Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 140 dari 225 ayat untuk laki-laki (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.35) (Kid 6:11) (jerusalem) Bdk Kid 4:12+; Kid 2:11+; Kid 7:12-13
(0.35) (Kid 8:1) (jerusalem: O, seandainya....) Mintalah sebuah sajak lain. Latar belakangnya tidak dapat dipastikan. Mempelai perempuan nampaknya kurang logis dalam bicaranya. Ia tentu menginginkan sesuatu yang lain dari kasih antara kakak beradik. "Anggur" dan "air buah delima", Kid 8:2, searti dengan "buah" yang disebut dalam Kid 7:13. Sajak berakhir dengan ulangan bergiliran, Kid 8:3-4, yang tercantum dalam Kid 2:6-7 dan yang diakhiri oleh mempelai laki-laki, Kid 8:4. Bdk Kid 3:4-5 yang sejalan dengan Kid 8:2,4.
(0.35) (1Kor 11:4) (jerusalem: menghina kepalanya) Agaknya "menghina kepalanya" ialah menghina Kristus yang adalah kepala. Dengan menudungi kepalanya seorang laki-laki menyembunyikan dirinya terhadap Kristus, pada hal dengan muka tidak berselubung mesti mencerminkan kemuliaan Tuhan, 2Ko 3:18. Dalam bagian ini, 1Ko 11:1-6, (juga dalam bahasa Yunani) Paulus bermain dengan dua arti dari kata "kepala" (kephale): kepala sebagai bagian tubuh dan kepala dengan arti: pemimpin, penguasa. Jalan pikiran Paulus ini sangat terpengaruh oleh adat-kebiasaan yang lazim baginya, sehingga kesimpulan-kesimpulannya tidak terlalu meyakinkan.
(0.33) (2Raj 2:23) (full: MENCEMOOHKAN DIA. )

Nas : 2Raj 2:23

Ada yang beranggapan bahwa anak-anak yang mencemoohkan Elisa merupakan gerombolan yang terorganisasi untuk menentang pelayanannya. Sekalipun kata Ibrani _na'ar_ dipakai sebagai kata umum untuk "anak laki-laki" dan sering kali juga mengacu kepada pemuda jika dipakai sendiri (bd. Kej 22:5; 41:12), istilah yang dipakai di sini adalah na'arim qatanim (anak laki-laki yang masih kecil). Para pemuda pastilah sedang sibuk di ladang. Tetapi sebagaimana masih terjadi hingga kini, orang asing yang memasuki sebuah desa menarik perhatian sekelompok anak-anak kecil. Mereka mungkin mendengar orang-tua mereka mencemoohkan berita bahwa Elia terangkat ke sorga. Mungkin mereka mengatakan, "Jikalau Elisa yang mengatakan hal itu, biarlah dia menunjuk bagaimana hal itu terjadi. Biarkanlah dia naik, si botak tua itu." Pencemoohan terhadap nabi itu menunjukkan sikap menghina Tuhan sendiri (bd. Yeh 16:8; Kis 5:4).

(0.33) (Mat 5:28) (full: MEMANDANG ... MENGINGINKANNYA. )

Nas : Mat 5:28

Yang disalahkan oleh Kristus bukanlah pikiran mendadak yang mungkin dibisikkan oleh Iblis ke dalam pikiran seorang, bukan juga keinginan yang tidak senonoh yang muncul dengan tiba-tiba. Yang dimaksudkan adalah pikiran atau keinginan tidak senonoh yang disetujui oleh kehendak seseorang, yaitu keinginan amoral yang akan dilaksanakan jikalau ada kesempatan. Keinginan dalam hati akan kenikmatan seksual yang haram, bila direnungkan dan tidak dilawan, adalah dosa

(lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).

  1. 1) Orang Kristen harus berhati-hati dalam mengelak kesenangan yang diperoleh dari melihat gambar amoral sebagaimana ditampilkan dalam film atau bacaan yang cabul (bd. 1Kor 6:15,18; Gal 5:19,21; Ef 5:5; Kol 3:5; 2Tim 2:22; Tit 2:12; Ibr 13:4; Yak 1:14; 1Pet 2:11; 2Pet 3:3; 1Yoh 2:16).
  2. 2) Dalam hal mempertahankan kesucian seksual, baik perempuan maupun laki-laki memiliki tanggung jawab. Seorang wanita Kristen harus hati-hati agar tidak berdandan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian kepada tubuhnya, dan dengan demikian menimbulkan godaan bagi laki-laki serta merangsang hawa nafsu. Berdandan secara tidak sopan adalah dosa (1Tim 2:9; 1Pet 3:2-3).
(0.33) (Kis 2:18) (full: HAMBA-HAMBA-KU LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN. )

Nas : Kis 2:18

Menurut nubuat Yoel, sebagaimana diterapkan Petrus, baptisan dalam Roh Kudus adalah untuk mereka yang sudah menjadi anggota kerajaan Allah - yaitu orang-orang percaya, hamba-hamba Allah, baik laki-laki maupun perempuan, yang sudah diselamatkan dan dilahirkan baru sehingga menjadi milik Allah.

(0.33) (Ul 25:5) (jerusalem) Ini hukum levirat (dari kata latin: levir, ialah ipar; Ibraninya: yabam) atau "kawin mengganti tikar". Janda seseorang yang meninggal tanpa mendapat anak laki-laki harus diperistri oleh iparnya. Anak laki-laki pertama yang lahir dari perkawinan itu dianggap anak dari orang (saudara) yang sudah meninggal dan ia mendapat bagiannya dari warisan orang yang sudah meninggal itu. Hukum itu juga terdapat pada orang Asyur dan orang Het. Maksud hukum itu ialah menjamin lanjutan keturunan dan kemantapan harta milik keluarga. Segi pertama ditonjolkan dalam ceritera tentang Tamar, Kej 38, dan segi kedua tampil dalam kisah mengenai Rut, Rut 4. Dalam kisah ini kewajiban dan hak ipar dipindahkan kepada si "penebus" (go'el) bdk Bil 35:19+. Ulangan membataskan kewajiban itu begitu rupa sehingga hanya mengenai orang bersaudara yang hidup bersama dan Ulangan juga menerima saja bahwa orang meluputkan diri dari kewajiban itu. Dalam agama Yahudi selanjutnya hukum levirat terus dipertahankan, meskipun ditentang sementara orang. Orang Saduki memakai hukum itu untuk menentang kepercayaan akan kebangkitan orang mati, bdk Mat 22:23 dst.
(0.33) (Kid 1:12) (jerusalem) Dalam bagian ini mempelai perempuan dan mempelai laki-laki bergilir ganti angkat bicara. Mereka sedang bersama. Wangi-wangian yang mahal dan jarang terdapat (narwastu, mur, bunga pacar) mengibaratkan kenikmatan yang dialami dalam pertemuan kenikmatan yang dialami dalam pertemuan itu, Kid 1:12-14. Mereka saling memuji-muji, Kid 1:15-16; 2:1-3. Tempat pertemuan itu kurang jelas. Dikatakan tentang: petiduran sejuk (rindang), Kid 1:16, sebuah istana, Kid 1:17, dan rumah pesta, Kid 2:4+. Sebaliknya, jelaslah apa yang terjadi: kedua kekasih saling memeluk, Kid 2:6, dan mempelai laki-laki mengajak agar kekasihnya jangan dibangunkan orang, Kid 2:7. Ajakan itu menjadi semacam ulangan, Kid 3:5 dan Kid 8:3-4. Ajakan itu tidak perlu dianggap kurang sopan, mengingat bahwa lagu-lagu ini adalah syair pesta nikah. Dalam kumpulan syair-syair pernikahan yang tercantum dalam Kidung Agung tidak ada perkembangan atau kemajuan dalam cinta; masing-masing syair melukiskan seluruh pernikahan. Bdk Pengantar.
(0.33) (Kid 2:17) (jerusalem: angin senja) Angin senja, bdk Kej 3:8, ialah angin yang di negeri Palestina mulai berembus menjelang senja hari, waktu bayang-bayang yang memanjang seolah-olah "melarikan diri". Di waktu senja mempelai laki-laki kembali dari kebun. Begitu pesajak kembali kepada awal syairnya, Kid 2:8-9. Mempelai laki-laki dilihat datang dengan cepat dan ia dibandingkan dengan kijang-kijang dan anak rusa
(0.33) (1Kor 7:1) (jerusalem) Dalam bab ini Paulus tidak membicarakan perkawinan dan hidup wadat pada umumnya, tetapi menjawab satu demi satu pertanyaan yang diajukan kepadanya. Berturut-turut ia membahas; tentang orang yang sudah kawin (pasangan Kristen, 1Ko 7:1-11, orang Kristen yang kawin dengan orang yang bukan Kristen, 1Ko 7:12-16); tentang orang yang tidak/belum kawin (gadis, 1Ko 7:25-35, yang bertunangan, 1Ko 7:36-38, janda-janda 1Ko 7:39-40). Pegangan umum untuk memecahkan masalah-masalah yang diajukan diutarakan dalam 1Ko 7:17,20,24, yaitu: Tiap-tiap orang hendaknya tetap hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil untuk masuk Kristen. Urutan pikiran tidak terlalu ketat, sehingga kerap kali hidup tidak kawin disinggung sehubungan dengan perkawinan dan sebaliknya. Dengan jalan itu Paulus menyarankan bahwa kedua keadaan hidup itu saling melengkapi dan tidak dapat dimengerti terlepas satu sama lain.
(0.33) (Bil 27:1) (sh: Hak waris lelaki dan perempuan sama (Senin, 15 November 1999))
Hak waris lelaki dan perempuan sama

Tradisi yang seolah lebih mengutamakan peran pria, tentu saja memojokkan kedudukan perempuan. Tradisi tidak seimbang ini menimbulkan protes keluarga Zelafehad yang tidak mempunyai keturunan laki-laki. Peran seorang perempuan di sini diungkapkan dengan cara yang berbeda dengan peran laki-laki, namun masing-masing dihargai dengan nilai yang sama dan mendapatkan bagian yang sama. Bagi gereja masa kini, mungkin peranan wanita tidak seporsi dengan peran pria, namun jika gereja tidak memberikan kesempatan dan menghargai keberadaan perempuan dalam persekutuan umat, akan melukai kepribadiannya dan mengingkari karunia Allah.

Regenerasi kepemimpinan. Ketika Musa, pemimpin Israel akan "lengser" (turun), Allah telah mempersiapkan seorang pemimpin pengganti Musa: seorang yang lebih muda, cekatan, dan setia. Musa harus mendelegasikan tugas kepemimpinan itu kepada Yosua, dengan menumpangkan tangannya. Mungkin sulit untuk mempercayai dan menyerahkan kuasa kepada pemimpin yang lebih muda; namun Musa taat, bahkan memberikan teladan yang baik sebagai pemimpin.

Renungkan: Allah berperan penting dalam setiap proses peralihan kepemimpinan; apalagi jika menyangkut keberlangsungan umat-Nya.

(0.33) (Hak 16:1) (sh: Simson dan Delila. (Jumat, 24 Oktober 1997))
Simson dan Delila.

Tampaknya Simson bukan saja bertenaga besar tetapi meluap-luap pula dalam soal cinta. Ia mencampuradukkan amanat Tuhan dengan kebutuhannya sebagai laki-laki akan wanita. Seperti dengan wanita Timna ia jadi terancam masalah, dengan Delila pun ia kini melangkah ke dalam masalah besar. Delila adalah pelacur, milik banyak laki-laki. Terlibat cinta dengannya, membuat Simson masuk ke dalam berbagai masalah pelik. Delila segera saja mengkhianati dia. Ia diperdaya, kekuatannya dirampas, matanya tidak lagi dapat melihat hari-hari indah. Lebih celaka, Tuhan meninggalkan dia.

Jauhkan keinginan duniawi. Sekali seseorang masuk ke dalam rencana Allah dan menjadi pelayan Tuhan, kepentingan diri harus ditaklukkan kepada kehendak-Nya. Kalau kita tahu mendahulukan kehendak Allah dan kepentingan Kerajaan-Nya, Tuhan pasti akan mencukupi segala kebutuhan kita. Sebaliknya bila kita menomorduakan kebenaran-Nya karena keinginan kita sendiri, kita akan masuk ke dalam banyak masalah.

Renungkan: Tuhan kenal kita sedalam-dalamnya. Bila kita tetap dalam jalan-Nya, kelemahan kita tak akan menjerumuskan kita.

Doa: Ya Tuhan, tuntunlah aku yang lemah ini. Ingatkanku tatkala aku lengah, agar tetap aku ada dalam pusat kehendak-Mu.

(0.31) (Kej 1:26) (full: BERFIRMANLAH ALLAH, "BAIKLAH KITA". )

Nas : Kej 1:26

Ungkapan ini mengandung suatu implikasi awal mengenai Allah tritunggal. Penggunaan bentuk jamak "kita" menunjukkan adanya kejamakan di dalam diri Allah (bd. Mazm 2:7; Yes 48:16). Penyataan mengenai ketritunggalan Allah baru menjadi jelas dalam PB

(lihat cat. --> Mat 3:17;

lihat cat. --> Mr 1:11).

[atau ref. Mat 3:17; Mr 1:11]

(0.31) (1Kor 11:3) (full: KEPALA DARI TIAP-TIAP LAKI-LAKI. )

Nas : 1Kor 11:3

Paulus menaruh perhatian terhadap hubungan yang pantas antara pria dengan wanita, dan ia berusaha untuk menegakkan hubungan itu sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah.

  1. 1) Ia berpendapat bahwa dalam Kristus terdapat persamaan rohani antara pria dan wanita sebagai ahli waris kasih karunia Allah, namun persamaan hak ini meliputi tatanan dan ketundukan berkenaan dengan kekuasaan

    (lihat cat. --> Gal 3:28).

    [atau ref. Gal 3:28]

    Sebagaimana Allah adalah kepala Kristus, maka Kristus ialah kepala dari laki-laki, dan laki-laki adalah kepala dari perempuan. Kata "kepala" kelihatannya mengungkapkan baik kekuasaan maupun tatanan ilahi itu (bd. 1Kor 3:23; 11:8,10; 15:28; Hak 10:18; Ef 1:21-22; 5:23-24; Kol 1:18; Kol 2:10).
  2. 2) Paulus tidak mendasarkan peran kepala dari suami pada pertimbangan budaya, melainkan pada tindakan penciptaan oleh Allah dan maksud-Nya dalam menciptakan wanita untuk menolong pria (ayat 1Kor 11:8-9;

    lihat cat. --> Kej 2:18;

    lihat cat. --> 1Tim 2:13).

    [atau ref. Kej 2:18; 1Tim 2:13]

  3. 3) Hal tunduk tidak merendahkan pribadi seorang, sebab dalamnya tidak tersirat penindihan atau penindasan. Sebaliknya, dinyatakan bahwa suami harus mengakui harkat wanita yang telah ditetapkan oleh Allah dan bahwa suami bertanggung jawab untuk melindungi dan membimbing istrinya sedemikian sehingga dapat memenuhi kehendak Allah bagi dirinya dalam rumah dan dalam gereja.
  4. 4) Sama seperti Kristus tidak lebih rendah atau lebih hina karena Bapa adalah Kepala-Nya, demikianlah wanita bukanlah seorang yang rendah karena pria adalah kepalanya. Apalagi, dalam Kerajaan Allah, kepemimpinan tidak pernah mengandung arti menjadi "yang lebih besar". Sikap hamba dan ketaatan adalah kunci kebesaran dalam kerajaan itu (Mat 20:25-28; Fili 2:5-9). Uraian Paulus tentang hubungan pria dan wanita harus dipelajari dalam kaitan dengan uraiannya tentang tanggung jawab istri dan suami dalam pernikahan

    (lihat cat. --> Ef 5:21;

    lihat cat. --> Ef 5:22;

    lihat cat. --> Ef 5:23).

    [atau ref. Ef 5:21-23]

(0.29) (Kel 12:37) (ende)

Hibr. "Sukkot" artinja: gubug-gubug; mungkin sekali nama hibrani sebuah kota disebelah tenggara Delta.

Bilangan-bilangan seperti tersebut dalam tradisi kadang-kadang mempunjai arti lambang, ataupun djuga merupakan taksiran dikemudian hari jang berlebih-lebihan. Djumlah 600.000 orang laki-laki pada saat itu hampir-hampir tidak mungkin. Andaikata demikian, kiranja seluruh umat berdjumlah dua sampai tiga djuta orang. (Seluruh tanah Mesir paling banjak berpenduduk delapan djuta orang). Mengingat djauhnja perdjalanan serta perbekalannja, djumlah sebesar itu pasti akan menimbulkan kesukaran-kesukaran jang tidak mungkin diatasi. Djumlah jang sama disebutkan djuga di Kel 38:26 (lihat tjatatan disana) dan Bil 1:46; 2:32; Kel 12:37 dll.

(0.29) (Kel 20:17) (ende)

Larangan ini mengenai sikap batin, serta mendidik suara-batin atau hatinurani, supaja sungguh-sungguh menjadari alasan-alasannja. Djuga dalam batinnja manusia harus mematuhi hukum dan menghormati hubungannja dengan sesamanja, jang mendjadi konsekwensi Perdjandjian. Ini mendjadi dasar untuk menghajati setjara lebih mendalam dan lebih tulus Hukum Tuhan seperti diadjarkan oleh Kristus.

Menurut perintjian Latin (lihat aj. laki-laki&tab=notes&page=7" ver="ende">3)(Kel 20:3) ajat ini mentjantumkan dua perintah (jakni jang kesembilan dan kesepuluh), tersusun seperti Ula 5:21; menginginkan seorang isteri dan harta milik. Perintjian ini sesuai dengan ajat laki-laki&tab=notes&page=7" ver="ende">14(Kel 20:14) dan Kel 20:15: Perzinahan-pentjurian. Tetapi lebih tepatnja kiranja pendapat, bahwa disini dosa-dosa tidak dibedakan menurut objeknja, melainkan mula-mulanja dengan rumus jang singkat orang dilarang menginginkan "rumah" sesamanja. Firman "rumah" mentjantum seluruh isinja: isteri, budak-budak laki-laki maupun perempuan dan harta milik. Demikian tradisi Junani menganggap ajat ini satu perintah (lihat aj. laki-laki&tab=notes&page=7" ver="ende">4)(Kel 20:4).

(0.29) (Mat 1:19) (ende: Josep suaminja)

dan 20: "Isterimu Maria". Pada orang Jahudi biasanja tunangan sudah disebut "suami" dan "isteri" sebelum kawin. Perkawinan baru berlangsung bila pengantin wanita diterima dengan suatu upatjara meriah oleh si laki-laki dalam rumahnja. Sebab itu dalam ajat Mat 1:18 dikatakan "sebelum mereka berumah-tangga."

(0.29) (Luk 2:22) (ende: Pentahiran)

Menurut hukum taurat, ibu-ibu jang baru bersalin dianggap "nadjis". Itu mengenai tubuh sadja dan bukan berarti noda dosa. Empatpuluh hari sesudah bersalin mereka harus menghadap imam (datang kekenisah) untuk dibersihkan dari noda "nadjis" itu. Pentahiran, jaitu pembersihan menurut hukum, dilakukan dengan suatu upatjara tertentu, dan pada kesempatan itu harus dipersembahkan seekor domba muda, atau oleh orang-orang miskin, dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak merpati. Dengan itu tentu sadja Lukas hendak menekankan, bahwa Allah biasa memilih dan "meninggikan" orang rendah.

Anak laki-laki jang sulung harus dipersembahkan kepada Allah, lalu ditebus lagi dengan membajar 5 sikel, jaitu kira-kira tiga perempat kilo perak, untuk kenisah. Apakah inipun dibajar untuk Jesus, tidak disebut.

(0.29) (Kej 29:28) (full: LABAN MEMBERIKAN KEPADANYA RAHEL, ANAKNYA ITU, MENJADI ISTERINYA. )

Nas : Kej 29:28

Pernikahan Yakub dengan dua orang bersaudara bertentangan dengan peraturan ciptaan Allah bahwa pernikahan hanya boleh terdiri dari satu orang laki-laki dan satu orang perempuan

(lihat cat. --> Kej 2:24;

[atau ref. Kej 2:24]

bd. Kel 20:17; Ul 5:21). Kemudian, di dalam Hukum Musa, Allah secara khusus melarang bentuk pernikahan Yakub (Im 18:18). PB memandang monogami (satu istri dan satu suami) sebagai satu-satunya bentuk pernikahan yang sah (Mat 19:4-6; Mr 10:4-9). Allah mungkin membiarkan poligami dalam PL karena mereka tidak memahami sepenuhnya kehendak Allah mengenai pernikahan dan karena hati mereka keras. Berbagai dampak buruk dari poligami digambarkan dalam ayat Kej 29:30; 30:1; 35:22; 1Raj 11:1-12.

(0.29) (Kej 32:24) (full: SEORANG LAKI-LAKI BERGULAT DENGAN DIA. )

Nas : Kej 32:24

Orang yang bergulat dengan Yakub kemungkinan besar adalah "malaikat Tuhan" (lih. Kej 16:7-11 dst.; Kej 21:17; 22:11; 31:11; Hos 12:5), yang sering kali dihubungkan dengan Allah sendiri (bd. ayat Kej 32:28,30; Hak 6:12-14,22;

lihat cat. --> Kel 3:2).

[atau ref. Kel 3:2]

Sementara Yakub mati-matian bergumul dengan Allah untuk memperoleh berkat yang dijanjikan, Allah mengizinkannya menang (ayat Kej 32:28); tetapi pangkal paha Yakub dicederai Allah (ayat Kej 32:25) sebagai peringatan bahwa Yakub tidak boleh lagi hidup dalam kekuatannya sendiri, tetapi harus bersandar sepenuhnya kepada Allah dan hidup dalam ketergantungan pada-Nya (ayat Kej 32:30-32).



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA