Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 7 dari 7 ayat untuk kami bersaksi AND book:42 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 21:19) (full: TETAP BERTAHAN. )

Nas : Luk 21:19

Kita harus mengamalkan kesetiaan yang sungguh-sungguh kepada Kristus melalui sarana-sarana kasih karunia, yaitu berdoa, bersaksi, mendalami Firman Allah, beribadah, bersekutu dengan saudara Kristen dan menolak dosa setiap hari

(lihat cat. --> Yoh 15:6).

[atau ref. Yoh 15:6]

Dengan cara bertekun dalam iman yang benar, orang percaya beroleh hidup kekal dan menang di dalam segala keadaan.

(0.92) (Luk 2:8) (sh: Menjadi pemberita karena Natal (Kamis, 26 Desember 2002))
Menjadi pemberita karena Natal

Natal perdana Allah yang low-budget dan tidak glamor ini pun terus berlanjut. Kembali Allah melakukan sesuatu yang mengejutkan dan ironis. Berita tentang telah dipenuhinya janji akbar PL akan kedatangan sang Mesias, yang sebenarnya adalah sukacita nasional Israel (ayat 10-11), disampaikan kepada para gembala. Bahkan, kemuliaan Allah pun meliputi mereka pada saat itu (ayat 9)! Bagi masyarakat Yahudi waktu itu, menjadi gembala upahan (orang yang menggembalakan ternak hewan milik orang lain) sebenarnya adalah salah satu pekerjaan terendah. Tanda yang menjadi pembukti kebenaran berita itu pun unik karena bersifat sangat biasa; bukan suatu mukjizat, bukan pula tanda kemegahan dan kebesaran, tetapi sebuah palungan (ayat 12, 16). Barang inilah yang dipakai Allah untuk menjadi bukti bagi para gembala akan kebenaran dari berita yang disampaikan sang malaikat sebelumnya.

Para gembala upahan ini tidak hanya mendapatkan hak istimewa untuk menjadi saksi kelahiran Tuhan Yesus, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan teladan yang indah: pertama, antusiasme mereka dalam memberikan respons terhadap berita para malaikat (ayat 16). Kedua, mereka menjadi saksi-saksi yang efektif akan kelahiran Kristus (ayat 17). Ketiga, mereka memuji serta memuliakan Allah atas semuanya (ayat 20).

Apa yang dilakukan oleh para gembala upahan (baca= rendahan) ini paralel dengan apa yang dilakukan oleh para malaikat. Mereka pun memuliakan Allah dan bersaksi tentang damai sejahtera yang terjadi di antara umat Tuhan (ayat 14), setelah sebelumnya, salah satu dari malaikat tersebut menjadi pemberita kepada para gembala (ayat 9). Perbedaan status bukanlah hambatan bagi kita untuk merayakan kelahiran Kristus.

Renungkan:
Semangat Natal sejati adalah semangat yang berupaya untuk mengangkat harkat mereka yang secara sosio-ekonomi berada "di bawah", dan membuat tiap Kristen tidak bisa tidak memuji dan memuliakan Tuhan serta bersaksi kepada tiap orang di sekitarnya tentang kabar baik keselamatan dalam Kristus.

(0.88) (Luk 1:46) (sh: Maria yang rendah hati dan bersyukur (Kamis, 23 Desember 1999))
Maria yang rendah hati dan bersyukur

Keteladanan lain dari Maria adalah kerendahan hatinya. Dua kali dalam puisinya yang biasa disebut "Magnificat Maria" (doa Maria), menyatakan kerendahan hatinya (48, 52); meskipun dia satu-satunya di antara kaum wanita yang mendapat anugerah untuk melahirkan seorang Juruselamat. Dia meresponi dan menyerahkan seluruh hati dan jiwanya untuk bergantung kepada Allah: melalui pujian dan pengagungan kemuliaan Tuhan. Kristen harus menghargai Maria dan bersyukur kepada Allah atas dirinya. Cara terbaik untuk menghargai dia adalah dengan cara menjadikan hubungan kita dengan Allah seperti yang Maria perlihatkan - bukan dengan berdoa kepadanya.

Menjadi apakah anak ini nanti? Kelahiran Yohanes menggemparkan semua orang yang tinggal di sekitar Zakharia dan Elisabet. Peristiwa ini menjadi buah bibir di pegunungan Yehuda. Peristiwa-peristiwa luar biasa seputar kelahiran Yohanes yang membuat kegemparan di kalangan orang-orang pada waktu itu merupakan suatu sarana yang direncanakan dan dipakai Allah untuk membangkitkan kembali pengharapan akan lahirnya Mesias yang sudah lama dirindukan oleh orang Yahudi. Allah tidak hanya mempersiapkan tempat bagi anak-Nya, tapi juga orang-orang yang akan menerima berita keselamatan untuk bersaksi.

(0.88) (Luk 5:12) (sh: Belas kasih dan bukan popularitas (Minggu, 11 Januari 2004))
Belas kasih dan bukan popularitas

Seorang Kristen datang kepada seorang penginjil TV yang terkenal untuk minta diijinkan bersaksi pada acara live shownya. Orang tersebut ingin menyaksikan kepada orang banyak bahwa meskipun ketika didoakan penyakitnya tidak sembuh, tetapi justru keluarganya percaya kepada Yesus. Permintaan orang tersebut ditolak dengan alasan bahwa ia tidak menyaksikan kemuliaan Allah karena penyakitnya tidak sembuh ketika didoakan. Sebenarnya alasan utama dari penolakan tersebut adalah bahwa si penginjil itu kuatir kehilangan popularitas sebagai penyembuh ilahi.

Sikap ini berbeda dengan sikap Tuhan Yesus ketika menyembuhkan orang kusta oleh karena belas kasih-Nya melihat penderitaannya. Tuhan Yesus menyuruh orang tersebut untuk segera memperlihatkan dirinya kepada imam dan menjalani proses ritual pentahiran, supaya orang tersebut dapat diterima kembali di masyarakat Israel (ayat 14).

Tuhan Yesus tidak butuh popularitas, dan memang bukan itu tujuan Dia melayani. Bahkan popularitas yang kemudian diterima-Nya bisa mengganggu fokus pelayanan-Nya. Itu sebabnya begitu popularitas-Nya melonjak, Tuhan Yesus malah mengundurkan diri untuk berdoa (ayat 16).

Renungkan: Apakah saudara melayani Tuhan karena belas kasih kepada sesama atau karena saudara ingin dikenal orang banyak sebagai orang baik, orang pintar atau orang yang berkarunia? Ingat! Yesus pernah berkata, bahwa orang sedemikian sudah mendapatkan upahnya.

(0.86) (Luk 8:26) (sh: Bebas dari belenggu setan (Rabu, 28 Januari 2004))
Bebas dari belenggu setan

Ada berbagai macam manifestasi orang dibelenggu setan, simak saja acara-acara misteri alam gaib televisi Anda. Ada yang berbicara dengan suara orang lain, ada yang sakit tanpa sebab medis, dan sederetan contoh lainnya. Tontonan semacam ini bukan hal baru yang terjadi di dunia modern ini. Setan sudah bekerja sejak manusia pertama jatuh dalam dosa. Dalam pelayanan Yesus bersama murid-murid-Nya di Gerasa pun, Yesus didatangi seorang laki-laki yang dirasuk setan (ayat 26-27). Apa yang dilakukan Yesus?

Pertama, Yesus menyelamatkan (ayat 27b-37). Yesus tidak akan membiarkan orang dalam kondisi dirasuk setan. Belas kasihan-Nya kepada orang yang dirasuk “Legion” nampak ketika Ia memerintahkan roh jahat itu keluar dari orang itu. Setan jelas tahu bahwa Yesus Anak Allah yang Mahatinggi itu lebih berkuasa dari mereka, karena itu wajar bila setan-setan memohon agar jangan menyiksanya dan jangan memerintahnya masuk ke dalam jurang maut. Yesus memperkenankan setan-setan itu masuk ke dalam babi-babi, yang kemudian mati lemas karena terjun ke danau. Tentu saja peristiwa ini menyebabkan Gerasa gempar. Meski telah melihat keajaiban keselamatan pada orang yang dirasuk menjadi waras, banyak orang ketakutan dan Yesus pun melanjutkan perjalanan pelayanan-Nya.

Kedua, Yesus menyuruh bersaksi (ayat 38-39). Respons orang yang telah dibebaskan dari belenggu setan ditunjukkan dengan kesediaannya mengikut Yesus. Namun, Yesus memberi tanggung jawab yang lebih besar daripada sekadar menyertai-Nya. Orang itu disuruh-Nya menyaksikan perbuatan Allah bukan di tempat lain tetapi di tempat asalnya sendiri. Dengan mengemban tugas mulia, orang itu pun menjadi saksi perbuatan Yesus atas dirinya di seluruh kota Gerasa.

Renungkan: Keindahan hidup bebas dari belenggu setan hanya dapat dinikmati bila berjumpa dengan Yesus Kristus, Sang Juruselamat.

(0.86) (Luk 21:5) (sh: Penderitaan dan penganiayaan (Sabtu, 27 Maret 2004))
Penderitaan dan penganiayaan

Bait Allah adalah tempat ibadah yang menjadi kebanggaan bangsa Yahudi. Kebanggaan yang dibarengi dengan kemegahan Bait Allah memberi kesan bahwa ia akan bertahan selama-lamanya sehingga mustahil untuk runtuh atau diruntuhkan.

Tetapi Yesus mengejutkan mereka yang memuji kemegahan Bait Allah (ayat 5). Bait Allah akan hancur (ayat 6). Yesus menyampaikan nubuatan yang akan terjadi pada tahun 70. Jika peristiwa penyaliban Yesus terjadi pada tahun 33, maka kehancuran Yerusalem masih menunggu 37 tahun lagi. Sebelum keruntuhan Yerusalem terjadi pada tahun 70 ada beberapa tanda yang terjadi. Akan muncul mesias-mesias palsu (ayat 8). Ini berarti murid-murid perlu waspada dan tidak disesatkan. Akan terjadi peperangan dan pemberontakan (ayat 9). Akan terjadi gempa bumi, penyakit dan kelaparan serta tanda-tanda alam lainnya (ayat 11). Dengan ringkas, penderitaan menanti di depan. Di samping itu, penganiayaan secara khusus akan dialami murid-murid (ayat 12).

Di tengah situasi yang demikian, murid-murid tidak perlu cemas, gentar, dan tawar hati. Semua penderitaan dan penganiayaan berada di bawah kendali dan kuasa Allah. Murid-murid harus terus melakukan tugas dan tanggung jawabnya yakni bersaksi bagi Kristus (ayat 13). Allah akan memelihara mereka. Rambut orang yang percaya pada Yesus tidak akan hilang sehelaipun dari kepalanya (ayat 18). Ini menunjukkan perlindungan yang sempurna. Namun tidak berarti bahwa mereka tidak mungkin kehilangan nyawa seperti yang dikatakan dalam ayat 16. Yesus membukakan kepada murid-murid hal-hal yang akan terjadi di masa depan. Ketika hal yang dikatakan Yesus terjadi mereka tidak perlu gentar dan kecewa. Mereka tahu hal-hal itu telah dikatakan Yesus sebelumnya.

Renungkan: Penganiayaan merupakan bagian tidak terpisahkan dari menjadi murid Yesus. Namun serentak dengan itu penghiburan dan penyertaan Yesus menjadi sisi lain dari penganiayaan.

(0.84) (Luk 21:1) (sh: Bahaya terbesar bagi Gereja Tuhan.(Rabu, 12 April 2000))
Bahaya terbesar bagi Gereja Tuhan.

Berdasarkan penelitian, jauh lebih banyak manusia mati karena bakteri yang tidak kasat    mata karena terlalu kecil, daripada karena diterkam harimau yang    jauh lebih besar, lebih kuat, dan lebih seram penampakannya.    Fakta ini menunjukkan bahwa bahaya yang tidak nampak sulit    dihindari, karena dampak yang ditimbulkan tidak langsung maka    sulit terdeteksi. Demikian pula bagi Gereja Tuhan. Bahaya yang    tidak nampak akan membawa kehancuran yang fatal bagi misi dan    keberadaannya di dunia.

Dalam masyarakat yang sudah sedemikian korup, baik sistem    sosial maupun agamanya, ternyata masih ada individu-individu    yang mempunyai dedikasi penyembahan kepada Allah yang luar    biasa, seperti yang ditunjukkan oleh janda miskin dengan    persembahannya (ayat 1-4). Ia memberikan dengan seluruh tekad    kerelaan untuk mempersembahkan seluruhnya kepada Allah. Bukan    seperti pada orang kaya yang tindakan dan sikap kehidupan    beragamanya sama sekali tidak mencerminkan dedikasinya kepada    Allah. Orang kaya di sini bisa dikatakan mewakili korupsi besar-    besaran yang terjadi di dalam kehidupan beragama orang Israel.    Korupsi yang demikian, yang tidak mau bertobat, nantinya akan    membawa kehancuran Bait Allah seperti yang dinubuatkan oleh    Yesus (ayat 5-6). Sejarah memang membuktikan bahwa Bait Allah    akhirnya dihancurkan oleh Kaisar Roma. Betapa dahsyatnya dampak    yang ditimbulkan dari korupsi dalam tubuh umat Tuhan. Ia mampu    menghancurkan seluruh keberadaan dan misi umat Tuhan di dunia.    Hal ini adalah bahaya terbesar bagi umat Tuhan sepanjang zaman.

Yesus juga menjabarkan bahaya-bahaya lain yang akan mengancam    kehidupan umat Tuhan seperti penyesat-penyesat, bencana alam,    peperangan, bahkan bahaya penderitaan fisik dan mental yang akan    dialami oleh murid-murid-Nya (ayat 12-19). Namun itu semua tidak    dikatakan Tuhan akan memberikan dampak yang menghancurkan bagi    kehidupan umat Tuhan. Sebaliknya penderitaan fisik dapat menjadi    kesempatan bagi umat Tuhan untuk bersaksi. Bahkan Yesus sendiri    akan memberikan kekuatan untuk tetap menang dalam penderitaan.

Renungkan: Karena itulah gereja Tuhan zaman kini harus    memberikan porsi waktu, pikiran, dan dana yang besar bagi    pembangunan rohani umat-Nya. Jangan biarkan korupsi rohani    menggerogoti gereja kita.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA