut adalah orang-orang yang lemah (14), dan orang yang baru menerima Kristus atau Kristen baru (18). Lemah di sini mengacu pada ketidakstabilan sebab orang Kristen baru diibaratkan seperti bayi yang baru mulai belajar berjalan. Klarifikasi ini tidak tepat sebab ada orang-orang yang lebih mengerti dan yang pernah mengalami kebenaran, tetapi meninggalkan kebenaran itu dan memilih kesesatan (15). Ini dibuktikan dari banyaknya orang-orang kristen yang telah mengenal Kristus, tetapi akhirnya meninggalkan Kristus karena ajaran-ajaran sesat. Strategi kedua adalah mengajak jemaat Tuhan terlibat dalam kegiatan yang mendatangkan kenikmatan tubuh: seks dan foya-foya. Keyakinan diri: mencekoki orang-orang dengan sugesti bahwa dirinya hebat, mampu, dan berhak mendapatkan apa yang diinginkan. Kebebasan: bebas dari segala aturan, kungkungan, dan disiplin. Ketiga hal dianggap sebagai hal yang paling strategis untuk mengajak umat menikmati kebebasan liar, kemerdekaan palsu, dan perbudakan menuju kepada kebinasaan.

Para pengikut Kristus harus yakin bahwa Kristuslah satu-satunya yang mampu membebaskan dan mengutuhkan kehidupan mereka. Keyakinan inilah yang seharusnya diikuti oleh semangat untuk mengarahkan diri, cita-cita, dan ketaatan hanya kepada Tuhan Yesus Kristus saja, sehingga tidak ada peluang bagi para penyesat untuk mendemonstrasikan kepalsuan mereka.

Renungkan: Bila Kristus menjadi pusat kehidupan Anda biarkan Dia menjadi segala-galanya bagi Anda, dan biarkan Dia leluasa mengatur dan mengarahkan hidup Anda. Hanya dengan itulah kehidupan Anda dapat dipertanggungjawabkan dan selalu terarah pada kebenaran.

(0.91) (2Ptr 3:1) (sh: Pola hidup instant (Jumat, 20 Oktober 2000))
Pola hidup instant

Banyak alasan mengapa manusia senang dengan kebiasaan instant. Misalnya, untuk mengatasi rasa lapar tidak perlu harus memasak terlebih dahulu, sebab restoran siap saji telah menyediakan berbagai makanan sesuai selera. Lalu untuk memenuhi keinginan seksual, tidak perlu harus menikah dulu, sebab kegiatan-kegiatan seksual di luar nikah sudah menjadi hal yang biasa, dan masih banyak contoh-contoh lain. Cepat, praktis, tidak buang-buang waktu, mendatangkan kepuasan dan kenikmatan. Itulah tanggapan masyarakat tentang gaya hidup instant.

Bila dalam pemenuhan kebutuhan jasmani saja orang tidak sabar, apalagi menanti kepastian untuk kehidupan kekal? Bagi sebagian orang, menanti hanya akan membuat hilangnya kesabaran. Ini nampak dari respons yang diberikan terhadap ajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua di zaman Petrus. Ada orang-orang yang meresponinya dengan sikap apatis, ragu-ragu, dan tidak percaya. Ada yang beranggapan bahwa kedatangan Tuhan itu hanya akan membatasi kemerdekaan dan kebebasan dirinya dengan aturan-aturan. Bahkan ada yang mengejek dengan mengisi penantian itu untuk pemuasan hawa nafsu. Namun, seperti yang Petrus katakan, bahwa keadaan seperti itulah yang terjadi.

Keraguan terhadap janji-janji Allah muncul dari sikap tidak sabar yang berujung pada ketidakpercayaan manusia bahwa Allah akan menggenapi janji-Nya. Sama halnya ketika nabi-nabi Perjanjian Lama menubuatkan kedatangan Mesias, umat yang ada dalam masa itu tidak sempat melihat penggenapan janji Allah, tetapi umat yang hidup dalam Perjanjian Baru, mengalami penggenapan janji-Nya.

Sekarang ini Kristen hidup di dua zaman. Pertama, zaman penggenapan janji Allah akan kedatangan Kristus sebagai Mesias yang menyelamatkan umat manusia dari dosa. Kedua, zaman penantian akan penggenapan janji Allah tentang kedatangan Yesus yang kedua untuk menghakimi dan meminta pertanggung jawaban kita. Hal yang paling mungkin dilakukan Kristen pada masa penantian ini adalah sabar, tetap berada di jalan aturan Allah, dan berpegang teguh pada janji-janji-Nya.

Renungkan: Manusia tidak berhak menuntut Allah memenuhi janji-Nya menurut kehendak manusia dan tidak berhak menuntut Allah bergaya hidup instant.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA