Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 24 ayat untuk ikut serta AND book:[1 TO 39] AND book:12 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Raj 3:17) (jerusalem: serta ternak sembelihan) Dalam beberapa naskah terjemahan Yunani (Luc) terbaca: serta pasukanmu.
(0.93) (2Raj 10:1) (sh: Peran Kristen sebagai Yonadab di Indonesia (Selasa, 30 Mei 2000))
Peran Kristen sebagai Yonadab di Indonesia

Bagaimana sikap Kristen terhadap para elit politik di negeri ini? Apakah Kristen diperbolehkan ikut serta di dalam proses politik bangsa ini? Ataukah Kristen hanya bisa diam saja dan memasrahkan seluruh proses itu kepada pihak lain? Seperti Yonadab, Kristen adalah orang asing dan pengembara di dalam dunia yang penuh dengan kekerasan dan kejahatan. Kristen dapat meneladani sikap dan tindakan yang dilakukan oleh Yonadab sebagai respons atas sepak terjang Yehu.

Yehu semakin mempertontonkan siapakah dia sebenarnya. Sebagai pemimpin baru kerajaan Israel, ia terbukti sangat taktis bahkan cenderung licik di dalam mencapai tujuannya. Ia berantusias untuk melaksanakan tugasnya (2Raj. 9:9-7) namun sekaligus ingin pula menjadi pemimpin baru Israel yang mendapat simpati dan ditakuti seluruh rakyat. Untuk mendapatkan itu ada beberapa tindakan strategis yang dilakukan secara simultan. Ia memperdayai para pembesar, penatua, dan pengasuh anak-anak Ahab sehingga seakan-akan mereka juga ikut memberontak kepada Ahab. Ini membuat mereka mau tidak mau bertekad hidup-mati untuk dia.

Ia benar-benar menikmati posisinya sehingga ia perlu memperkokoh takhtanya dengan melenyapkan pihak-pihak yang mungkin membalas dendam atau membalaskan dendam di kemudian hari (11-14). Melihat semua itu, Yonadab segera menemui Yehu untuk melihat apakah sungguh-sungguh terjadi kebangunan rohani di Israel dengan dilenyap-kannya seluruh keturunan Ahab. Yonadab adalah anggota sebuah kelompok orang Israel yang berkomitmen penuh terhadap Allah dan melepaskan diri dari hal-hal duniawi (Yer. 35). Ia mau seiring dengan Yehu hanya sebatas misi Yehu untuk melenyapkan keturunan Ahab dan menghapuskan penyembahan Baal (ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">10:23).

Renungkan: Sesuai dengan Yonadab, Kristen seharusnya mendukung para pemimpin politik sejauh program mereka membawa kebaikan bagi masyarakat. Kita dapat melakukan apa pun untuk mempromosikan perbaikan mental-spiritual masyarakat. Namun hendak-nya kita tidak menaruh harapan sepenuhnya kepada reformasi total, karena rencana agung Allah bagi dunia khususnya bagi Indonesia tidak selesai dengan siapa yang akan memenangkan pemilu 5 tahun mendatang.

Minggu Paskah 6

(0.89) (2Raj 11:2) (endetn: Ia)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani, Syriah dan Latin (Vlg). serta 2Ta 22:11. Tertulis: "mereka".

(0.89) (2Raj 14:28) (endetn)

Beberapa kata dan (dan Damsjik serta Hamat dikembalikannja kepada Juda di Israil) ditinggalkan. Naskah Hibrani pasti rusak.

(0.89) (2Raj 23:34) (endetn: dibawanja)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani dan Latin (Vlgt.) serta 2Ta 36:4. Tertulis: "ia datang".

(0.84) (2Raj 15:25) (jerusalem: Argob dan Arye serta) Ini barangkali sebuah sisipan yang aslinya mau menjelaskan "Gilead" dalam 2Ra 15:29 dan perlu diperbaiki menjadi: Argob dan kampung-kampung Yair.
(0.82) (2Raj 21:13) (ende)

Istilah itu berarti, bahwa Juda dan Jerusalem serta wangsa keradjaan Juda akan mengalami nasib sama seperti Israil dan wangsa keradjaannja, sebab kebusukan Juda djuga sama (2Ra 21:3-9). Pada masa Menasje kekafiran meradjalela di Juda, hingga agama Jahwe hampir hilang.

(0.81) (2Raj 18:17) (ende)

Kisah ini menimbulkan beberapa kesulitan. Untuk memetjahkannja beberapa ahli berpendapat, bahwa disini dihimpun dua berita, jang sedikit berbeda, mengenai peristiwa jang sama. Teks harus dibagikan: 2Ra 18:17-19 serta 2Ra 19:36-37, jang merupakan suatu berita, dan berita lain terdapat dalam 2Ra 19:17-35. Ahli2 lain berpendapat, bahwa ada dua berita, tentang dua peristiwa (dua utusan Seri Rabsakeh). Teksnja harus disusun sbb: 2Ra 18:17-25 (satu berita) dan 2Ra 18:26-19:7. serta 2Ra 19:8-37.

Ajat2 2Ra 18:26-19:7 jang sekarang dihubungkan dengan utusan jang pertama, seharusnja bertalian dengan utusan jang kedua (2Ra 18:26-19:37).

(0.79) (2Raj 17:7) (ende)

Dalam renungan ini (2Ra 17:7-18) pengarang kitab radja2 memikirkan serta menafsirkan sedjarah Israil, jang membawa keruntuhannja, dari sudut keigamaan. Mereka harus binasa, oleh sebab tidak setia pada perdjandjian Jahwe. Mereka meninggalkan ibadat jang sjah (Jerusalem) dan memudja dewa2 kafir. Demikianlah perdjandjian dibatalkan oleh mereka, meskipun Jahwe setia dan terus memperingatkan umat pilihanNja, supaja berbalik dan demikian mentjegahkan kebinasaannja.Israil tidak mendengar dan karenanja tidak dapat tidak mereka binasa. Ajat2 21-23 bertjorak tambahan dan menerangkan kebinasaan Israil dengan perpisahan Israil dari wangsa Dawud jang terpilih. Tetapi achirnja itupun dikehendaki Jahwe.

(0.79) (2Raj 23:26) (full: TIDAK BERALIH DARI MURKA-NYA YANG SANGAT BERNYALA-NYALA. )

Nas : 2Raj 23:26

Kendatipun kepemimpinan moral dan kebangunan serta pembaharuan rohani di bawah Yosia, Yehuda sudah demikian merosot sehingga perubahan nasional secara mendalam dan menetap tidak dimungkinkan lagi. Hukuman atas Yehuda hanya tertunda (lih. Yer 11:13,27), karena baik umat itu maupun para imamnya berhati jahat. Jadi, setelah kematian Yosia, kemerosotan rohani dan moral terjadi dengan pesat dan Allah harus turun tangan untuk memusnahkan kerajaan itu hanya 22 tahun kemudian.

(0.78) (2Raj 14:1) (sh: Ceroboh & sombong membawa petaka (Selasa, 28 Juni 2005))
Ceroboh & sombong membawa petaka


Apakah musuh terganas yang mengintai seseorang di balik keberhasilannya? Jawabnya adalah kecerobohan dan kesombongan.

Takhta kerajaan Yehuda yang Allah berikan kepada Amazia di usianya yang ke-25 sungguh merupakan anugerah yang mulia. Apalagi Alkitab mencatat bahwa ia melakukan apa yang benar di mata Allah (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">1-3). Oleh karena itu, Allah memberinya kemenangan melawan Edom serta menghadiahkan kota Sela sehingga kegembiraan Yehuda menjadi lengkap (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">7). Ketegasannya untuk menyingkirkan pegawai-pegawai yang telah membunuh ayahnya patut diacungi jempol, apalagi hal ini dilakukan setelah kerajaannya kokoh. Kebijakan ini dapat mencegah kemungkinan terjadinya pemberontakan (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">5-6). Sayangnya, dia tidak sekaligus menjauhkan bukit-bukit pengorbanan sehingga bangsa Yehuda tetap mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit pengorbanan (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">4).

Namun, siapa yang dapat menduga kesuksesan yang Allah berikan ini jutru membuat Amazia tergelincir dalam kecerobohan dan kesombongan. Kesalahan kedua yang dilakukan oleh Amazia adalah mengirim tantangan kepada Kerajaan Israel. Apa gunanya mengadu kekuatan? Sesuatu yang sebenarnya tidak boleh terjadi antar saudara kandung (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">8). Peringatan Tuhan melalui jawaban Yoas itu sama sekali tak dapat meredakan kesombongannya (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">9-11). Akhirnya bukan hanya Amazia yang harus membayar kekalahan ini, namun juga Yerusalem dengan Bait Allah serta seluruh Yehuda (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">12-14).

Kecerobohan dan kesombongan selalu menyebabkan umat Allah menderita. Keduanya bagaikan pintu terbuka yang di baliknya telah menunggu suatu petaka. Cara untuk menghindarinya ialah dengan mempertajam kepekaan mendengar firman-Nya bagi hidup kita.

Renungkan: Firman-Nya adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Mzm. 119:105)

(0.78) (2Raj 17:1) (sh: Amputasi rohani (Senin, 4 Juli 2005))
Amputasi rohani

Dosa yang tidak segera dibereskan akan menimbulkan dosa lainnya. Seperti pepatah yang berbunyi: Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit, demikianlah penimbunan dosa yang dibiarkan akan menjadi suatu borok parah yang hanya bisa dibereskan dengan `amputasi rohani'.

Kehancuran yang terjadi pada kerajaan Israel adalah akibat yang tak terelakkan dari menimbun dosa tanpa upaya menyelesaikannya dengan benar. Raja Hosea menutup rangkaian raja-raja yang memerintah Israel sejak Yerobeam bin Nebat (1Raj. 12:20). Pada masa pemerintahannya, Raja Salmaneser dari Asyur menaklukkan dan menghancurkan Samaria serta membawa orang-orang Israel ke Asyur, negeri pembuangan (2Raj. 17:5-6, 23b). Penulis II Raja-raja dengan jelas memaparkan segala dosa yang telah dilakukan oleh umat Israel kepada Allah, yang menyebabkan Dia tidak lagi dapat mengampuni mereka. Inti dari semua dosa itu adalah mereka telah melanggar Perjanjian Sinai yang diadakan antara Allah dengan nenek moyang mereka (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">15). Mereka telah melanggar perjanjian itu dengan cara menyembah allah-allah lain; berhala-berhala; patung lembu emas yang didiri-kan oleh Yerobeam bin Nebat (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">21-22) serta hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa kafir dalam menyembah allah-allah tersebut (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">7-17). Padahal Tuhan telah berulangkali memperingatkan mereka untuk bertobat dan meninggalkan dosa-dosa mereka melalui para hamba-Nya (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">13). Yehuda pun sebenarnya tidak lebih baik daripada Israel (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">19).

Hari ini gereja mengemban tugas berat menyampaikan suara kenabian bahwa suatu hari kelak Tuhan akan menghukum dunia ini. Hukuman bagi dunia ini belum tiba, namun pasti akan tiba. Karena itu kesempatan untuk bertobat masih ada. Gereja tidak boleh melalaikan kesempatan ini untuk mengabarkan Injil.

Renungkan: Sebelum hukuman fatal dan final dijatuhkan kepada orang-orang berdosa, gereja harus bertindak merebut mereka dari belenggu Si Jahat.

(0.77) (2Raj 4:21) (full: ABDI ALLAH. )

Nas : 2Raj 4:21

Elisa secara khusus dikenal oleh semua lapisan masyarakat sebagai "abdi Allah" (mis. 2Raj 4:9,16,22,25,27,40; 5:8; 6:6,9-10; 7:18; 2Raj 8:4,8,11). Kehormatan terbesar yang dapat diterima seorang pendeta ialah bahwa dia diakui sebagai "abdi Allah." Berikut terdapat lima ciri khas abdi Allah ini.

  1. 1) Ia memelihara persekutuan yang intim dan tekun dengan Allah. Ia mengenal dan dikenal oleh Allah.
  2. 2) Ia orang yang kudus, sepenuhnya terpisah dari kompromi agama dan moral pada masanya dan mengabdi kepada Tuhan Allah Israel.
  3. 3) Ia menghayati perasaan Allah mengenai dosa-dosa umat perjanjian dan menentang arus penyembahan berhala dan kemurtadan di Israel.
  4. 4) Roh Tuhan ada di atasnya, serta memungkinkan dia berbicara dengan wibawa rohani selaku wakil Allah dan memberitakan firman Tuhan dengan setia.
  5. 5) Sebagai seorang nabi yang terkenal dan banyak karunia, pelayanannya diteguhkan oleh Allah dengan berbagai mukjizat dan tanda ajaib.
(0.76) (2Raj 6:16) (full: LEBIH BANYAK ... KITA DARI PADA YANG MENYERTAI MEREKA. )

Nas : 2Raj 6:16-17

Dunia rohani yang tidak kelihatan ada, terdiri atas sejumlah besar malaikat yang melayani secara aktif di dalam kehidupan umat Allah (Kej 32:2; Yes 63:9). Beberapa prinsip dapat ditarik dari peristiwa ini.

  1. 1) Bukan hanya Allah berpihak kepada umat-Nya (Rom 8:31), tetapi juga pasukan-pasukan malaikat siap sedia untuk mempertahankan orang percaya dan kerajaan Allah (ayat 2Raj 6:17; Mazm 34:8;

    lihat art. PARA MALAIKAT DAN MALAIKAT TUHAN).

  2. 2) Semua orang Kristen yang percaya Alkitab harus senantiasa berdoa agar Allah membebaskan mereka dari kebutaan rohani dan membuka mata hati mereka untuk melihat realitas rohani kerajaan Allah dengan lebih jelas (bd. Luk 24:31; Ef 1:18-21) maupun bala tentara sorgawinya (Ibr 1:14).
  3. 3) Roh-roh yang melayani atas nama Allah tidak jauh bahkan sangat dekat (Kej 32:1-2), sambil mengamati tindakan dan iman anak-anak Allah serta bertindak demi kepentingan mereka (Kis 7:55-60; 1Kor 4:9; Ef 3:10; 1Tim 5:21).
  4. 4) Pertempuran sesungguhnya di dalam Kerajaan Allah bukanlah melawan darah dan daging; melainan suatu peperangan rohani "melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara" (Ef 6:12; bd. Wahy 12:7-9;

    lihat cat. --> Ef 6:11).

    [atau ref. Ef 6:11]

  5. 5) Ada hubungan sebab-akibat di dalam peperangan rohani; hasilnya ditentukan sebagian oleh iman dan doa orang-orang kudus (ayat 2Raj 6:16-20; Ef 6:18-19;

    lihat cat. --> Mat 9:38).

    [atau ref. Mat 9:38]

(0.76) (2Raj 5:1) (sh: Kecil bagi dunia, besar di hadapan Allah (Sabtu, 7 Mei 2005))
Kecil bagi dunia, besar di hadapan Allah


Kita sering menganggap remeh orang kecil, seperti pelayan, sopir, TKW, dll. Mereka kita masukkan sebagai bagian yang tidak penting dalam kehidupan. Kita menganggap pekerjaan atau profesi kita jauh lebih utama. Padahal, tanpa mereka banyak pekerjaan `penting' kita terbengkalai. Bayangkan kantor Anda tanpa pesuruh dan petugas kebersihan. Semua harus Anda kerjakan sendiri, repot bukan?

Nas hari ini menampilkan sejumlah tokoh dari berbagai kalangan. Ada pelayan perempuan Israel yang bekerja pada istri seorang pembesar Aram, Naaman. Walau ditawan di negeri orang serta menjadi pelayan bagi musuh Israel ia tetap memelihara imannya sehingga mampu menjadi alat anugerah bagi Naaman, majikannya (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">3). Ada nabi Israel yang Tuhan pakai untuk menyembuhkan Naaman. Elisa tidak membatasi anugerah Allah untuk bangsanya sendiri (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">14). Ada pembesar Aram yang menderita kusta. Naaman adalah kesayangan raja Aram sehingga merasa diri penting. Ia menganggap dengan kuasa dan uang segala masalah dapat diselesaikan (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">5). Ada raja Israel yang tidak beriman. Raja Yoram panik ketika raja Aram menyuruhnya menyembuhkan Naaman (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">7).

Dua tokoh pertama adalah agen-agen Allah untuk menyalurkan anugerah-Nya kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Allah memakai mereka bukan karena status mereka "besar" atau "kecil", tetapi karena mereka bersedia dipakai-Nya. Dua tokoh berikutnya adalah mereka yang menerima belas kasih Allah. Mereka ditolong bukan karena status "besar" atau "kecil" melainkan karena kedaulatan Allah.

Gereja acap kali terjebak memberlakukan ukuran dunia untuk menilai seseorang. Jangan rendah diri bila dunia mengukur Anda orang "kecil". Allah dapat dan mau memakai Anda menjadi saluran berkat untuk orang lain. Yang penting kesediaan diri dibentuk untuk dipakai-Nya.

Camkan: Hamba Tuhan yang setia melaksanakan tugas panggilan-Nya adalah orang besar di hadapan-Nya.

(0.76) (2Raj 8:16) (sh: Pergaulan yang mengundang hukuman Allah (Sabtu, 27 Mei 2000))
Pergaulan yang mengundang hukuman Allah

Paulus pernah menasihatkan jemaat Korintus bahwa pergaulan yang buruk merusakan kebiasaan yang baik (1Kor. 15:33). Rupanya Paulus melihat bahwa pergaulan itu mempunyai kekuatan konstruktif (bersifat membangun) dan sekaligus destruktif (bersifat merusak). Kekuatan konstruktif ada di dalam persekutuan (koinonia) anak-anak Allah sedangkan kekuatan destruktif ada di dalam pergaulan dimana norma-norma Kristiani tidak menjadi norma utama. Maka Paulus menasihatkan agar Kristen menghindari pergaulan yang demikian.

Yoram menantu Ahab serta anaknya Ahazia adalah contoh dari umat Allah yang hidup dan kariernya sebagai raja Israel digilas oleh kekuatan destruktif dari pergaulan buruk. Hubungan Yoram dan Ahazia dengan anak-anak Ahab bukan sekadar bersosialisasi dengan sesama manusia namun hubungan yang sudah disahkan oleh hukum dan norma-norma sosial masyarakat masing-masing pihak. Berarti dua dinasti Israel yang memerintah di Utara dan Selatan sudah dihubungkan oleh darah dan ideologi. Dalam kualitas dan tingkat kedekatan hubungan yang demikianlah maka pengadopsian norma dan etika oleh satu pihak atas pihak yang lain pasti terjadi, demi menjaga kelanggengan hubungan itu. Pengadopsian ini biasanya terjadi secara bertahap, dimulai dengan rasa sungkan dan solidaritas yang menghalalkan kompromi. Kemudian berkembang menjadi kebiasaan dan akhirnya tidak sekadar mengambil, namun juga menyetujui norma-norma dan etika pihak lain.

Buah yang dihasilkan sangat ironis. Seharusnya penggabungan dua dinasti itu akan menghasilkan kekuatan yang dahsyat dan berlipat ganda. Namun justru Edom dan Libna berani memberontak terhadap Yehuda. Ahazia pun tidak mampu menaklukkan Aram meskipun sudah dibantu oleh Yoram. Sebab kekuatan mereka adalah kekuatan destruktif yang akan menghancurkan diri sendiri. Allah di belakang semua itu sebab Ia menentang penggabungan mereka.

Renungkan: Keberadaan dan identitas Kristen dapat terimbas kekuatan destruktif dari sebuah jalinan hubungan yang salah. Kristen memang harus bersosialisasi dengan siapa saja namun juga harus selektif. Ini meliputi tidak hanya perkawinan, namun juga rekanan bisnis, asosiasi-asosiasi, dan klub-klub.

(0.76) (2Raj 10:18) (sh: Jangan pernah berpikir Allah bisa diperalat (Rabu, 31 Mei 2000))
Jangan pernah berpikir Allah bisa diperalat

Penyembahan Baal sudah sejak lama diberlakukan dan dipromosikan oleh dinasti Ahab, maka sangatlah lumrah dan logis bila Yehu menghancurkan penyembahan agar kenang-kenangan terhadap regim lama hilang dari rakyat Israel.

Tetapi mengapa panggilan Yehu kepada seluruh nabi Baal untuk menghadiri upacara penyembahan Baal secara besar-besaran dapat dikatakan efektif? Mengapa penyembah Baal yang setia tidak curiga akan motivasi Yehu? Nampaknya sebagai ajudan Ahab, Yehu juga menjadi penyembah Baal bersama-sama keluarga kerajaan. Sebagai seorang manusia yang dapat secara sigap memperalat agama untuk mencapai tujuannya, dulu mungkin memperlihatkan sebagai seorang penyembah Baal yang setia. Namun pelenyapan para nabi dan penyembah Baal serta penghancuran penyembahan dan kuil Baal sebetulnya bukan merupakan bukti bahwa Yehu mempunyai komitmen pribadi kepada Allah. Ini terbukti ketika tujuan pribadinya sudah tercapai, semangat yang menggebu-gebu untuk Allah pudar. Reformasi agama yang sudah ia mulai dengan penghancuran kuil Baal tidak terus berlanjut. Malah ia sendiri kini mempromosikan penyembahan dewa asing yang pernah dimulai Yerobeam sebagai agama negara dan hanya berkonsentrasi kepada pemerintahannya saja.

Yehu sudah memperalat Allah untuk mendapatkan dan memperkokoh takhtanya. Padahal ia menjadi raja karena Allah memilih dia. Dan sekarang setelah semuanya didapat, dia mengesampingkan dan 'memperistirahatkan' Allah. Seharusnya ia menyadari bahwa tidak pernah dapat memperkokoh takhtanya tanpa keterlibatan Allah. Allah membuktikan bahwa Dia tidak dapat diperalat Yehu dengan memberikan batas waktu keturunan Yehu memerintah di Israel. Dia juga sudah mulai mengurangi wilayah kekuasaan Israel dan mengizinkan bangsa Aram mengalahkan mereka.

Renungkan: Hubungan pribadi orang percaya dengan Allah yang berdasarkan komitmen dan penyerahan diri secara penuh merupakan faktor penentu di dalam kehidupannya. Sebab tidak pernah seorang percaya tidak mengalami sesuatu di dalam hidupnya, ketika persekutuan dan hubungan pribadinya dengan Allah berubah.

(0.76) (2Raj 15:1) (sh: Nilai identitas dan panggilan hidup manusia (Rabu, 7 Juni 2000))
Nilai identitas dan panggilan hidup manusia

Pernahkah Anda membayangkan jika tiba-tiba hidup Anda menjadi tidak berguna bagi siapa pun, sebab Anda tidak mempunyai ruang gerak, akses, dan kontak dengan dunia luar. Anda hanya hidup untuk dan dengan diri Anda sendiri. Padahal Anda mempunyai kemampuan, kekayaan, dan kedudukan. Bila hanya untuk beberapa hari mungkin kita akan menikmatinya. Namun jika berlangsung untuk waktu yang lama hingga kematian menjemput, betapa tragisnya hidup Anda.

Kehidupan demikianlah yang dijalani Azarya. Ia memerintah di Yehuda selama 52 tahun. Namun nampaknya di tengah perjalanan pemerintahannya, ia harus masuk ke tempat pengasingan karena tulah kusta dari Allah. Sehingga anaknya Yoram ditunjuk sebagai kepala istana dan menjalankan pemerintah atas Yehuda. Suatu keadaan yang sangat tragis. Azarya yang masih mempunyai identitas diri dan panggilan hidup sebagai raja Yehuda, tidak mampu mengaktualisasikan dirinya dan menunaikan panggilan hidupnya. Secara kejiwaan Azarya pasti mengalami tekanan dan kontradiksi sebab ketidakmampuannya untuk berkiprah di dalam pemerintahan bukan disebabkan karena ia tidak mempunyai kemampuan atau kepiawaian. Namun norma dan tatanan masyarakat yang membatasi, yang membelenggu, bahkan yang mengamputasi seluruh hak untuk mengaktualisasi diri, untuk berkarya, dan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat umat pilihan Allah.

Apa dosa Azarya sehingga ia harus kena tulah dan menanggung konsekuensi yang sedemikian berat? Dalam 2Taw. 26:16-23 dikisahkan bahwa ia kena tulah kusta karena ia berdosa dalam hal merampas hak para imam. Dengan bertindak demikian ia telah mengintervensi dan membatalkan ketetapan Allah. Ia membuat para imam menjadi tidak berguna dan kehilangan identitas serta panggilan hidupnya.

Renungkan: Dalam dunia moralitas yang ditetapkan Allah, siapa yang bersalah pasti dihukum. Tidak peduli apakah dia raja, nabi, rakyat biasa, maupun pejabat. Hukuman yang diberikan pun bukan berdasarkan amarah atau kebencian, tetapi bersifat mendidik. Selama dalam pengasingan, Azarya pasti menyadari dan menyesali dosa-dosanya. Sebab ia sendiri merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang tidak berguna karena hak, identitas, dan panggilan hidupnya dirampas.

(0.76) (2Raj 19:1) (sh: Sehati berdoa, sehati beriman (Jumat, 8 Juli 2005))
Sehati berdoa, sehati beriman

Saat tantangan datang mendera kehidupan anak-anak Tuhan, langkah paling tepat adalah berpaling kepada Tuhan memohon pertolongan-Nya. Dengan bersehati anak-anak Tuhan berfokus kepada Tuhan, bukan kepada tantangan, dan percaya penuh pada kedaulatan dan kasih-Nya.

Hizkia sebagai pemimpin umat Yehuda tidak mencoba lagi menyelesaikan masalah luar negerinya dengan kekuatan sendiri (lih. ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">18:14-16), tetapi ia menyerahkannya kepada Allah dalam doa. Ia mengajak serta para pemimpin lainnya (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">19:2) dan meminta Nabi Yesaya untuk mencari pertolongan dari Allah (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">3-4). Yesaya menyampaikan firman Allah kepada Hizkia yang isinya Allah berdaulat atas raja Asyur. Allah akan melepaskan Yehuda dari ancaman Asyur dengan cara-Nya yang ajaib (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">6-7). Hizkia merespons janji Allah itu dengan tepat. Doanya menyatakan keyakinan imannya. Ia percaya Allah Israel ialah Penguasa alam semesta. Sanherib dan Asyur memang kelihatan perkasa di antara bangsa-bangsa lain, di hadapan Allah mereka tidak ada apa-apanya (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">15-19).

Sebaliknya, raja Asyur tidak sadar bahwa kejadian-kejadian yang menyebabkan pengepungan terhadap Yerusalem terhenti adalah pernyataan kuasa Allah Israel (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">8-9). Ia masih sesumbar akan balik lagi untuk mengalahkan Yehuda (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">8-13). Sikap sombong dan takabur seperti itu menyebabkan ia tidak peka melihat Allah Israel sudah dan sedang bertindak menghakiminya.

Gereja tidak perlu takut menghadapi ancaman musuh. Orang-orang yang antikristen dan pembenci anak-anak Tuhan itu tidak menyadari bahwa Allah berdaulat menolong umat-Nya. Gereja harus bersatu memercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Dengan kesadaran bahwa Allah sepenuhnya berdaulat, gereja harus terus berkarya menyatakan kebesaran dan kasih-Nya kepada dunia ini.

Renungkan: Kunci kemenangan gereja dan orang Kristen menghadapi serangan musuh adalah sehati bertekun dalam doa dan firman.

(0.76) (2Raj 19:20) (sh: Asyur bagai tong kosong (Sabtu, 9 Juli 2005))
Asyur bagai tong kosong

Tidak ada orang yang dapat bertahan di hadapan Tuhan. Sehebat-hebatnya orang itu, ia tetap manusia ciptaan-Nya. Jadi, sikap sombong pada hakikatnya adalah sikap tidak tahu diri, lupa hakikat diri, dan tidak mau mengakui Tuhan.

Melalui Nabi Yesaya, Allah menjawab doa Raja Hizkia yang meminta pertolongan-Nya agar Yehuda diselamatkan dari pengepungan tentara Asyur. Pertama, kesombongan Asyur tidak berarti apa pun di mata Allah (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">22). Allah sudah menentukan akhir hidup mereka maka Allah akan menggiring mereka pulang melalui jalan yang sama saat mereka datang (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">25-28). Mereka tidak akan mampu mengepung Yerusalem apalagi mengalahkan umat Allah (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">32-34). Kedua, Allah akan menyelamatkan umat Yehuda dari tangan Asyur, memelihara umat-Nya serta mencukupi kebutuhan hidup mereka. Allah sendiri akan memulihkan kehidupan umat-Nya dari segala penderitaan akibat penindasan musuh mereka (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">29-31).

Pernyataan firman Tuhan segera tergenapi. Allah menghukum Asyur dengan pukulan dahsyat. Pasukan Sanherib dibunuh oleh Malaikat TUHAN, sementara Sanherib, raja Asyur yang pongah itu akhirnya dibunuh oleh anak-anaknya sendiri (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">35-37). Sedangkan Yehuda luput dari penyerbuan Asyur. Yehuda terhindar dari kekerasan Asyur karena belas kasih Allah dan karena ikatan perjanjian Allah dengan Daud, leluhur mereka (ayat ikut+serta+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">34).

Jangan seperti tong kosong yang nyaring bunyinya. Jangan seperti Asyur yang sombong menghadapi umat Tuhan padahal Asyur tidak mampu. Jangan takut pada musuh yang sombong, Tuhan pasti melindungi kita. Namun, bila kita sudah ditolong-Nya, janganlah merasa diri sendiri lebih baik daripada para musuh kita. Tuhan menolong karena Ia mengasihi kita.

Camkan: Tangan Tuhan terangkat memukul mereka yang congkak, namun dengan lembut tangan-Nya melindungi mereka yang bersandar pada-Nya.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA