Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 24 ayat untuk kepada imam AND book:[1 TO 39] AND book:5 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ul 33:8) (ende)

Urim dan Tummim: lihat Kel 28:30. Berkat ini mengandung sindiran kepada Kel 32:25-29 dan kepada tugas kaum Levita agar supaja mengadjarkan Hukum dan mendjalankan tugas imam.

(0.99) (Ul 18:1) (jerusalem) Menurut Ulangan semua orang Lewi dapat menjabat imam. Karena itu dipakai istilah "imam-imam orang Lewi", Ula 21:5; 24:8; 31:9; bdk Ula 17:9. Tetapi jabatan itu hanya boleh dijalankan di Yerusalem, Ula 18:6-7, di mana orang Lewi mendapat nafkahnya dari mezbah, Ula 18:1-5. Orang Lewi terlalu banyak jumlahnya, sehingga tidak semua dapat menjabat di satu tempat kudus itu. Karena itu banyak orang Lewi tinggal di pedalaman. Dianjurkan supaya mereka (sama seperti pendatang, janda dan piatu) diberi nafkah oleh orang beriman, Ula 12:18-19, dll. Perbedaan antara imam dan orang Lewi (pembantu imam) di zaman Ulangan belum ada. Tetapi perbedaan itu mulai disiapkan oleh karena pada kenyataannya ada orang Lewi yang menjabat imam di tempat kudus pusat dan ada orang Lewi di daerah yang tidak menjabat imam.
(0.99) (Ul 9:20) (ende)

Dosa Harun dengan tegas disebut sebagai penjesalan terhadap para imam dari djaman kemudian, jang menjeleweng dari pengabdian murni kepada Jahwe dalam banjak kuil-kuil setempat. Deuteronomium djustru berdjuang untuk membina sentralisasi ibadat murni dalam satu tempat ibadat resmi.

(0.95) (Ul 14:22) (ende)

Penjerahan sepersepuluh dari hasil panenan merupakan pengakuan, bahwa Jahwe menganugerahkan kesuburan kepada tanah dan bahwa panenan itu adalah milikNja. Sepersepuluh bagian itu harus dimakan selaku perdjamuan sutji dengan rasa terima kasih. Selang tiga tahun bagian itu diserahkan kepada mereka jang tidak mempunjai tanah, antara lain kaum Levita (aj. kepada+imam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="ende">28)(kepada+imam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="ende">14:28). Menurut #/TB Bil 18:21\\ sld. sepersepuluh dari panenan itu diserahkan kepada kaum Levita dan para imam.

(0.93) (Ul 10:8) (ende)

Tugas kaum Levita disini dilukiskan sebagaimana bentuk perkembangannja kelak. Mereka harus mengadjarkan Hukum kepada umat dan mendjadi imam dalam ibadat dan persembahan korban-korban serta memberkati umat itu atas nama Jahwe. Dari sebab itu mereka pun hidup tersebar dimana-mana dan tidak mempunjai wilajah suku sendiri. Karena seluruh hidupnja diserahkan untuk mengabdi Jahwe, maka merekapun boleh memperhitungkan pemeliharaanNja jang istimewa. Ini berarti bahwa mereka boleh hidup dari kurban persembahan dan sumbangan-sumbangan bagi ibadat.

(0.93) (Ul 17:8) (sh: Sikapi masalah keadilan dengan serius! (Kamis, 22 Mei 2003))
Sikapi masalah keadilan dengan serius!

Keadilan tidak bisa ditangani secara sembarangan. Proses peradilan harus betul-betul mencerminkan keadilan dan menjamin akan menghasilkan keadilan yang adil. Karena itu para hakim harus mengakui keterbatasannya dalam menangani sebuah perkara. Ketika mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan peradilan, mereka harus menyerahkannya kepada lembaga peradilan yang lebih tinggi yaitu para imam dan hakim-hakim di sekitar para imam (ayat kepada+imam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">8,9). Melalui perantaraan para imam, Allah akan memberikan keputusan yang seadil-adilnya. Itulah keputusan yang benar dan tidak boleh diselewengkan oleh siapa pun. Tujuannya ialah agar kejahatan dihapus dari tengah-tengah umat Allah. Mungkin waktu itu para hakim terlalu berani menentang keputusan para imam dan mengikuti kehendak sendiri yang tidak mencerminkan keadilan Allah. Keputusan-keputusan yang mereka ambil tidak berorientasi kepada keadilan dan kebenaran Allah, sehingga banyak orang menjadi korban ketidakadilan. Keadilan benar-benar menyangkut hidup mati orang banyak.

Ulangan 17:14-20 menegaskan bahwa pemimpin bangsa selain pelayan keadilan adalah juga pelayan Tuhan. Karena itu kebijakan- kebijakan yang diambilnya haruslah berisi muatan keselamatan dan kasih Allah, dan orientasi kepada firman mengatasi perhatian kepada kepentingan sendiri bahkan kepentingan orang banyak. Perhatian pemimpin harus pada bagaimana ia dapat menjadi alat Tuhan penyelamat bangsa dan bukan penyelamat posisi serta kekuasaan. Kekuasaan itu penting. Tetapi kekuasaan tanpa keadilan adalah pemerintahan yang lalim. Keadilan tanpa kekuasaan adalah pemerintahan yang idealistis.

Renungkan: Kita tidak hidup dalam masyarakat yang semua anggotanya sekepercayaan. Karena itu kita terpanggil menjadi hukum-hukum Allah tertulis dalam hidup kita bagi masyarakat ini.

(0.92) (Ul 6:5) (ende)

Tuntutan akan tjinta kasih pribadi dan menjeluruh serta penjerahan seluruh hidup kepada Jahwe merupakan akibat dari kepertjajaan terhadapNja seluruh hidup kepada Jahwe merupakan akibat dari kepertjajaan terhadapNja sebagai satu Allah jang tunggal. Kita ketemukan hal itu dirumuskan begitu tandas hanja dalam Deut., namun kesadaran serupa itu hidup pula dikalangan para nabi. Disini kita lihat bahwa pengalaman akan Allah dalam Perdjandjian Lama tidak hanja meliputi ketakutan sadja. Hal itu tidak begitu merupakan perintah, melainkan merupakan sikap hidup fundamentil, jang mendjadi tuntutan imam dan jang oleh Jesus djuga didjadikan tuntutan, jang mentjakup semua perintah dan kewadjiban-kewadjiban konkrit lainnja (Mar 12:29-30).

(0.90) (Ul 14:22) (jerusalem) Persembahan sepersepuluhan adalah semacam pajak, uang sewa, yang dipungut tuan tanah. Persembahan itu perlu diberikan kepada Tuhan, oleh karena Dialah Tuan Tanah Suci. Menurut Ulangan persembahan itu ditarik dari hasil bumi dan diartikan ke bait Allah, Ula 14:22,27; 12:6-7; 17-19. Tiga tahun sekali, Ula 14:28-29, persembahan itu diberikan kepada orang miskin. Menurut Bil 18:21-32 persembahan sepersepuluhan dianggap semacam pajak yang ditarik orang Lewi. Orang Lewi menyerahkan bagian sepersepuluh dari persembahan itu kepada para imam sebagai pungutan bagi Tuhan. Ima 27:30-32 berkata tentang bagian sepersepuluh yang ditarik dari ternak pula. Menurut Ula 14:25 dan Ima 27:31 bagian sepersepuluh dapat ditebus dengan uang.
(0.90) (Ul 26:1) (jerusalem) Sama seperti anak sulung manusia dan ternak menjadi milik Tuhan, Kel 13:11+, demikianpun hulu hasil bumi (yang pertama) dikuduskan bagi Tuhan, Kel 22:29; 23:19; 34:26; Ima 2:12,14; 23:10-17; Ula 18:4. Menurut Bil 18:12 hasil bumi pertama itu diberikan kepada para imam, bdk Yeh 44:30. Persembahan hulu hasil dalam penanggalan dahulu, bdk Kel 23:16 dan Kel 19, bergandengan dengan pesta musim menuai dan pemetikan buah-buahan (pesta-pesta itu berasal dari bangsa Kanaan). Tetapi dalam Ulangan persembahan hulu hasil itu dihubungkan dengan peristiwa dalam sejarah penyelamatan, yaitu masuknya umat Israel ke dalam Tanah Suci, Ula 26:1,3,9-10. Kembali terungkap pikiran pokok seluruh kitab Ulangan, yaitu Pemberian Tanah yang dijanjikan kepada umat Israel, bdk Ula 1:5+.
(0.89) (Ul 33:1) (sh: Berkat Tuhan (Selasa, 20 Juli 2004))
Berkat Tuhan

Berkat adalah pemberian Allah kepada anak-anak-Nya yang taat kepada-Nya. Allah memberikan yang terbaik meskipun kadang kita tidak mengerti. Kita diharapkan untuk percaya bahwa pemberian-Nya itu selalu yang terbaik.

Ucapan berkat Musa kepada suku bangsa Israel untuk terakhir kalinya menjadi bahan perenungan kita sekarang ini. Tuhan memerintahkan kepada Musa untuk memberikan berkat kepada Ruben yakni hidup dengan jumlah orang-orangnya yang sedikit (ayat kepada+imam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">6); kepada Yehuda: akan menjadi pemimpin bagi bangsa Israel (ayat kepada+imam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">7); kepada Lewi: akan menjadi imam karena kesetiaan kepada Allah Yahweh (ayat kepada+imam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">8-11); kepada Benyamin: Allah akan melindungi secara terus menerus (ayat kepada+imam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">12).

Allah memberi berkat yang berbeda kepada setiap suku Israel yang ada. Apakah ini berarti ada berkat yang lebih baik bagi satu suku tertentu dibandingkan dengan suku lainnya? Tidak. Hal ini bukan seperti pepatah "rumput tetangga selalu lebih hijau" yang memberikan indikasi bahwa apa yang kita miliki jika dibandingkan dengan milik orang lain, selalu kalah baik. Berkat yang Allah berikan kepada suku-suku bangsa Israel selalu yang terbaik. Bahkan di dalam setiap berkat yang Allah berikan, terdapat tugas dan tanggung jawab yang harus mereka pertanggungjawabkan kembali kepada Allah. Allah memberkati suku-suku Israel supaya mereka dapat menjadi berkat bagi sesama.

Prinsip ini bukan hanya berlaku saat itu dan hanya bagi bangsa Israel saja, tapi tetap berlaku sampai dengan saat ini dan berlaku bagi setiap orang percaya. Masing-masing orang percaya menerima berkat tersendiri dari Tuhan. Kita tidak berhak bertanya mengapa aku tidak mendapatkan seperti yang orang lain dapatkan dari Allah? Oleh karena itu, bersyukurlah atas berkat Tuhan yang Anda terima dan jadilah berkat untuk orang lain.

Renungkan: Jangan bandingkan berkat yang Anda terima dengan berkat orang lain. Jangan gunakan pertimbangan Anda yang terbatas untuk menilai berkat dari Allah. Setiap berkat dari Tuhan selalu yang terbaik bagi Anda dan untuk kebaikan sesama Anda.

(0.87) (Ul 33:8) (bis: Urim dan Tumim)

Urim dan Tumim: Dua benda yang dipakai imam untuk mengetahui kehendak Allah. Tidak diketahui dengan pasti bagaimana cara memakainya.

(0.87) (Ul 18:1) (sh: Dikhususkan oleh Allah (Selasa, 22 Juni 2004))
Dikhususkan oleh Allah

Pasti setiap kita memiliki barang berharga yang dikhususkan. Mungkin berupa mobil yang antik, suvenir berharga dari tempat yang jauh, atau buku yang kita sering baca. Biasanya barang-barang itu kita istimewakan, kita rawat, bersihkan dan simpan baik-baik. Apabila ada suatu hal kritis yang terjadi atas barang itu, misalnya sesuatu yang mengancam keberadaannya, kita akan mengusahakan untuk memperbaiki, membersihkan atau mengamankannya terlebih dahulu.

Dalam Perjanjian Lama, umat Allah ditandai dengan adanya orang-orang khusus yang dipanggil untuk pelayanan yang khusus. Orang-orang ini biasanya memiliki tugas khusus dalam pelayanan di dalam rumah Tuhan. Para imam dan orang Lewi merupakan orang-orang khusus di antara umat Allah. Allah mengkhususkan mereka. Mereka tidak memiliki warisan pusaka seperti orang Israel lainnya, tetapi memiliki bagian khusus yaitu korban bakaran yang diberikan kepada Tuhan, bahkan Tuhanlah seharusnya yang menjadi milik pusaka mereka (ayat kepada+imam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">1-2). Kesejahteraan hidup mereka juga harus diperhatikan oleh umat Allah lainnya (ayat kepada+imam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">3-8). Orang-orang ini hidup di dalam iman dan kekhususan di dalam Perjanjian Lama.

Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa memang ada orang-orang khusus yang diberikan tugas dan tanggung jawab untuk memelihara pekerjaan pelayanan Allah (ayat 1Pet. 4:10). Di dalam Yesus Kristus, penggolongan antara yang istimewa dan umat biasa itu ditiadakan. Kita semua kini bangsa "imamat rajani" yang memiliki status dan tanggung jawab imamat seperti di dalam zaman Perjanjian Lama (ayat 1Pet. 2:9). Kita semua dikhususkan untuk hidup melayani Tuhan dan Raja kita Yesus Kristus.

Bersyukurlah: Karena kita telah dipilih dan dikhususkan di dalam Yesus Kristus menjadi bangsa yang imamat dan rajani. Lakukanlah tugas kita sesuai dengan kekhususan itu.

(0.84) (Ul 33:8) (jerusalem) Berkat untuk suku Lewi ini berbeda sekali dengan yang tercantum dalam Kej 49:5-7. Tetapi Kejadian mengenai suku Lewi yang bukan suku imam, pada hal Ula 33:8-11 justru mengenai suku para imam. Suku Lewi yang bukan imam sama seperti suku Simeon agak segera hilang melebur ke dalam suku-suku lain. Berkat Musa ini mengenai asal-usul suku para imam sebagai kelompok tersendiri dan tugas mereka. Tugas itu merangkap tiga, yakni: melayani undi suci, mengajar dan melayani mezbah.
(0.83) (Ul 32:48) (jerusalem) Ayat ini melanjutkan Ula 32:44
(0.82) (Ul 18:6) (ende)

Peraturan ini dimaksudkan untuk menandaskan adanja hak jang sama pada orang-orang Levita jang tidak mempunjai ikatan dengan tempat-ibadat pusat. Sentralisasi itu merugikan mereka: karena mereka tidak lagi dapat mendjalankan tugas sebagai imam ditempat kediaman mereka sendiri. Hal itu dengan lebih mudah dapat diterima: kalau hak mereka untuk mendjalankan tugas mereka ditempat pusat diakui. Namun dalam prakteknja ada perbedaan antara keluarga-keluarga Levita jang terikat pada kenisah keradjaan di Jerusalem dengan kaum Levita lainnja. Demikianlah kemudian timbul perbedaan antara imam-imam dan kaum Levita.

(0.82) (Ul 32:48) (ende)

Kelandjutan tradisi mengenai kematian Musa: jang diambil kiranja dari tradisi imam: P (bdk. Bil 27:12). Menurut pandangan kitab Deut. Musa dihukum karena umatNja: bukan karena dosanja sendiri (Ula 1:37; 4:21).

(0.80) (Ul 34:1) (jerusalem) Ceritera ini melanjutkan kisah yang tercantum dalam Ula 32:48-52. Ia menggabungkan unsur-unsur dari tradisi Para Imam, khususnya Ula 34:7-9, dengan unsur-unsur dari tradisi Ulangan. Musa melihat seluruh Tanah yang dijanjikan, tetapi tidak memasukinya, bdk Ula 4:21. namun dengan jalan penglihatan itu ia memiliki tanah itu bagi umat, bdk Kej 13:14-15.
(0.79) (Ul 6:4) (ende)

Ungkapan: "Dengarkan: hai bangsa Israel" kerapkali muntjul dalam kitab ini dan termasuk gaja oratoris jang chas dalam kitab tersebut. Mungkin merupakan suatu panggilan jang dipergunakan oleh kaum Levi dalam peladjaran Hukum (bdk. Ula 5:1; 9:1; 20:3; 27:9). Dalam ajat ini tertjantum pengakuan imam monoteistis kuno. Bagian ini kini masih mendjadi awal doa "sjemac" Jahudi.

(0.79) (Ul 12:6) (ende)

Kurban bakar: kurban dengan memusnahkan binatang kurban seluruhnja didalam api. Pada kurban-kurban lain semuanja jang dikurbankan hanjalah darah dan lemaknja sadja. Selebihnja dipakai untuk menjelenggarakan ibadat serta mendjadi nafkah imam.

Bagian sepersepuluh; bagian dari hasil panen.

Sumbangan-bakti: barang-barang jang dipersembahkan dengan suka-rela.

(0.79) (Ul 8:1) (jerusalem) Berbeda dengan beberapa nabi uang menganggap masa tinggalnya Israel di padang gurun sebagai masa jayanya, bdk Hos 2:13+, kitab Ulangan menganggap masa itu sebagai masa pencobaan, bdk Ula 4:34. Penyusun Bil 14:26-36 yang berasal dari tradisi Para Imam menganggap tinggalnya Israel di gurun sebagai hukuman atas kedurhakaannya.


TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA