Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 26 ayat untuk lumut lautan AND book:[1 TO 39] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 9:13) (bis: Rahab)

Rahab: Naga lautan yang melambangkan kekacauan dan kejahatan.

(0.81) (Mzm 89:25) (ende: lautan....sungai)

ialah Laut Tengah dan sungai Efrat, batas2 Israil jang ditjiptakan.

(0.81) (Mzm 148:7) (ende: raksasa lautan)

adalah ikan2 besar, seperti ikan paus, hiu2 dsb.

(0.71) (Yun 2:5) (ende)

Air, samudera purba (lautan dibawah bumi menurut anggapan Hibrani) merupakan bahasa kiasan jang djuga berarti: bahaja besar.

(0.62) (Mzm 148:7) (jerusalem: ular-ular naga) Yang dimaksud kiranya binatang-binatang yang menurut kepercayaan rakyat (legendaris) terdapat di bagian lautan yang paling dalam.
(0.52) (Ayb 9:8) (bis: diinjak-injak-Nya punggung naga lautan)

diinjak-injak-Nya punggung naga lautan: Ini menunjuk kepada cerita-cerita kuno yang menggambarkan seekor naga laut yang dibunuh dan diinjak-injak (lihat juga Ayu 26:13).

(0.52) (Am 7:4) (ende: api)

ialah panas-terik musim panas, jang mengeringkan semuanja.

Samudera raya ialah lautan, jang menurut anggapan jahudi terdapat dibawah bumi dan dari mana muntjullah sungai, mataair dan sumur.

(0.52) (Mzm 18:15) (jerusalem: dasar-dasar lautan) Ibrani: dasar-dasar air, tetapi bdk 2Samuel. Badai Allah (hembusan nafas dari hidungNya) menghalaukan air sehingga dasar laut menjadi kelihatan. Bumi dibayangkan terapung pada lautan, tetapi juga ada tiang-tiang yang bertumpu pada dasar laut. Maka dengan dihalaukan air laut nampak pula tempat di mana tiang-tiang bumi bertumpu. Laut dibandingkan (dan dibayangkan) dengan seekor naga, sehingga dapat "dihardik", bdk Maz 74:13+.
(0.52) (Mzm 65:7) (jerusalem: deru lautan) Ialah deru samudera yang "diredakan" Allah dengan menciptakan dunia semesta. Mungkin "lautan" itu dipikirkan sebagai semacam naga yang mau menghalangi karya ciptaan, bdk Maz 74:13+; Maz 89:10; 107:29; Ayu 38:11; 7:12+
(0.43) (Dan 7:2) (ende)

Lautan besar ialah laut Purba. Dari laut itu dahulu mentjullah bumi dan orang mengira, bahwa laut purba itu masih ada dibawah bumi.

Disini laut purba itu merupakan lambang bangsa2 tempat muntjulnja keradjaan2, jang diibaratkan binatang2 raksasa dan buas.

(0.43) (Mzm 24:2) (jerusalem: mendasarkannya di atas lautan) Bumi di bayangkan sebagai sebuah keping bertiang yang terapung di atas samudera raya. Dari samudera raya itupun terbitlah sungai-sungai. Bdk Maz 75:4; Ayu 9:6; Yes 42:5; Kel 20:4; Maz 104:2+; Maz 46:3+.
(0.39) (Yeh 27:12) (sh: Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan? (Senin, 17 September 2001))
Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?

Bersama mitra usaha multi regional yang berlimpah barang-barang mewah, Tirus kembali dilukiskan sebagai kapal yang berlabuh dengan megah di tengah lautan (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12-25). Pada wilayah di mana Tirus berpikir untuk menjadi penguasa, di tengah lautan (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4) ia dilanda oleh bencana. Kekuatan angin timur telah memecahkannya dan ia terbenam bersama segenap krunya ke dasar lautan (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">26-26). Mendengar teriakan maut para penumpang pada hari tenggelamnya Tirus, si kapal maha indah, para pemilik sahamnya turut meratap bersama karena kehilangan kapal yang penuh dengan semarak kemegahan (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">27-29). Mereka sangat berkabung karena kehancuran ini membuat mereka amat merana (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">30-31). Dalam syair ratapan, mereka berkata: "Siapa seperti Tirus, yang sudah dimusnahkan di tengah lautan?" (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">32).

Sungguh tragis, prestasi Tirus yang meraup keberuntungan dengan mitra dagangnya telah menyebabkan raja-raja dunia kehilangan referensi kekayaannya. Hal ini telah membuat Tirus terkagum-kagum kepada dirinya sendiri.

Kini, kapal molek telah dihancurkan oleh begitu banyak unsur dari kekayaan yang termuat di dalamnya. Barang-barang dan krunya telah berubah menjadi kuburan di dalam air (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">33-34). Orang-orang pesisir terheran-heran melihatnya, raja-rajanya menggigil, mukanya berkerut, dan para pesaing usahanya bersuit-suit kegirangan terhadapnya (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">35-35). Sebuah raksasa dalam keindahan kini telah musnah dan nubuatan Yehezkiel telah digenapi: "Aku menentukan bagimu akhir hidupmu yang mendahsyatkan dan engkau tidak terjumpai lagi. Engkau dicari orang, tetapi tidak ditemui lagi untuk selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan." (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">26:21).

Renungkan: Burung merak walaupun berbulu sangat mempesona namun dari abad ke abad selalu dicela sebagai simbol kesombongan. Keanggunan Tirus sebagai kapal yang maha indah tentu saja tidak salah bila tidak disertai perilaku congkak. Titanic, yang didesain tidak dapat tenggelam juga mengalami nasib yang sama. Semua keangkuhan berakhir sama, yakni kebinasaan. Kristen, ingatlah, Allah menentang semua yang berhati congkak. Berhati-hatilah dengan manifestasi dosa yang selalu menarik manusia terpikat kepadanya.

(0.38) (Dan 11:45) (full: IA AKAN MENEMUI AJALNYA. )

Nas : Dan 11:45

Sekalipun antikristus akan berhasil untuk sesaat, masih akan terjadi beberapa pertempuran dengan raja lain dari Utara dan seorang raja lagi dari Selatan, yang memuncak dalam perang Harmagedon, di mana antikristus akhirnya akan dikalahkan oleh pedang yang keluar dari mulut Kristus (yaitu oleh firman-Nya) dan dicampakkan ke dalam lautan api (Wahy 19:20).

(0.33) (Mzm 46:1) (sh: Aman dalam perlindungan Allah (Selasa, 10 Februari 2004))
Aman dalam perlindungan Allah

Bulan-bulan ini dan ke depan, situasi macam apakah yang kita hadapi? Apakah banjir kembali melanda sejumlah daerah di Indonesia? Apakah justru kemarau panjang terus menerus terjadi? Apakah kampanye partai-partai dan segala hal yang berkaitan dengan persiapan Pemilu 2004 akan menimbulkan gelombang kerusuhan? Apakah ekonomi Indonesia semakin terpuruk? Apakah anak-anak Tuhan akan semakin terpojokkan oleh fanatisme kelompok agama lain?

Semua kesulitan dan tantangan yang sedang atau akan kita hadapi itu bagaikan laut yang bergelora, “ribut dan berbuih airnya.” (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">4). Pada masa Perjanjian Lama, lautan yang bergelora melambangkan kuasa kejahatan yang mengganggu dan merusak umat manusia. Kuasa kejahatan dipersonifikasi dengan dewa penguasa lautan, yang berkuasa menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi umat manusia. Namun, bersama si pemazmur, kita diajak untuk meneguhkan iman kita kepada Allah (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2). Allah mengendalikan semua kejadian di muka bumi ini, bahkan mengontrol air bah kekacauan yang melanda dunia ini (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3-4).

Orang yang berlindung di dalam naungan Allah Yang Mahatinggi, akan mengalami rasa aman yang luar biasa (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">5-6). Lautan air yang melambangkan kuasa kekacauan, di dalam kendali Allah tidak lebih dari aliran air sungai yang mengalir tenang dan memenuhi kebutuhan kota milik Allah (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">5). Orang yang tinggal di dalamnya tidak akan takut (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">6), karena mereka akan menyaksikan demonstrasi kedaulatan dan kekuasaan Allah atas dunia ini (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">7,9-10).

Janji-Nya kepada orang yang takut akan Tuhan adalah penyertaan dan perlindungan-Nya (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">8,12). Oleh karena itu, jangan takut dan panik, sebaliknya “Diam dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">11).

Renungkan: Situasi boleh menjadi semakin parah dan menakutkan, tetapi selama kita berlindung pada Allah kita tidak perlu takut.

(0.33) (Mzm 93:1) (sh: Tuhan, penguasa alam semesta (Jumat, 7 Oktober 2005))
Tuhan, penguasa alam semesta

Setiap manusia menyadari bahwa di luar dirinya ada oknum lain yang lebih berkuasa dibandingkan dirinya. Sayang, banyak manusia menyimpulkan bahwa bumi, laut, gunung, lembah, jurang, memiliki penguasa masing-masing. Hal ini jelas bertentangan dengan ajaran Alkitab.

Nas ini memaparkan kemuliaan Kerajaan Allah. Mazmur ini juga berbicara tentang kerajaan-Nya di dunia ini dan kekekalan kerajaan-Nya. Ay.lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-2 menyatakan bahwa Tuhan adalah Raja. Dia adalah penguasa sejak dahulu, sebelum zaman purbakala, bahkan sebelum alam semesta ini diciptakan. Dengan demikian, Tuhan jugalah yang berdaulat mengatur alam semesta serta kehidupan semua mahkluk di bumi.

Sebagai Raja, kuasa Tuhan melebihi kekuatan lautan yang bergelora dan melampaui kecepatan suara yang dahsyat dan menggelegar. Orang-orang Kanaan yang percaya dan menyembah Baal sebagai penguasa lautan, yang mereka panggil dengan sebutan Ratu Yamm, akan menjadi saksi kedahsyatan kuasa Tuhan itu. Inilah yang pemazmur gambarkan tentang Tuhan yang jauh lebih berkuasa dibandingkan kekuatan lautan (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3-4). Pemazmur yang memahami polemik ini, menyerukan kekuasaan Tuhan melawan pengikut Baal. Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang diyakini oleh manusia sebagai kekuatan alam semesta yang tidak dapat dikendalikan manusia, ternyata ada dalam genggaman tangan Tuhan. Pemazmur juga menuliskan sifat kekudusan Tuhan (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5). Hal ini sangat berlawanan dengan sifat Baal, yang moralnya sangat bobrok.

Mazmur ini mengajarkan kepada kita bahwa kuasa Allah atas alam semesta telah dinyatakan. Dia adalah satu-satunya Allah yang hidup. Oleh karena itu, kita tidak perlu mencari sesembahan lain di luar diri-Nya. Kita harus tunduk kepada-Nya dan taat pada perintah-Nya saja!

Renungkanlah: Tinggalkan keraguan Anda, percayai Dia, Tuhan penguasa seluruh alam semesta dan kehidupan.

(0.33) (Mzm 104:2) (ende)

Pelukisan pentjiptaan ini berdasarkan anggapan Jahudi tentang susunan alam. Pada awal-mula semuanja adalah air, jang meliputi segalanja (Maz 104:6). Air itu dibagi oleh Tuhan atas dua bagian: air diatas langit - jang merupakan sematjam kubah dari-logam dan air dibawah langit, jang dikumpulkan mendjadi lautan (Maz 104:7-9). Diatas langit terdapat gudang2 untuk air-hudjan, saldju, saldju dsb. (Maz 104:3,4,13). Bumi bersandar pada tiang2 (Maz 104:5).

(0.28) (Dan 7:8) (full: TANDUK LAIN YANG KECIL. )

Nas : Dan 7:8

Tanduk kecil ini melambangkan pemimpin besar terakhir di dunia -- antikristus (1Yoh 2:18), manusia durhaka (2Tes 2:3,8), binatang yang mengalahkan tiga dari sepuluh raja itu (ayat Dan 7:11,24; Wahy 13:7; Wahy 19:19-20). Dia akan berperang melawan orang-orang kudus Allah, mengalahkan mereka (ayat Dan 7:21-22,25), dan mengucapkan perkataan yang menentang Allah (ayat Dan 7:25). Ketika "Yang Lanjut Usia" (yaitu, Yesus Kristus) datang (ayat Dan 7:9), orang kudus akan memegang pemerintahan (ayat Dan 7:22,27; bd. Wahy 11:15-18; 20:4-6); antikristus akan dibinasakan (ayat Dan 7:11,26) dan dicampakkan ke dalam lautan api yang menyala-nyala (Wahy 19:20).

(0.28) (Mzm 104:19) (sh: Tuhan pemberi hidup (Rabu, 19 Oktober 2005))
Tuhan pemberi hidup

Tidak satu pun benda ciptaan Tuhan yang tidak memiliki fungsi. Baik benda mati maupun makhluk hidup masing-masing ada gunanya. Hal ini menunjukkan kebijaksanaan Tuhan Sang Pencipta (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">24). Seharusnya semua ini membuat manusia ciptaan Allah dengan sukacita penuh, memuji dan memuliakan Allah pemberi hidup itu.

Tuhan berdaulat atas segala makhluk ciptaan-Nya. Dia menciptakan benda-benda penentu waktu (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">19) untuk mengatur siklus alami yang membuat berbagai makhluk, termasuk manusia memiliki gilirannya masing-masing untuk mencari makanan pada siang atau malam hari karena kegelapan pun berada dalam kuasa Sang Pencipta (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20-23). Betapa mengagumkan karya ciptaan tangan-Nya, termasuk luasnya lautan dengan segala makhluk yang diam di dalamnya. Lautan yang dalam kepercayaan kuno kafir adalah kuasa pengacau (dengan lewiatan sebagai monster lautnya) ternyata tunduk di bawah kedaulatan-Nya. Tidak ada aspek kehidupan di luar kendali Tuhan (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">27-30). Baik kebutuhan hidup hari lepas hari, maupun kehidupan itu sendiri sangat bergantung penuh kepada anugerah-Nya. Tuhan berdaulat atas hidup dan mati semua ciptaan-Nya. Dia bahkan terus berkarya dalam menciptakan dan membarui ciptaan-Nya seturut hikmat-Nya. Tidak ada yang patut mendapat hormat dan kemuliaan selain Dia, Sang Pencipta dan Pemilik segala sesuatu. Sungguh fatal-lah nasib semua orang yang menolak Dia (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">35).

Mazmur ini mengajak kita merespons kedaulatan Tuhan dengan dua hal. Pertama, terus-menerus memuji, memuliakan Tuhan dalam hidup ini. Wujudkanlah hal itu dengan hidup kudus dan mulia. Kedua, karena Tuhan begitu dahsyat dan berkuasa atas semua yang ada di bawah kolong langit ini, apalagi yang harus dicemaskan anak-anak-Nya? Tidak ada satu hal pun dapat mengganggu apalagi menghancurkan hidup orang Kristen dan gereja.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.25) (Mzm 12:1) (sh: Dunia dalam lautan dusta dan kecurangan (Rabu, 10 Januari 2001))
Dunia dalam lautan dusta dan kecurangan

Kecurangan demi kecurangan terus terjadi dalam masyarakat kita. Dusta demi ambisi pribadi, dusta demi keuntungan materi, dan dusta demi mempertahankan kedudukan, merupakan pemandangan yang dapat kita lihat setiap hari. Belum lagi penindasan dan pengeksploitasian orang-orang yang miskin dan lemah terus berlangsung tanpa ada satu pembelaan yang berarti bagi mereka. Apakah kenyataan ini membuat kita prihatin dan berontak? Ataukah kita tidak peka lagi karena kita mungkin ikut terlibat di dalamnya? Apa yang harus kita lakukan?

Pemazmur, ketika melihat masyarakat di sekelilingnya penuh dusta dan kecurangan, ia hanya berseru `tolong' sebagai ungkapan permohonannya (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2). Mengapa hanya satu kata singkat yang diungkapkan kepada Allah? Apakah masalahnya terlalu sederhana? Sebaliknya Ia kebingungan dan ketakutan karena orang saleh telah habis, demikian pula orang-orang yang setia telah lenyap. Habisnya orang saleh dan lenyapnya orang setia ini bisa jadi karena kematian, pergi dari masyarakat, atau tidak lagi menjadi saleh. Dalam konteks ini nampaknya banyak orang yang meninggalkan kesalehan dan kesetiaannya. Inilah yang mendorongnya dengan kuat untuk minta tolong dan karena terlalu mendesak dan menyesak maka ia hanya mampu mengatakan satu kata `tolong`.

Kondisi masyarakat di sekeliling pemazmur memang sangat parah. Menjadi orang fasik bukan lagi suatu hal yang memalukan, bahkan seperti sudah menjadi kebanggaan dan hal yang patut dipamerkan (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">9). Jika sudah demikian maka masyarakat tidak lagi peka terhadap amoralitas ataupun kebejatan yang terjadi di sekeliling mereka. Semua itu sudah menjadi bagian hidup mereka. Bagaimana pemazmur dapat bertahan, sehingga ia tidak habis lenyap? Ia melandasi hidupnya dengan keyakinannya kepada firman Tuhan yaitu bahwa Ia akan menjaga dan melindunginya. Dengan kata lain, firman Tuhanlah yang menopang dan menyokong kehidupannya, sehingga walau apa pun yang terjadi di sekitarnya ia tidak akan menjadi habis ataupun lenyap. Ia tetap akan setia dan hidup benar.

Renungkan: Pilihan di hadapan Kristen adalah habis lenyap atau bertahan setia. Untuk menjadi habis lenyap jauh lebih mudah, namun konsekuensinya? Untuk bertahan setia sangat sulit, namun mahkotanya? Jika Anda pilih yang kedua: baca, renungkan, dan taati firman-Nya.

(0.21) (Mzm 84:1) (sh: Gereja, oasis Allah untuk dunia (Selasa, 27 September 2005))
Gereja, oasis Allah untuk dunia

Isi mazmur indah ini mengingatkan saya tentang pengalaman saya mendaki Gunung Bromo beberapa tahun lalu. Meski perjalanan itu berat dan meletihkan, saya bertekad terus berjalan menapaki lautan pasir, lalu mendaki lereng gunung itu. Saya berbuat demikian karena ingin menempa ketahanan fisik saya. Tetapi bukan itu saja, daya tarik pemandangan kawah saat matahari terbit juga memicu semangat saya.

Kebiasaan umat Israel berziarah ke Bait Allah di Yerusalem, selain untuk mengenang perjalanan nenek moyang mereka keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian, juga menjadi bagian disiplin rohani yang menempa spiritualitas mereka agar tangguh. Medan berat dan penuh bahaya saat berziarah itu melambangkan situasi perjalanan iman umat Tuhan baik zaman dulu maupun sekarang. Kesulitan itu tidak memadamkan iman, sebaliknya ada berbagai hal penting dalam penghayatan iman itu justru memicu kobaran semangat agar umat terus berjuang untuk maju. Indahnya Bait Allah (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2) dan hadirat-Nya (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3a), arti-Nya sebagai Raja dan Allah bagi umat (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">4), serta mezbah-Nya, merupakan pembangkit hasrat besar untuk umat Israel terus maju sampai mereka berjumpa dengan Tuhan dalam rumah-Nya (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3b, 4). Dalam perjuangan untuk maju itu, orang beriman akan membawa dampak transformasi bagi sekitarnya (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">7), sementara itu mereka sendiri akan semakin kuat dalam Tuhan (ayat lumut+lautan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">6,8).

Gereja adalah diri kita sendiri. Gereja adalah tempat hadirat Allah dan keindahan-Nya terpancar, pemberlakuan pendamaian, pewartaan kebenaran, dan keakraban saudara seiman dipraktikkan. Liturgi, fokus pelayanan para pejabat gereja, sikap semua warga, suasana ibadah persekutuan, semangat misi, dan semua unsur penyelenggaraan, harus membuat Gereja menjadi inspirasi bagi umat untuk menyebarkan harum kemuliaan Allah.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA