Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk mereka akan menjadi AND book:[1 TO 39] AND book:39 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mal 1:3) (full: MEMBENCI ESAU. )

Nas : Mal 1:3

Istilah "membenci" hanya berarti bahwa Allah memilih saudaranya Yakub, dan bukan Esau, untuk mewarisi janji-janji perjanjian dan menjadi seorang leluhur umat pilihan yang kelak akan memperanakkan Mesias. Penolakan Esau dan keturunannya oleh Allah selaku leluhur Mesias tidak ada hubungannya dengan nasib kekal mereka. Keinginan Allah ialah agar Esau dan keturunannya akan hidup bagi Dia dan dengan demikian juga menerima berkat-Nya

(lihat cat. --> Kej 25:23;

lihat cat. --> Rom 9:13).

[atau ref. Kej 25:23; Rom 9:13]

(0.99) (Mal 2:1) (sh: Berkat menjadi kutuk. (Jumat, 11 Desember 1998))
Berkat menjadi kutuk.

Tuhan tidak menginginkan manusia ciptaan-Nya binasa (">2Ptr. 3:9). Tetapi sikap tidak menghormati kemuliaan Tuhan semesta alam, tidak menutup kemungkinan merupakan alasan penghukuman Allah. Para imam yang seharusnya bertanggungjawab penuh memelihara pengetahuan dan pengajaran yang benar, telah menyelewengkan makna ibadah, merusak perjanjian anugerah Allah. Mereka yang seharusnya melayani, menuntut untuk dilayani. Jika para "imam" di masa sekarang ini berlaku sama, maka seluruh umat Tuhan sedang menuju kehancuran total. Fungsi saluran berkat berubah menjadi saluran kutuk.

Pola hidup pemimpin rohani. Para imam bertanggungjawab penuh terhadap kegiatan ibadah umat kepada Allah. Bila terjadi cara dan pemahaman konsep ibadah, merekalah yang paling berisiko terhadap kutukan Allah. Jika demikian, bagaimana pola hidup pemimpin rohani yang berkenan di hadapan Allah? (ayat mereka+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A39&tab=notes" ver="">3:1" context="true">1) tidak menyimpang dari jalan Tuhan; (ayat mereka+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A39&tab=notes" ver="">2) takut akan Tuhan, dan gentar akan nama-Nya; (ayat mereka+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A39&tab=notes" ver="">3) mengajar dengan benar; (ayat mereka+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A39&tab=notes" ver="">4) jujur meresponi panggilan Allah.

Renungkan: Orang yang tidak menghormati Tuhan, sangat rentan terhadap hukuman Allah; sebaliknya mereka yang mengikuti perintah Tuhan merupakan sumber inspirasi sesama.

(0.98) (Mal 1:1) (sh: Tuhan mengasihi! (Rabu, 9 Desember 1998))
Tuhan mengasihi!

Dalam masa sulit, seringkali kita merasa seolah Tuhan tidak mengasihi kita. Betapa gampangnya kita mengukur kasih-Nya dalam keterbatasan manusia, seperti penilaian bangsa Israel terhadap Allah. Kepulangannya dari pembuangan, ternyata tidak cukup menghapus keraguan mereka terhadap kasih Allah. Allah mengasihi adalah pasti, namun kasih-Nya itu sering dinyatakan dalam konteks dan kondisi yang berbeda-beda. Kegagalan memahami kedalaman kasih Allah membuat banyak orang percaya menjadi tawar hati dan berkesimpulan bahwa Allah tidak mengasihi mereka.

Bagaimana bukti kasih Tuhan? Meskipun masa keemasan dinasti Daud tidak terulang, namun melalui "utusan-Nya", Tuhan mengingatkan dan memaparkan kembali semarak dan meriahnya kasih karunia Allah kepada bangsa Israel dari generasi ke generasi. Kasih karunia Allah telah memilih Yakub, menolak Esau. Meskipun bangsa Edom, keturunan Esau merasa yakin akan kesanggupannya membangun kembali kota-kota yang telah dihancurkan, tetapi jika Allah tidak berkenan, sanggupkah mereka? Kasih karunia Allah yang telah merangkul umat pilihan-Nya juga merangkul kita adalah dasar berpijak untuk maju ke pengalaman-pengalaman hidup yang baru yang diperkenankan Allah.

Doa: Tuhan, berikanlah kepekaan akan kasih dan anugerah-Mu.

(0.98) (Mal 3:13) (sh: Mayoritas berwawasan dagang. (Selasa, 15 Desember 1998))
Mayoritas berwawasan dagang.

"Mengapa orang yang tidak mengindahkan Tuhan justru lebih enak hidupnya dibandingkan kami, yang rajin beribadah!". Inilah pergumulan manusia dari zaman ke zaman (bdk. Mzm. 73). Akar pergumulan itu adalah persepsi yang menyamakan hubungan dengan Tuhan sebagai hubungan dagang benarkah Tuhan baik dan adil? Kalau Tuhan baik dan adil, mengapa orang baik menderita, dan orang yang jahat makin hari makin makmur. Setiap orang yang menganut paham ini, akhirnya akan dikecewakan. Hal ini sering menjadi alasan, untuk mencari allah lain, yang dianggap lebih mampu memberikan keuntungan.

Minoritas berwawasan kekal. Dalam suasana perhitungan untung rugi diterapkan dalam hubungan dengan Alah, ternyata terselip minoritas yang masih menghormati Tuhan. Mereka tetap setia mempertahankan penghayatan iman melalui ibadah dan sikap saling mendorong dalam iman (bdk. Ibr. 10:24, 25). Bagi orang beriman, Allahlah yang akan memperhatikan dan menghargai mereka sebagai "milik kesayangan-Nya", bahkan bertindak mengasihi dan mewarisi kekekalan kepada mereka (bdk. Mzm. 73:26, 27).

Doa: Jadikanlah kami ya Tuhan, orang yang berwawasan kekekalan dan menghargai Engkau sebagai Tuhan.

(0.98) (Mal 2:17) (sh: Meragukan Allah. (Minggu, 13 Desember 1998))
Meragukan Allah.

Umat bertanya dengan nada sinis, "Di manakah Allah yang menghukum?" Namun seolah-olah pertanyaan ini langsung dijawab, "Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya!". Kedatangan Tuhan dipersiapkan oleh seorang utusan (">Mal. 3:1), yang oleh Tuhan Yesus diidentikkan dengan Yohanes Pembaptis (Mat. 11:10).

Menyangkal Tuhan. Bangsa Israel pada zaman nabi Maleakhi dan Kristen zaman ini, pasti yakin telah menyembah Allah yang benar. Tetapi selalu ada bahaya terjadinya penyimpangan. Misalnya, mengkondisikan Tuhan sesuai selera kita. Akibatnya, semua perbuatan salah dibenarkan! Kristen telah dibebaskan dari gelap menuju terang, dari buta total menjadi dapat melihat. Allah membuat perubahan radikal dalam diri manusia. Tetapi jika firman Tuhan tidak lagi dihargai otoritasnya, atau tidak lagi menjadi prioritas dalam proses pengambilan keputusan, maka kebenaran pun menjadi kabur, kebaikan Tuhan diragukan.

Tuhan yang benar. Tuhan tidak membeda-bedakan dosa. Dari yang bersifat spiritual (sihir dan sejenisnya), yang bersifat pribadi (zinah), maupun dosa mempermainkan keadilan, menindas yang lemah, dlsb. Artinya, Tuhan tidak pernah menekankan pengecaman hanya kepada salah satu dosa saja. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang membuat perjanjian -- yang merangkul manusia dengan kasih yang tidak patut mereka terima; Tuhan yang dahsyat; Tuhan yang bertindak untuk meneguhkan keadilan; Tuhan yang tidak langsung menghancurkan, tetapi berkarya memurnikan iman yang seringkali melalui penderitaan (1Ptr. 5, 6); Tuhan, sumber Pengharapan. Mereka yang telah jatuh jauh pun seperti Petrus, diubah secara radikal sehingga hidupnya dimampukan menyenangkan hati Tuhan daripada menyusahkan (ayat mereka+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A39&tab=notes" ver="">2:17;3:4" context="true">2:17; 3:4); Tuhan menuntut agar manusia hidup sesuai dengan hukum kasih dan akan menghakimi mereka yang tidak mengindahkan perintah-perintah-Nya, antara lain mereka seperti pemfitnah, pemeras tenaga pekerja dengan upah rendah, berlaku tidak adil dan tidak peduli terhadap orang lemah.

Renungkan: Sang Pemurni dosa yang dijanjikan itu telah datang dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Dia datang untuk menangani permasalahan dosa yang telah merasuk dalam seluruh keberadaan hidup orang percaya.

Doa: Jernihkanlah pemahaman kami mengenai Engkau, ya Tuhan semesta alam dan bantulah kami bersikap hormat dan penuh penghargaan kepada-Mu.

(0.89) (Mal 4:5) (jerusalem) Nabi Elia diangkat ke langit, 2Ra 2:11-13 tetapi nanti akan kembali. Kedatangan kembali nabi Elia itu menjadi gagasan penting dalam pengharapan Yahudi tentang akhir zaman, masa keselamatan, bdk Buku Henokh, Yesus menjelaskan bahwa nabi Elia sudah datang, yaitu dalam diri Yohanes Pembaptis, Mat 11:14; 17:10-13+.
(0.89) (Mal 4:5) (full: MENGUTUS NABI ELIA KEPADAMU. )

Nas : Mal 4:5

Maleakhi menubuatkan bahwa Elia akan datang dan melayani sebelum hari Tuhan tiba; PB mengungkapkan bahwa nubuat ini mengacu kepada Yohanes Pembaptis (Mat 11:7-14), yang "dalam roh dan kuasa Elia"

(lihat cat. --> Luk 1:17),

[atau ref. Luk 1:17]

mempersiapkan jalan bagi Mesias. Beberapa orang juga percaya bahwa Elia akan datang kembali selama masa kesengsaraan dan akan menjadi salah satu dari dua saksi yang disebutkan dalam Wahyu

(lihat cat. --> Wahy 11:3).

[atau ref. Wahy 11:3]

(0.87) (Mal 4:1) (sh: Hari Tuhan. (Rabu, 16 Desember 1998))
Hari Tuhan.

Sepanjang sejarah hubungan manusia dengan Tuhan dalam penghayatan iman orang percaya, selalu ada dua dasar kemungkinan seseorang menjalankan ibadah berpusat pada Allah (teosentris) atau berpusat pada manusia (anthroposentris). Yang manakah pusat ibadah orang percaya? Hari Tuhan yang akan datang itu, seperti perapian yang berfungsi ganda: membakar dan membinasakan serta sekaligus memurnikan. Perapian pada tukang logam menyingkirkan kotoran dan menghasilkan logam murni; demikianlah juga yang terjadi pada Hari Tuhan itu.

Allah itu pasti. Apapun yang Allah katakan, janji anugerah, hukum dan aturan serta dampak dari semua itu, adalah pasti. Sambil menunggu masa depan yang cerah, orang percaya dan beriman harus tetap menjaga kesetiaannya. Dengan cara: mengingat dan melaksanakan perintah-perintah Tuhan, lewat hukum-hukum Musa. Apa yang telah diberikan-Nya kepada Musa menjadi dasar bagi Tuhan memperlakukan umat-Nya. Itulah sebabnya semua yang diucapkan-Nya pasti akan terjadi. Begitu pula ketika Tuhan mengutus Elia, sebagai yang akan menyerukan pertobatan. Inilah gelombang pembaruan dari Allah. Dalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis diakui sebagai Elia yang menegur yang salah dengan penuh kuasa dan keberanian.

(0.75) (Mal 2:10) (sh: Peranan Pernikahan. (Sabtu, 12 Desember 1998))
Peranan Pernikahan.

Pernikahan dan perceraian selalu mendapat perhatian serius dalam Alkitab. Umat Israel dilarang kawin campur dengan bangsa lain. Larangan ini bukan atas dasar rasial, tetapi alasan-alasan spiritual. Maleakhi menegur perkawinan campur dengan istilah "menjadi suami anak perempuan allah asing" (ayat mereka+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A39&tab=notes" ver="">11). Ternyata klaim terhadap kawin campur ini terus digemakan dalam kehidupan bangsa Israel di Perjanjian Baru; dan tetap dalam penekanan yang sama, yaitu perkawinan antara orang percaya dan orang tak seiman.

Keadaan terjepit. Dalam situasi ekonomi bangsa yang "serba sulit" sekarang ini, banyak orang bertindak gegabah dan tak mau tahu aturan. Orang menggunakan cara pintas untuk keluar dari kesulitan. Dalam memilih teman hidup, mereka melirik dari kondisi ekonomi, sekalipun berbeda iman kepercayaan. Lebih baik meninggalkan isteri pertama dalam kondisi sulit, daripada harus kehilangan kesempatan menjadi kaya. Dan, Tuhan menentangnya; karena pernikahan Kristen adalah gambaran perjanjian Tuhan dengan umat. Hidup pernikahan yang dikasihi dan diberkati Tuhan adalah pernikahan yang diisi dengan kasih Tuhan dan harus dipertahankan kelanggengannya di dalam firman Tuhan. Dalam kehidupan pernikahan Kristen firman Tuhan melebihi pertimbangan psikologis, ekonomi, dlsb.

(0.75) (Mal 2:11) (full: PERBUATAN KEJI. )

Nas : Mal 2:11-16

Maleakhi mengecam umat itu karena pelanggaran ganda yang serius terhadap hukum Allah: menceraikan istri mereka dan menikahi wanita kafir (lih. dua catatan berikutnya; dibawah ini dan

lihat cat. --> Mal 2:14).

[atau ref. Mal 2:14]

(0.66) (Mal 2:17) (jerusalem) Ayat ini mengenai masalah pembalasan. Kenyataan bahwa orang fasik kerap kali makmur dan sejahtera menjadi batu sandungan bagi orang saleh selama hanya dapat memikirkan pembalasan dalam rangka dunia sementara ini. Masalah itu juga menjadi pokok pemikiran kitab Ayub, Maz 37+; Maz 73. Lihat Pengantar bagi kitab-kitab Kebijaksanaan.
(0.65) (Mal 4:2) (jerusalem: surya kebenaran) Pengertian "kebenaran" atau "keadilan" mencakup gagasan kekuasaan dan kemenangan, bdk Yes 41:2+. Sebutan "Surya Kebenaran" menjadi gelar Kristus dan gelar itu mempengaruhi liturgi hari raya natal dan Epifani
(0.65) (Mal 3:8) (jerusalem: menipu) Sampai tiga kali dalam Mal 3:8 (dan sekali lagi dalam Mal 3:9) dalam naskah Ibrani tertulis: mencari, sedangkan dalam terjemahan Yunani terbaca: menipu. Dan itulah yang aselinya tertulis. Tetapi oleh ahli Kitab Yahudi keterangan itu dianggap kurang pantas, oleh karena merendahkan moyang Israel. Maka teks aseli dirobah menjadi: mencuri


TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA