(1.00) | (Luk 23:36) |
(ende: Tjuka) Sebenarnja anggur asam jang menjegarkan. |
(0.91) | (Luk 22:20) |
(ende: Piala) Baru sekarang piala berisi anggur Ekaristi, jaitu Darah Jesus. |
(0.83) | (Luk 5:37) |
(ende: Kerbat) karung dari kulit kering binatang, tempat menjimpan air, anggur, minjak dan sebagainja. |
(0.80) | (Luk 5:39) |
(full: "YANG TUA ITU BAIK".
) Nas : Luk 5:39 Barangkali ini merupakan perkataan yang ironis tentang orang Yahudi yang menolak "anggur baru" Injil dan berpendapat bahwa "anggur tua" (Yudaisme abad pertama) itu cukup baik. Di sini Yesus mengemukakan bahwa mereka yang terbiasa meminum anggur yang telah difermentasi memperoleh keinginan untuknya dan tidak mau anggur yang belum difermentasi (lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA, dan lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)). Tuhan mengakui bahwa minuman yang mengandung alkohol mempunyai pengaruh yang membuat orang kecanduan. Bukannya Yesus, tetapi orang yang minum anggur tua itulah yang beranggapan "yang tua itu baik".
|
(0.78) | (Luk 20:16) |
(ende: Djangan dibiarkan Allah) Dapat djuga diterdjemahkan dengan: "Tak mungkin". Orang-orang parisi mengerti, bahwa merekalah jang diumpamakan dengan pekerdja-pekerdja dikebun anggur itu, dan kebun anggur disini berarti umat Allah, sedang dengan putera itu dimaksudkan Jesus. |
(0.78) | (Luk 22:17) |
(ende: Piala) ini bukan piala Ekaristi, melainkan hidangan anggur keempat jang istimewa sekali, maksud dan upatjaranja semata-mata rohani. |
(0.78) | (Luk 7:33) |
(full: ANGGUR.
) Nas : Luk 7:33 Untuk menyelidiki kata-kata yang dipakai Alkitab untuk anggur dan penggunaannya pada zaman PB, lihat cat. --> Luk 1:15; [atau ref. Luk 1:15]; juga lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1) lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2). |
(0.78) | (Luk 5:39) | (jerusalem) Ayat ini hanya terdapat dalam Lukas. Agaknya ciptaan Lukas sendiri, yang sebagai murid Paulus mengalami betapa sukarnya memberitakan Injil kepada orang Yahudi, bdk Kis 13:5+ |
(0.74) | (Luk 7:34) |
(full: PELAHAP DAN PEMINUM.
) Nas : Luk 7:34 Anggur (Yun. _oinos_) dalam PB menunjuk kepada bermacam-macam anggur, baik yang difermentasi maupun yang tidak (lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)). Pernyataan Yesus menunjukkan bahwa Ia minum beberapa jenis anggur, sedangkan Yohanes tidak. Namun dari bagian ini tidak dapat ditentukan jenis anggur mana yang Dia minum, karena dugaan orang Farisi mengenai tabiat Yesus jelaslah tidak benar. Mereka menuduh Yesus sebagai seorang pelahap dan peminum, tetapi kata-kata itu jelas merupakan fitnahan yang dimaksudkan untuk meruntuhkan pengaruh-Nya sebagai seorang pengajar kebenaran (lih. Mat 12:24; Yoh 7:20; 8:48). Yesus sendiri mengatakan secara tidak langsung bahwa mereka yang "makan minum bersama-sama pemabuk" adalah para hamba jahat yang tidak bersiap-siap dengan benar untuk kedatangan Tuan mereka (Mat 24:48-49). Karena itu, melalui ayat-ayat ini tidak dapat dibuktikan bahwa Yesus minum anggur yang memabukkan. Untuk keterangan mengenai macam anggur yang kemungkinan pernah diminum oleh Yesus, lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1) lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2); bd. Ams 23:31. |
(0.69) | (Luk 5:37) |
(full: ANGGUR YANG BARU KE DALAM KANTONG KULIT YANG TUA.
) Nas : Luk 5:37 Lihat cat. --> Mat 9:17. [atau ref. Mat 9:17] |
(0.69) | (Luk 22:18) |
(full: PERJAMUAN TUHAN.
) Nas : Luk 22:18 Lihat cat. --> 1Kor 11:24-25. [atau ref. 1Kor 11:24-25] |
(0.69) | (Luk 20:9) |
(full: PERUMPAMAAN PENGGARAP-PENGGARAP KEBUN ANGGUR.
) Nas : Luk 20:9-16 Lihat cat. --> Mat 21:33. [atau ref. Mat 21:33] |
(0.67) | (Luk 1:15) |
(full: PENUH DENGAN ROH KUDUS.
) Nas : Luk 1:15 Perhatikanlah hasil dari kehidupan dan pelayanan Yohanes yang penuh dengan Roh. Oleh kuasa Roh Kudus
|
(0.65) | (Luk 20:16) |
(full: MEMPERCAYAKAN KEBUN ANGGUR ITU KEPADA ORANG LAIN.
) Nas : Luk 20:16 Lihat cat. --> Mat 21:43 [atau ref. Mat 21:43] mengenai Kerajaan Allah diambil dari Israel. |
(0.63) | (Luk 20:9) |
(sh: Memberontak melawan Sang Pemilik (Selasa, 23 Maret 2004)) Memberontak melawan Sang PemilikBagi telinga para imam, ahli Taurat dan tua-tua Yahudi, perumpamaan Yesus ini mudah ditebak ke mana arah tujuannya. Perumpamaan kebun anggur ini menegaskan bahwa yang empunya hak, kuasa dan sebagai Pemilik adalah Tuhan Allah. Namun, para penggarap itu bertindak seolah-olah merekalah si pemilik kebun anggur itu. Itu sebabnya mereka menganiaya para hamba yaitu para nabi yang diutus Pemilik yang sah (ayat mengirik+memeras+anggur+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">11-12). Hingga pada akhirnya Sang Pemilik berinisiatif untuk mengutus Anak-Nya sendiri dengan harapan para penggarap itu menghormati Dia sebagai Pewaris. Tetapi para penggarap tetap merencanakan pembunuhan terhadap Sang Anak, ahli waris yang berhak atas pemilikan itu (ayat mengirik+memeras+anggur+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">13-16). Sesungguhnya melalui perumpamaan kebun anggur ini, Yesus sedang menubuat-kan kepada mereka peristiwa penyaliban-Nya sendiri (ayat mengirik+memeras+anggur+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">14-15).
Lukas menegaskan sikap penolakan dan ketidakpercayaan para imam, ahli
Taurat dan para tua-tua Yahudi, melalui kutipan Yesus dari Tujuan dari perumpamaan ini adalah supaya para pemimpin agama menyadari bahwa mereka hanya dipercayakan untuk mengelola umat Tuhan (kebun anggur), dan bukan pemiliknya. Renungkan: Setiap pemimpin gereja harus sadar bahwa dirinya hanyalah pengelola umat Tuhan termasuk mengelola aktivitas gerejani umat bukan pemiliknya. |
(0.58) | (Luk 5:33) |
(sh: Ibadah sejati menuntut hidup yang sejati (Rabu, 14 Januari 2004)) Ibadah sejati menuntut hidup yang sejatiPernahkah Anda ke rumah duka untuk melawat keluarga dari teman yang meninggal? Biasanya kita akan bertemu dengan banyak teman lama yang juga melayat. Tidak jarang pertemuan itu diteruskan dengan ngobrol ringan, sesekali terdengar gelak tawa. Suasana dukacita diganti dengan sukacita. Pada bacaan hari ini kita menjumpai orang-orang Farisi yang menuduh para murid mengabaikan hukum Taurat mengenai hal berpuasa. Bagi Farisi, berpuasa adalah kewajiban yang harus dilakukan apapun alasannya. Tetapi Yesus berprinsip bahwa setiap tindakan harus dilakukan pada saatnya masing-masing. Saat berduka dan menghadapi hal yang genting adalah saat yang tepat untuk berpuasa. Sebaliknya, ketika hadir dalam perjamuan bersama mempelai, itulah saat bersukacita. Sesungguhnya, ibadah yang benar selalu sesuai dengan konteksnya. Untuk menguatkan argumen-Nya, Yesus memakai dua perumpamaan. Pertama, kain baru yang dipakai untuk menambal baju tua yang koyak. Kedua, anggur baru yang disimpan di kirbat tua. Baik baju tua maupun kirbat tua, keduanya akan hancur karena tidak mampu bertahan menghadapi kain baru dan anggur baru. Makna rohani yang Tuhan Yesus mau ajarkan adalah, ibadah sejati dalam iman yang baru di dalam Tuhan Yesus tidak bisa dicampurkan dengan cara-cara lama yang sudah tidak tepat lagi. Orang Kristen dipanggil untuk menjalani kehidupan imannya, dan meninggalkan pola hidup lamanya, yang di luar Tuhan. Ibadah yang tidak sejalan dengan kehidupan sehari-hari yang benar adalah kemunafikan. Di hadapan Allah, ibadah sedemikian tidak diterima-Nya sedangkan di hadapan manusia, hanya membuat orang lain menjadi jijik melihat kita. Renungkan: Betapa memalukan bila suatu saat ada orang yang berkata,”Lihat orang Kristen itu! Jangan meniru tingkah lakunya! |
(0.55) | (Luk 14:25) |
(sh: Mengikut Yesus sepenuh hati (Jumat, 5 Maret 2004)) Mengikut Yesus sepenuh hatiSetelah krismon melanda Indonesia tahun 1997, kita bisa melihat di mana-mana monumen kegagalan pembangunan. Misalnya, gedung seperempat atau setengah jadi yang ditinggal mangkrak oleh pemiliknya karena dana yang menciut gara-gara dolar membengkak. Ilustrasi seperti ini (lihat 28-30) dipakai oleh Yesus untuk mengajarkan bahwa mengikut Yesus harus penuh perhitungan. Mengikut Yesus tidak boleh setengah-setengah, harus sepenuh hati. Kata-kata Tuhan Yesus bahwa seorang pengikut Yesus harus membenci orang tua, suami-istri, dan saudara-saudaranya (ayat mengirik+memeras+anggur+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">26), sebenarnya bermaksud menegaskan prioritas hati lebih kepada Yesus daripada kepada hal-hal lain, termasuk kepada dirinya sendiri. Untuk itulah Yesus mengajukan dua perumpamaan yang menegaskan kesungguhan hati mengikut Dia. Seorang yang mau membangun menara (mungkin sekali menara pengawas kebun anggur) harus memperhitungkan anggarannya supaya jangan sampai hanya separuh jalan sudah defisit, akhirnya terbengkalai (ayat mengirik+memeras+anggur+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">28-29). Atau, seorang yang mau pergi berperang harus memperhitungkan kekuatan lawan dengan kekuatan pasukannya untuk memastikan kemenangannya (ayat mengirik+memeras+anggur+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">30-32). Kedua perumpamaan ini menyimpulkan satu hal, yaitu seseorang harus memperhitungkan sungguh-sungguh harga yang harus dibayar dalam mengikut Tuhan, baru dengan demikian ia layak disebut murid Tuhan (ayat mengirik+memeras+anggur+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">33). Mengikut Tuhan kalau separuh hati adalah ibarat garam yang berubah menjadi tidak asin. Garam yang kehilangan rasa asin berarti kehilangan fungsinya. Demikian juga menjadi murid Tuhan yang setengah-setengah sama saja dengan tidak berfungsi apa-apa. Tidak ada gunanya selain dibuang! (ayat mengirik+memeras+anggur+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">34-35) Untuk dilakukan: Anda sudah jalan sejauh ini sebagai anak Tuhan. Sekarang waktunya untuk memutuskan mau mengikut Dia sepenuh hati, dengan konsekuensi taat sepenuhnya, atau ...? |
(0.55) | (Luk 20:1) |
(sh: Awas! Penyalahgunaan kekuasaan dalam Gereja. (Senin, 10 April 2000)) Awas! Penyalahgunaan kekuasaan dalam Gereja.Tindakan pengusiran para pedagang dari rumah ibadah yang dilakukan oleh Yesus membuka aib para imam kepala, ahli Taurat, serta para pemuka bangsa Israel. Selama ini merekalah yang berkuasa atas seluruh aktifitas dan penggunaan bait Allah. Karena itulah dalam usahanya untuk memberikan serangan balasan, mereka mengajukan pertanyaan: "Siapa yang memberimu kuasa untuk melakukan semua itu?" (mengirik+memeras+anggur+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20:2) Menurut pandangan mereka Yesus tidak mempunyai kekuasaan yang resmi. Jika Ia mengakui, maka mudah bagi mereka untuk menangkap Yesus. Pertanyaan mereka itu mengungkapkan konsep kekuasan mereka yang salah, yaitu mereka lebih menghargai kekuasaan lembaga. Pertanyaan yang ditujukan kepada Yesus seharusnya adalah: "Apakah tindakan penyucian bait Allah secara moral dan rohani benar?; dan "Apakah tindakan-Nya berdasarkan firman-Nya?" (mengirik+memeras+anggur+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">19:46; Yes. 56:7) Yesus menjawab mereka dengan sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan baptisan Yohanes. Karena tidak mau memberikan jawaban yang sebenarnya, mereka mengatakan tidak tahu (ayat mengirik+memeras+anggur+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">5-7). Sekarang jika benar mereka tidak mempunyai kemampuan secara moral dan rohani untuk memutuskan perkara yang sangat penting (baptisan Yohanes), berarti mereka tidak mempunyai kualifikasi untuk memimpin. Namun ketidaktahuan mereka hanyalah pura-pura, dan ini berarti mereka mengingkari secara sengaja tugas suci sebagai pemuka agama yang resmi. Pertimbangan mereka hanyalah untuk mempertahankan kedudukan dan kekuasaannya. Agama hanya dijadikan kendaraan politik. Yesus meresponi kepura-puraan mereka dengan sebuah perumpamaan (ayat 9-19). Inti perumpamaan Yesus mengingatkan masyarakat Yahudi bahwa pemimpin mereka mulai melakukan penyalahgunaan kekuasaannya, dengan mengatakan bahwa penggarap yang diberikan wewenang untuk mengolah tanah justru sepakat untuk menyalahgunakan kekuasaannya demi mendapatkan kekuasaan yang lebih tinggi dengan membunuh anak pemilik kebun anggur sendiri. Renungkan: Wewenang yang kita miliki baik di dalam gereja maupun dalam lembaga lain haruslah memberikan kita kebebasan untuk menyatakan kebenaran berdasarkan firman-Nya. Jika tidak, maka telah terjadi penyalahgunaan kekuasaan. |