Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 8 dari 8 ayat untuk kamu akan melihat AND book:[1 TO 39] AND book:28 (0.004 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Hos 9:13) (ende)

Dengan dosanja Israil (ibu) membuat anak2nja (orang2 Israil) mendjadi mangsa musuh (buruan). Sedjak dahulukala Allah melihat, bahwa hal itu akan terdjadi.

(0.93) (Hos 7:2) (full: SEGALA KEJAHATAN ... ADA DI HADAPAN WAJAH-KU. )

Nas : Hos 7:2

Kita harus ingat bahwa Allah melihat semua pikiran dan perbuatan kita serta mencatatnya di dalam buku-Nya. Kesadaran yang tajam akan kehadiran-Nya akan mencegah kita berbuat kejahatan. Sasaran Iblis pada pihak lain, ialah membuat kita lupa bahwa Allah senantiasa memperhatikan kita.

(0.90) (Hos 4:1) (sh: Dosa-dosa Israel dirinci (Rabu, 4 Desember 2002))
Dosa-dosa Israel dirinci

Pasal ini diawali dengan maksud Allah untuk menyeret Israel ke meja hijau Allah, karena banyak kesalahan yang dilakukan Israel (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1). Ungkapan pada ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1 merupakan ungkapan kunci dan sentral dalam pemberitaan Hosea, tentang betapa dalam dan hebatnya kesalahan-kesalahan yang dilakukan Israel. Untuk semua yang Israel lakukan, Allah akan bertindak bukan sebagai suami tetapi sebagai Hakim. Dalam hal ini Allah tidak hanya mengadukan orang Israel, tetapi juga para imam dan para nabi (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4-5) yang mestinya menuntun umat kepada jalan Allah. Para imam dan para nabi ternyata tidak menjalankan tugas sesuai dengan panggilannya sebagai nabi ataupun imam. Mereka lebih mengutamakan materi ketimbang menyatakan kebenaran Allah (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">6,8). Bahkan Hosea melihat bahwa pejabat agamalah yang memelopori sikap menolak pengenalan akan Allah (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">6). Kata ‘menolak’ berasal dari kata Ibrani ‘yada’ yang berarti menolak persekutuan yang intim dengan Allah, dan berselingkuh dengan ilah-ilah lain (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12-14,17). Dengan demikian penolakan terhadap pengenalan akan Allah sama dengan kehidupan yang disesatkan oleh roh perzinahan (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12). Sikap para pejabat agama ini menyebabkan umat lari meninggalkan Allah, dan percaya kepada petenung dan berhala-berhala Kanaan (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12,13). Bahkan dengan sikap atraktif mereka mempersembahkan kurban di puncak- puncak gunung dan di atas bukit-bukit.

Allah tidak tinggal diam melihat sikap penolakan umat terhadap Diri- Nya. Allah tidak hanya menghakimi tetapi juga menghukum! Rakyat Israel dan para pejabat agama akan mendapat hukuman yang sama dari Allah (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">9,10). Namun, dibalik penghukuman itu ada juga berita pengharapan (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">15).

Renungkan:
Pemimpin agama adalah panutan umat yang digembalakannya. Apakah kita sebagai pemimpin umat baik sebagai presbiter, pendeta dan lain-lainnya masih menjunjung tinggi makna terdalam keberadaan kita sebagai pemimpin umat? Atau jangan-jangan godaan roh perzinahan itu telah membuat kita terseret kepada godaan-godaan roh penyimpangan.

(0.88) (Hos 5:1) (sh: Hukuman bagi para pemimpin (Minggu, 7 November 2004))
Hukuman bagi para pemimpin

Pemimpin yang bijaksana membawa berkat bagi bangsa yang dipimpinnya, sebaliknya pemimpin yang bebal hanya membawa masalah saja.

Hukuman bagi para pemimpin pada nas ini ditujukan kepada para pemimpin Israel, yaitu kalangan imam dan keluarga raja. Ternyata, mereka adalah pemimpin yang jahat. Mereka mengeruk kekayaan dari orang-orang yang mereka pimpin (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1-2). Mereka berbuat demikian meski mereka mengerti bahwa Allah melihat dan mengetahui semua perbuatan mereka (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">3). Mereka dibutakan oleh dosa mereka sendiri (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4). Akibatnya mereka menjadi munafik dan bersikap sombong terus-menerus karena merasa hidupnya sudah benar di hadapan Allah (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">5). Mereka yakin korban-korban persembahan mereka pasti diterima Tuhan (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">6). Jelas Tuhan menolak ibadah palsu seperti itu. Bukan itu saja, Tuhan juga akan bangkit melawan dan menghancurkan mereka (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">8-14).

Pemimpin negara yang memanfaatkan wewenangnya untuk kepentingan diri dan kelompoknya sendiri merupakan hal yang biasa. Akan tetapi, patut disayangkan bila ada pemimpin rohani bersikap seperti itu di antara umat Tuhan. Jangan-jangan orang itu malah diri kita sendiri. Kita akan melakukan apa saja asalkan dapat memperkaya diri kita, mempertahankan posisi di gereja, kalau perlu dengan menghancurkan orang lain. Sementara itu kita tetap setia ke gereja, tampil saleh di depan jemaat, dan rajin memberikan persembahan. Hati-hati! Bertobatlah sebelum Tuhan menghancurkan hidup kita.

Camkan: Tuhan menentang perbuatan jahat para pemimpin yang menyengsarakan sesama.

(0.88) (Hos 9:1) (sh: Relasi tanah Kanaan dan keumatan umat (Senin, 9 Desember 2002))
Relasi tanah Kanaan dan keumatan umat

Tanpa tanah, status Israel sebagai umat Allah tidaklah lengkap. Tanah perjanjian adalah tempat Israel memelihara dan membina hubungan kasih dengan Allah dan sesamanya. Kanaan merupakan tempat Israel beribadah kepada Allah. Karena itu, ketika Israel beribadah kepada allah-allah lain, maka Allah akan membuang Israel dari tanah perjanjian itu. Mereka tidak lagi menikmati kemakmuran, damai sejahtera, dan kekayaan tanah perjanjian. Tanah perjanjian sangat penting dalam konteks keumatan Allah. Tanpa tanah berarti penolakan terhadap keumatan Allah (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1,4,5,10-17). Israel akan dibuang ke Asyur. Di tempat itu Israel akan memakan makanan yang najis, yang menyebabkan mereka menjadi najis (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">3,4). Di tempat itu tingkah laku umat tidak lagi di atur menurut pengajaran atau taurat Tuhan. Di sana mereka akan mengkuti kebiasaan bangsa Asyur (bdk. 4). Ungkapan "roti mereka adalah seperti roti perkabungan," kemungkinan menjelaskan tentang makanan yang disediakan di tempat mayat disemayamkan.

Kita bisa melihat beberapa hal penting tentang tanah. Pertama, tanah merupakan unsur penting bagi umat Allah dalam membina hubungan kasih dengan Allah dan sesama. Kedua, tanah merupakan tempat bagi Allah untuk menyatakan kebaikan-Nya. Ketiga, tanah juga merupakan tempat bagi umat untuk berespons kepada kasih dan kebaikan Allah.

Kita bersyukur kepada Allah, karena Allah telah mengaruniakan tanah yang luas dan subur bagi seluruh rakyat Indonesia. Sayangnya, kita sebagai bangsa masih belum dapat memanfaatkan tanah ini untuk kepentingan Allah. Tanah tempat kita berpijak lebih banyak digunakan untuk menindas sesama. Celakanya lagi, ada orang di negeri yang luas dan subur ini yang tidak memiliki tanah. Itu juga terjadi karena penindasan.

Renungkan:
Kiranya natal kita tahun ini membawa angin baru yang mendamaikan dan memusnahkan kekerasan yang kian menjadi-jadi di negeri tercinta ini.

(0.87) (Hos 8:1) (sh: Lain di mulut lain di hati (Rabu, 10 November 2004))
Lain di mulut lain di hati

Pernah melihat gambar pria dan wanita yang berangkulan, sementara itu seorang wanita lain duduk di samping pria itu? Ternyata dengan tangan yang satu lagi (lewat belakang tentunya), jari pria itu menggenggam jemari wanita lain itu.

Inilah yang dilakukan Israel terhadap Tuhannya. Bagaikan sepasang kekasih, Israel mengeluarkan kata-kata, "Aku mengasihi Engkau." Akan tetapi, pada saat yang sama Israel berselingkuh dengan ilah lain (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4) dan melakukan berbagai tindak kejahatan (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">3). Israel mengabaikan pengajaran dan perintah Tuhan (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1, 12) dengan cara berbuat semau mereka sendiri (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4-6). Mereka juga menodai hubungan dengan Tuhan secara memalukan dan menjijikkan. Itu sebabnya, Tuhan menolak dan merendahkan ibadah mereka (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">11a, 13). Ibadah lahiriah itu hanya menambah panjang daftar dosa mereka (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">11b) sebab tidak disertai ketaatan (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12). Maka menurut Tuhan, apa yang mereka lakukan adalah ibarat mereka sedang menabur angin, sehingga mereka akan menuai puting beliung. Artinya, karena Israel sedang menabur dosa maka mereka akan menuai kehancuran dan penghukuman-Nya (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">7). Kehancuran Israel akan menjadi kenyataan ketika Raja Asyur menghancurkan mereka tahun 722-723 sM (ayat 2Raj. 17:7-23). Asyur dan Mesir adalah dua negara adi kuasa yang silih berganti menjadi andalan Israel. Namun, yang terjadi, justru Israellah yang dihancurkan oleh Asyur.

Tuhan adalah kekasih Israel yang menuntut kesetiaan mereka, dan akan menghakimi Israel bila Israel "berselingkuh" dengan ilah lain. Demikian juga, hari ini Tuhan meminta kita memelihara komitmen kesetiaan total kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia telah lebih dulu mengasihi dan berkorban demi pengampunan kita. Tunjukkan kesetiaan kita ini melalui perbuatan. Buktikan komitmen itu dengan hidup yang bersih, jujur, dan adil.

Tekadku: Aku harus menyatakan kesetiaanku dengan tidak mengantikan kedudukan Tuhan di hati. Aku akan menjauhi andalan-andalan selain Tuhan. Singkirkan bukan saja dosa-dosa kasar dan besar, tetapi juga dosa-dosa terselubung yaitu kerohanian semu, kemunafikan, ketergantungan pada diri sendiri.

(0.87) (Hos 7:3) (sh: Persekongkolan dalam kejahatan (Sabtu, 7 Desember 2002))
Persekongkolan dalam kejahatan

Kecaman Hosea terhadap kejahatan bangsa itu tidak pernah berhenti. Kejahatan Israel makin bertambah, meski sudah sering diperingati, bahkan dicambuk oleh Tuhan dengan berbagai malapetaka. Nubuat Hosea pada pasal ini dilatarbelakangi oleh peristiwa-peristiwa historis perebutan kekuasaan yang berlangsung terus-menerus di Israel Utara (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">7). Persekongkolan para pemuka dengan para pembunuh dilakukan dalam pesta pora di istana raja. Setelah berpesta pora dan mabuk- mabukan, mereka membunuh raja dengan iring-iringannya yang juga sedang mabuk (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">5).Agaknya, Hosea melihat kejahatan seperti perebutan kekuasaan yang berakhir dengan tewasnya sejumlah raja merupakan suatu kejahatan politik, yang bisa dilihat sebagai pemberontakan kepada Allah sekaligus sebagai penghukuman Allah. Sayangnya, keadaan ini tidak membuat mereka berseru meminta pertolongan Tuhan ( 7,10). Mengapa? Karena mereka tidak berakal budi dan tolol (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">11)! Ketololan Israel tampak ketika ia berkoalisi dengan bangsa-bangsa lain. Krisis politik yang mereka alami—sebagai akibat dari kejahatan yang mereka lakukan—tidak membuat mereka berbalik mencari Allah dan kehendak-Nya, tetapi justru mencari pertolongan dari bangsa-bangsa yang sebenarnya akan menghancurkan mereka (ayat kamu+akan+melihat+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">9-11). Akar segala malapetaka adalah pemberontakan Israel kepada Allah, sehingga usaha apapun yang dilakukan Israel untuk mengatasi berbagai krisis tidak akan bermanfaat—termasuk meminta bantuan bangsa-bangsa lain. Jalan satu-satunya adalah kembali kepada Allah dan kasihnya yang mula- mula. Hanya dengan itu mereka mampu menghentikan semua kejahatan di berbagai bidang kehidupan termasuk politik.

Kita semua tentu pernah atau bahkan sedang mengalami krisis yang luar biasa dalam kehidupan kita, baik sebagai bangsa, masyarakat, gereja, atau pun dalam keluarga. Tanyakan pada diri kita apakah dalam mengupayakan penyelesaiannya kita sudah menempatkan Allah sebagai yang sentral?

Renungkan:
Utamakan kebaikan Allah yang nyata dalam cara berpikir, berbuat, dan berkata. Itulah yang dikerjakan Allah dalam natal.

(0.69) (Hos 10:8) (jerusalem: Timbunilah kami) Melihat malapetaka dahsyat yang melenyapkan segenap penghidupannya orang Israel mengingatkan hari kiamat saja terjadi. Begitulah Yesuspun mengutip ayat ini. Luk 23:30; bdk Wah 6:16.


TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA