Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 3 dari 3 ayat untuk mendapat suami AND book:24 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yer 31:22) (jerusalem: perempuan merangkul laki-laki) maksudnya: hubungan kasih antara Israel (isteri) dan Tuhan (suami) dipulihkan. Bdk Hos 2:16-17.
(0.72) (Yer 2:1) (sh: Bulan madu sudah berakhir (Minggu, 27 Agustus 2000))
Bulan madu sudah berakhir

Sepasang suami istri sedang menikmati makan malam di sebuah restoran dimana beberapa tahun yang lalu sang pria untuk pertama kalinya menyatakan cintanya kepada sang gadis. Setiap kali mengenang peristiwa itu, mereka menemukan kekuatan yang mendorong untuk tersenyum bahagia dan memiliki perasaan cinta yang semakin dalam.

Firman Tuhan hari ini mengungkapkan kebalikan dari kisah di atas. Setiap kali Allah mengenang hubungan-Nya dengan umat-Nya Yehuda di masa yang lalu, Allah hanya merasakan ketidakmengertian, kepedihan, dan sakit hati (1-5). Kasih Allah sebagai mempelai laki-laki masih terus membara (5). Namun mempelai perempuan yang Ia kasihi-bangsa Yehuda-sudah mengkhianati-Nya dan meninggalkan-Nya untuk mengikuti berhala-berhala lain yang sia-sia. Padahal apakah kekurangan Allah? Bukankah segala berkat dan perlindungan sudah Ia berikan (3, 5-7)?

Ada 2 penyebab utama kandasnya cinta itu yang dinyatakan oleh Yeremia. Pertama, mereka sudah puas dengan kepuasan semu sehingga kisah masa lalu mereka dengan Allah tidak bermakna lagi bagi mereka (6, 8). Kedua, mereka menyukai kerohanian bebas seperti orang menyenangi seks bebas (18). Kebebasan mereka yang salah akan membawa konsekuensi yang dahsyat dan menyeluruh (11, 19). Segala kegiatan usaha mereka tidak akan mendatangkan hasil (13). Kedudukan sosial mereka akan dijatuhkan dari seorang pengantin perempuan menjadi seorang budak (14). Sebagai 'janda' bangsa Yehuda tidak akan lagi mempunyai seorang pelindung hingga bahaya dan ancaman dengan mudah akan melumatnya (15, 18-19).

Renungkan: Anda perlu mengenang kembali saat pertama kali bertemu dengan Yesus. Perasaan yang muncul sekarang mungkin akan berbeda. Namun jika pengenangan kembali ini tidak memberikan sukacita, hati-hatilah ini mungkin Anda sudah jauh dari kasih mula-mula kepada-Nya.

Bacaan untuk Minggu ke-11 sesudah Pentakosta

Yesaya 55:1-3 Roma 8:31-39 Matius 14:13-21 Mazmur 78:14-20, 23-29

Lagu: Kidung Jemaat 395

Pemahaman Alkitab 8 -- Yeremia 1:4-19

Tugas yang diemban Yeremia tidaklah ringan. Bangsa Yehuda sudah terjerumus ke dalam lembah kebobrokan yang dalam. Ia harus memberitakan berita yang menyakitkan dan mengancam mayoritas bangsa Yehuda dan pejabat negara. Risikonya terlalu besar! Tapi mengapa ia menerima panggilan-Nya dan tidak pernah berhenti melayani walaupun harus bercanda dengan maut terus-menerus? Inilah rahasianya!

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Siapa berprakarsa dalam pelayanan Yeremia (4)? Baca Kej.1:1 dan Yoh.1:1 kemudian kaitkan dengan ayat mendapat+suami+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">4, apakah pelayanan akan terhenti di tengah kesulitan dan ancaman? Jelaskan! Perhatikan ayat mendapat+suami+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">4-19 khususnya kalimat 'Aku.', apa dampak bagi perjalanan pelayanan Yeremia? Jika demikian, apakah mungkin pelayanan gereja di Indonesia berhenti karena faktor ancaman dan kesulitan? Jelaskan!

2. Apakah Allah meninggalkan pelayan-Nya? Ada 4 hal yang dilakukan Allah kepada Yeremia: a) mengenal (5) = hubungan yang erat dan komitmen (Am. 3:2). Bagaimana komitmen Allah kepada Yeremia? b) menguduskan (5) = memisahkan seseorang bagi Allah. Bagaimana ini menolong Yeremia ketika menghadapi ancaman? c) apa yang akan dilakukan Allah untuk mengatasi kelemahan Yeremia (9a)? Adakah keterlibatan penuh dan pengidentifikasian Allah terhadap masalah Yeremia? Jelaskan! d) apa makna kuasa yang diberikan kepada Yeremia (10)?

3. Jelaskan diskriminasi dalam pelayanan Yeremia (5)! Bagaimanakah bentuk diskriminasi dalam pelayanan di sekitar Anda? Dua aspek apakah yang harus disampaikan Yeremia (10)? Apakah pelayanannya dapat ditunda-tunda (11-16: penglihatan pohon badam berarti pohon ini akan bersemi dan periuk mendidih). Jelaskan!

4. Bagaimana respons manusia terhadap panggilan Allah (6, 17)?

5. Adakah Allah menutup mata terhadap konsekuensi pelayanan Yeremia (18,19)? Jelaskan! Bandingkan respons Allah yang berbeda terhadap keluhan ketakutan Yeremia (6)! Bagaimana keterlibatan Allah terhadap konsekuensi yang akan dihadapi Yeremia (18,19)?

6. Tempatkanlah diri Anda sebagai Yeremia; kesulitan dan tantangan apakah yang akan Anda hadapi? Bagaimanakah kebenaran di atas memotivasi dan menguatkan Anda untuk tetap melayani?

(0.71) (Yer 3:1) (sh: Kerohanian bunglon (Selasa, 29 Agustus 2000))
Kerohanian bunglon

Firman yang tercatat dalam perikop ini diberitakan pada saat raja Yosia mengadakan pembaharuan rohani bangsanya. Pembaharuan ini dapat kita lihat secara jelas dalam 2Taw. 34-35. Yosia memperbaiki bait Allah dan kembali memulai ibadah di sana. Ketika kitab Taurat ditemukan kembali, Yosia menyerukan pertobatan nasional bangsa Yehuda. Ia menyelenggarakan kembali perayaan Paskah yang sudah lama tidak diselengarakan. Namun pembaharuan rohani itu tidak benar-benar menyentuh hati bangsa Yehuda.

Kegagalan itu digambarkan oleh Yeremia dalam kutipan yang diambil dari hukum Taurat. Seseorang yang sudah menceraikan istrinya dapat menikah lagi, namun tidak dapat menikahi istri pertamanya lagi jika salah seorang dari mereka sudah pernah menikah lagi (Ul. 24:1-4). Yehuda adalah seperti seorang istri yang tidak setia. Ia meninggalkan suaminya -- Allah -- dan pergi berzinah dengan orang lain, tidak hanya satu tapi banyak kekasih (1-2). Bagaimana mungkin Sang 'suami' akan kembali kepadanya? Meskipun demikian, Allah tetap mau menerima kembali 'istrinya' -Yehuda- yang tidak setia. Dan Yehuda nampaknya mau berbalik namun tidak dengan kesungguhan hati. Mereka menganggap bahwa ketidaksetiaan mereka dan perzinahan rohani mereka bukanlah masalah besar. Ini terbukti ungkapan yang mereka katakan: Bapaku, Engkaulah kawanku sejak kecil (4). Ungkapan ini biasanya dikatakan oleh seorang istri yang muda kepada suaminya yang lebih tua.

Mereka mau mendengarkan firman Allah ketika diajak oleh raja Yosia (2Raj. 23:2). Mereka juga mau mengikuti suatu ibadah ketika raja Yosia menyelenggarakannya. Tapi setelah semua yang berbau rohani selesai dan kembali ke masyarakat, mereka juga mau berbuat dosa dengan bebasnya. Kerohanian yang diperlihatkan oleh Yehuda adalah kerohanian 'bunglon'.

Renungkan: Anugerah Allah memang tak terhingga. Bahkan pada saat kita sudah mengkhianati-Nya, Dia tetap mau menerima diri kita. Namun kita harus datang kepada-Nya sebagai seorang petobat yang sungguh menyadari dosa-dosa kita. Janganlah datang kepada-Nya dengan sikap memandang enteng dosa, seolah-olah ketidaksetiaan kita kepada-Nya tidak berarti. Karena sikap yang memandang enteng dosa, adalah akar dari kerohanian bunglon.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA