(5-10) Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?

(5-2) Karena sebagaimana mimpi ^p  disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan. ^q 

Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama ¹ : baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah. ^x 

(5-7) Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas ^v  dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi ¹  mengawasi mereka.

Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal. ^l 

(5-15) Inipun kemalangan yang menyedihkan. Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi. Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin? ^b 

Yang sekarang ada dulu sudah ada, ^t  dan yang akan ada sudah lama ada; ^u  dan Allah mencari yang sudah lalu.

Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang ^y  sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, ^z  dan kemudian mereka menuju alam orang mati. ^a 

Karena hatimu tahu bahwa engkau juga telah kerapkali mengutuki orang-orang lain.

Matahari terbit ¹ , matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit ^f  kembali.

Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:

Ada suatu kejahatan yang kulihat di bawah matahari sebagai kekhilafan yang berasal dari seorang penguasa:

karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, ^u  dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan. ^v 

Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali.

Lemparkanlah ^r  rotimu ke air ¹ , maka engkau akan mendapatnya kembali ^s  lama setelah itu.

Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, ^h  yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari. ⁱ 

Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, ^s  kalau hal itu menimpa mereka ^t  secara tiba-tiba.

Perkataan mulut orang berhikmat menarik, ⁱ  tetapi bibir ^j  orang bodoh menelan orang itu sendiri.

Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. ^j