Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 11 dari 11 ayat untuk kami telah dianggap AND book:12 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Raj 3:27) (full: ANAKNYA YANG SULUNG ... MEMPERSEMBAHKANNYA SEBAGAI KORBAN. )

Nas : 2Raj 3:27

Raja Moab membunuh putra sulungnya sebagai persembahan kepada dewa Kamos (lih. 1Raj 11:7), dalam usahanya untuk membujuk apa yang dianggap sebagai dewa itu membantu tentaranya dalam perang. Korban manusia ini sebenarnya menjadi persembahan kepada Iblis dan roh-roh jahat

(lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA);

"persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat" (1Kor 10:20). Para ahli purbakala telah menemukan sebuah batu piagam Moab yang menegaskan bahwa raja Moab memang melakukan perbuatan jahat itu.

(0.77) (2Raj 4:23) (bis: Sabat ... Bulan Baru)

Sabat ... Bulan Baru: Zaman dahulu hari-hari besar seperti ini dianggap masa yang terbaik untuk meminta pertolongan dari nabi.

(0.72) (2Raj 9:11) (jerusalem: orang gila) Begitulah nabi dianggap oleh rakyat, Yer 29:26; Hos 9:7. Kata Ibrani yang dipakai pada dirinya tidak mempunyai nada menghina. Tetapi nada mengejek memang ada padanya. Yehu menjawab dengan nada mengejek juga.
(0.69) (2Raj 19:9) (ende: Kusj)

ialah Mesir. Sebenarnja ada Etiopia, tetapi wangsa Fare'o pada djaman itu berasal dari Etiopia, sehingga radja Mesir dinamakan menurut nama negeri asalnja.

Bila orang beranggapan, bahwa kisah ini memuat dua berita mengenai satu peristiwa, maka kata "lagi" itu dianggap sebagai tambahan, jang dipergunakan si pengarang untuk menjambung kedua berita itu, hingga rupa2nja adalah dua peristiwa.

(0.69) (2Raj 4:29) (jerusalem: janganlah beri salam) Tidak memberi salam adalah tanda bahwa ada perkara yang sangat mendesak, bdk Luk 10:4
(0.66) (2Raj 18:4) (jerusalem: bukit-bukit pengorbanan) Mengenai bukit-bukit itu, tugu berhala dan tiang berhala, bdk 1Sa 9:12+; Kel 23:24+; Kel 34:13+. Dengan hanya mengizinkan satu tempat untuk beribadat, bdk Ula 12:2+, raja Hizkia sudah mulai melancarkan suatu pembaharuan agama yang diteruskan dan ditingkatkan raja Yosia, bab 23. Karena usahanya itu raja Hizkia mendapat pujian, 2Ra 18:3,5-6
(0.65) (2Raj 19:1) (sh: Harta dan kemuliaan Allah (Selasa, 11 Juli 2000))
Harta dan kemuliaan Allah

Ingatkah Anda akan salah satu ucapan Yesus: di mana hartamu berada di situ hatimu berada? Harta adalah segala sesuatu yang dianggap paling bernilai bagi manusia sedangkan hati adalah pusat dari segala pikiran, kehendak, dan tindakan manusia. Manusia akan mencurahkan segenap pikiran, perhatian, dan tindakan hanya kepada apa yang dianggap paling bernilai.

Inilah yang ditampakkan oleh raja Yehuda yang dihargai oleh Allah sehingga walaupun kondisi ekonomi, sosial, dan politik negaranya sedang terpuruk karena serangan Asyur, namanya disebutkan secara lengkap tidak seperti raja Asyur (1, 6). Itulah tanda bahwa ia dihargai. Bagi Hizkia harta yang paling bernilai di dalam kehidupannya adalah nama Allah yang dimuliakan dan ditinggikan. Karena itu, ia berkabung bukan karena emas dan peraknya habis sementara Asyur terus menekan, melainkan karena nama Allah dicela oleh bangsa kafir (4). Hatinya berada pada Allah, bukan pada harta. Ia pun tidak dapat duduk berpangku tangan ketika harta yang paling indah itu dirusak oleh manusia lain. Ia bertindak. Namun tindakan apa yang paling tepat agar nama Allah tidak diinjak-injak oleh manusia? Sebab di satu sisi, ia tidak mempunyai kekuatan yang memadai untuk memerangi musuh yang menghujat nama Allah. Di sisi lain, ia tidak rela jika nama Allah diinjak-injak. Karena itulah ia berdoa. Ia menyampaikan tantangan dan hujatan raja Asyur kepada Allah dan mohon supaya Allah bertindak demi nama-Nya (3-5). Inilah tindakan yang paling tepat.

Di samping itu, ia juga meminta pertolongan Yesaya sang nabi Allah untuk berdoa. Ia sungguh-sungguh rindu agar Allah segera bertindak. Apa yang terjadi selanjutnya? Allah bertindak segera setelah Ia memberikan penghiburan dan jaminan bahwa doa Hizkia didengar dan Ia akan bertindak (6-9). Peristiwa ini bukan semata-mata pelajaran tentang fondasi doa yang kokoh dan doa yang dijawab, namun lebih kepada pelajaran tentang sebuah kehidupan yang menempatkan dan menghargai Allah di atas segala sesuatu yang dianggap bernilai oleh manusia, serta menempatkan dirinya di bawah kemuliaan-Nya.

Renungkan: Ketika sebuah gedung gereja yang megah dibakar habis, ketika yayasan kristen yang besar dibumihanguskan, apa yang membuat Anda bersedih? Apa yang Anda lakukan sebagai respons yang paling tepat karena Anda rindu nama-Nya semakin dipermuliakan?

(0.65) (2Raj 19:9) (jerusalem: Tirhaka) Tirhaka adalah seorang Firaun Mesir yang termasuk wangsa kerajaan Mesir yang ke-25. Ia berasal dari Etiopia dan karenanya di sini disebut "raja Etiopia" (Kusy). Ia memerintah pada th 690-664 seb Mas dan lahir pada th 715 atau sebelumnya. Maka dalam th 701 ia belum raja dan belum cukup berumur untuk dapat memimpin tentara. Ada yang mengemukakan hipotesa sbb: Kisah Suci menderetkan dan menggabungkan dua kisah mengenai dua penyerbuan yang dilancarkan raja Sanherib. Yang satu terjadi pada th 701 dan kisahnya tercantum dalam "Tawarikh Sanherib". Penyerbuan kedua terjadi dalam th 689-688. Tidak ada satu dokumen Asyurpun yang berceritera tentang penyerbuan kedua itu. Kalau orang hanya mau menerima adanya satu penyerbuan saja, yaitu pada th 701, maka disebutkannya Tirhaka dalam Kitab Suci mesti dianggap kekeliruan. Penulis keliru oleh karena Tirhaka terkenal sebagai penyerbu dan perebut yang unggul.
(0.64) (2Raj 18:5) (full: PERCAYA KEPADA TUHAN. )

Nas : 2Raj 18:5

Setelah mengisahkan kejatuhan Samaria dan kerajaan utara, penulis melanjutkan dengan sejarah Yehuda (kerajaan selatan) dimulai dengan pemerintahan Raja Hizkia yang baik. Ia dianggap sebagai salah seorang raja terbesar Yehuda karena kepercayaan dan ketergantungannya pada Allah. Hizkia sangat mempercayai Allah, memelihara perintah-perintah Allah (ayat 2Raj 18:3-6), dan mendorong umat itu untuk meninggalkan dosa dan kembali kepada Allah (2Taw 30:6-9). Pada permulaan pemerintahannya ia memperbaiki dan menyucikan Bait Suci, memulihkan para imam dan suku Lewi kepada pelayanannya dan menegakkan perayaan Paskah kembali (2Taw 29:3; 2Taw 30:5). Dengan penuh semangat ia berusaha untuk membinasakan semua mezbah berhala dan bukit pengorbanan di Yehuda (ayat 2Raj 18:4). Lihat pasal-pasal 2Raj 19:1-20:21; 2Taw 29:1-32:33 dan pasal Yes 36:1-39:8 untuk keterangan selanjutnya mengenai masa pemerintahan Hizkia.

(0.63) (2Raj 4:1) (sh: Hamba Tuhan bagi semua orang (Kamis, 5 Mei 2005))
Hamba Tuhan bagi semua orang


Tidak mudah bagi seseorang untuk menjaga diri tetap rendah hati ketika ia sedang populer. Kecenderungan untuk memegahkan diri dan merendahkan orang lain adalah godaan besar baginya. Apalagi bila pergaulannya di kalangan elit, sulit baginya memberi perhatian kepada orang kecil.

Nama Elisa makin populer di Israel. Ia dianggap sebagai pemimpin para nabi di Israel. Ia adalah hamba Allah yang dikenal dan dihormati di kalangan raja. Namun, Elisa tidak menjadi sombong. Ia tetap dapat didekati oleh orang-orang kecil seperti janda miskin dari kelompok para nabi ini. Kepedulian Elisa itu nampak pada sikapnya yang memberi perhatian khusus terhadap masalah janda tersebut. Pertama, ia menyediakan waktu untuk mendengarkan keluhan janda ini (ayat 1). Kedua, ia tidak sekadar memberi pertolongan, tetapi mencoba mengerti situasi dan kondisi si janda itu (ayat 2). Tujuan sikap Elisa adalah supaya ia dapat memberikan pertolongan yang tepat sasaran, sekaligus mendorong si janda untuk memanfaatkan apa yang masih ada padanya (ayat 3-4). Pertolongan yang dilakukan Elisa kepada janda itu bersifat memberikan kail dan bukan sekadar menyediakan ikan. Ketiga, pertolongan yang diberikan Elisa tidak hanya untuk menyelesaikan persoalan sesaat, tetapi untuk mendatangkan masa depan yang lebih baik (ayat 7).

Kepedulian seperti yang diteladankan Elisa, kini sulit ditemui. Banyak hamba Tuhan yang melayani dengan motivasi kepentingan diri sendiri. Kalau yang mengundang gereja besar atau persekutuan orang-orang berada, acara apa pun bisa dibatalkan demi memenuhi undangan itu. Akan tetapi, siapa yang peduli kepada persekutuan-persekutuan mahasiswa dan jemaat-jemat kecil. Sebagai hamba-hamba Allah, kita dipanggil untuk menyalurkan berkat Tuhan kepada siapa saja yang memerlukannya.

Renungkan: Orang yang sudah mengalami anugerah Tuhan tidak mungkin menutup mata terhadap mereka yang membutuhkannya.

(0.63) (2Raj 7:3) (sh: Kedaulatan Allah mutlak (Kamis, 25 Mei 2000))
Kedaulatan Allah mutlak

Seorang ekonom Indonesia pernah mengatakan bahwa ia mempunyai resep untuk mengangkat nilai rupiah dari 17.000 menjadi 1.000 untuk tiap dollar dalam waktu singkat. Itu dikatakan ketika Indonesia tengah mengalami krisis moneter yang dahsyat. Walaupun resepnya tidak pernah diujicobakan karena pemerintah tidak menanggapi tawarannya, namun sudah dapat dipastikan bahwa ditinjau dari sudut ilmu ekonomi, resepnya tidak masuk akal dan tidak mungkin diimplementasikan. Ketidakmungkinan ini disebabkan karena ada banyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi rupiah, yang berada di luar kontrol pemerintah Indonesia.

Tidak demikian dengan Allah, Ia mampu membuat harga sembako yang terbaik turun drastis dalam waktu 1 hari, sehingga krisis ekonomi berakhir (bdk. Ayat 3 dan 18). Kemampuan ini menyatakan dengan tegas bahwa Allah mengontrol atau berdaulat atas semua faktor termasuk manusia yang akan mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat kota Samaria. Ia menyingkirkan pasukan Siria yang menghalangi kota Samaria untuk menerima pasokan bahan pangan dari luar dalam waktu singkat dan dengan cara menakjubkan (6-7). Dengan demikian secara otomatis Allah pun mengadakan bahan pangan dalam jumlah besar yang segera dapat dikonsumsi oleh rakyat Samaria (7-9).

Kedaulatan Allah juga dinyatakan melalui matinya ajudan raja Israel. Ia berdaulat atas kehidupan seseorang, atas mampu atau tidaknya seseorang menikmati bahan pangan. Dalam kelaparan hebat, Allah mampu mengadakan makanan berlimpah-limpah bagi seluruh kota, namun ia pun mampu membuat seorang manusia tidak dapat makan, justru ketika makanan tersedia berlimpah-limpah. Kedaulatan Allah di dalam memberikan anugerah-Nya juga dapat terbaca dengan jelas. Ia sengaja memakai penderita kusta - orang yang dianggap sampah dan pendosa - untuk menikmati kelimpahan berkat yang pertama dan mewartakannya kepada seluruh penduduk kota. Ia ingin menegaskan bahwa bangsa Israel sebetulnya tidak layak untuk menerima keselamatan, namun semua itu hanyalah anugerah Allah di dalam kedaulatan-Nya.

Renungkan: Bagaimana Anda melihat kedaulatan Allah dalam kehidupan Anda dan masyarakat sehari-hari? Masihkah Anda merasakan kedaulatan-Nya yang tidak terbendung namun juga tertib dan bertujuan?



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA