Pada waktu itu, ketika Mordekhai duduk di pintu gerbang istana raja, sakit hatilah<x id="s" /> Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida<x id="t" /> raja yang termasuk golongan penjaga pintu, lalu berikhtiarlah mereka untuk membunuh raja Ahasyweros.

Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.<x id="d" />

Aku membawa mereka ke rumah TUHAN, ke dalam kamar anak-anak Hanan bin Yigdalya, abdi Allah;<x id="j" /> itulah kamar yang di sebelah kamar para pembesar, di atas kamar Maaseya bin Salum,<x id="k" /> penjaga pintu.<x id="l" />

juga pasu-pasu, perbaraan-perbaraan,<x id="q" /> bokor-bokor penyiraman, kuali-kuali, kandil-kandil,<x id="r" /> cawan-cawan<x id="s" /> dan piala-piala,<x id="t" /> baik segala yang dari emas maupun segala yang dari perak,<x id="u" /> diambil oleh kepala pasukan pengawal itu.

Kemudian ia mengukur kamar jaga:<x id="a" /> panjangnya satu tongkat dan lebarnya satu tongkat, dan jarak antara dua kamar jaga adalah lima hasta. Dan ambang pintu gerbang sebelah dalam yang dekat balai gerbang itu adalah satu tongkat.

Kulihat Tuhan<n id="1" /> berdiri dekat mezbah, dan Ia berfirman: "Pukullah hulu tiang dengan keras, sehingga ambang-ambang bergoncang, dan runtuhkanlah itu ke atas kepala<x id="p" /> semua orang, dan sisa-sisa mereka akan Kubunuh dengan pedang; tidak seorangpun dari mereka akan dapat melarikan diri,<x id="q" /> dan tidak seorangpun dari mereka akan dapat meluputkan diri.

Dan di tengah-tengahnya akan berbaring kawanan binatang,<x id="j" /> yakni segala macam binatang hutan; baik burung undan<x id="k" /> maupun burung bangau<x id="l" /><x id="m" /> akan bermalam di hulu tiangnya; burung ponggok akan berbunyi di tingkap, burung gagak di ambang pintu: Pemapan dari kayu aras telah tersingkap!

Raja memberi perintah kepada imam besar Hilkia dan kepada para imam tingkat dua dan kepada para penjaga<x id="o" /> pintu untuk mengeluarkan<x id="p" /> dari bait TUHAN segala perkakas yang telah dibuat untuk Baal dan Asyera dan untuk segala tentara langit, lalu dibakarnyalah semuanya itu<n id="1" /> di luar kota Yerusalem di padang-padang Kidron, dan diangkutnyalah abunya ke Betel.

Firman-Mu itu pelita<x id="r" /> bagi kakiku dan terang<x id="s" /> bagi jalanku<n id="1" />.

Kalau ternyata penting, bahwa aku juga pergi, maka mereka akan pergi bersama-sama dengan aku.

Sahut Laban: "Lebih baiklah ia kuberikan kepadamu dari pada kepada orang lain; maka tinggallah padaku."

Dan sekarang, satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku." Jawab perempuan itu kepadanya: "Katakanlah!"

Kemudian berbicaralah raja kepada abdi Allah itu: "Marilah bersama-sama dengan aku ke rumah, segarkan badanmu, sesudah itu aku hendak memberikan suatu hadiah<x id="b" /> kepadamu."

<span class="red">Lihat, saatnya datang,<x id="d" /> bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan<x id="e" /> masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri.<x id="f" /> Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.<x id="g" />span>

Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong<x id="s" /> TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang<x id="t" /> aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."

Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah<x id="m" /> dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku,<x id="n" /> padahal aku ini seorang asing?<x id="o" />"

Waktu Yesus mengajar di Bait Allah,<x id="l" /> Ia berseru: <span class="red">"Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku;<x id="m" /> namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar<x id="n" /> yang tidak kamu kenal.span>