(1.00) | (Why 10:10) |
(ende: Terasa pahit) karena dahsjatnja malapetaka jang akan menimpa dunia. |
(0.95) | (Why 18:7) |
(full: KEMULIAAN DAN KEMEWAHAN, YANG TELAH IA NIKMATI.
) Nas : Wahy 18:7 Penderitaan dan kesengsaraan yang menimpa Babel kota dagang itu, akan setara dengan gaya hidupnya yang memuliakan dirinya sendiri dan penuh kemewahan. Para pengusaha yang kaya, berkuasa, dan tidak mengindahkan moral, yang menolak Allah dan menumpuk kekayaan dengan merugikan orang lain, dalam satu hari akan dirampok kekayaannya (ayat Wahy 18:8; bd. Yak 5:1-6). |
(0.91) | (Why 2:8) |
(sh: Miskin tetapi kaya (Kamis, 24 Oktober 2002)) Miskin tetapi kayaTuhan, Raja Gereja senantias memedulikan umat-Nya. Jemaat yang tinggal di kota indah dan makmur macam Smirna ternyata bukan hanya miskin secata material, tetapi juga bertubi-tubi didera aniaya. Karena imannya, Jemaat Smirna juga terkena fitnah, dan akibatnya, beberapa orang warga jemaatnya harus mendekam di penjara. Sungguh, suatu jemaat di bawah salib! Namun, sekali lagi, Tuhan memedulikan umat-Nya: “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu.” (ayat ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">9). Ia memahami keadaan mereka yang serba sukar. Namun, Ia juga tahu persis bahwa di balik kondisi yang menyedihkan itu, jemaat Smirna memiliki sesuatu yang sangat berharga, yakni kekayaan rohani. Kekayaan rohani berupa kesetiaan yang tabah-takwa memikul fitnah dan aniaya, pendeknya ketidakadilan karena Kristus. Tuhan, Raja Gereja menyatakan diri sebagai “Yang Awak dab Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali”(ayat ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">8). Dengan itu Kristus menyatakan bahwa Ia kekal dan kekekalan-Nya itu diperuntukkan bagi umat-Nya. Tidak kalah menariknya pula bahwa Ia yang kekal juga mengalami kematian dan kemudahan dibangkitkan. Maksudnya, Kristus mengisyaratkan bahwa pergumulan jemaat Smirna ada dalam kawasan pemerintahan-Nya atas sejarah umat manusia. Sebagaimana Ia pernah mati namun kemudian bangkit, jemaat Smirna yang berada di bawah banyang-bayang maut akan tetap terpelihara karena kasih dan kuasa Tuhannya. Di satu sisi dingkapkan-Nya solidaritas. Ia pernah mengalami apa yang mungkin akan mereka alami pula. Namun, di sisi lain terungkap pula keagungan yang menghiburkan dan membangkitkan pengharapan: Ia kekal bagi mereka, pemerintahan-Nya kekal, dan mereka yang setia sampai mati akan berbagian di dalam pemerintahan kekal itu (ayat ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">10). Masa siksa aniaya itu akan berakhir menurut penentuan-Nya, dan Raja Gereja minta supaya orang-orang percaya di jemaat Smirna tetap setia sampai akhir demi beroleh mahkota kehidupan. Teraniaya di dunia, tapi mulia bersama-sama Tuhannya. Kematian kedua, yakni hukuman kekal, tidak akan menimpa mereka. |
(0.90) | (Why 22:6) |
(sh: Kekudusan (Jumat, 22 November 2002)) KekudusanSampailah kita ke epilog dari kitab Wahyu (ayat ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">22:6-21). Sebagaimana dalam pendahuluan kitab ini, di sini kita menemukan pernyataan bahwa Yohanes adalah saksi yang mendapatkan penglihatan dari Allah. Namun, dalam bagian penutup ini lebih ditekankan kutuk yang akan menimpa semua orang yang tidak menaati pesan-pesan wahyu. Kekudusan adalah unsur yang terus- menerus ditekankan dalam bagian ini.Pertama, dalam ayat ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">6-7 ada penegasan mengenai perkataan yang dapat dipercaya dan sahih. Allah dinyatakan sebagai yang memberikan roh pewahyuan, sama seperti Ia memberikan kata-kata-Nya kepada para nabi. Allah yang sama itu pula yang memberikan penglihatan kepada Yohanes bahwa kedatangan Kristus akan segera tiba.
Kedua, Yohanes menyatakan bahwa dirinya adalah saksi, yang mendengar
dan melihat penglihatan-penglihatan dalam kitab Wahyu (ayat Ketiga, mereka yang tidak kudus akan dihukum (ayat ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">11-12). Perkataan "siapa yang cemar, biarlah ia terus cemar" tidak dimaksudkan bahwa kecemaran diperbolehkan, namun di sini menunjukkan bahwa jikalau seseorang terus keras hati dan tidak mau mendengarkan kebenaran, biarlah ia terus berada dalam keadaannya itu sesuai dengan keputusannyaâ€â€ini adalah hukuman dari Allah. Kristus akan datang segera, bahkan mungkin tiba-tiba. Ia akan membalaskan kebenaran dengan keselamatan dan kejahatan dengan hukuman. Ini tidak berarti bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan perbuatan baik. Tidak ada perbuatan baik di luar Kristusâ€â€keselamatan adalah anugerah semata. Keempat, Kristus akan menyertai orang-orang yang percaya kepada-Nya (ayat ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">13-17). Sedangkan bagi mereka yang sesat muncul peringatan akan hukuman (ayat ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">15). Kristus adalah tunas dan terang fajar yang sejatiâ€â€Dialah pengharapan umat manusia.
Renungkan: |
(0.89) | (Why 6:1) |
(sh: Sang Anak Domba menghakimi (Kamis, 11 Agustus 2005)) Sang Anak Domba menghakimiYohanes telah menguatkan Gereja yang sedang menderita bahwa Kristus sudah memerintah di atas para penguasa dunia (pasal ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">1-2). Dalam pasal ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">4-5, Gereja dikuatkan bahwa melalui penderitaan Kristus menang dan karena-Nya Gereja menerima kemenangan. Kini Kristus yang menang itu, bertindak membuka keenam meterai pertama yang berisi berbagai hukuman atas dunia ini. Akibatnya terjadi kekacauan dalam dunia yang diungkapkan dengan "saling gigit" dan membinasakan sebagai dampak pemerintahan dan hukuman Kristus. Keempat meterai pertama dilambangkan oleh empat ekor kuda pembawa berbagai malapetaka. Keempat malapetaka itu bisa terjadi serempak atau berurutan. Kuda keempat yang menyimpulkan semua malapetaka itu adalah Maut yang datang menimpa penduduk dunia. Kuda pertama dan terakhir memberitahukan bahwa manifestasi hukuman dari Allah itu adalah malapetaka alam dan manusia pengikut sebagai alat si jahat. Sebagai Raja, Kristus kini memurnikan orang beriman dan menghukum mereka yang tidak tunduk kepada-Nya melalui alat-alat penyebar petaka tersebut. Seperti pemimpin mereka yang telah dibantai (Why. 5:6), para martir telah dibunuh karena iman mereka akan firman Allah dan kesaksian hidup mereka (Why. 6:9). Bagi-Nya, penderitaan umat-Nya bernilai mulia bagaikan kurban di mezbah. Penderitaan karena iman adalah jalan menuju kemenangan dan ungkapan kurban untuk kemuliaan Dia yang lebih dulu berkorban bagi kita. Dia yang telah menang dan memerintah dalam kemuliaan, mendengar doa-doa umat-Nya dan membela mereka. Dia tidak membiarkan begitu saja pengurbanan umat-Nya yang tekun dalam iman dan penderitaan, tetapi Ia bertindak menghukum kejahatan para penyebab penderitaan itu (ayat ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">12-17). Dia yang telah mencurahkan darah-Nya untuk umat-Nya, akan membela mereka yang karena iman kepada-Nya rela mencurahkan darah mereka. Responsku: __________________________________________________________________________________________ |
(0.85) | (Why 11:1) |
(ende: Tongkat pengukur) Lambang diambil dari Zak 2:5, untuk menentukan suatu lapangan dimana orang beriman terlindung terhadap malapetaka-malapetaka jang akan menimpa bumi. |
(0.82) | (Why 6:1) |
(ende) Dengan bab ini mulailah bagian III buku ini "Murka Allah" ditjurahkan atas dunia durhaka, jang merintangi dan menjerangi Keradjaan Allah dibumi. Dalam bab ini "meterai-meterai" dibuka, maka terlepaslah murka Allah dan bentjana-bentjana menimpa bumi. |
(0.82) | (Why 8:6) | (jerusalem) Bencana-bencana yang selanjutnya digambarkan berupa lambang, bdk Wah 6:1+. Semua mengingatkan tulah-tulah yang menimpa negeri Mesir, Kel 7-10; Wis 11:5-12:2. Bdk Wah 15:5 dst. |
(0.76) | (Why 4:1) | (jerusalem) Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang nasibnya diserahkan kepada Anak Domba. Ini dilambangkan oleh Kitab yang dimeterai, yang diserahkan kepada Anak Domba, bab 5. Lalu menyusullah berbagai penglihatan besar yang berupa lambang. Penglihatan-penglihatan itu, bab 6-16, menyiapkan "Hari Besar", yakni hari murka Allah menimpa para penganiaya, bab 17-19. |
(0.76) | (Why 15:5) | (jerusalem) Bagian ini menggambarkan malapetaka-malapetaka, Wah 15:1, yang mendatangi Babel (=Roma). Seperti halnya dalam bab 8-9, demikianpun di sini orang teringat akan tulah-tulah yang menimpa negeri Mesir dahulu. Malaikat-malaikat yang bertugas menimpakan malapetaka-malapetaka itu keluar dari "kemah kesaksian" ialah Bait Allah yang sejati di sorga, Wah 11:19. Dalam rangka suatu penampakan Allah diselenggarakan ibadat keadilan. |
(0.74) | (Why 16:9) |
(full: PANAS API YANG DAHSYAT.
) Nas : Wahy 16:9 Suatu gelombang panas yang besar akan menyebar ke seluruh bumi dan menjadi sedemikian parah sehingga orang akan menghujat Allah (bd. Mal 4:1). Hati mereka akan menjadi sedemikian keras sehingga mereka akan menolak untuk bertobat (lihat cat. --> Wahy 16:11). [atau ref. Wahy 16:11] Bandingkan keadaan ini dengan keadaan orang yang ada di sorga. Mengenai mereka dikatakan, "matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi" (Wahy 7:16). |
(0.74) | (Why 14:8) | (jerusalem: Sudah rubuh) Sesuai dengan gaya bahasa nabi peristiwa di masa mendatang dinubuatkan seolah-olah sudah terjadi |
(0.71) | (Why 6:16) |
(full: RUNTUHLAH MENIMPA KAMI.
) Nas : Wahy 6:16 Orang-orang berdosa yang tertinggal setelah orang percaya diangkat dari bumi untuk bertemu Tuhan di angkasa (1Tes 4:17) akan mengalami ketakutan dan keputusasaan yang hebat sementara mereka berusaha untuk lari dan bersembunyi. |
(0.70) | (Why 6:1) |
(sh: Allah mengendalikan sejarah manusia (Jumat, 1 November 2002)) Allah mengendalikan sejarah manusiaWahyu pasal ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">6 ini banyak menimbulkan perdebatan, khususnya
tentang penunggang kuda putih (ayat ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">2). Ada yang beranggapan
bahwa penunggang kuda putih itu adalah Kristus yang sedang
menyatakan kemenangan Injil di dunia (ayat ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">10). Penjelasan ini
memang menarik, karena topik ini juga muncul di pasal ia+menimpa+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">19, tetapi
tidak begitu saja dapat diterima. Ada dua penjelasan yang dapat
menggugurkan pendapat tersebut. Pertama, yang membuka meterai
adalah Kristus, dan Yohanes tidak melihat bahwa penunggang kuda
putih adalah Kristus. Artinya, sulit untuk diterima bahwa
Kristus hadir dalam dua rupa serempak, sebagai Anak Domba yang
membuka meterai-meterai dan sebagai penunggang kuda. Kedua,
berdasarkan analisa pertama, maka banyak penafsir melihat bahwa
kuda putih itu suatu hukuman. Pendapat ini disejajarkan dengan
pendapat tentang keempat kuda lainnya yang melambangkan
kekuatan-kekuatan kejahatan. Pada intinya, semua meterai yang
dibukakan Anak Domba itu memaparkan tentang dunia yang mengalami
konflik dan penderitaan dahsyat. Hal ini sejajar dengan khotbah
Yesus yang mengajarkan kepada kita bahwa sebelum kedatangan-Nya
kembali, akan datang bencana-bencana menimpa dunia (bdk. Ada dua hal yang harus kita ingat. Pertama, bahwa Kristus yang mengikhtiarkan keselamatan manusia, dapat menjadi murka dan menghukum. Kedua, bila kini kita harus menanggung kesulitan karena kesetiaan kita kepada Allah, ingatlah bahwa Dia setia.
Renungkan: |
(0.68) | (Why 3:10) |
(full: HARI PENCOBAAN.
) Nas : Wahy 3:10 Janji Kristus untuk melindungi orang yang setia di Filadelfia dari hari pencobaan ini mirip dengan janji Paulus kepada orang Tesalonika yang menyatakan bahwa mereka akan diluputkan dari "murka yang akan datang" (1Tes 1:10); dan ini terus berlaku bagi semua orang yang setia kepada Allah sepanjang masa (ayat Wahy 3:13,22). Hari ini meliputi masa pencobaan, murka dan kesesakan yang telah ditetapkan secara ilahi dan yang akan datang atas "seluruh dunia" pada tahun-tahun akhir dari zaman ini, menjelang berdirinya kerajaan Kristus di atas bumi (Wahy 5:10; Wahy 6:1-19:21; Wahy 20:4). Mengenai masa ini, Alkitab menyatakan kebenaran-kebenaran berikut:
|