Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 211 ayat untuk nampak (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (1Yoh 2:16) (jerusalem: keangkuhan hidup) Kata Yunani "bios" dapat berarti "hidup", tetapi juga "cara hidup", "nafkah", "kemewahan". Apa yang di sini dimaksudkan justru cara hidup dalam kekayaan dan kemewahan. Maka sebaiknya dimengerti sbb: Keangkuhan dalam tingkah laku berdasarkan kekayaan dan kemewahan. Apa yang mendorong "dunia" ialah: seksualitas (keinginan daging), daya tarik dari apa yang nampak (keinginan mata) dan keangkuhan tersebut. Barang berharga yang sesungguhnya sama sekali lain sifatnya, 2Ko 4:18; Ibr 11:1,3,27; dll.
(0.25) (Ef 1:15) (sh: Bagaimana mengenal kuasa Allah? (Minggu, 6 Oktober 2002))
Bagaimana mengenal kuasa Allah?

Dengan doa! Tanpa doa tidak mungkin mengenal kuasa Allah. Paulus berdoa agar Allah ‘menjadikan mata hatimu tenang’ (ayat 18). Mata hati harus dicerahkan agar dapat melihat betapa hebat kuasa Allah bagi kita (ayat 19). Paulus mengatakan bahwa kuasa Allah telah diungkapkan dan tidak tersembunyi. Masalahnya sekarang, kita tidak melihatnya karena mata hati kita masih gelap, akibatnya kita tidak mampu melihat karya Allah di dalam dan melalui Kristus.

Ada tida bentuk manifestasi kuasa Allah melalui Kristus.

[1]. Kuasa Allah nampak di dalam membangkitkan Kristus dari kematian (ayat 20). Musuh utama manusia adalah kematian. Tidak seorang pun mampu melawannya. Tetapi setiap yang percaya pada Yesus tidak perlu takut menghadapi kematian. Kebangkitan Kristus adalah bentuk nyata kuasa Allah.

[2]. Kuasa Allah nampak dengan mendudukkan Kristus di sebelah kanan-Nya mengatasi segala sesuatu (ayat 20-22). Musuh lain yang tidak dapat dilawan manusia adalah iblis dan pengikutnya. Kristus telah menaklukkan iblis dan meletakkan mereka di kaki-Nya. Mereka sudah tidak memiliki kuasa terhadap orang yang percaya Yesus.

[3]. Kuasa Allah nampak dengan melantik yesus sebagai kepala jemaat (ayat 22). Kristus adalah kepenuhan jemaat. Jemaat menjadi sempurna karena dipenuhi oleh Kristus. Jika Kristus memenuhi jemaat, mengapa orang Kristen menyingkirkan Kristus dari dalam jemaat? Mengapa takut menyaksikan Kristus?

Renungkan: Bila mata hati telah melihat demonstrasi kuasa Allah, mengapa kita masih takut hidup sebagai pengikut Kristus? Mengapa takut dan malu menjadi saksi Kristus?

(0.22) (Ayb 1:6) (jerusalem: menghadap TUHAN) Bagaikan seorang raja Allah memberi "audiensi" pada hari-hari tertentu. Mengenai istilah "anak-anak Allah" bdk Ayu 2:1; 38:7; Kej 6:1+; Maz 29:1+; Maz 89:7. "Anak-anak Allah" itu ialah makhluk-makhluk sorgawi, lebih tinggi derajatnya dari pada derajat manusia. Mereka menjadi iringan Allah dan dewan penasehatNya. Kemudian hari makhluk-makhluk itu disamakan dengan malaikat-malaikat (begitu misalnya dalam Alkitab Yunani), bdk Tob 5:4+
(0.22) (Yl 2:1) (sh: Koyakkanlah hatimu! (Sabtu, 16 Juni 2001))
Koyakkanlah hatimu!

Suasana perkabungan yang nampak luar belum tentu mewakili perkabungan hati. Seorang bisa menangis histeris tak henti dalam suasana upacara pemakaman walaupun sesungguhnya hatinya bersorak penuh kemenangan karena sejenak kemudian seluruh harta warisan ayahnya jatuh ke tangannya sebagai pewaris tunggal. Allah tidak menghendaki perkabungan yang nampak luar, tetapi perkabungan hati umat-Nya. Allah tidak akan tertipu dengan ucapan mulut penuh tangisan tanpa kehancuran hati penyesalan dosa.

Seruan pertobatan dalam perikop ini nampak sangat penting, mendesak, serius, dan membutuhkan respons kebulatan hati (12). Hukuman yang mereka alami jelas merupakan akibat dari ketidaksetiaan mereka sebagai umat pilihan- Nya, maka Allah yang setia menghendaki perkabungan hati bukan upacara perkabungan sekadar tradisi (13). Ketidaksetiaan harus dibayar dengan perkabungan hati dan pertobatan total, segenap hati berbalik kepada Allah perjanjian. Betapa maha kasihnya Allah yang tetap setia kepada umat-Nya walaupun umat-Nya telah ‘memaksa’- Nya melaksanakan hukuman-Nya. Pertobatan total kembali membuka jembatan berkat dan diperkenan-Nya korban persembahan umat-Nya, yang sebelumnya tertahan karena ulah umat-Nya (14). Seruan ini harus diperdengarkan kepada setiap orang segala usia: dari yang tua sampai kepada bayi (16) dan para imam menjadi perantara perdamaian umat-Nya dengan Allah (17). Melalui ibadah yang kudus dan sehati, mereka harus datang dan memohon kasih sayang Tuhan untuk memulihkan umat-Nya dari keadaan yang memalukan dan menjadi cela bagi bangsa- bangsa lain yang tidak mengenal Allah (17). Betapa menyedihkan, umat yang seharusnya membawa harum nama Allah, justru ‘menyembunyikan’ Allah dalam kebisuan dan ketidakberdayaan.

Renungkan: Seruan “Koyakkanlah hatimu!” juga diperdengarkan di tengah bangsa kita, agar menerima anugerah pertobatan dan pengampunan. Seruan yang membutuhkan respons serius, segera, dan segenap hati. Milikilah hati seperti Yoel yang dengan berani menyerukan dengan tegas agar bangsa berseru memohonkan pertobatan. Relakah Kristen membayar harga sebuah perdamaian dan pemulihan bangsa kita tercinta dengan hati yang hancur di hadapan- Nya dan berteriak memohonkan belas kasih sayang Tuhan?

(0.21) (Kel 2:10) (ende)

Nama "Musa" (hibr: "Mosjeh") kiranja berasal dari bahasa Mesir, seperti dapat diperkirakan pula dari ajat ini. Artinja: anak, Putera (bandingkan dengan nama-nama radja Mesir: Tutmoses, Ahmoses). Selain itu teks memberikan arti hibrani berpangkal pada kata hibrani "masjak" = menarik (dari air). Ialah jang pertama-tama diselamatkan dari kekuasaan Mesir. Adalah tugasnja pula, menjelamatkan seluruh umat Israel dengan menjeberangi air-laut.

Disini Musa masih nampak sebagai seseorang jang terdorong perasaan manusiawi belaskasihan dan kemarahan. Tetapi umat Israel sendiri sudah begitu lemah sikap-semangatnja, sehingga hanja takut sadja, kalau-kalau tindakan-tindakan Musa malahan mengakibatkan penindasan jang lebih kedjam lagi.

(0.21) (Ul 7:22) (ende)

Dalam kenjataannja penaklukan terhadap negeri Kanaan berlangsung lama, seperti jang nampak djuga dalam Kitab Para Hakim. Disana diberikan alasannja jakni ketidak-taatan bangsa Israel (Hak 2:3,20-23).

Dalam naskah kita ini penulis berpegang-teguh pada sifat adjaib dari penaklukan negeri itu. Hanja karena alasan-alasan praktis dan demi kesedjahteraan bangsa Israel maka proses itu diperlambat. Akan tetapi sementara itu musuh-musuh selalu hidup dalam ketakutan dan dalam keadaan terdjepit. (aj. 23(Ula 7:23); bdk. Kel 23:29).

(0.21) (Ul 32:1) (ende)

Djaman dari njanjian ini sukar ditentukan. Didalamnja telah dapat dilihat tehnik penjair-penjair kebidjaksanaan seperti tampak djuga dalam beberapa mazmur. Selandjutnja didalamnja muntjul pula tema dan ungkapan-ungkapan jang kita djumpai dalam kesusasteraan nabi-nabi dalam djaman pembuangan.

Isinja mengenai kebaikan hati Allah: misteri ketidak-taatan umat dan bagaimana Allah achirnja toh menjelamatkan umat tersebut. Sebagai perbandingan lihatlah mis. Maz 78. Aj.1-3(Ula 32:1-3) merupakan undangan pengantar dari penjair. Ketjenderungan umum untuk mengakui njanjian-njanjian kepada para pemimpin dan nabi-nabi besar djuga nampak disini.

(0.21) (Mzm 51:1) (ende)

Doa tobat ini adalah jang terindah dalam Perdjandjian Lama, hingga sudah mendekati Perdjandjian Baru. Dosa disini nampak se-mata2 sebagai penghinaan Allah. Dengan terus terang pengarang mengakui kedjahatannja (Maz 51:5-8), minta pengampunan dan pembaharuan batinnja (Maz 51:3-4,9-14). Lalu ia berdjandji ia akan mengadjar kepada orang2 lain jang menjesal dan, dengan memakai kurban2, akan memuliakan dan memudji Tuhan dengan hati murni dan bersih (Maz 51:15-19). Ajat2 20-21(Maz 51:18-19) boleh dianggap sebagai tambahan untuk keperluan ibadat.

(0.21) (Mzm 82:1) (ende)

Pengarang mazmur ini membajangkan se-akan2 Jahwe sendiri nampak dalam sidang hakim2 jang tak adil (Maz 82:1). Lalu Allah mengatjam dan menegur mereka se-keras2nja karena ketidak-adilannja dalam pengadilan, hal mana semakin buruk oleh karena mereka mewakili Jahwe sendiri (Maz 82:2-7). Pengarang sendiri menutup lagunja dengan permohonannja, agar Allah melaksanakan firmanNja tadi (Maz 82:8).

(0.21) (Mzm 103:1) (ende)

Lagu pudjian ini meluhurkan kebaikan dan belaskasihan Jahwe jang berbuat selaku bapa. Pengarangnja mengadjak diri sendiri (Maz 103:1), lalu memudji kebaikan Allah seperti nampak dalam hidupnja sendiri (Maz 103:3-5); kebaikanNja terhadap umat seluruhnja (Maz 103:6-10). Kemurahan dan kebaikan Jahwe ini melebihi semua dan tidak selaras dengan rapuhnja manusia (Maz 103:11-18). Maka itu pengarang mengundang machluk2 lainnjapun, agar merekapun ikut serta dalam pudjian Allah, Radja Jahwe (Maz 103:19-22).

(0.21) (Yer 31:33) (ende)

Allah akan mulai, bukan Israil (34). Perdjandjian baru itu merupakan suatu anugerah belaka. Masih ada "hukum" djuga, sjarat2 perdjandjian. Tapi itu "ditulis dalam hati"; perdjandjian lama membebankan chususnja kewadjiban2 lahir (ibadah), hal mana sesungguhnja mengakibatkan, bahwa agama itu mendjadi lahiriah belaka, meskipun itu bukan maksudnja. Perdjandjian baru menekan pendirian batin terhadap Allah, jang nampak dalam kelakuan lahiriah pula. Agama baru itu akan lebih "susila" daripada perdjandjian lama. Semua akan menerima "taurat" dengan sebulat hati, sehingga terlaksana pula. Perdjandjian baru itu akan diikat "sesudah masa itu", djadi sesudah masa jang mulai dengan pulangnja dari pembuangan (Yer 30:5; 31:32).

(0.21) (Rm 1:18) (ende: Murka Allah)

ialah hukuman Allah jang selalu mengantjam dan sebenarnja sedang dilangsungkan djuga.

(0.21) (Kej 11:1) (jerusalem) Kisah mengenai menara Babel berasal dari tradisi Yahwista. Dengan cara lain dari Kej 10:32 dan Kej 9:1 (di sana perbedaan bangsa-bangsa nampak sebagai pelaksanaan berkat Allah) kisah ini menerangkan perbedaan bangsa-bangsa dan bahasa. Perbedaan ini diartikan sebagai hukuman atas kesalahan bersama yang sama seperti kesalahan moyang pertama, Kej 11:3, bersumberkan keangkuhan hati, bdk Kej 11:4. Persatuan barulah akan dipulihkan melalui Juruselamat, yaitu Yesus Kristus: mujizat bahasa pada hari Pentakosta, Kis 2:5-12, dan dikumpulkannya semua bangsa di sorga, Wah 7:9-10.
(0.21) (Kej 25:26) (jerusalem: Yakub) Ada keterangan kerakyatan atas nama Esau yang warnanya merah, Ibraninya: admoni, dan karenanya disebut Edom, Kej 25:25; 36:1-8; ia nampak seperti mantol berbulu-bulu Ibraninya: sear, dan bertempat tinggal di Seir, Bil 24:18. Yakub (Ibraninya: Yaakob) disebut demikian karena memegang tumit, Ibraninya akeb, saudara kembarnya; tetapi menurut Kej 27:36 dan Hos 12:4 Yakub disebut demikian karena menipu, Ibraninya: akab, kakaknya. Sebenarnya nama Yakub adalah singkatan dari Yaakob-El, yang agaknya berarti: Semoga Allah (El) melindunginya.
(0.21) (Kel 32:11) (jerusalem) Di sini Musa nampak sebagai perantara besar. Mulai dengan tulah-tulah yang menimpa negeri Mesir Musa berperan sebagai perantara demi keselamatan kakak perempuannya, Mirym, Bil 12:13, dan khususnya buat seluruh umat di padang gurun, Kel 5:22-23; 32:11-14,30-32; Bil 11:2; 14:13-19; 16:22; 21:7; Ula 9:25-29. Peranan Musa itu disinggung oleh Yer 15:1; Maz 99:6; 106:23; Sir 45:3; bdk 2Ma 15:14+. Perantaraan Musa itu melambangkan pengantara Kristus.
(0.21) (Bil 1:1) (jerusalem) Bab 1-4 digubah oleh Para Imam. Israel ditampilkan sebagai sebuah jemaat kudus yang rapi tersusun dan teratur. Bagian teras jemaat itu ialah kaum Lewi. Kedudukannya itu sudah nampak pada tempat suku Lewi di perkemahan, pada tugas yang diserahkan kepada mereka dan bahkan pada jumlah mereka (yang sesuai dengan jumlah anak sulung Israel yang mereka ganti sebagai persembahan kepada Tuhan). Pendaftaran anggota-anggota jemaat itu sendiri mempunyai ciri keagamaan, bdk 2Sa 24. angka-angka yang disajikan di sini tidak sama dalam semua naskah Ibrani dan terjemahan-terjemahan kuno.
(0.21) (Hak 11:29) (jerusalem) Ceritera mengenai nazar Yefta, Hak 11:30-31,34-40, ini aslinya bermaksud menjelaskan asal usul sebuah pesta tahunan yang dirayakan di Gilead, Hak 11:40; arti sebenarnya perayaan itu tidak diketahui. Isi ceritera ini jangan diperlemah: Yefta benar-benar mempersembahkan anak perempuannya sebagai korban, Hak 11:39, agar jangan mengingkari nazarnya, Hak 11:31. Umat Israel tidak pernah membenarkan korban manusia semacam itu, hal mana sudah nampak dalam Kej 22. Penulis Hakim tidak mencela kelakuan Yefta itu, tetapi sebaliknya mau menekankan bahwa orang harus menepati nazar yang diikrarkan.
(0.21) (1Sam 14:18) (jerusalem: baju efod) Tertulis hanya: efod, menurut terjemahan Yunani. dalam naskah Ibrani sebenarnya tertulis: tabut Allah. Tetapi pada waktu itu tabut itu berada pada orang Gibeon, 1Sa 7:1. Efod yang dimaksud bukanlah baju efod, tetapi efod ialah alat penenung, bdk 1Sa 2:28+. Saul ingin bertanya kepada Tuhan sebelum mulai bertempur, bdk 1Sa 14:37; 14:30; 14:7 dst. Seorang penyair kemudian teringat akan Hak 8:27, di mana efod nampak sebagai sasaran ibadat yang terkutuk, maka penyalin merubah "efod" menjadi "tabut Allah".
(0.21) (Yes 49:3) (jerusalem: hambaKu) Bdk Mat 3:17+
(0.21) (Yeh 1:28) (jerusalem: gambar kemuliaan TUHAN) Oleh karena orang Israel takut-takut melihat "wajah" Tuhan, maka biasanya Tuhan memperlihatkan "kemuliaanNya", bdk Kel 24:16+, ialah tanda-tanda lahiriah yang mengelilingi dan menyatakan diri Allah, bdk Kel 33:18,22, dll. Maka kemuliaan Tuan tidak lain kecuali tanda kehadiranNya. Biasanya kemuliaan itu nampak sebagai awan yang bercahaya, Kel 16:10; Yeh 43:1-5. Di sini awan itu menyertai semacam bayang-bayang rupa manusia yang bersinar dan berkilau-kilauan (Yeh 1:26-27).


TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.39 detik
dipersembahkan oleh YLSA