(1.00) | (Za 7:2) | (jerusalem: penduduk Betel) Maksudnya: jemaat Yahudi di Betel. |
(0.81) | (Za 11:13) | (jerusalem) Ayat-ayat ini barangkali berita tertua mengenai orang Samaria yang di bidang agama memisahkan diri dari jemaat Yahudi. Menurut Flavius Yosefus orang Samaria sekitar th 328 seb Mas membangun sebuah rumah Tuhan di gunung Gerizim. Rumah Tuhan itu dimaksudkan sebagai saingan bait Allah di Yerusalem. Kalau demikian maka dipatahkan kedua tongkat itu melambangkan kembalinya penindasan oleh orang asing, Zak 11:10, dan terpecahnya jemaat Yahudi, Zak 11:14. |
(0.78) | (Za 11:8) | (jerusalem: aku melenyapkan ketiga gembala) Jika ketiga raja ini bukanlah raja-raja bersalah yang disebut dalam Zak 11:6+, maka nabi barangkali berpikir kepada tiga imam besar berturut-turut yang oleh Tuhan melalui nabiNya dipecat. Habis masa pembuangan jemaat Yahudi memang diperintah oleh imam-imam besar. Adapun "satu bulan" itu ialah masa keselamatan yang tidak dimanfaatkan oleh umat. |
(0.64) | (Za 10:4) | (jerusalem: batu penjuru) Batu penjuru dan patok kemah itu ialah pemimpin dan kepala yang berasal dari bangsa Yahudi sendiri. |
(0.63) | (Za 3:2) | (jerusalem: Malaikat TUHAN) Ini menurut terjemahan Siria. Dalam naskah Ibrani tertulis: TUHAN |
(0.63) | (Za 8:8) | (jerusalem: membawa mereka pulang) Yang dimaksud tidak hanya kaum buangan, tetapi semua orang Yahudi di perantauan. Setelah mereka kembali maka perjanjian akan dibaharui, bdk Yer 31:31+. |
(0.63) | (Za 11:5) | (jerusalem: Orang-orang yang membelinya) Orang yang membeli dan menjual domba-domba itu ialah para pemimpin Yahudi. Persekongkolan dan uangnya menjadikan mereka "gembala" dan penguasa rakyat. |
(0.62) | (Za 9:7) | (jerusalem: darah) Artinya: daging yang darahnya masih di dalam. Makanan itu haram menurut hukum Yahudi. Bdk Ima 1:5+ |
(0.61) | (Za 8:22) |
(full: MENCARI TUHAN SEMESTA ALAM.
) Nas : Za 8:22 Sukacita yang tak ada bandingan akan tiba ketika orang bukan Yahudi bergabung dengan orang Yahudi untuk mencari Tuhan di Yerusalem, karena Tuhan akan ada di situ (lih. Yeh 48:35); keadaan ini melukiskan penggenapan terakhir dari janji dalam perjanjian Abraham bahwa orang bukan Yahudi akan dibawa kepada Tuhan (Kej 12:3; Gal 3:8,26-29; lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ...). |
(0.60) | (Za 14:1) | (jerusalem) Nubuat mengenai akhir zaman ini memberitahukan bahwa Tauhid Israel menyangkut jagat raja. Ia mempersatukan zaman-zaman (hanya ada satu hari), merubah tanah (tanah Yerusalem menjadi raja), menghilangkan kesempatan bagi pemujaan berhala dan pemujaan itu sendiri dan ingatan akan berhala dan ilmu sihir (bintang, musim, lembah ben Hinom dan Tofet, dsb). Tauhid Israel juga mempersatukan ibadat dan para penyerta, baik Yahudi maupun bukan Yahudi: Allah Yang Mahaesa menjadi segala-gala dan segala-gala. Uraian mengenai pertempuran di akhir zaman, Zak 14:1-5,12-15 diselingi dan dilengkapi dengan penjelasan tentang keadaan serba baru yang menyusul pertempuran itu, Zak 14:6-11,16-20. |
(0.60) | (Za 6:15) |
(full: ORANG-ORANG DARI JAUH AKAN DATANG.
) Nas : Za 6:15 Frase ini mengacu kepada orang-orang bukan Yahudi (bd. Ef 2:11-13). |
(0.60) | (Za 3:7) | (jerusalem: Beginilah firman TUHAN semesta alam) Yosua di sini tidak lagi mewakili bangsa Yahudi. Allah berbicara dengan Yosua sendiri dan keimaman di masa depan, bdk Zak 3:8. Keimaman itu turut menunaikan tugas para malaikat sebagai perantaraan, bdk Mal 2:7. |
(0.59) | (Za 2:6) |
(full: LARILAH DARI TANAH UTARA.
) Nas : Za 2:6 Pengarahan Zakharia di sini dapat ditafsirkan pada berapa tingkat yang berbeda.
|
(0.59) | (Za 2:10) |
(full: MENGGABUNGKAN DIRI KEPADA TUHAN PADA WAKTU ITU.
) Nas : Za 2:10-12 "Pada waktu itu" mengacu kepada waktu ketika Yesus Kristus akan memerintah di bumi. Ketika itu, Sion, sisa Israel yang saleh, bersama dengan orang bukan Yahudi, akan menjadi umat Allah semuanya. Mereka akan menikmati berkat kehadiran Allah di antara mereka bersama berkat pilihan Allah akan Yerusalem sebagai kota kudus-Nya. |
(0.59) | (Za 13:1) |
(full: AKAN TERBUKA SUATU SUMBER BAGI KELUARGA DAUD.
) Nas : Za 13:1-6 Sumber ini menggambarkan penyucian dari dosa yang disebabkan oleh kematian Kristus di salib. Umat Yahudi akan disucikan dari dosa dengan cara yang sama dengan semua orang yang percaya kepada Kristus (bd. 1Yoh 1:7,9). |
(0.58) | (Za 13:7) |
(full: PEDANG ... BUNUHLAH GEMBALA.
) Nas : Za 13:7 Di dalam pandangan nubuat ini tentang masa depan ini, gembala adalah Mesias.
|
(0.58) | (Za 13:8) |
(full: AKU AKAN MENARUH YANG SEPERTIGA ITU DALAM API.
) Nas : Za 13:8-9 Ayat-ayat ini mungkin mengacu kepada masa kesengsaraan pada akhir zaman (lihat art. KESENGSARAAN BESAR). Orang Yahudi yang tidak percaya (2/3 bagian) akan dibunuh (ayat Za 13:8); hanya sepertiga yang tetap hidup. Mereka inilah yang akan "memandang kepada dia yang telah mereka tikam" (Za 12:10-14); jadi, hanya sebagian sisa orang Israel akan diselamatkan (pasal Wahy 11:1-18:24). |
(0.58) | (Za 8:16) |
(full: HAL-HAL YANG HARUS KAMU LAKUKAN.
) Nas : Za 8:16-17 Mengingat kembalinya Allah kepada umat-Nya dan pengharapan yang terdapat di dalam nubuat-nubuat kerajaan seribu tahun ini, maka orang Yahudi pada zaman Zakharia harus memberikan tanggapan dengan perilaku yang layak di hadapan Tuhan yang mereka layani (bd. Za 7:9-10). Nubuat tidak pernah diberikan untuk memuaskan keingintahuan saja. Allah mengharapkan agar pengharapan kita akan masa depan menyebabkan kita mencari Dia dan kerajaan-Nya dengan kesungguhan dan pengabdian yang lebih besar (bd. Yak 1:22; 1Yoh 3:2-3). |
(0.57) | (Za 7:1) |
(full: ADAKAH KAMU SUNGGUH-SUNGGUH BERPUASA UNTUK AKU?
) Nas : Za 7:1-5 Hukum Allah mewajibkan puasa satu hari setiap tahun, yaitu pada Hari Raya Pendamaian pada bulan ke-7. Pada saat ini orang Yahudi telah menambahkan sebuah puasa pada bulan ke-5 untuk memperingati pembinasaan Bait Suci oleh pasukan Nebukadnezar (2Raj 25:8-9). Kini setelah Bait Suci dibangun kembali (518 SM), mereka ingin mengetahui apakah mereka perlu terus melaksanakan hari puasa itu.
|
(0.57) | (Za 12:10) |
(full: ROH PENGASIHAN.
) Nas : Za 12:10-14 Ayat-ayat ini berbicara tentang pertobatan orang Yahudi secara perseorangan yang, karena terancam bahaya dikalahkan musuh mereka, mulai mempercayai Yesus sebagai Mesias sejati. |