Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 10 dari 10 ayat untuk kamu kasihilah AND book:[40 TO 66] [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 10:27) (full: KASIHILAH TUHAN ... DAN KASIHILAH SESAMAMU. )

Nas : Luk 10:27

Lihat cat. --> Mat 22:37,

lihat cat. --> Mat 22:39.

[atau ref. Mat 22:37,39]

(0.89) (Mrk 12:30) (full: KASIHILAH TUHAN ALLAHMU. )

Nas : Mr 12:30

Lihat cat. --> Mat 22:37.

[atau ref. Mat 22:37]

(0.89) (Mrk 12:31) (full: KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA. )

Nas : Mr 12:31

Lihat cat. --> Mat 22:39.

[atau ref. Mat 22:39]

(0.53) (Luk 6:27) (full: KASIHILAH MUSUHMU. )

Nas : Luk 6:27

Dalam ayat Luk 6:27-42, Yesus memberitahukan bagaimana kita harus hidup bersama orang lain. Sebagai anggota perjanjian baru, kita wajib mengikuti tuntutan yang telah digariskan.

  1. 1) Mengasihi musuh kita bukan berarti mengasihi dengan kasih secara emosi, seperti menyukai musuh kita, melainkan menunjukkan perhatian dan keprihatinan yang tulus terhadap kebaikan dan keselamatan kekal mereka. Karena kita tahu betapa dahsyatnya nasib yang menantikan mereka yang melawan Allah dan umat-Nya, kita harus mendoakan mereka dan berupaya, dengan jalan membalas kejahatan dengan kebaikan, untuk membawa mereka kepada Kristus dan iman kepada Injil (bd. Ams 20:22; 24:29; Mat 5:39-45; Rom 12:17; 1Tes 5:15; 1Pet 3:9).
  2. 2) Mengasihi musuh kita bukan berarti berpangku tangan sementara para pelaku kejahatan terus-menerus melakukan perbuatan jahat mereka. Jika dipandang perlu demi kehormatan Allah, kebaikan atau keamanan orang lain, atau demi kebaikan akhir orang fasik itu, maka tindakan yang keras harus diambil untuk menghentikan kejahatan (lih. Mr 11:15; Yoh 2:13-17).
(0.53) (Mat 22:34) (sh: Kasihilah Allah dan manusia. (Senin, 30 Maret 1998))
Kasihilah Allah dan manusia.

Tepat dan telak Yesus menjawab orang Farisi dan ahli Taurat. Sari hukum Taurat ialah kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Kasih adalah hakikat agama yang sejati; kunci dari kehidupan yang seluruhnya merupakan ibadah bagi Allah dan menghasilkan sikap sehari-hari yang menciptakan kerukunan. Kasih kepada Allah membuat orang tidak ingin menyakiti Allah dengan dosa-dosanya. Kasih kepada sesama seperti diri sendiri membuat orang tidak ingin melangkahi hak dan kekudusan hidup yang menjadi milik sesamanya.

Yesus Anak Daud. Jawaban Yesus itu seharusnya sudah cukup membuat orang Farisi itu berhenti menjawab dan menerima Yesus sebagai Tuhan. Sayangnya mereka terlalu sombong atau terlalu bebal untuk berespons demikian. Kini Yesus balik mendesak mereka dengan pertanyaan yang membuat mereka bisa menentukan sikap. Berdasarkan firman Tuhan (Mazmur), Ia mengajak mereka berpikir. Menurut mereka Mesias adalah Anak Daud, padahal Daud menyebut Mesias Tuan. Dengan ucapan itu Tuhan ingin menegaskan bahwa Ia keturunan Daud, namun karena ke-Tuhanan-Nya, Ia lebih besar daripada Daud.

Renungkan: Lebih penting daripada bukti ke-Tuhanan Kristus adalah penghayatannya oleh Kristen kini.

(0.48) (Mat 22:39) (full: KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA. )

Nas : Mat 22:39

Anak-anak Allah dituntut untuk mengasihi semua orang (bd. Gal 6:10; 1Tes 3:12), termasuk orang yang memusuhi mereka (Mat 5:44). Mereka juga diperintahkan untuk mengasihi semua orang Kristen yang telah lahir baru secara khusus

(lihat cat. --> Yoh 13:34;

[atau ref. Yoh 13:34]

Gal 6:10; bd. 1Tes 3:12; 1Yoh 3:11).

  1. 1) Kasih orang percaya terhadap sesama saudara seiman, sesama manusia dan musuhnya harus tunduk kepada, dan diatur serta dikendalikan oleh kasih dan pengabdian mereka kepada Allah.
  2. 2) Kasih kepada Allah merupakan "hukum yang terutama" (ayat Mat 22:37-38). Oleh karena itu, ketika menyatakan kasih terhadap semua orang, kita sama sekali tak boleh berkompromi mengenai kekudusan Allah, keinginan-Nya akan kemurnian, kehendak dan standar-Nya sebagaimana terdapat dalam Alkitab.
(0.39) (Mat 27:27) (sh: Jubah Ungu. (Kamis, 9 April 1998))
Jubah Ungu.

Jubah ungu dikenakan kepada Yesus. Pakaian itu tidak cocok buat-Nya. Para serdadu itu mengenakan kepada Yesus sebuah pakaian olokan, yang tidak cocok dengan kepribadian Yesus. Sampai kini banyak orang bahkan pemikir Kristen berusaha kuat mengenakan pakaian-pakaian aneh: pakaian badut, pakaian raja, pakaian tentara, pakaian omong kosong, dlsb. kepada Yesus. Akibatnya bukan lagi Yesus yang penuh dengan kekuatan dan kasih dari Allah yang diwartakan orang. Ia menjadi tokoh yang sama sekali asing dan tidak dikenal. Sang Juruselamat pencinta umat manusia yang berdosa, hilang sama sekali dari peredaran.

Mahkota duri. Perhiasan atau atribut seorang raja tanpa kuasa. Penghormatan terhadap seorang raja tanpa kedudukan. Inilah upaya maksimal menghina Yesus. Sepanjang sejarah bermacam-macam mahkota diberikan kepada Yesus. Raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala Tuhan. Yesus sebagai slogan tanpa diiringi taat kepada Dia sebagai sang raja. "Kasihilah musuhmu, ampunilah mereka tujuh puluh kali tujuh kali". Kita semua mengatakan kepadanya "salam hai raja orang Yahudi". Prajurit-prajurit Roma yang menyalibkan Yesus juga mengucapkan hal yang sama. Apa beda kita dari para musuhnya?

Doa: Tolong kami menyambut Yesus apa adanya Dia.

(0.35) (Mat 22:37) (full: KASIHILAH TUHAN ALLAHMU. )

Nas : Mat 22:37

Yang diminta oleh Allah dari semua orang yang percaya kepada Kristus dan menerima keselamatan-Nya ialah kasih yang setia (bd. Ul 6:5; Rom 13:9-10; 1Kor 13:1-13).

  1. 1) Kasih ini menuntut sikap hati yang begitu menghormati dan menghargai Allah sehingga kita sungguh-sungguh merindukan persekutuan dengan-Nya, berusaha untuk menaati Dia di atas muka bumi ini, dan benar-benar memperdulikan kehormatan dan kehendak-Nya di dunia. Mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Allah akan ingin mengambil bagian dalam penderitaan-Nya (Fili 3:10), memperluas kerajaan-Nya (1Kor 9:23), dan hidup bagi kemuliaan-Nya dan standar-Nya yang benar di bumi ini (Mat 6:9-10,33).
  2. 2) Kasih kita kepada Allah haruslah kasih yang sepenuh hati dan yang menguasai seluruh diri kita, kasih yang dibangkitkan oleh kasih-Nya kepada kita yang menyebabkan Dia mengutus Anak-Nya untuk kepentingan kita

    (lihat cat. --> Yoh 3:16;

    [atau ref. Yoh 3:16]

    Rom 8:32). Kasih kita hendaknya merupakan kasih seperti terungkap dalam Rom 12:1-2; 1Kor 6:20; 10:31; 2Kor 9:15; Ef 4:30; 5:1-2; Kol 3:12-17).
  3. 3) Kasih kepada Allah meliputi:
    1. (a) kesetiaan dan keterikatan pribadi terhadap Dia;
    2. (b) iman sebagai sarana pengikat yang kokoh dengan Dia yang dipersatukan dengan kita oleh hubungan Bapak dengan anak;
    3. (c) kesetiaan kepada penyerahan kita kepada-Nya;
    4. (d) ketaatan yang sungguh-sungguh, yang dinyatakan dalam pengabdian kita kepada standar-Nya yang benar di tengah-tengah dunia yang menolak Allah; dan
    5. (e) kerinduan akan kehadiran dan persekutuan-Nya.
(0.35) (Mrk 14:1) (sh: Tanda cinta kasih (Jumat, 11 April 2003))
Tanda cinta kasih

Dalam masyarakat kita mengenal ada banyak cara untuk menyatakan kasih kepada orang yang kita kasihi. Bacaan hari ini memberikan gambaran mengenai cara yang dilakukan oleh seorang perempuan kepada Yesus. Perempuan itu mewujudkan kasihnya dengan membawa sebuah buli-buli berisi minyak Narwastu murni yang mahal harganya dan mencurahkannya di atas kepala Yesus. Baginya minyak Narwastu itu adalah miliknya yang berharga, yang ia persembahkan kepada Yesus sebelum kematian-Nya.

Namun, perbuatan kasih itu bukan tanpa halangan dan kritik. Yudas, yang tamak itu mengkritik tindakan perempuan itu dengan dalih memberi kepada orang miskin. Namun, jauh di dalam hatinya ada maksud hendak mengambil uang itu bagi dirinya (Yoh. 12:6). Yesus menolak saran Yudas itu, karena saran itu membungkus ketamakan Yudas. Yesus menolak upaya memanipulasi atau memperalat kemiskinan sesama demi kepentingan sendiri.

Di sini ada dua hal penting, pertama, memberikan yang terbaik. Baik kepada Tuhan maupun sesama sebagai wujud kasih kita. Kedua, upaya manipulasi kemiskinan demi kepentingan diri. Kedua tindakan ini bisa kita lihat dalam masyarakat kita. Terutama dalam menghadapi krisis multidimensi ini, ada bantuan yang diberikan sebagai wujud cinta kasih terhadap sesama, tetapi di pihak lain ada orang tertentu yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkaya diri dengan dalih melayani orang miskin. Tindakan yang disebut terakhir ini sudah tentu Tuhan tolak. Tuhan menghendaki pelayanan yang tulus. Pertanyaan bagi kita apakah kita mau melayani sesama kita dengan tulus ikhlas seperti yang dilakukan oleh perempuan ini?

Renungkan: Melayani sesama dengan jujur dan tulus iklas merupakan wujud dari cinta kasih kita sesuai dengan perintah Tuhan. "Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri".

(0.35) (Luk 16:19) (sh: Kesalahan yang fatal seorang manusia. (Minggu, 2 April 2000))
Kesalahan yang fatal seorang manusia.

Bahaya cinta uang tergambar dalam cerita Yesus tentang seorang kaya yang    berpakaian mewah dan tiap hari mengadakan pesta pora dalam    kemewahan. Seringkali kita berpendapat bahwa karena ia tidak    mendermakan uangnya dan tidak mempunyai belas kasihan kepada    orang miskin, maka ia tidak dapat diselamatkan. Jawaban ini akan    membawa kita pada pemahaman yang salah, yakni bahwa keselamatan    manusia dapat diperoleh dengan upayanya sendiri, padahal    keselamatan adalah karena iman.

Orang kaya tersebut tidak pernah sungguh-sungguh percaya    seperti pengakuannya. Dia bukan seorang ateis, juga bukan    seorang Saduki yang tidak percaya pada kehidupan sesudah    kematian. Kesalahan utamanya ialah bahwa ia tidak pernah serius    terhadap berita firman Tuhan.  Bukankah Hukum Taurat mengajarkan    kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, tetapi    mengapa ia tidak pernah menunjukkan belaskasihannya kepada    Lazarus. Ia pun berkata kepada Abraham bahwa saudara-saudaranya    tidak mungkin menanggapi secara serius firman Tuhan jika tidak    ada orang yang datang dari dunia orang mati.    Abraham atau    di sini berarti Allah, menolak permintaan orang kaya bukan    karena Ia melihat bahwa kedatangan orang mati tidak akan    membantu. Mereka tidak perlu diyakinkan bahwa kehidupan setelah    kematian itu ada atau penghakiman setelah kematian atau neraka    itu ada. Namun mereka perlu diyakinkan bahwa pengabaian dan    pemberontakan terhadap firman-Nya adalah suatu hal yang serius.    Dan ini berhubungan dengan masalah moralitas manusia dan    karakter moralitas Allah.

Renungkan: Jika kita meremehkan peringatan Alkitab tentang    dosa kita di hadapan-Nya, maka betapapun banyaknya penglihatan    tentang dunia orang mati yang kita terima, tidak pernah akan    meyakinkan kita secara pribadi bahwa kita berada dalam bahaya,    jika kita tidak bertobat.

   Bacaan untuk Minggu Sengsara 5:    Yehezkiel 37:11-14    Roma 8:6-11    Yohanes 11:1-4,17, 34-44    Mazmur 116:1-9

   Lagu: Kidung Jemaat 358



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA