Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 142 ayat untuk ibu Anak itu AND book:14 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Taw 22:1) (sh: "Like father like son" -- Seperti bapaknya begitulah anaknya (Rabu, 26 Juni 2002))
"Like father like son" -- Seperti bapaknya begitulah anaknya

Peribahasa ini hendak mengatakan bahwa kerap kali suatu generasi penerus mewarisi prinsip, sikap, dan gaya hidup para pendahulunya. Peribahasa ini tepat sekali bagi Ahazia. Semua yang buruk dan jahat pada diri dan kelakuan Yoram ada padanya. Sama seperti ayahnya, ia juga berada di bawah bayang-bayang ibunya, Atalya, yang begitu kuat mendominasi kehidupan keluarga raja Yosafat. Praktik penyembahan dewa-dewa asing makin marak dan subur di seluruh Yudea. Ibadah tersebut adalah ibadah kesuburan yang dipercaya bisa memberikan berkat kepada para penyembahnya. Kita tidak tahu persis perbuatan-perbuatan tak bermoral apa yang dilakukannya, tetapi bahwa "ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab" sudah menolong kita untuk dapat memperkirakan perilaku kehidupannya.

Ia juga suka melakukan petualangan politik dengan mencoba memanfaatkan kondisi melemahnya kekuatan negara-negara besar di sekitar mereka seperti Mesir, Aram, dan Asyur. Ia bersekutu dengan Yoram bin Ahab menyerbu Aram. Kelemahan-kelemahan pribadi Ahazia semakin diperparah oleh para penasihat yang tak lebih adalah para penjilat pencari keuntungan yang tidak mempedulikan nasib seluruh bangsa dan nasib raja. Tidak banyak catatan yang bisa kita peroleh tentang Ahazia karena masa pemerintahannya hanya setahun. Masa yang singkat yang tidak dipergunakan dengan baik oleh Ahazia, mungkin karena dominasi ibunya sedemikian mencengkeramnya sehingga ia tidak bisa lepas. Jadi, pepatah yang lebih tepat adalah "seperti bapa, seperti ibu, seperti itu pula anak." Tidak ada pembaruan hidup terjadi jika seseorang tidak bertaut erat dengan Tuhan. Secara resmi Ahazia adalah seorang raja dari negara yang teokratis, tetapi pada kenyataannya ia sama sekali tidak mengindahkan apa pun yang Tuhan keh endak i.

Renungkan: Lingkungan berpengaruh besar membentuk hidup. Namun, sikap dan kelakuan seseorang adalah pilihannya sendiri, lingkungan tidak bisa dikambinghitamkan. Kesalahan yang kita warisi adalah kesalahan yang kita ambil bagi diri sendiri. Tentang hal itu kita harus bertanggung gugat di hadapan Allah.

(0.83) (2Taw 28:1) (sh: Makin terdesak, makin berubah setia (Selasa, 2 Juli 2002))
Makin terdesak, makin berubah setia

Ahas membalikkan segala hal baik yang telah dilakukan oleh Yotam, ayahnya. Untuk semua tindakan tersebut hanya penilaian terburuk yang bisa diberikan penulis Tawarikh. Kehidupan Ahas, yang menghidupkan kembali pengurbanan manusia dan anak ala bangsa Kanaan (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3), dipersamakan dengan "kelakuan raja-raja Israel" (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2). Akibatnya, berturut-turut dan bergantian, Allah menyerahkan Yehuda ke tangan Aram (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5a), Israel utara (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5b), Edom dan Filistin (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">17-19). Bahkan Asyur yang dimintai bantuan pun malah "menyesakkan" Ahas (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">20). Bagi penulis Tawarikh, semua yang terjadi jelas merupakan akibat dari dosa Ahas dan Yehuda (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6, juga 19). Pada masa inilah untuk pertama kali sebagian penduduk Yehuda harus mengalami pembuangan ke negeri lain (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">17-19). Para pembaca pertama kitab Tawarikh mengerti bahwa peristiwa pembuangan yang mereka alami bermula dari keadaan bangsa dan kerohanian yang seperti ini.

Semua penghukuman itu tidak juga menyebabkan Ahas berbalik dari kesalahan-kesalahannya. Ahas justru "malah semakin berubah setia kepada TUHAN" (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">22). Ahas mencari dewa sembahan baru (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">23), dan makin kehilangan rasa hormat terhadap Allah dan bait-Nya. Penghukuman yang dialami Ahas tidak membuatnya bertobat. Ahas malah makin menenggelamkan dirinya ke dalam dosa yang lebih keji dan konyol.

Kebejatan Ahas makin menonjol dengan ironi yang muncul pada pasal ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">28 ini. Tindakannya dipersamakan dengan kebejatan raja-raja Israel utara (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2a). Namun, pada ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9-15, justru orang Israel Utara yang mau mendengar peringatan seorang nabi TUHAN (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9), dan memberi respons yang tepat dengan mengakui keberdosaan mereka dan melakukan kehendak Allah. Mereka tidak seperti Ahas, anak Yotam, keturunan Daud "bapa leluhurnya" (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1b), yang justru "menyakiti hati TUHAN, Allah nenek moyangnya" (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">25).

Renungkan: Orang yang berkeras hati tetap tinggal teguh di dalam dosa, menolak jauh-jauh ketetapan Allah, berarti juga menjauhi Allah. Padahal Allah sajalah satu-satunya sumber pertolongan terpercaya untuk hidup.

(0.69) (2Taw 9:1) (sh: Kesaksian tentang kebesaran Tuhan (Jumat, 17 Mei 2002))
Kesaksian tentang kebesaran Tuhan

Apabila Tuhan menyertai hidup seseorang atau suatu komunitas, penyertaan dan kehadiran-Nya itu dapat dirasakan pihak lain. Kesan adanya kekudusan, kasih, kewibawaan, dlsb. timbul dalam hati orang-orang yang pernah berjumpa dengan mereka yang dalam hidupnya Allah hadir secara kuat. Sebutlah contoh hidup orang-orang seperti John Sung, Ibu Teresa, atau para pengkhotbah berwibawa masa kini.Hal yang sama dialami Ratu Syeba dari Arab Selatan. Tujuan utamanya adalah berdagang. Pada waktu itu negerinya terkenal secara luas dalam perdagangan rempah-rempah. Tertarik oleh berita tentang hikmat yang Salomo miliki, Ratu Syeba sendiri langsung memimpin delegasi dagang itu. Akibatnya, bukan saja transaksi dagang yang terjadi, tetapi kesempatan menyaksikan penyertaan dan berkat Tuhan atas Salomo dalam bentuk hikmat administratif kenegaraan (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2-5). Ratu Syeba bukan saja memuji Salomo dan segala kemegahannya melainkan terutama juga memuji Tuhan. Ketika ia menyebut, “terpujilah Tuhan Allahmu,” (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8) pada hakikatnya Ratu Seba mengakui bahwa Tuhan Allah Salomo memang besar adanya dan Dialah yang membuat Salomo besar, berhikmat, dan menjadi berkat bagi rakyatnya. Tukar-menukar hadiah pun pada hakikatnya bukan saja saling menghargai, tetapi dalam catatan Tawarikh, ini dilihat sebagai cara untuk Tuhan menambahkan kekayaan Salomo.

Akhir hidup Salomo dalam catatan Tawarikh lain dari catatan Kitab Raja-raja. Yang ditekankan hanya keberhasilan dan kebesaran Salomo dalam mengumpulkan kekayaan dan memperluas berbagai hubungan internasional (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">22-24), sementara kejatuhannya dalam mengawini ratusan istri dan gundik asal kafir (ayat 1Raj. 11) sama sekali tidak disinggung. Ini terjadi karena tujuan Tawarikh adalah memberi pola bagi umat yang kembali dari pembuangan, yang memerlukan lebih dari sekadar menyesali kesalahan, tetapi bangkit membangun ke arah pola yang benar yang sesuai kehendak Allah.

Renungkan: Berkat dan hadirat Allah terjadi di dalam persekutuan dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Di dalam Dia, kita terus- menerus mengalami dan menyaksikan pembaruan dari-Nya.

(0.68) (2Taw 33:1) (sh: Belajar dari masa lalu (Rabu, 10 Juli 2002))
Belajar dari masa lalu

Dapat dikatakan bahwa judul ini meringkaskan tujuan yang ingin dicapai penulis Tawarikh bagi para pembacanya, komunitas Yehuda pascapembuangan. Penulis Tawarikh menggunakan kesejajaran-kesejajaran yang tampak antara sejarah beberapa tokoh raja tertentu dengan pengalaman mereka.

Kesejajaran ini juga tampak pada catatan tentang raja Manasye. Raja Manasye telah berdosa dan "melakukan apa yang jahat di mata TUHAN" (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2). Kemudian, sebagai penghukuman Tuhan, Manasye dibuang dan dibawa tentara Asyur ke Babel (ibu kota taklukkan Asyur lainnya waktu itu) dalam cara yang sangat mempermalukan Manasye, dengan hidung ditusuk kaitan yang disambungkan ke rantai dan kaki serta tangan terbelenggu (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11). Penghukuman ini membuat Manasye merendahkan diri di hadapan Allah dan berdoa kepada-Nya (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">12). Pertobatan Manasye itu pun mewujud secara nyata melalui tindakan penyingkiran ibadah-ibadah penyembahan berhala (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">14-17). Allah pun menjawab dengan memulangkan Manasye, dan memulihkan kedudukan Manasye (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">13).

Rangkaian peristiwa dosa, penghukuman melalui pembuangan, pertobatan, pemulangan/pemulihan ini juga telah dialami oleh orang-orang Yehuda pascapembuangan. Melalui kisah raja Manasye, tampil janji Tuhan bahwa jika mereka mau bertobat dan tetap setia seperti Manasye, maka Tuhan akan memberkati kehidupan bangsa mereka. Tetapi, pelajaran sebaliknya hadir dalam kisah raja Amon (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">21-25). Walaupun Yehuda telah bertobat pada zaman Manasye, tetapi kemurtadan Amon membuat Allah kembali menghukum Yehuda. Dari sudut pandang penulis Tawarikh, penghukuman ini terlihat dalam peristiwa pembunuhan Amon yang menyebabkan singkatnya masa pemerintahannya (ayat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">21,24-25). Pelajaran bagi orang Yehuda adalah, walaupun mereka sudah dikembalikan ke tanah perjanjian dan dipulihkan, penghukuman tetap akan datang bila mereka kembali berbuat dosa di hadapan Tuhan.

Renungkan: Hukuman Allah atas dosa umat-Nya bertujuan agar umat bertobat, dan kembali hidup dalam kekudusan, sukacita dan damai sejahtera Allah. Kebenaran ini adalah peringatan sekaligus janji bagi tiap-tiap kita orang percaya.

(0.57) (2Taw 18:2) (jerusalem: menyembelih) Yang dimaksud kiranya mempersembahkan sebagai korban. Korban itu tidak disebut dalam 1Raja-raja. Itu terjadi jauh dari tempat kudus yang halal, sehingga korban itu mencelakakan.
(0.57) (2Taw 20:22) (ende: pengadangan Jahwe itu)

ialah daja ilahi, jang mengalahkan musuh itu. Apa jang terdjadi sebenarnja ditjeritakan dalam ajat ibu+Anak+itu+AND+book%3A14&tab=notes" ver="ende">23.

(0.57) (2Taw 35:11) (jerusalem: orang-orang Lewi menguliti domba itu) Menurut Ima 1:6 pekerjaan itu dikerjakan orang awam.
(0.56) (2Taw 5:9) (ende: Itu)

jakni peti perdjandjian. Pada masa si muwarich peti itu tidak ada lagi, sehingga "hingga hari ini" berarti: hingga masa sumber si muwarich ditulis.

(0.56) (2Taw 29:23) (ende)

Isjarat ini berarti, bahwa dosa2 dipindahkan kepada kurban itu, supaja diambil oleh Allah, bila Ia menerima kurban itu. Begitu dosa2 diampuni olehNja.

(0.56) (2Taw 30:3) (ende: pada waktu itu)

jakni bulan pertama, jang ditetapkan Taurat untuk perajaan Paska. Tetapi dalam Tauratpun diberi sempat untuk menunda perajaan itu kepada bulan kedua.

(0.56) (2Taw 20:26) (ende)

Nama lembah itu "Baraka" disambung disini dengan kata Hibrani (barak), jang berarti "memudji".

(0.56) (2Taw 28:16) (ende: Pada waktu itu)

jakni waktu kesesakan jang ditjeritakan 2Ta 28:5-18.

(0.56) (2Taw 23:13) (jerusalem: sedangkan para penyanyi...) Catatan mengenai para penyanyi itu tidak ada dalam 2Ra 11:14.
(0.56) (2Taw 31:18) (jerusalem: seluruh kaum itu... untuk persembahan kudus) Naskah Ibrani tidak jelas maksudnya dan rupanya rusak.
(0.55) (2Taw 11:17) (ende)

Sesudah tiga tahun Juda diserbu oleh radja Mesir dan dalam anggapan si muwarich serbuan itu adalah hukuman untuk kedjahatan, sehingga pastilah Juda sementara itu sudah murtad daripada Allah dan tidak menuruti lagi tjontoh Dawud dan Sulaiman.

(0.55) (2Taw 14:9) (ende)

Zerah orang Kusj itu bukan radja Mesir (meskipun Kusj seringkali berarti Mesir), melainkan kepala salah satu suku bedawi, jang menjerbu Juda untuk merampok sadja. Si pengarang memuat razia itu mendjadi suatu serbuan besar2an.

(0.55) (2Taw 19:10) (ende)

Dewan di Jerusjalem itu bukan pengadilan untuk perkara pengadilan melainkan sebangsa panitya, jang menafsirkan serta menerangkan hukum untuk menolong hakim2 setempat, bila ada soal mengenai hukum. Dewan itu mempunjai fungsi baik keigamaan maupun sipil.

(0.55) (2Taw 3:14) (jerusalem: tabirnya) Ini tabir yang disebut dalam Kel 26:31. Dalam bait Allah bangunan Salomo tabir itu diganti dengan sebuah pintu kayu yang berukirkan kerubim, 1Ra 6:31-32. Menurut si Muwarikh tabur itu bersulamkan gambar kerubim.
(0.55) (2Taw 34:18) (jerusalem: Safan membacakan sebagian) Menurut 2Ra 22:10 Safan membacakan seluruh kitab yang ditemukan itu. Tetapi menurut pandangan si Muwarikh kitab itu tidak lain kecuali seluruh kitab Musa (Pentateukh) yang memang terlalu tebal untuk dibacakan dengan sekali jadi.
(0.55) (2Taw 35:5) (ende)

Levita2 itu melajani dengan menjembelih serta menjediakan anakdomba paska. Tiap2 kelompok keluarga mendapat kelompok Levita untuk mendjalankan tugasnja.



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA