Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 41 ayat untuk melaksanakan hukuman AND book:5 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ul 32:20) (ende)

Bahwa Allah menjembunjikan mukaNja merupakan hukuman jang paling besar. Ini merupakan kebalikan dari Allah jang mewahjukan diriNja dan menjampaikan keselamatanNja.

(0.99) (Ul 7:10) (ende)

Dalam kitab ini ditondjolkan sekali tuntutan hubungan pribadi dengan Allah. Sebagai akibat dari padanja maka tekanannja pun djuga terletak pada tanggung djawab sendiri terhadap dosa, dan bukan pada hukuman kolektif. Pengertian tradisionil tentang solidaritas dalam dosa dan hukuman masih kita djumpai dalam rumusan kuno dari dekalog (Ula 5:9 bdk. Kel 20:5; 34:7).

(0.99) (Ul 32:31) (ende)

Maksudnja ialah musuh-musuh tidak mampu menentukan kedjadian-kedjadian menurut kebenaran: karena mereka berpidjak pada dasar jang salah. Mereka tidak boleh mengadili bangsa Israil disebabkan karena hukuman-hukuman jang mereka derita: sebab mereka sendiri adalah bangsa jang berdosa. Jahwe sendirilah jang mendjadi Hakim umatNja (lihat. aj. melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="ende">35(Ula 32:35) sld).

(0.97) (Ul 1:35) (ende)

Lamanja waktu sebelum mentjapai negeri jang telah didjandjikan: dipandang sebagai hukuman terhadap sikap rakjat jang kurang pertjaja. Kurangnja iman itu merupakan faktor jang utama sebagai penghalang bagi rentjana penjelamatan Allah.

(0.97) (Ul 19:21) (ende)

Hak untuk melandjutkan pembalasan atas dasar kesalahan merupakan hal jang sangat biasa didalam masjarakat timur kuno. Hukuman jang lebih ringan daripada kesalahan jang dilakukan tidak tjukup efektif untuk menghalang-halangi orang melakukan kekerasan terhadap musuhnja. Dilain pihak harus didjaga djangan sampai orang jang membuat kerugian bagi orang lain: mendjadi kurban dari pembalasan jang tidak setimpal. Aturan itu menundjukkan suatu moralitas: jang masih harus dibina dengan hukum dan hukuman. Akan tetapi hukum Deut. mengandaikan bahwa kebanjakan diantara umat mempunjai kesetiaan batin kepada Allah.

Itu tidak berarti: bahwa hukuman tidak lagi perlu bagi pelanggaran-pelanggarannja: tetapi bahwa itu diatur menurut hukum dan bukan dibiarkan sekehendak hatinja sadja.

Dalam Perdjandjian Baru persesuaian batin dengan hukum sebagai Kehendak Penjelamatan Allah akan disempurnakan oleh Jesus dengan mentjurahkan Roh Kudus didalam diri manusia jang beriman. Dengan demikian bukan hukuman sendiri jang dibatalkan: melainkan segala matjam bentuk balas dendam kepada musuh. (Mat 5:38-41).

(0.97) (Ul 21:22) (ende)

Majat seorang hukuman mengotori kekudusan tanah. Tanah itu tidak boleh dibiarkan tertandai oleh adanja kutuk: maka tanda kutuk itupun tak boleh menodai tanah sesudah hari berachir. Lihat penerapan. Paulus pada wafat Jesus disalib dalam Gal 3:13.

(0.97) (Ul 25:19) (ende)

Pada djaman Deut. bangsa Amalek hampir sudah tidak ada samasekali.

Mungkin perintah untuk memusnahkan mereka itu - jang diperkirakan diberikan oleh Musa - dimaksudkan sebagai keterangan bahwa bangsa itu sudah lenjap. Hal itu merupakan hukuman terhadap pengchianatannja kepada bangsa Israel.

(0.95) (Ul 28:15) (sh: Dahsyatnya hukuman Allah atas dosa (Minggu, 11 Juli 2004))
Dahsyatnya hukuman Allah atas dosa

Allah adil. Orang yang bermain dengan dosa dan mengkhianati perjanjian dengan-Nya harus menanggung akibatnya. Tidak ada yang luput dari hukuman Allah. Hukuman ini diuraikan dalam tiga bagian besar, yaitu 15-46,47-57,58-68. Sedangkan kutuk di bagian ini disusun sbb.: Pemaklumatan kutuk (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">15-19), dilanjutkan dengan penjabaran kutukan yang akan menimpa Israel yang makin lama makin berat dan dahsyat (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">20-44). Ditutup dengan kesimpulan (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">45-46; band. 15). Kutuk yang dijabarkan di ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">20-44 meliputi: Pertama, berbagai malapetaka alam yang akan menimpa bangsa Israel (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">20-24). Kedua, kumpulan kutukan yang disusun secara bertolakbelakang (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">25-37): berupa kekalahan dan kematian akibat peperangan dengan musuh (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">25-26 dan 32-37), yang menimbulkan berbagai sakit penyakit dan membawa kepada kegilaan (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">27-31). Ketiga, kutukan terhadap segala usaha agraris bangsa Israel yang mengakibatkan kegagalan panen dan bahkan berhutang kepada orang asing (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">38-44). Semua kutuk ini merupakan hukuman yang akan menimpa bangsa Israel diakibatkan oleh pelanggaran perjanjian bangsa Israel dengan Tuhan.

Syukur kepada Allah. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus tidak lagi harus menanggung kutukan dosa. Dia sudah menanggungnya di kayu salib. Bila kita mengkhianati Dia lagi, itu sama saja dengan tidak menghormati karya-Nya di kayu salib.

Camkanlah: Saat kita sengaja bermain dengan dosa, Yesus seakan mengalami lagi siksa kayu salib!

(0.95) (Ul 8:7) (full: NEGERI DENGAN SUNGAI, MATA AIR, DAN DANAU. )

Nas : Ul 8:7

Pada saat Israel memasuki Kanaan, di negeri itu terdapat banyak sungai, mata air, dan danau. Musibah kekeringan yang diderita Israel pada zaman Elia merupakan hukuman Allah (1Raj 17:1-18:46). Bahkan sekarang ini Allah dapat menggunakan bencana kekeringan untuk merendahkan hati umat-Nya dan menjatuhkan hukuman atas orang berdosa (ayat Ul 8:19-20; lih. Ul 11:17).

(0.94) (Ul 4:27) (ende)

Disini muntjullah gagasan profetis tentang penjebaran bangsa Israel kenegeri-negeri asing: dan hanja sedikit sadja sisanja.

Adapun hukuman itu bermaksud agar supaja achirnja bertobat.

Allah membiarkan diriNja diketemukan lagi. (bdk. Yer 29:13). Bertobat kepada Jahwe merupakan unsur jang penting dalam peladjaran Deuteronomium.

(0.94) (Ul 28:15) (full: AKAN DATANG KEPADAMU. )

Nas : Ul 28:15

Musa menubuatkan akibat-akibatnya bila berbalik dari Allah: hukuman, kebinasaan, kesusahan besar, pembuangan, dan perserakan di antara bangsa-bangsa (ayat Ul 28:15-68).

(0.94) (Ul 8:1) (jerusalem) Berbeda dengan beberapa nabi uang menganggap masa tinggalnya Israel di padang gurun sebagai masa jayanya, bdk Hos 2:13+, kitab Ulangan menganggap masa itu sebagai masa pencobaan, bdk Ula 4:34. Penyusun Bil 14:26-36 yang berasal dari tradisi Para Imam menganggap tinggalnya Israel di gurun sebagai hukuman atas kedurhakaannya.
(0.92) (Ul 24:16) (ende)

Tanggung-djawab perorangan merupakan salah satu gagasan pokok dalam kitab Ulangtutur. Hal itu berlaku baik dalam melakukan perintah-perintah maupun dosa dan hukuman. Dalam teks-teks jang lebih tua kerapkali ditekankan ikatan seseorang dengan seluruh bangsa dalam hal dosa dan hukuman (lih. mis. Yos 7:24; 2Sa 3:29; 21:1). Ini tidak berarti bahwa tanggung-djawab perorangan itu dahulu tidak dikenal. Orang selalu melihat dua kenjataan: perbuatan perorangan dan disamping itu lingkungan jang mendorong untuk berbuat dosa. Namun lingkungan hidup itu djuga ditentukan oleh perbuatan-perbuatan baik dan djahat dari orang masing-masing: terutama djika mereka mempunjai tempat dan tugas jang penting ditengah-tengah umat.

(0.92) (Ul 5:27) (ende)

Bagian ini menundjukkan kedudukan Musa sebagai perantara antara Jahwe dan umat. Disini lebih-lebih ia berdiri sebagai nabi jang menjampaikan sabda Allah. Pikiran bahwa ia djuga mendjadi perantara jang menderita dan mendapat hukuman karena dosa-dosa umat: disini tidak muntjul. (bdk. chotbah pertama: Ula 1:37; 3:26; 4:21). Tugas Musa sebagai nabi itu mendjamin pula kekuasaan ilahi dalam perkembangan hukum dari masa selandjutnja (lih. Ula 18:15-20).

(0.92) (Ul 1:35) (full: TIDAK SEORANG PUN ... AKAN MELIHAT NEGERI YANG BAIK. )

Nas : Ul 1:35

Semua orang Israel yang tidak bersedia memasuki tanah yang dijanjikan

(lihat cat. --> Ul 1:26 sebelumnya)

[atau ref. Ul 1:26]

dengan demikian tidak diizinkan memasukinya. Ketidaktaatan sering kali menyedihkan karena mungkin mengakibatkan kehilangan kesempatan yang tidak dapat diubah dan juga hukuman ilahi.

(0.92) (Ul 24:14) (full: MISKIN DAN MENDERITA. )

Nas : Ul 24:14

Allah sering kali mengingatkan Israel untuk tidak menyalahgunakan golongan miskin tetapi memperlakukan mereka dengan belas kasihan dan hormat. Orang percaya yang gagal untuk memperlakukan golongan miskin dan yang kekurangan dengan adil akan mendatangkan hukuman Allah atas diri mereka (ayat Ul 24:15; bd. Yak 5:1-6;

lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).

(0.92) (Ul 16:21) (sh: Pengabdian mutlak (Rabu, 21 Mei 2003))
Pengabdian mutlak

Menyembah patung atau apa pun yang diperlakukan sebagai ilah, pasti akan membangkitkan amarah Allah yang teramat besar. Kasih Allah sedemikian besar, menuntut pengabdian mutlak tak mendua hati. Menyembah sesuatu yang bukan Allah adalah menyangkali Allah. Tindakan itu kekejian sebab selain melawan Allah juga merusakkan maksud baik Allah bagi manusia. Pelanggaran ini berakibat kematian.

Dalam Perjanjian Lama orang yang melanggar hukum Allah pasti akan mati. Mati di sini dapat diartikan dalam dua pengertian: [1] putus hubungan dengan Allah, [2] mati dalam pengertian tidak hidup lagi atau kehilangan nyawa. Dalam perikop ini dipakai pengertian kedua. Namun, sebelum hukuman mati itu dijatuhkan si terdakwa harus diperiksa dengan saksama dan harus dikuatkan oleh keterangan dua atau tiga orang saksi (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">6). Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya fitnah seperti yang dialami Nabot.

Bagi kita penerapan hukuman mati itu terasa kejam. Tetapi pada waktu itu, hukuman mati sangat relevan dengan keadaan Israel. Sebab ketika firman ini disampaikan kepada umat, umat sedang gencar- gencarnya mempraktikkan kepercayaan bangsa-bangsa Kanaan, tanpa memedulikan Allah. Karena itu hukuman mati setimpal untuk mereka yang menyembah ilah-ilah lain. Walaupun demikian, di balik pemberlakuan hukum ini Allah bertindak adil. Ia tidak hanya menghukum tetapi juga menyelamatkan. Dalam minggu-minggu Paskah ini kita sedang merenungkan makna kematian dan kebangkitan Yesus. Kematian dan kebangkitan Yesus adalah wujud dari keadilan dan kebenaran Allah. Mengimani Paskah berwujud pada memberlakukan penyelamatan dan keadilan Allah dalam komitmen hidup yang utuh kepada Allah maupun dalam mengupayakannya lewat kesaksian dan perbuatan.

Renungkan: Semakin bulat komitmen orang pada Allah semakin berani ia memberlakukan kebenaran dalam hidupnya.

(0.92) (Ul 28:47) (sh: Kutuk sebagai konsekuensi dosa (Senin, 12 Juli 2004))
Kutuk sebagai konsekuensi dosa

Pada saat seseorang tidak mau tunduk kepada kedaulatan Allah, ia menghadapi konsekuensi dipaksa tunduk oleh kedaulatan Allah itu sendiri. Allah bisa memakai apapun untuk menunjukkan kedaulatan-Nya.

Apa yang akan dialami bangsa Israel jika mereka menolak kedaulatan Allah atas hidupnya diuraikan mendetail di bagian ini. Allah akan memakai musuh untuk melawan bangsa Israel (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">47-57). Mereka yang menolak tunduk kepada Allah akan tunduk kepada bangsa yang dipilih Allah untuk menghukum Israel. Mereka akan merasakan ketidakberdayaan dalam berbagai aspek kehidupan mereka: tidak merdeka (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">48-49), dikepung oleh musuh sehingga menimbulkan kelaparan yang menyebabkan perbuatan biadab di antara mereka (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">50-57).

Hukuman Allah meniadakan semua yang pernah dijanjikan Allah (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">58-68). Menolak kewajiban berarti menolak hak berkat dan sebagai akibatnya segala berkat itu dicabut dari mereka. Dan sebagai puncak konsekuensi mereka dikembalikan kepada perbudakan: seperti dulu mereka di Mesir (ayat melaksanakan+hukuman+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">68). Akibat fatal dari ketidaktaatan adalah kembali ke perbudakan seperti sebelum menjadi umat Allah dengan kata lain kembali ke kondisi bukan umat. Sungguh mengerikan jika hukuman Allah menimpa manusia yang keras kepala. Apa yang dijanjikan Allah untuk kebaikan manusia seakan sirna oleh api kemurkaan-Nya. Masa kini pun kita menyaksikan bagaimana banyak manusia dan bangsa mengalami penghukuman Allah yang dahsyat, yaitu diserahkan kepada cengkeraman dosa yang menekan dan melibas hidup tanpa berdaya untuk melepaskan diri.

Tidak ada kelepasan dari hukuman Allah kecuali berpaling lagi kepada Dia untuk bertobat dan mengakui kedaulatan Allah dalam hidup ini. Di dalam Yesus, kita mendapatkan anugerah pengampunan dosa dan diluputkan dari penghukuman.

Renungkan: Hukuman terberat adalah pada waktu Allah menyerahkan kita pada kutuk dosa. Namun, anugerah terbesar adalah pada waktu Kristus memerdekakan kita dari perhambaan dosa.

(0.91) (Ul 19:21) (full: JANGANLAH ENGKAU MERASA SAYANG. )

Nas : Ul 19:21

Prinsip yang dinyatakan di sini ialah bahwa hukuman atas kejahatan harus sesuai dengan pelanggarannya, tidak boleh berlebihan (lih. Kel 21:23-25; Im 24:17-20). Kelonggaran bagi mereka yang mencederai pihak yang tidak bersalah dan tidak terlindung akan mendorong meningkatnya kejahatan dan kekerasan di negeri itu (ayat Ul 19:19). PB tidak membatalkan prinsip ini untuk memerintah masyarakat ini (bd. Rom 13:1-4), tetapi PB melarang hukum pembalasan dalam hubungan antar-pribadi (bd. Mat 5:38-41).

(0.91) (Ul 31:30) (full: NYANYIAN INI. )

Nas : Ul 31:30

Nyanyian Musa (pasal Ul 32:1-52) dimaksudkan untuk menanamkan kesan kepada orang Israel bahwa seluruh keberadaan mereka merupakan hasil dari kesetiaan dan kemurahan Allah. Tuhan sendiri menuntun dan memelihara mereka (bd. Ul 32:9-13). Tanggapan Israel, pada pihak lain, sebagian besar terdiri atas kefasikan dan kebodohan (Ul 32:5-6). Nyanyian ini diakhiri dengan mengingatkan Israel bahwa ketidaksetiaan, pemberontakan, dan kemurtadan di masa depan akan mendatangkan hukuman Allah yang keras atas bangsa itu

(lihat cat. --> Ul 31:16 sebelumnya).

[atau ref. Ul 31:16]



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA