Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 219 ayat untuk kacang merah kecil AND book:[1 TO 39] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.40) (Am 3:12) (jerusalem: demikianlah orang Israel... dilepaskan) Yang dimaksud bukannya "sisa" kecil yang selamat. Sebaliknya: Amos menubuatkan bahwa tidak ada yang selamat: yang tersisa dari seluruh kawanan hanya "potongan-potongan" saja yang menjadi tanda bukti bahwa gembala, ialah Tuhan, tidak bersalah, bdk Kel 22:13
(0.39) (Ul 7:1) (jerusalem: orang Het ...) Daftar enam atau tujuh bangsa yang mendiami negeri Kanaan sebelum dimasuki Israel ini merupakan sebuah lafal yang dengan perbedaan kecil-kecil terus terulang Ula 20:17; Kej 15:20; Kel 3:8,17; 13:5; 23:23; 33:2; 34:11; Yos 3:10; 9:1; 11:3; 12:8; 24:11; Hak 3:5; 1Ra 9:20; Ezr 9:1; Neh 9:8; 2Ta 8:7. Adapun "orang Kanaan" mereka merupakan lapis paling asli penduduk negeri Kanaan yang semua berbangsa Semit. Orang Amori adalah sebuah gelombang bangsa Semit yang memasuki Palestina pada akhir abad ke-30 seb. Mas. Tradisi Yahwista suka memakai nama "orang Kanaan", sedangkan tradisi Elohista lebih gemar akan nama "orang Amori"; Yos 11:3 membedakan kedua bangsa itu karena wilayah kediamannya berbeda. Orang Het sebenarnya sebuah bangsa yang berkediaman di Asia Kecil, tetapi dengan kurang tepat nama itu dipindahkan kepada sekelompok orang bukan Semit di Palestina, Kej 23. Orang Gergasi, orang Feris, orang Hewi nampaknya kurang penting. Orang Yebus adalah penduduk asli kota Yerusalem, 2Sa 5:6+.
(0.35) (2Raj 4:1) (sh: Pelayanan yang mengentaskan kemiskinan (Kamis, 18 Mei 2000))
Pelayanan yang mengentaskan kemiskinan

Tentunya masih segar dalam ingatan kita, ketika kris-mon melanda Indonesia. Gereja-gereja sibuk membagikan atau menjual murah sembako kepada masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pelayanan ini masih berlanjut hingga sekarang. Harus diakui bahwa pelayanan ini memang dapat membantu meringankan penderitaan masyarakat kelas bawah. Namun dampaknya hanya bersifat sementara. Pelayanan demikian tidak mampu mengentaskan mereka dari kondisi sosial yang terpuruk. Yang lebih mengkuatirkan adalah pelayanan demikian justru akan melanggengkan kemiskinan mereka. Mungkin dalam pikiran mereka akan tumbuh suatu prinsip bahwa 'kerja keras tidak perlu karena pada akhirnya akan ada yang mengulurkan bantuan'.

Elisa yang dalam pelayanannya banyak berhadapan dengan orang-orang kecil dan masyarakat biasa, memberikan teladan yang baik tentang sebuah pelayanan yang mengentaskan. Ketika seorang janda yang anak-anaknya harus dijual sebagai budak untuk membayar hutang-hutangnya datang minta pertolongan kepadanya, maka Elisa menyambut dengan penuh empati dan peduli, menyatakan siap membantunya. Namun, sang janda harus bekerja bersama anak-anaknya meminjam buli-buli sebanyak-banyaknya, menuangkan minyak ke dalamnya, dan kemudian dijual. Dari hasil usaha, yang dibantu oleh mukjizat Allah, sang janda berhasil membayar hutang dan mempunyai uang untuk hidup selanjutnya. Artinya, hidupnya tidak lagi bergantung pada bantuan orang lain.

Apa yang bisa kita simpulkan tentang bantuan yang diberikan Elisa? Bantuan itu tidak hanya membuat orang rajin bekerja tetapi juga makin mengokohkan kesatuan keluarga dengan memberdayakan keluarga tersebut, dapat menanggung permasalahan bersama-sama. Bantuan itu mengentaskan mereka dari permasalahan secara tuntas. Bahkan juga mengangkat derajat sosial mereka dari calon budak menjadi orang merdeka. Dengan bantuan ini pun mereka hidup mandiri.

Renungkan: Pelayanan Elisa di antara rakyat kecil memberikan gambaran kepada Kristen masa kini, bagaimana seharusnya menolong rakyat kecil yang dalam kesulitan ekonomi, agar nantinya pertolongan yang diberikan itu tidak menjadi bumerang bagi si penolong dan tidak menjadi racun bagi yang ditolong.

(0.35) (2Raj 4:1) (sh: Hamba Tuhan bagi semua orang (Kamis, 5 Mei 2005))
Hamba Tuhan bagi semua orang


Tidak mudah bagi seseorang untuk menjaga diri tetap rendah hati ketika ia sedang populer. Kecenderungan untuk memegahkan diri dan merendahkan orang lain adalah godaan besar baginya. Apalagi bila pergaulannya di kalangan elit, sulit baginya memberi perhatian kepada orang kecil.

Nama Elisa makin populer di Israel. Ia dianggap sebagai pemimpin para nabi di Israel. Ia adalah hamba Allah yang dikenal dan dihormati di kalangan raja. Namun, Elisa tidak menjadi sombong. Ia tetap dapat didekati oleh orang-orang kecil seperti janda miskin dari kelompok para nabi ini. Kepedulian Elisa itu nampak pada sikapnya yang memberi perhatian khusus terhadap masalah janda tersebut. Pertama, ia menyediakan waktu untuk mendengarkan keluhan janda ini (ayat 1). Kedua, ia tidak sekadar memberi pertolongan, tetapi mencoba mengerti situasi dan kondisi si janda itu (ayat 2). Tujuan sikap Elisa adalah supaya ia dapat memberikan pertolongan yang tepat sasaran, sekaligus mendorong si janda untuk memanfaatkan apa yang masih ada padanya (ayat 3-4). Pertolongan yang dilakukan Elisa kepada janda itu bersifat memberikan kail dan bukan sekadar menyediakan ikan. Ketiga, pertolongan yang diberikan Elisa tidak hanya untuk menyelesaikan persoalan sesaat, tetapi untuk mendatangkan masa depan yang lebih baik (ayat 7).

Kepedulian seperti yang diteladankan Elisa, kini sulit ditemui. Banyak hamba Tuhan yang melayani dengan motivasi kepentingan diri sendiri. Kalau yang mengundang gereja besar atau persekutuan orang-orang berada, acara apa pun bisa dibatalkan demi memenuhi undangan itu. Akan tetapi, siapa yang peduli kepada persekutuan-persekutuan mahasiswa dan jemaat-jemat kecil. Sebagai hamba-hamba Allah, kita dipanggil untuk menyalurkan berkat Tuhan kepada siapa saja yang memerlukannya.

Renungkan: Orang yang sudah mengalami anugerah Tuhan tidak mungkin menutup mata terhadap mereka yang membutuhkannya.

(0.35) (Mzm 104:1) (sh: Allah penguasa alam semesta (Selasa, 18 Oktober 2005))
Allah penguasa alam semesta

Sama seperti otoritas seorang raja yang memberi perintah bawahannya untuk mengelola harta miliknya, maka Allah menyatakan otoritas-Nya atas alam semesta supaya umat-Nya mengetahui siapa Dia. Allah adalah penguasa sejati alam semesta. Allah jauh lebih besar daripada alam semesta ciptaannya, sedangkan manusia jauh lebih kecil daripada alam semesta.

Alam semesta yang begitu besar tidak mampu menampung keagungan Allah yang jauh lebih besar (ayat 1). Ketika Allah hadir di alam semesta, semua unsurnya menjadi fasilitas yang melayani-Nya. Langit yang luas menjadi atap istananya, lautan menjadi kamar-kamarnya, awan sebagai kendaraan Allah, angin dan api sebagai pengawal-pengawal-Nya, dan bumi sebagai tumpuan kaki-Nya (ayat 2-5). Dari gambaran maha dahsyat di atas, kendali Allah ditujukan sekarang ke bumi. Dalam kemahakuasaan-Nya Ia membatasi samudera raya yang begitu menakutkan manusia, pada tempat-tempat yang sudah ditentukan-Nya di bumi (ayat 7-9). Ini gambaran perlindungan Allah atas makhluk ciptaan-Nya. Lebih heran lagi, kemahakuasaan Allah itu digunakan-Nya untuk memenuhi kebutuhan segenap ciptaan-Nya sehingga tidak ada satu pun makhluk yang akan punah dalam pemeliharaan-Nya (ayat 10-18). Allah yang Maha Besar dan Maha Kuasa adalah Allah yang peduli kepada setiap ciptaan-Nya.

Di hadapan Pencipta dan Penguasa satu-satunya alam semesta dan segala isinya, manusia adalah kecil, tak berdaya, dan fana. Namun, betapa si kecil ini sering tidak tahu diri menantang dan melawan-Nya. Hanya oleh anugerah-Nya kita tidak diganjar kebinasaan. Hanya karena kasih-Nya, Ia mengampuni kita dalam Tuhan Yesus. Biarlah kita hidup untuk menyenangkan Dia, memuliakan dan memuji nama-Nya, dan bersama dengan alam semesta menyaksikan kedahsyatan-Nya kepada setiap umat ciptaan-Nya.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.35) (Ams 30:17) (sh: Mengamati dan mempelajari makna hidup (Rabu, 8 November 2000))
Mengamati dan mempelajari makna hidup

Bentuk penulisan bagian Amsal ini agak unik karena ada beberapa pemakaian angka dengan formula yang sama: "ada tiga...... bahkan empat" (18-19, 21-23, 24-28, 29-31), sehingga agak berbeda dengan formula penulisan lainnya. Tujuan penulisan seperti ini adalah untuk memberikan penekanan tertentu pada bagian pengajaran yang akan disampaikan.

Dari empat bagian formula penulisan yang sama ini, ternyata merupakan pengamatan penulis akan kehidupan dan kebiasaan yang ada dalam diri manusia dan sekitarnya. Beberapa diantaranya, penulis telah menemukan maknanya, namun ada juga bagian yang belum ditemukan jawabannya. Pertama (18-19), jalan rajawali di udara, ular di atas cadas, kapal di tengah laut, dan jalan seorang laki- laki dengan seorang gadis, adalah sesuai dengan hukum alam yang berlaku. Rajawali tidak mungkin berjalan di atas cadas dan sebaliknya ular tidak dapat terbang di udara karena tidak memiliki sayap. Kedua (21-23), apabila keempat hal ini terjadi akan mengakibatkan kegemparan yang luar biasa. Dapat dibayangkan bagaimana seorang hamba kemudian menjadi raja, atau seorang hamba perempuan yang akhirnya menduduki jabatan sebagai nyonya rumah? Ketiga (24-28), kecil tidak berarti lemah dan layak diabaikan, karena ternyata binatang yang kecil seperti semut, pelanduk, belalang, dan cicak diberi kemampuan untuk mempertahankan dirinya dengan kelebihannya. Keempat (29-31), selain binatang yang kecil, Allah pun menciptakan yang gagah perkasa: singa, ayam jantan, kambing jantan, dan seorang raja di depan rakyatnya.

Mempelajari makna kehidupan dan kebiasaan yang ada, menolong kita mengagungkan Sang Pencipta yang telah menciptakan masing- masing dengan segala keunikan, sehingga keberagaman kehidupan ini sedemikian indah dan mengandung makna yang dalam. Membiasakan diri merenungkan betapa dahsyatnya ciptaan dan segala isinya termasuk manusia, akan membawa kita pada pengenalan yang dalam akan Sang Pencipta dan makna hidup yang dianugerahkan-Nya.

Renungkan: Belajar makna hidup tidak selalu harus melalui pendidikan sekular, karena mencermati kejadian sehari-hari pun dapat memberikan hikmat dan pengajaran yang tiada tara.

(0.35) (2Raj 6:5) (full: MATA KAPAKNYA. )

Nas : 2Raj 6:5

Kisah ini menggambarkan bahwa Allah memperhatikan hal-hal kecil yang tampaknya remeh. Sebuah mata kapak besi ketika itu sangat mahal, dan jelas orang miskin itu merasa sangat bertanggung jawab atas mata kapak pinjaman itu. Mukjizat ini bermaksud

  1. (1) menyatakan hati Allah yang penuh belas kasihan bagi orang yang sedang kesusahan,
  2. (2) menunjukkan kuasa Allah yang bekerja melalui sang nabi sehingga menegaskan lagi pelayanan dan kekuasaan Elisa, dan
  3. (3) meningkatkan iman nabi-nabi yang lebih muda yang bersama dengan Elisa (bd. ayat 2Raj 6:1-7).
(0.35) (Ezr 9:1) (full: ORANG-ORANG ... TIDAK MEMISAHKAN DIRI. )

Nas : Ezr 9:1

Kegagalan orang Yahudi di masa lalu untuk memisahkan diri dari masyarakat berdosa di sekitar mereka telah menuntun mereka kepada penyembahan berhala dan kebejatan sehingga akhirnya menyebabkan penahanan dan pembuangan mereka (2Taw 36:14-21). Sekarang, setelah Allah mengembalikan sekelompok kecil sisa ke negeri itu (ayat Ezr 9:8-9), mereka sekali lagi melanggar ketetapan pokok Allah yang menuntut pemisahan dari gaya hidup orang fasik.

(0.35) (Neh 6:3) (full: SUATU PEKERJAAN YANG BESAR. )

Nas : Neh 6:3

Umat Allah seharusnya memiliki visi mengenai kebesaran pekerjaan yang untuknya mereka dipanggil oleh-Nya. Sekalipun tugas atau sumbangan kita sebagai oknum mungkin tampak kecil dan tidak berarti, bersama-sama sebagai umat Allah kita melakukan "suatu pekerjaan yang besar." Nehemia bersikap tegas dalam tujuannya membangun kembali tembok kota; ia tidak akan membiarkan dirinya diganggu oleh kawan atau lawan hingga pekerjaan itu selesai. Visi yang besar disertai iman yang kokoh mencapai realisasi maksud Allah bagi kehidupan kita dan angkatan kita.

(0.35) (Yer 40:1) (full: DIANGKUT KE DALAM PEMBUANGAN. )

Nas : Yer 40:1-44:30

Pasal-pasal ini membahas aneka peristiwa yang terjadi di Yehuda setelah kejatuhan Yerusalem. Banyak orang dibawa ke Babel, sedangkan hanya sebagian kecil saja ditinggalkan. Peristiwa yang terjadi sesudah kejatuhan kota itu menunjukkan bahwa bangsa itu masih menolak untuk mengandalkan Allah.

(0.35) (Ul 9:7) (jerusalem: Ingatlah) Di sini mulailah sebuah kumpulan baru yang merangkum Ula 9:7-10:11. Dengan memakai kata ganti diri pertama Musa meringkaskan ceritera mengenai anak lembu emas, mengenai loh-loh perjanjian yang dihancurkan lalu dibuat kembali, dan tentang perantaraan Musa. Gaya sastera bagian ini serupa dengan gaya sastera bab 1-3 dan kisahnya sejalan dengan Kel 32. Walaupun ada perbedaan-perbedaan kecil. Tetapi ada beberapa tambahan seperti Ula 9:20,22-24; 10:6-7,8-9, dan kerap kali hal yang sama terulang.
(0.35) (Hak 11:9) (jerusalem: menjadi kepala atas kamu) Hal ihwal Yefta ini barangkali sebuah contoh bagaimana seorang "hakim" dipilih di Israel: Yefta sudah menyelamatkan rakyat; tampil ciri karismatis, Hak 11:29. Kedua ciri tsb tampil kembali dalam satu tradisi mengenai dipilihnya Saul menjadi raja, 1Sa 11. Mengenai gelar "raja" tidak tampil dalam ceritera mengenai Yefta, tetapi Yefta memang menurut dan mendapat kuasa seorang raja. Berbeda sekali kelakuan Gideon yang menolak tawaran menjadi raja; berbeda pula Abimelekh yang menerima tawaran, tetapi mencelakakan rakyat. Kisah mengenai Yefta membuktikan bahwa perbedaan antara "Hakim besar" dan "Hakim kecil" tidak boleh diperuncing. Pengangkatan seorang "hakim" sudah menyiapkan pengangkatan raja di hari kemudian.
(0.35) (1Raj 21:17) (jerusalem) Peristiwa yang diceritakan di sini serupa dengan yang diceritakan tentang nabi Natan yang bertindak terhadap raja Daud, 2Sa 12. Sama seperti dalam perkara Daud itu, demikianpun sekarang Tuhan membantu orang kecil dan tak berdaya melawan orang kuasa; di sinipun Tuhan menangguhkan hukuman atas yang berdosa oleh karena bertobat, sehingga baru dihukum dalam diri anaknya. Tetapi juga ada perbedaan antara kedua peristiwa itu. Sebab Natan tetap berperan sebagai nabi Daud dan ia akan memberkati Salomo, pengganti Daud; sebaliknya Elia dikatakan "musuh" raja Ahab. Keturunan Daud tetap akan meraja, padahal keturunan Ahab akan "disapu bersih".
(0.35) (2Raj 5:8) (jerusalem: abdi Allah itu) Di sini dan dalam 2Ra 5:20 terjemahan Yunani hanya berkata: Elisa, tanpa gelar abdi Allah. Dalam 2Ra 5:14-15; 6-10,15; 17:2 terjemahan Yunani hanya berkata: abdi Allah tanpa nama Elisa. Rupanya aslinya dalam kisah asli mengenai Elisa selalu hanya dipakai nama nabi itu, sedangkan gelar "abdi Allah" dipakai dalam ceritera-ceritera kecil yang dikumpulkan tarekat nabi-nabi. Tetapi dalam perngolahan terakhir gelar "abdi Allah" juga disisipkan ke dalam kisah mengenai nabi Elisa, bdk 2Ra 4:7.
(0.35) (Kid 3:11) (jerusalem) Ayat ini menyinggung pertemuan antara kedua kekasih. Dalam kumpulan lagu-lagu yang termaktub dalam Kidung Agung sajak kecil ini menjadi kata pendahuluan bagi puji-pujian atas mempelainya yang diucapkan mempelai laki-laki, Kid 4:1-15. Penggambaran dalam Kid 3:6-11 memang berlebih-lebihan. Mempelai laki-laki menjadi "raja", bdk Kid 1:4,12, serupa raja Salomo, Kid 7,9,11
(0.35) (Yes 21:11) (jerusalem) Nubuat kecil mengenai Edom-Seir ini kiranya tidak berasal dari nabi Yesaya. Pertanyaan yang diajukan, Yes 21:11, tidak dijawab dengan jelas. Akhir nubuat mungkin mengajak orang untuk bertobat. Disebutkannya Duma menyebabkan kesulitan. Sebab Duma ialah sebuah waha yang terletak di bagian utara tanah Arab, di luar wilayah bangsa Edom. Nama Duma disebut di antara anak-anak Ismael, Kej 25:14 Hanya kata duma berarti juga: berdiam diri. Mungkin kata itu mau menyinggung kaburnya seluruh nubuat ini. Bdk judul semua nubuat yang tercantum dalam bab ini, Yes 21:1,13
(0.35) (Yes 34:1) (jerusalem) Bagian ini oleh sementara ahli diberi judul: Apokalips Kecil. Bab-bab ini memang berkata tentang peperangan terakhir dan dahsyat yang dijalankan Allah melawan bangsa-bangsa lain, khususnya bangsa Edom, bdk Yes 34: lalu menyusul pemberitahuan mengenai penghakiman terakhir yang memulihkan segenap semarak Yerusalem. Isi dan gaya bahasa bagian ini bergantung pada Deutero-yesaya dan boleh dibandingkan dengan bab Yes 24:1-27:13 (Apokalips Yesaya). Sama seperti bab Yes 24:1-27:13 demikian bab Yes 34:1-35:10 paling akhir ditambahkan pada akibat Yesaya.
(0.35) (Yes 51:1) (jerusalem: Dengarkanlah Aku) Mulailah sebuah sajak panjang (Yes 51:1-52:12) mengenai pemulihan Sion. Mungkin seluruh sajak ini sekali jadi diciptakan tetapi mungkin pula terdiri atas sejumlah sajak kecil yang dipersatukan melalui pokok yang sama, yaitu keselamatan, dan ajakan yang sama agar orang mendengarkan, Yes 51:1,4,7 dan "terjaga", Yes 51:9,17; 52:1
(0.35) (Yeh 5:12) (jerusalem: sampar) Nabi Yeremia kerap kali menyebut ketiga bencana yang disebut dalam Yeh 5:12 ini juga, yaitu penyakit sampar, kelaparan dan pedang, Yer 14:12; 21:7; 24:10; 27:8,13; 29:17,18; 32:24,36; 34:17; 38:2; 42:17,22; 44:13. Begitu ditunjuk apa yang pada umumnya membinasakan sebuah bangsa. Juga nabi Yehezkiel acap kali (dengan perbedaan kecil-kecilan) menyebut ketiga bencana itu bersama, Yeh 6:11-12; 7:15; 12:16; 14:21; bdk Yeh 33:27.
(0.33) (2Raj 2:23) (full: MENCEMOOHKAN DIA. )

Nas : 2Raj 2:23

Ada yang beranggapan bahwa anak-anak yang mencemoohkan Elisa merupakan gerombolan yang terorganisasi untuk menentang pelayanannya. Sekalipun kata Ibrani _na'ar_ dipakai sebagai kata umum untuk "anak laki-laki" dan sering kali juga mengacu kepada pemuda jika dipakai sendiri (bd. Kej 22:5; 41:12), istilah yang dipakai di sini adalah na'arim qatanim (anak laki-laki yang masih kecil). Para pemuda pastilah sedang sibuk di ladang. Tetapi sebagaimana masih terjadi hingga kini, orang asing yang memasuki sebuah desa menarik perhatian sekelompok anak-anak kecil. Mereka mungkin mendengar orang-tua mereka mencemoohkan berita bahwa Elia terangkat ke sorga. Mungkin mereka mengatakan, "Jikalau Elisa yang mengatakan hal itu, biarlah dia menunjuk bagaimana hal itu terjadi. Biarkanlah dia naik, si botak tua itu." Pencemoohan terhadap nabi itu menunjukkan sikap menghina Tuhan sendiri (bd. Yeh 16:8; Kis 5:4).



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA