Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 15 dari 15 ayat untuk menghimpun [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Sam 6:1) (endetn: menghimpun)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "lagi".

(0.50) (Yes 27:13) (ende)

Tanduk itu ditiupkan untuk menghimpun kaum buangan dari pelbagai negeri. Pada hari kiamatnja tanduk (nafiri) akan ditiupkan untuk mengumpulkan orang2 jang selamat.

(0.33) (Luk 6:24) (full: CELAKALAH KAMU ... YANG KAYA. )

Nas : Luk 6:24

Yesus sedang berbicara mengenai mereka yang memusatkan kehidupan, tujuan, kebahagiaan atau sasaran mereka terutama pada hal-hal materiel atau pada usaha menghimpun kekayaan yang banyak

(lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).

(0.25) (Why 20:7) (full: IBLIS AKAN DILEPASKAN. )

Nas : Wahy 20:7

Pada akhir pemerintahan Kristus, Iblis akan dilepaskan.

  1. 1) Iblis sendiri yang tertipu hingga percaya bahwa ia masih dapat mengalahkan Allah, akan diizinkan untuk memperdaya mereka yang berhasrat untuk memberontak melawan pemerintahan Kristus. Ia akan menghimpun sekumpulan besar pemberontak.
  2. 2) "Gog dan Magog" (ayat Wahy 20:8; berasal dari Yeh 38:1-39:29) menggambarkan semua bangsa di dunia dan roh pemberontakan mereka melawan Allah dan kebenaran.
(0.25) (Yes 6:1) (jerusalem) Penglihatan ini sewajarnya ditempatkan pada awal kitab Yesaya. Tetapi kitab Yesaya tersusun berdasarkan beberapa kumpulan nubuat-nubuat tersendiri, bdk Pengantar. penglihatan itu menjadi pembukaan kumpulan nubuat-nubuat sekitar Imanuel, Yes 6:1-12:6, yang menghimpun nubuat-nubuat yang bersangkutan dengan perang antara Yehuda dan Aram-Israel. Perang itu melaksanakan ancaman yang tercantum dalam Yes 6:11-13.
(0.24) (Yes 56:1) (sh: Rumah doa bagi segala bangsa (Rabu, 17 Maret 1999))
Rumah doa bagi segala bangsa

Berita keselamatan dari Allah ternyata bukanlah milik bangsa Israel sendiri. Keselamatan itu juga diperuntukkan bagi segala bangsa. Orang asing tidak akan dibuang-Nya. Orang-orang kebiri pun tidak ditolak-Nya. Mengapa bangsa asing dilibatkan dalam rencana penyelamatan Allah? Adakah persyaratan yang harus mereka penuhi? Ada, yaitu memelihara hari Sabat, melakukan kehendak Allah, dan memegang perjanjian-Nya. Allah yang membawa mereka dan mengumpulkan semua bangsa ke dalam rumah-Nya yang kudus, sehingga rumah-Nya akan dikenal sebagai rumah doa bagi segala bangsa.

Menjangkau jiwa segala bangsa. Dalam penggenapan penetapan-Nya akan rumah doa bagi segala bangsa, Allah juga menghimpun semua orang pilihan-Nya. Dia menghimpun orang-orang Israel yang terbuang. Dan orang-orang dari segala bangsa juga akan ditambahkan pada kumpulan Israel tersebut. Untuk itulah Allah memilih dan mengutus orang-orang yang percaya pada-Nya pergi ke segala bangsa (Mat. 28:18-20). Pergi untuk membawa semua bangsa menjadi murid-murid Kristus yang hidup bagi kemuliaan-Nya. Itu pun merupakan tugas bagi semua umat percaya segala zaman. Masalahnya ialah: Apakah kita sudah melibatkan diri dalam pekerjaan membangun rumah doa bagi segala bangsa?

(0.21) (Yl 2:1) (jerusalem) Bagian ini mengenai Hari Tuhan, Yoe 1:15, dan kembali menggambarkan tulah belalang dengan membandingkan kawanan binatang itu dengan bala tentara yang menyerang, tidak tertahan.
(0.21) (Yes 18:1) (sh: Dihukum agar tunduk! (Jumat, 3 September 2004))
Dihukum agar tunduk!

Etiopia adalah sebuah kerajaan yang letaknya di selatan Mesir. Peran Etiopia tidak jelas dalam sejarah bangsa-bangsa zaman Perjanjian Lama. Yang jelas nubuat penghukuman Allah ini ditujukan kepada mereka oleh karena dosa-dosa mereka. Bangsa ini digambarkan sebagai bangsa yang mengirimkan duta-duta ke negara-negara lain (ayat 2a). Ciri-ciri Etiopia adalah bangsa yang berkulit mengkilap, jangkung, tangkas, ditakuti, ulet dan lalim (ayat 2b). Gambaran ringkas bangsa Etiopia ini menyiratkan dosa keangkuhan. Etiopia merasa diri sebagai bangsa digdaya (tak terkalahkan) yang menimbulkan keresahan di antara bangsa-bangsa lain.

Selain kepada Etiopia, penghukuman Allah juga dikumandangkan kepada seluruh umat manusia (ayat 3). Hukuman itu tidak diungkapkan secara spesifik, tetapi memakai bahasa kias. Pertama, Allah sendiri dari takhta-Nya dengan kewibawaan akan mengendalikan penghukuman (ayat 4a). Kedua, penghukuman ini diibaratkan angin panas kering yang merusakkan ladang dan kebun sehingga panen gagal (ayat 4b-5). Ketiga, penghukuman itu bertambah dahsyat karena binatang-binatang buas (mungkin gambaran dari bangsa-bangsa lain) akan memangsa sisa-sisa panen (ayat 6). Ayat 7 menjelaskan hasil penghukuman Allah terhadap Etiopia, yaitu Etiopia akan tunduk kepada Allah semesta alam, lalu menyembah Dia di Gunung Sion. Hal ini merupakan penggenapan Yesaya 2:1-4, yaitu Sion akan dipakai Allah untuk menghimpun semua bangsa agar beribadah kepada-Nya.

Apa yang kita pelajari dari nubuat ini? Tuhan dapat memakai berbagai cara untuk menaklukkan hati orang-orang yang keras, yang congkak, dan yang melawan-Nya. Motif tindakan Tuhan ialah agar mereka tunduk dan bertobat! Setelah pertobatan maka tugas gerejalah untuk menghimpun mereka agar beribadah kepada-Nya. Gereja adalah Sion masa kini!

Renungkan: Motivasi penghukuman Tuhan adalah selalu ingin membawa kita kepada pertobatan. Karena itu gereja harus senada dengan kasih Tuhan siap menerima dengan "tangan terbuka" siapa saja yang datang, meskipun dinilai "tidak layak".

(0.15) (Kel 14:1) (sh: Percaya itu susah? (Selasa, 19 April 2005))
Percaya itu susah?


Apa yang dilakukan oleh produsen supaya orang-orang percaya akan produksinya dan mau membeli dan memakainya? Produsen akan menggunakan sarana promosi seperti iklan untuk hal itu. Iklan yang baik akan menarik orang untuk mencoba produk yang diiklankan tersebut. Iklan menjadi semacam bukti akan kualitas produk tersebut. Hampir semua orang memerlukan bukti seperti itu sebelum memercayai dan memakai suatu produk. Apakah Israel memerlukan bukti untuk memercayai Allah?

Walaupun Israel sudah menyaksikan tulah-tulah dahsyat yang Allah timpakan terhadap Mesir dan mengalami diluputkan dari tulah-tulah itu, iman mereka masih harus dilatih untuk terus percaya dan bersandar kepada-Nya. Itu sebabnya Allah memakai kekerasan hati Firaun untuk mengejar mereka (ayat 4,8,17). Allah membuat Firaun menyesal telah melepas Israel pergi, sehingga ia menghimpun pasukannya dan mengejar mereka. Allah sekali lagi hendak memperlihatkan kepada Israel bahwa Dia berkuasa untuk menolong mereka luput dari bahaya para musuh mereka. Pertama, Allah melindungi Israel dengan tiang awan yang menggelapkan sehingga menghalangi tentara Mesir menghampiri mereka (ayat 19-20). Kedua, Tuhan membelah Laut Teberau sehingga Israel bisa menyeberanginya dengan selamat (ayat 21-22). Ketiga, Allah membinasakan Firaun dan seluruh pasukan Mesir dengan menenggelamkan mereka di laut itu (ayat 28). Setelah Allah memberikan bukti kepada bangsa Israel siapa Diri-Nya, maka bangsa Israel menjadi takut dan percaya kepada Allah (ayat 31).

Allah telah membuktikan diri-Nya sanggup menyelamatkan kita dari belenggu dosa dan melepaskan kita dari hukuman dosa melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Adakah bukti yang lebih besar daripada itu? Kalau demikian seharusnyalah kita memercayakan diri kita sepenuhnya kepada pengaturan dan kehendak Allah dalam hidup ini.

Renungkan: Tidak ada kuasa dosa atau kuasa kejahatan yang dapat mengatasi kuasa penebusan dan pembenaran Allah.

(0.15) (1Raj 8:1) (sh: Menghadap Allah (Selasa, 3 Agustus 2004))
Menghadap Allah

Ada baiknya Anda membaca seluruh pasal 8 agar mendapatkan gambaran lengkap. Ayat 1-13 yang melukiskan seluruh umat Israel, Salomo (sang raja), para pemimpin rohani, rakyat, bersatu datang ke hadirat Allah. Lalu Salomo mensarikan sikap Allah terhadap rencana Daud membangun Bait Allah (ayat 14-21). Ayat 22-53 adalah doa Salomo memohon berkat Allah untuk Israel. Di akhir pasal ini, Salomo sebagai pemimpin Israel menyampaikan pesan sesuai firman Allah untuk umat Israel. Baik kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan rohani, tidak mungkin bertumbuh dengan baik apabila tidak ada dua faktor penting ini: kesatuan antara semua unsur dan tekad untuk tumbuh bersama sesuai kehendak dan rencana Allah. Itulah yang kini sedang dilakukan seluruh umat Israel di bawah kepemimpinan Salomo di hadapan Allah. Ada gerak timbal balik antara prakarsa Salomo menghimpun para tua-tua dan seluruh umat Israel dengan sambutan mereka terhadap prakarsa tersebut (ayat 1-4). Namun itu saja belum cukup.

Ketika itu juga pengalaman yang pernah terjadi di zaman Musa, terulang kembali. Awan gelap hadirat Allah menyelimuti mereka, menyadarkan Salomo dan seluruh umat bahwa Bait Allah tidak membuat Ia hadir dengan berkat-Nya sebab Ia bebas adanya. Bukan Allah yang harus menyesuaikan diri dengan kehendak manusia, tetapi manusia yang harus takluk kepada kehendak-Nya. Salomo menghubungkan awan gelap itu dengan ucapan Allah kepada Daud. Hanya dengan kesadaran ini, umat Israel termotivasi untuk hidup sepadan dengan kemuliaan Allah.

Budaya Indonesia cenderung menganggap Allah dapat diatur, entah dengan sesajen, persembahan atau trik-trik politik. Firman ini menyadarkan kita bahwa penghayatan budaya demikian menyesatkan dan mengundang kehancuran. Dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kerohanian, milikilah kesadaran bahwa kita harus tunduk kepada kebenaran Allah, bukan berusaha mengatur Allah.

Camkanlah: Ketika Allah berkenan, itu bukan berarti ijin untuk hidup sembarangan.

(0.15) (Yes 49:1) (sh: Misi hamba Tuhan (Selasa, 16 Agustus 2005))
Misi hamba Tuhan

Istilah hamba Allah sering dimengerti salah, yaitu sebagai status rohani yang lebih tinggi daripada orang lain. Padahal istilah hamba Allah ini menyiratkan ketaatan dan tugas seorang abdi pada tuannya.

Nas ini merupakan nubuat Nabi Yesaya tentang tugas seorang hamba Allah. Yesaya pasal 49:1-6 adalah Nyanyian Hamba kedua, sedangkan ayat 7-13 adalah respons Tuhan.

Hamba Tuhan itu menyatakan dirinya telah dipilih Allah untuk menjadi alat-Nya menyatakan dan melaksanakan kehendak-Nya (ayat 2-3). Tugasnya jelas yaitu menghimpun kembali Israel yang sudah kocar-kacir oleh karena hukuman Tuhan atas mereka (ayat 5). Namun, dalam melaksanakan misinya itu, hamba Tuhan itu mendapatkan penolakan bahkan perlawanan yang membuat ia hampir putus asa (ayat 4). Jawaban Allah sungguh mencengangkan karena Ia meluaskan tugasnya menjadi pembawa kabar keselamatan bagi bangsa-bangsa (ayat 6).

Allah tidak hanya memberi tugas, Ia juga menjamin hidup hamba-Nya (4b). Ia sendiri akan menegakkannya di antara para pemimpin bangsa-bangsa yang meremehkannya (ayat 7). Allah juga menjanjikan keberhasilan bagi hamba-Nya. Mereka yang tertindas akan dimerdekakan dan yang berkekurangan akan dilimpahi dengan segala berkat (ayat 9-10). Semua bangsa akan mengalami anugerah Allah ini sehingga sukacita akan meliputi alam semesta (ayat 11-13).

Hamba yang dimaksud pada nas ini adalah Koresy yang akan dipakai Allah menjadi alat-Nya untuk membawa Israel pulang. Nas ini sekaligus merujuk perbuatan Kristus yang akan menggenapi tuntas nubuat Yesaya ini. Betapa indahnya menjadi hamba Allah. Posisinya mulia sebab ia adalah alat Allah bagi umat-Nya. Karena itu, persiapkan diri Anda untuk dipakai jadi hamba-Nya. Berikan yang terbaik bagi Dia. Jangan jadikan profesi hamba Allah sebagai pilihan kedua.

Doaku: Tuhan, jadikan aku hamba-Mu yang dapat Engkau pakai secara efektif untuk memberikan penghiburan dan pengharapan bagi dunia ini.

(0.15) (Yes 60:1) (sh: Dipulihkan untuk memberkati (Minggu, 28 Agustus 2005))
Dipulihkan untuk memberkati

Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia" (Amsal 16:7). Pernyataan Amsal ini benar dan berlaku bagi umat Israel.

Allah berkenan lagi kepada Israel (Yes. 60:10b). Ia menghimpun mereka yang semula terserak karena dibuang ke Babel untuk kembali ke Sion (ayat 8, 9). Ia telah membuat Israel menjadi terang dan kebanggaan-Nya (ayat 1, 15). Ada dua hal sebagai akibat perkenanan Allah tersebut. Pertama, Israel akan kembali mengalami masa keemasan. Mereka akan kembali menjadi makmur karena Tuhan akan melimpahi mereka dengan harta dari para musuh mereka (ayat 5-6, 11, 17). Ibadah Israel akan kembali berkenan kepada Tuhan (ayat 7). Hidup mereka di Tanah Perjanjian akan dilimpahi sukacita, kebenaran, dan damai sejahtera karena Tuhan sendiri hadir di tengah-tengah umat-Nya (ayat 15-22).

Kedua, ibarat serangga yang tertarik kepada terang, demikianlah musuh-musuh Israel akan tertarik untuk datang ke Sion karena Israel memantulkan terang Tuhan kepada mereka (ayat 3-4). Bangsa-bangsa akan ikut membangun Sion bersama-sama Israel (ayat 10a). Mereka pun akan ikut menikmati segala sukacita, kebenaran, dan damai sejahtera yang diberi-kan Tuhan. Sebaliknya, bangsa-bangsa yang menolak berkat Tuhan itu akan binasa (ayat 12).

Pemulihan yang diberikan Tuhan bagi Israel bukan untuk mereka nikmati sendiri melainkan untuk dibagikan kepada bangsa-bangsa. Demikian pula seharusnya seseorang yang sudah diberkati membagikan berkat itu kepada orang lain. Setiap kita telah menerima pemulihan Allah itu. Ia memulihkan kita dari perbudakan dosa dan melimpahi kita dengan segala berkat rohani. Karena itu, jadilah berkat bagi orang lain di sekitar Anda!

Renungkan: Sikap yang tepat terhadap anugerah Allah ada-lah terbuka kepada orang lain agar mereka dapat menikmati berkat-berkat-Nya.

(0.15) (Mat 27:11) (sh: Raja orang Yahudi (Kamis, 12 April 2001))
Raja orang Yahudi

Bagi orang Yahudi, gelar yang disandangkan kepada Yesus lebih merupakan ejekan. Sebab mereka tidak akan pernah menerima Yesus sebagai Raja mereka. Bagi pemerintahan Roma, gelar ini jelas mempunyai unsur menentang pemerintah karena Yesus mampu menghimpun massa dalam jumlah besar ketika memberikan pengajaran-pengajaran. Hal ini tentu saja menimbulkan kekuatiran di pihak pemerintah. Berdasarkan kedua hal ini maka baik dari sisi orang-orang Yahudi (masyarakat mayoritas) maupun dari sisi pemerintah Roma (yang berkuasa), Yesus akan tetap dianggap bersalah. Namun ketika Yesus dibawa ke hadapan Pilatus, wali negeri Yudea, dan Samaria tahun 26 - 36 M, Pilatus kebingungan, dan heran karena orang yang dianggap telah mengaku sebagai Mesias sama sekali tidak meresponi pertanyaan-pertanyaannya. Bahkan ketika Pilatus mencoba memancing emosi Yesus dengan mengatakan begitu banyak tuduhan dan saksi yang akan memberatkan-Nya, Yesus tidak bergeming sedikit pun untuk memberikan pembelaan.

Pilatus tahu bahwa kedengkian telah berhasil merayu para imam dan tua-tua Yahudi untuk menghasut rakyat Yahudi agar mendukung usaha mereka membunuh Yesus. Akhirnya siksa badani, dan teror mental melalui pemakaian jubah ungu dan penyematan mahkota duri, yang merupakan atribut-atribut kebesaran seorang raja, menjadi bagian penganiayaan yang harus Yesus terima. Sungguh dahsyat peran kebencian dan kedengkian karena telah berhasil menghasut rakyat untuk membunuh sebagai pemuasan ambisi. Bila di zaman itu kedengkian, gelar-gelar ejekan yang menteror mental dan kekejaman melalui siksa badan dapat ditujukan langsung kepada Kristus, maka saat ini kebencian kepada Kristus dilampiaskan kepada murid-murid-Nya, gereja-Nya. Kristen mengalami teror mental, pengrusakan fisik gedung gereja, hingga penganiayaan tubuh, tetaplah bertahan dan berpegang teguh pada pemeliharaan dan kuasa Yesus Kristus. Akan datang hari dimana mereka harus bertekuk lutut menyembah-Nya dengan sungguh-sungguh.

Renungkan: Kedengkian dan kebencian dunia kepada Kristus dan gereja-Nya dari hari ke sehari akan semakin meningkat kualitasnya. Karena itu hiduplah dalam kesetiaan dan ketabahan bersama Dia.

(0.15) (Luk 13:10) (sh: Kerajaan Allah vs kemunafikan (Senin, 1 Maret 2004))
Kerajaan Allah vs kemunafikan

Tanda-tanda kehadiran Allah tidak selalu terwujud dalam hal yang besar dan menakjubkan. Seperti misalnya, dua orang yang sehati berdoa memohon urapan Tuhan atas pelayanan pemberitaan Injil mereka. Setelah bertahun-tahun berdoa dan ber-PI, kini mereka telah menghimpun lebih dari seribu orang petobat dan murid Kristus yang dengan doa dan semangat yang sama mengabarkan Injil.

Di sisi lainnya kita melihat orang yang berpengetahuan banyak akan firman Tuhan, sehingga merasa berkompeten untuk bisa menegur orang yang tidak mematuhinya, tetapi ia sendiri melanggarnya. Kemunafikan seperti itu jelas tidak bermanfaat, sebaliknya menghambat orang lain maupun dirinya untuk bertumbuh. Sikap munafik ditunjukkan oleh kepala rumah ibadat pada hari Sabat ketika ia memarahi orang-orang yang datang untuk disembuhkan Yesus (ayat 14). Ia melarang Yesus 'bekerja' pada hari Sabat, padahal ia sendiri 'bekerja' dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin di rumahnya (ayat 15).

Namun, dalam hal ini, persoalan yang lebih utama adalah sikap ketidakpeduliannya terhadap kebutuhan orang lain (ayat 16) sementara ia sibuk untuk mengurus kepentingan diri sendiri. Tindakan Yesus melakukan mukjizat penyembuhan pada hari Sabat merupakan suatu demonstrasi kehadiran Kerajaan Allah di dunia.

Memang kehadiran Kerajaan Allah tidak selalu terlihat besar dan megah. Ia mulai dari kecil seperti biji sesawi, namun, kemudian bertumbuh menjadi pohon yang besar. Atau, seperti sedikit ragi yang mengkhamirkan adonan roti. Kerajaan Allah hadir secara diam-diam, tetapi pengaruh yang dihasilkannya memberkati banyak orang.

Renungkan: Orang Kristen sejati tidak perlu gembar gembor menyatakan kekristenannya, namun ia akan menjadi berkat bagi banyak orang, dan Injil Tuhan disebarluaskan.

(0.15) (1Kor 1:10) (sh: Bukan jasaku (Sabtu, 30 Agustus 2003))
Bukan jasaku

Perasaan diri sebagai yang paling besar dan benar sering membuat perpecahan dalam suatu kelompok yang semula rukun. Kita mengetahui bahwa perpecahan mendatangkan ketidaknyamanan bagi seluruh anggota. Inilah yang terjadi pada tahap-tahap awal terbentuknya jemaat Korintus.

Beberapa orang dari keluarga Kloe merasakan hal itu dan menyampaikannya kepada Paulus. Paulus menjawab sekaligus mengajarkan suatu pokok yang penting. Paulus menyebut bahwa masalah tersebut sebagai 'perselisihan di antara kamu' (ayat 11). Masalah itu ditanggapinya dengan jelas. Namun, Paulus sendiri menolak untuk dijadikan pemimpin salah satu kelompok.

Sebaliknya, ia menegaskan bahwa Kristus sebagai pusat pemberitaan Kabar Baik, pusat yang mempersatukan; dan demi Nama yang diberitakan itu, jemaat tidak boleh terkotak-kotak (ayat 10). Bahkan Paulus menegaskan bahwa pusat pemberitaan pemberita Injil adalah Kristus yang disalib dan bangkit. Tugas ini akan sulit dijalankan jika tidak mengandalkan campur tangan Tuhan (ayat 17- 25). Mereka yang mendengar tentang pemberitaan keselamatan oleh Kristus mungkin menolak untuk percaya dengan alasan seperti yang disampaikan oleh orang Yahudi, "mukjizat dulu, baru percaya", atau menertawakannya seperti orang Yunani (ayat 18-23). Paulus menekankan bahwa pusat semua kegiatan pekabaran Injil kepada manusia berdosa adalah karya penyelamatan Allah (ayat 24,25).

Paulus memberikan teladan kepada kita, bagaimana potensi-potensi perpecahan dalam kumpulan orang percaya perlu dikenali, diungkapkan, dan kemudian diarahkan kepada pusat perhatian gereja yaitu Tuhan Yesus Kristus. Suatu hal yang hanya dapat diterima karena panggilan dan kekuatan dari Allah.

Renungkan: Para pemimpin umat jangan menghimpun pengikut untuk diri sendiri, melainkan dengan rendah hati minta hikmat dan kekuatan Allah untuk mengabarkan Kristus secara benar.



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA