Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 915 ayat untuk mazmur (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.53) (Mzm 6:1) (jerusalem: Doa dalam pergumulan) Kidung ini berupa ratapan dari seseorang yang kena penyakit, Maz 6:2-9. Pendoa meminta supaya dapat menjadi sembuh dan dibebaskan dari orang fasik, dan ia yakin bahwa doanya dikabulkan, Maz 6:8-10. Mazmur ini adalah yang pertama dari kelompok Mazmur yang disebut "Mazmur-mazmur pertobatan", Maz 32:1-11; 38:1-22; 51:1-19; 102:1-28; 130:1-8; 143:1-12.
(0.53) (Mzm 41:13) (jerusalem) Ayat ini tidak termasuk Maz 41, tetapi merupakan pujian penutup bagian pertama kitab Mazmur, bdk Neh 9:5; Dan 2:20.
(0.53) (Mzm 70:1) (jerusalem: Doa minta pertolongan) Mazmur ini adalah sama dengan Maz 40:13-17 Lihat catatan di situ.
(0.53) (Mzm 90:13) (jerusalem: hamba-hambaMu) Ialah umat Israel. Mazmur yang sampai kini mengenai nasib manusia secara perorangan, sekarang diperluas merangkum umat Israel secara menyeluruh.
(0.53) (Mzm 147:13) (jerusalem: pintu gerbangmu) Jelaslah mazmur ini dikarang waktu tembok Yerusalem sudah didirikan kembali oleh Nehemia, Neh 2:11-7:3, dan umat menikmati damai sejahtera.
(0.53) (Yes 33:7) (jerusalem: orang-orang Ariel) Naskah Ibrani tidak dapat dimengerti dan diperbaiki. Mengenai Ariel bdk Yes 29:1+. Dalam kita Mazmur kemalangan Yerusalem sering diingat dalam doa permohonan.
(0.50) (1Taw 16:7) (ende)

Lagu ini terdiri atas kutipan dari Kitab Mazmur. Mazmur2, jang dipergunakan disini, dikarang baru sesudah pembuangan, sehingga terang sekali, bahwa lagu ini bukan karangan Dawud dan tidak dinjanjikan waktu peti perdjandjian dipindahkan ke Jerusjalem. Upatjara ini dibajangkan sesuai dengan ibadah pada djaman si pengarang.

(0.50) (Mzm 18:1) (ende)

Mazmur ini menjanjikan kemenangan seorang radja. Berkat bantuan Allah ia sanggup mengalahkan musuh jang kuat sekali, hingga radja sendiri hampir kalah. Ia ditolong Jahwe karena takwanja dan kesetiaannja. Sekarang radja itu, mungkin dalam Bait-Allah, bersjukur kepada Allah.

Mazmur ini sama sadja dengan jang terdapat dalam 2Sa 22:1-51.

(0.50) (Mzm 38:1) (ende)

Mazmur ini adalah lagu seorang jang kena sakit (kusta) karena dosanja dan atas kegembiraan musuh2nja. Ia mengakui dosanja dan memohon-agar disembuhkan, sambil mengutjapkan kepertjajaan dan pengharapannja.

(0.50) (Mzm 108:1) (ende)

Mazmur ini terdiri atas dua kutipan mazmur2 lain, jakni: Maz 108:2-6 = Maz 57:7-11 = Maz 60:5-12. Lihat disana.

Antara kedua bagian ini tiada terdapat suatu kesatuan; tersambung untuk keperluan ibadat sadja rupanja.

(0.50) (Mzm 150:1) (ende)

Dengan singkat lagu penutup seluruh Kitab Mazmur ini mengichtisarkan isi hati dan rasa keigamaan jang mengilhamkan seluruh Kitab ini: kekaguman dan pudjian terhadap Jahwe, Allah Israil dan Radja alam semesta. Dan sekali lagi Kitab Mazmur mengadjak, agar semua orang serta dalam pudjian jang abadi itu.

(0.50) (Yes 38:9) (ende)

Lagu ini sangat sukar diterdjemahkan. Naskah Hibrani agak rusak. KIranja mazmur ini bukan karangan Hizkia (orang tidak melihat hubungan antara lagu ini dengan keadaan radja Hizkia sebagaimana jang disadjikan Yes 38:1-7; 21-22. Kiranja mazmur ini kemudian digubah dan ditambahkan disini sebagai lagu sjukur dalam mulut Hizkia (atau lagu ratap?).

(0.50) (Mat 27:46) (ende: Mengapa Engkau meninggalkan Daku?)

Itulah awal Maz 22. Jesus tentu ingat akan seluruh mazmur itu, dan utjapan itu mengandung suasana seluruh mazmur tersebut, jaitu suasana penjerahan mutlak kepada Allah, kepertjajaan dan pengharapan bulat kepadanja, dan kejakinan, bahwa segala sengsara akan mendjelma mendjadi kemenangan mahadjaja.

(0.50) (Mzm 113:1) (full: MAZMUR-MAZMUR PASKAH. )

Nas : Mazm 113:1-118:29

Mazmur-mazmur ini dipakai oleh orang Yahudi pada perayaan Paskah setiap tahun. Dua mazmur pertama dinyanyikan sebelum perjamuan Paskah, sisanya setelah perjamuan. Dengan demikian ini mungkin adalah nyanyian terakhir yang dinyanyikan Yesus Kristus sebelum kematian-Nya. Karena mazmur-mazmur ini dimulai dalam bahasa Ibrani dengan kata "_Halelu Yah_" (Mazm 113:1), maka orang Yahudi menyebutnya "_Hallel_ (Pujian)".

(0.50) (Neh 9:5) (jerusalem: orang-orang Lewi itu) Si Muwarikh yang dalam Neh 9:4-5 menampilkan orang Lewi untuk mempersilakan umat menyanyikan mazmur berikut. Ini agaknya sesuai dengan adat pada masa si Muwarikh. Mazmur yang berikut berlatar belakang pelbagai nas Kitab Suci dan agak serupa dengan Sir 36:1-17.
(0.50) (Rm 11:9) (jerusalem: jamuan mereka) Mazmur yang dikutip ini menggambarkan hukuman orang terkutuk yang tidak peduli akan sengsara dan haus dari si Benar. Kalau mazmur itu sungguh berkata tentang jamuan korban (begitulah diartikan oleh Targum) maka secara harafiah nubuat itu terlaksana: justru karena orang-orang Yahudi berpegang teguh pada agama mereka, maka mereka terhalang mengenai Yang Benar yang bersengsara.
(0.47) (Mzm 112:1) (sh: Yang Tuhan lakukan (Selasa, 18 Mei 1999))
Yang Tuhan lakukan

Mazmur 111 yang dibaca kemarin, sangat erat kaitannya dengan Mazmur 112 ini. Kedua mazmur ini dipisahkan menurut kebiasaan pembacaan mazmur dalam kehidupan ibadah Israel. Jika dalam Mazmur 111 pemazmur menyaksikan bahwa orang yang takut akan Tuhan selalu merenungkan perbuatan Tuhan, maka dalam Mazmur 112 ini, pemazmur menekankan apa yang Tuhan lakukan terhadap orang yang takut akan Dia.

Jaminan Allah bagi orang yang takut akan Dia. Banyak orang menganggap bahwa hidup sebagai orang yang takut akan Tuhan itu tidak populer, tidak membawa keuntungan dan tidak menyenangkan. Namun, pemazmur menyaksikan bahwa Tuhan berpihak kepada orang yang hidup dan takut akan Dia. Tuhan tidak pernah membiarkan hidup orang itu menderita dalam kegelapan. Jaminan pemeliharaan pasti dinyatakan. Hidup yang takut akan Tuhan adalah ciri rohani umat Kristiani yang mensyukuri sungguh-sungguh berkat Tuhan yang bekerja terus-menerus dalam kehidupannya.

Renungkan: Bagaimanakah Anda menilai diri Anda sendiri? Bagaimanakah Allah menunjukkan kuasa-Nya dalam kehidupan Anda?

Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk dapat menilai diri kami secara benar sesuai dengan firman-Mu.

(0.46) (Mzm 30:1) (sh: Sukacita juga menderita (Sabtu, 24 Maret 2001))
Sukacita juga menderita

Dalam tradisi Yahudi, mazmur ini digunakan pada hari raya Pentahbisan Bait Allah (1 bdk. Yoh. 10:22) dimana pada hari itu orang Yahudi memperingati pentahbisan ulang Bait Allah setelah dihancurkan oleh musuh-musuh mereka pada abad ke-2 s.M. Berarti mazmur ini penting bagi Kristen secara komunitas. Namun yang harus diperhatikan adalah walaupun mazmur ucapan syukur ini dinyanyikan secara bersama oleh umat Allah, mazmur ini bersumber dari pengalaman pribadi Daud. Karena itu untuk mendapatkan makna yang dalam dari mazmur ini bagi kehidupan Kristen secara komunitas, kita perlu merenungkannya.

Mazmur ini ditulis oleh Daud pada masa tuanya, ketika ia selesai menghitung seluruh pasukannya dan kemudian Allah menghukumnya (2Sam. 24). Dalam mazmur ini memang ada indikasi bahwa Daud telah mengalami penderitaan yang berat baik secara pribadi maupun bersama seluruh rakyatnya (2-6) justru setelah menikmati keamanan dan kesenangan dalam kehidupannya (7). Berkat yang ia nikmati menghasilkan rasa aman dan percaya diri yang terlalu besar. Ia mulai menyombongkan dirinya maka Allah menghukumnya sehingga membuatnya tersadar. Peristiwa ini menyatakan bahwa ketika seseorang mengalami kelimpahan berkat Tuhan di satu bidang kehidupannya, biasanya ia diuji di bidang lainnya. Kesukacitaan dalam pengharapan perlu dibarengi dengan pengalaman akan penderitaan agar tidak menyebabkan dosa dalam kehidupan seseorang. Ketika menyadari kesalahannya (8b), Daud segera bertobat, maka pengampunan dan pemulihan dari Allah segera dialaminya (6, 12). Pertobatan sejati yang diikuti pemulihan akan membuahkan puji-pujian kepada Allah (5-6, 13).

Renungkan: Kehidupan gereja Tuhan di Indonesia di satu sisi memang mengalami berkat yang berkelimpahan secara luar biasa, namun di saat yang sama gereja juga mengalami beberapa penderitaan seperti pengrusakan dan pengeboman gereja-gereja akhir-akhir ini. Kita perlu merenungkan dan merefleksikan peristiwa-peristiwa itu dalam terang mazmur kita hari ini. Ini perlu dilakukan agar kita dapat mengambil tindakan yang tepat, agar pada akhirnya kita dapat tetap memuji dan memuliakan Allah, bahkan mengajak semua orang untuk memuji-Nya.

(0.46) (Mzm 73:1) (sh: Allah tetap baik (Rabu, 20 April 2005))
Allah tetap baik


Pernah mengalami listrik di rumah padam? Kalau itu terjadi berkali-kali, menjengkelkan bukan? Bagi kita, PLN tidak profesional. Namun, kadang kala pemadaman itu sengaja dilakukan PLN untuk menghindarkan kecelakaan yang lebih besar. Misalnya ketika terjadi kebakaran di perumahan penduduk yang padat.

Contoh di atas menggambarkan betapa terbatasnya pemahaman kita tentang sesuatu. Demikian juga dengan si peMazmur sebelum ia menuliskan Mazmur ini. Mula-mula peMazmur meyakini Tuhan itu baik (ayat 1), tetapi kemudian ia melihat bahwa hidup orang-orang fasik lebih mujur, lebih sehat, dan lebih makmur (ayat 3-5). Padahal mereka sombong, berbuat jahat, dan bahkan takabur menghujat Allah (ayat 6-11). Jadi peMazmur merasa sia-sia mempertahankan hati yang bersih (ayat 13) karena hidupnya malah seperti dihukum dan hampir hancur (ayat 14). Di sisi lain ia merasa bahwa mengikuti jalan hidup orang fasik adalah suatu pengkhianatan iman (ayat 15).

Tuhan tidak membiarkan peMazmur dalam kebimbangan terus menerus. Tatkala peMazmur mendekatkan diri kepada-Nya (ayat 17), ia melihat bahwa pada akhirnya orang fasik akan dihancurkan (ayat 18-20). Oleh karena itu, walaupun sekarang peMazmur masih mengalami dukacita karena pergumulan itu (ayat 21-22), ia memercayakan diri sepenuh-Nya kepada Tuhan. Ia yakin pada waktu-Nya Tuhan akan menyelamatkannya (ayat 23-27). Lebih daripada itu peMazmur bertekad untuk memahsyurkan perbuatan baik Tuhan (ayat 28).

Allah tetap setia dan mengasihi kita walaupun Ia mengizinkan kita menderita sementara orang fasik sepertinya menikmati hidup. Itu hanya masalah waktu. Bagi orang fasik itu adalah kesempatan dalam kesabaran Allah untuk bertobat sebelum dihancurkan. Bagi kita itu adalah kesempatan menyaksikan iman sejati yang tetap percaya bahwa Allah baik!

Renungkan: Bergumul dan bergumul terus demi kebenaran. Pastikan bahwa kita ada di pihak kemenangan Allah, bukan di pihak lawan-lawan-Nya.



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA