Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 19 dari 19 ayat untuk hati kita AND book:30 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Am 3:1) (sh: Konsekuensi pemilihan Israel (Jumat, 18 Juli 2003))
Konsekuensi pemilihan Israel

Amos kini menegaskan bahwa hukuman justru diberlakukan di dalam keluarga sendiri. Justru karena Israel adalah satu-satunya yang Tuhan kenal, maka Tuhan menuntutnya berperilaku sepadan (ayat 1- 2). Pilihan Allah tidak boleh dijadikan status kosong tetapi harus diterima sebagai panggilan terhormat yang perlu dijalani dengan sungguh.

Ada kemungkinan seperti yang juga dialami para nabi waktu itu, nubuat keras Amos ini pun dipertanyakan keasliannya. Soalnya, Israel lebih terbuka kepada pesan sesat para nabi palsu. Amos kini memberikan dukungan bagi suara kenabiannya yang bagaikan suara singa mengaum itu. Tak ada nabi dapat bernubuat (kecuali nabi palsu), kecuali Allah menggerakkannya (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3-8). Contoh-contoh yang Amos berikan tidak saja berbicara tentang hubungan sebab- akibat (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">4-7), tetapi lebih penting adalah hubungan persekutuan akrab nabi dan Tuhan yang diumpamakan seperti hubungan persahabatan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3). Karena nabi dengar-dengaran suara Allah, maka nabi mengaumkan auman dahsyat amarah Allah (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">8).

Auman singa nubuat penghakiman itu memang dahsyat. Tidak saja Tuhan tidak akan membuat perkecualian terhadap umat yang dikasihi-Nya, Tuhan pun tidak akan membuat hukuman-Nya sebagai urusan privat. Sebaliknya hukuman itu akan bersifat terbuka sehingga bangsa- bangsa kafir musuh Allah tahu bahwa umat-Nya sedang dihukum oleh Tuhan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9). Apabila dulu Allah menghancurkan Mesir demi menciptakan Israel, kini hukuman Tuhan akan membuat Israel mengalami kehancuran. Penjarahan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11), kehancuran (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">12), kehinaan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">14-15) akan harus ditanggung oleh umat yang keras hati itu. Singa telah mengaum, seharusnyalah mereka takut dan bertobat!

Renungkan: Kasih Tuhan tidak membuat Dia mengorbankan kesucian dan keadilan- Nya. Karena itu, selaku umat pilihan yang menerima kasih-Nya kita harus hidup serasi dengan sifat-sifat-Nya.

(1.00) (Am 5:1) (sh: Hidup hanya ada pada Allah (Minggu, 20 Juli 2003))
Hidup hanya ada pada Allah

Konsekuensi hidup bersekutu dengan Allah adalah hidup menurut jalan-Nya. Sebaliknya, konsekuensi meninggalkan Allah dengan segala jalan-Nya berarti kematian dan ratapan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1-3). Sikap mereka yang meninggalkan Allah tampak dalam tingkah laku mereka sehari-hari. Mereka mengubah keadilan menjadi ipuh dan menghempaskan kebenaran ke tanah (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">7,10); menindas dan merampas hak milik orang lemah dengan uang dan memungut pajak gandum yang mestinya harus ditolong oleh negara (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11,12). Semua kejahatan itu jelas perbuatan-perbuatan yang melawan Allah sekaligus menghancurkan nilai kemanusiaan.

Tuhan sama sekali tidak menolelir sikap hidup mereka yang membunuh kehidupan dan pengharapan mereka yang lemah. Sebagaimana Allah memihak kepada Israel ketika ditindas di Mesir, demikianpun Allah akan mendengar seruan mereka yang tertindas di antara umat Allah. Para penindas akan mengalami penghukuman Allah. Kemewahan yang mereka peroleh dari hasil penindasan akan musnah. Kebun anggur yang mereka bangun dengan indah tidak akan mereka nikmati (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11).

Sesungguhnya hanya di dalam Allah ada kehidupan. Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup. Israel keliru menyamakan Tuhan dengan tempat. Semua tempat ibadah tidak menjamin Tuhan boleh didapatkan, sebab Tuhan ada bagi hati yang bertobat.

Renungkan: Tuhan tidak menginginkan ibadah status. Ia ingin agar hubungan nyata dengan-Nya terwujud di dalam kelakuan sehari-hari kita.


Bacaan untuk Minggu ke-7 sesudah Pentakosta

Zakharia 9:9-13; Roma 8:6-11; Matius 11:25-30; Mazmur 145

Lagu KJ 450

(0.84) (Am 5:7) (full: MENGHEMPASKAN KEBENARAN KE TANAH. )

Nas : Am 5:7

Kerohanian sejati tidak ada jikalau tidak disertai keinginan akan kebenaran. Kita semua harus menaruh perhatian sungguh-sungguh akan kebenaran dalam hidup kita dan masyarakat di mana kita hidup (bd. Mat 6:33). Kebenaran diungkapkan dengan mengikuti pimpinan Roh Kudus, membenci kejahatan, dan mengasihi kebaikan

(lihat cat. --> Am 5:15).

[atau ref. Am 5:15]

(0.83) (Am 6:1) (sh: Jaminan semu (Selasa, 22 Juli 2003))
Jaminan semu

Teguran Allah mengaum lebih keras dan kini ditujukan kepada para pemimpin umat. Mereka biasa dikenal sebagai yang terkemuka dan utama (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1) dan yang beroleh kesempatan istimewa menikmati hal-hal terbaik (harfiah: utama) dalam hidup (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">6; bdk. ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">4-5). Di tengah-tengah krisis bangsa seharusnya para pemimpin yang pertama prihatin, tetapi justru mereka larut dalam kehidupan gemerlap dan menganggap kekelaman dari Allah itu jauh dari mereka (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3,6). Mata mereka telah dibutakan oleh kekayaan hasil rampasan dan penindasan terhadap yang lemah. Bahkan mereka masih terus menyelenggarakan pemerintahan dengan tangan besi dan memutarbalikkan keadilan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3,12). Untuk semua yang mereka lakukan, Tuhan bersumpah demi diri-Nya untuk menghukum (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">8) juga memusnahkan bangsa itu (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9). Allah akan membangkitan suatu bangsa untuk menindas mereka (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">14).

Tindakan penghukuman Allah untuk bangsa Israel menjadi peringatan keras bagi kita, orang percaya masa kini. Sering kita merasa kuat dan mampu melakukan segala sesuatu tanpa Allah. Bahkan sering pula kita menutup mata terhadap berbagai krisis atau bencana yang terjadi di sekitar kita, karena kita tidak tanggap membaca tanda- tanda zaman. Kita sering bersyukur karena tidak mengalami bencana, tetapi bersikap masa bodoh terhadap orang lain yang mengalami bencana. Sikap-sikap seperti ini tidaklah patut dilakukan oleh umat Allah.

Berbagai bencana atau peristiwa pasti mempunyai hikmat tersendiri yang dapat memberi petunjuk atau tuntutan bagi langkah hidup kita. Walaupun kita memiliki kuasa dan kekuatan, harta dan kekayaan, kita tidak boleh menggantungkan hidup kita pada hal-hal itu. Karena hal-hal itu bukan allah tetapi pemberian Allah untuk diabdikan kepada Allah dan sesama.

Renungkan: Harta dan kedudukan tidak lebih adalah alat-alat agar kita mengabdi Allah dan menjadi saluran berkat-Nya bagi sesama.

(0.83) (Am 3:3) (full: BERJALANKAH DUA ORANG BERSAMA-SAMA. )

Nas : Am 3:3

Persekutuan sejati tidak dapat terjalin di antara dua orang kecuali mereka setuju akan kebenaran-kebenaran pokok; demikian, kita tidak mungkin bersekutu sungguh-sungguh dengan Allah kecuali kita menerima Firman-Nya dan menyetujuinya. Mustahil menyebut diri orang percaya dan pada saat yang sama tidak mempercayai Firman Allah.

(0.83) (Am 2:10) (full: AKULAH YANG MENUNTUN KAMU KE LUAR. )

Nas : Am 2:10

Meskipun mereka telah menerima kasih dan berkat-berkat perjanjian Allah, orang Israel berpaling dari perjanjian itu dan melupakan segala yang dilakukan Allah bagi mereka; penolakan ini membuat dosa mereka makin parah dan kesalahan mereka lebih besar. Demikian pula, kita sebagai orang percaya PB tidak boleh melupakan kasih Allah kepada kita melalui Kristus. Mengingat berkat-berkat-Nya seharusnya membuat kita tetap setia kepada Dia sepanjang hidup ini.

(0.82) (Am 1:1) (sh: Kejahatan politik menghancurkan bangsa (Rabu, 16 Juli 2003))
Kejahatan politik menghancurkan bangsa

Di zaman ini kita mengenal negara-negara super power. Sebutan itu mengindikasikan kejayaan, kekuasaan, dan kekuatan yang melebihi negara-negara lain. Berarti bangsa-bangsa yang tidak setangguh mereka tunduk di bawah kekuasaan mereka.

Teks Amos hari ini mengungkapkan bahwa ada kuasa dan pemerintahan yang lebih tinggi, yang kekuatan dan kekuasaannya tidak dapat dilampaui oleh pemerintahan negara super power sekalipun. Bahkan bangsa-bangsa di seluruh dunia harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan mereka, dan tunduk pada kuasa dan pemerintahan Allah. Hal itu telah Allah tetapkan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1:3,6,9,11,13, 2:1). Bila kedapatan ada bangsa yang melakukan perbuatan jahat, Allah tidak kompromi. Siapa pun tidak akan mampu menghalangi kehendak- Nya. Ungkapan "tiga bahkan empat perbuatan jahat" menunjuk bahwa Allah tidak bertindak semena-mena tetapi adil karena alasan yang benar. Kejahatan yang dibongkar Amos ini kebanyakan adalah kejahatan politik seperti dehumanisasi (menghilangkan harkat manusia), membantai dan meniadakan keberadaan bangsa, suku, atau penganut kepercayaan lain dengan kekerasan, dlsb. (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1:4,5,7,8,10,12,14,15; 2:2,3). Tuhan melawan penggunaan kekerasan seperti itu.

Firman Tuhan menjunjung tinggi sikap kasih persaudaraan, rekonsiliasi (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9,11). Kita perlu menyadari bahwa bangsa kita hancur, karena tindakan dehumanisasi berkepanjangan. Beberapa hal penting dapat kita wujudkan apabila kita ingin bangkit dari keterpurukkan bangsa kita: [1] kembalikan semangat kasih persaudaraan; [2] hapuslah segala bentuk dan sikap mengotak-kotakkan bangsa hanya karena doktrin atau SARA; [3] seluruh komponen bangsa harus secara bersama memperjuangkan dan menghargai kehidupan.

Renungkan: Seperti Allah menuntut tanggung jawab kehidupan bangsa-bangsa, begitu jugalah Allah memperlakukan bangsa kita.

(0.82) (Am 8:1) (sh: Ketika Allah membelakangi umat (Kamis, 24 Juli 2003))
Ketika Allah membelakangi umat

Untuk menyatakan bahwa keputusan Allah sudah waktunya (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1,2), Allah memberikan penglihatan keempat kepada Amos. Bakul berisi buah-buahan musim kemarau itu menggambarkan penghukuman yang meliputi seluruh aspek kehidupan umat, termasuk aspek keagamaan sudah tiba saatnya. Nyanyian sukacita bermuatan optimisme palsu dalam ibadah berubah menjadi ratapan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3). Tidak ada lagi kesukaan. Semuanya berubah menjadi perkabungan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">10).

Allah melalui Amos, kembali merinci dosa-dosa Israel: [1] para petinggi bangsa dan elit-elit lainnya tidak lagi memikirkan keadilan, tidak berlaku jujur dalam berdagang, dsb. (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">4-7); [2] menganggap bahwa kegiatan Hari Sabat dan perayaan-perayaan agama lainnya sangat menyita waktu mereka; [3] karena itu mereka merasa kehilangan kesempatan untuk meraih harta sebanyak- banyaknya. Tuhan akan mendatangkan hari-hari kelam dan gelap yaitu hari malapetaka (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9-10). Pada saat itu umat akan bersusah-susah mencari Tuhan karena mereka tidak akan dapat mendengarkan Allah yang berfirman. Allah telah membelakangi mereka. Inilah tragedi yang paling mengerikan dalam kehidupan manusia.

Puncak penderitaan manusia adalah ketika Allah sudah kehabisan kesabaran dan membelakangi manusia. Meskipun Allah mengasihi kita, Allah memiliki batas-batas kesabaran. Penghukuman Allah terhadap bangsa Israel merupakan peringatan bagi kita, orang- orang percaya masa kini. Kita tidak tahu kapan Allah tidak dapat lagi bersabar menghadapi sikap hidup kita. Namun, yang pasti Allah akan memutuskan kapan Ia harus memberikan kesempatan kepada kita untuk berbalik kepada-Nya, dan kapan Ia harus membelakangi kita.

Renungkan: Ketika masyarakat rendah ditindas dan ditipu oleh para pemimpin politik dan agama, ketika itu Allah Sang Surya kehidupan mulai mengalihkan cahaya kemuliaan-Nya.

(0.82) (Am 8:5) (full: HARI SABAT. )

Nas : Am 8:5

Para pedagang demikian materialistis sehingga mereka menginginkan hari Sabat cepat berlalu supaya mereka dapat melanjutkan perdagangan mereka. Kita harus bertanya pada diri sendiri: Apakah saya demikian terlibat dalam mencari uang sehingga hampir tidak memperhatikan firman Allah dan kemajuan kerajaan-Nya? Menurut Tuhan Yesus sendiri, kita tidak dapat melayani Allah dan Mamon sekaligus

(lihat cat. --> Mat 6:24).

[atau ref. Mat 6:24]

(0.81) (Am 4:12) (full: BERSIAPLAH UNTUK BERTEMU DENGAN ALLAHMU. )

Nas : Am 4:12

Israel akan mengalami hukuman Allah dengan perantaraan orang Asyur, hukuman akhir yang akan mengerikan. Bagian ini mengingatkan kita bahwa semua umat Allah suatu hari akan diadili atas perbuatan-perbuatan mereka

(lihat cat. --> Yoh 5:29;

[atau ref. Yoh 5:29]

lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).

(0.81) (Am 5:12) (full: MENJADIKAN ORANG BENAR TERJEPIT. )

Nas : Am 5:12

Di antara semua dosa Israel yang dikemukakan Amos, yang paling menonjol adalah dosa-dosa sosial mereka -- orang kaya yang mengambil keuntungan dari yang miskin dan memeras mereka. Allah menghendaki bahwa kita mempunyai kasih istimewa dan belas kasihan bagi mereka yang perlu bantuan

(lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).

(0.81) (Am 6:13) (jerusalem: Lodabar) nama itu berarti: tidak ada (berarti) apa-apa. Di sini nama itu dipakai sebagai sindiran. Baik Lodabar, 2Sa 9:4, maupun Karnaim, 2Ma 5:26, terletak di daerah seberang sungai Yordan. kedua kota itu agaknya turut direbut kembali oleh raja Yerobeam II dan ayahnya, Yoas, bdk 2Ra 13:25; 14:25
(0.80) (Am 4:1) (sh: Dosa melibatkan dan meliputi (Sabtu, 19 Juli 2003))
Dosa melibatkan dan meliputi

Dalam persepsi kita pelaku penindasan adalah kaum lelaki. Nyatanya, para isteri -- kaum wanita -- diumpamakan seperti lembu liar karena penuh kekerasan, penindasan dan hawa nafsu (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1 - para istri dalam budaya Israel menyapa suami mereka dengan sebutan tuan = pemilik). Mereka mendorong para suami melakukan korupsi dan penindasan. Karena itu penghukuman Tuhan juga berlaku atas mereka.

Pelanggaran dan dosa Israel sebagai umat Allah sudah penuh, karena telah melibatkan semua orang dan meliputi seluruh aspek kehidupan: sosial, ekonomi dan keagamaan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">4,5). Dosa dalam kehidupan keagamaan yang dinilai jahat oleh Tuhan: pertama, motivasi yang bengkok dalam beribadah. Mereka melakukan upacara ibadah secara teratur dan tertib dengan persembahan yang melimpah ruah untuk merayu Allah, agar Allah melupakan kejahatan mereka. Kedua, mereka kelihatan begitu saleh, tetapi sebenarnya mereka adalah penindas kaum lemah. Saleh tetapi tidak bermoral. Keagamaan dan kerohanian berjalan serasi dengan penindasan kaum miskin dan lemah, korupsi, memutuskan perkara secara tidak adil, dan sebagainya. Ini sungguh bertentangan dengan pemahaman iman tentang arti ibadah. Ibadah dalam arti sesungguhnya adalah pengabdian secara utuh kepada Allah dalam bentuk ritual yang juga meliputi sikap hidup sehari-hari.

Dosa akhirnya membuat mereka bebal. Tujuh tindakan dalam kejadian alam, sosial, ekonomi dan politik sudah Tuhan lakukan sebagai peringatan keras (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">6-11), namun Israel sama sekali tidak peka akan hardikan Tuhan itu. Itu sebabnya kini, suara Allah berubah menjadi auman singa ganas yang siap menerkam mematikan.

Renungkan: Ibadah seharusnya membuat kita semakin peka akan kemuliaan Allah, dan semakin terdorong mewujudkan sifat mulia ilahi itu dalam seluruh hubungan sosial kita.

(0.80) (Am 9:11) (sh: Dibongkar untuk ditata kembali (Sabtu, 26 Juli 2003))
Dibongkar untuk ditata kembali

Bangsa Israel berada dalam krisis hukum, krisis sosial dan berbagai krisis lain yang luar biasa. Di tengah-tengah situasi seperti itu, Tuhan menyatakan bahwa akan terjadi pergantian pemimpin (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11). Hal itu harus dilakukan karena para raja yang memerintah tidak lagi bertindak sebagai mesias yang berpegang teguh kepada kebenaran dan keadilan Allah sehingga menyebabkan hancurnya bangsa itu. Nubuat ini menyatakan bahwa Allah telah menolak para pemimpin dan seluruh kroninya, dan digantikan oleh figur baru, yaitu Daud baru. Daud baru ini adalah raja atau mesias yang akan: [1] membawa bangsa ini kepada ketenteraman, kesejahteraan, dan kemakmuran seperti pada zaman Daud dahulu kala (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11); [2] memerintah meliputi bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa akan berdamai satu sama lainnya. Semua bangsa adalah milik Allah. Wujud pemerintahan Allah bersifat universal (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">12). Suasana kerajaan mesianis itu merupakan kebalikan dari situasi yang sedang dihadapi umat: hasil pertanian rakyat berlipat-ganda; anggur sebagai lambang kemakmuran menjadi bagian setiap orang (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">13,14); kota-kota yang hancur akan dibangun kembali. Allah akan menempatkan kembali bangsa Israel di Tanah Perjanjian (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">15).

Nubuat ini mendorong bangsa Israel untuk terus menerus melakukan pembaruan di segala bidang kehidupan. Masa mesianis akan terwujud melalui orang-orang yang Allah pilih. Partisipasi umat dalam hal ini sangat ditekankan. Siapakah pemimpin yang dimaksud? Kristus yang mati dan bangkit! Ia adalah harapan dunia sebab Ia sangat dekat dengan Allah, memahami dan menjalankan kehendak Allah seutuhnya.

Renungkan: Kita adalah mesias-mesias kecil yang berkewajiban untuk menyatakan kehendak Allah seutuhnya dalam kehidupan sehari-hari. Kita adalah utusan Kristus yang membawa damai sejahtera bagi semua orang, sebab Yesus telah melakukan itu bagi kita.

(0.80) (Am 5:15) (full: BENCILAH YANG JAHAT DAN CINTAILAH YANG BAIK. )

Nas : Am 5:15

Jikalau saja umat Allah akan membenci kejahatan dan mencintai kebaikan, Allah akan mengasihani kaum sisa, yaitu mereka yang selamat dari hukuman yang akan datang. Tanda yang pasti bahwa kita sudah mengabdikan diri kepada Allah ialah kebencian yang sungguh-sungguh akan semua dosa dan cinta yang mendalam untuk semua standar kebenaran Allah

(lihat cat. --> Ibr 1:9).

[atau ref. Ibr 1:9]

(0.79) (Am 6:1) (full: CELAKA ... ORANG-ORANG YANG MERASA AMAN. )

Nas : Am 6:1-7

Umat Allah baik di Israel (Samaria) maupun Yehuda (Sion) ditegur di sini.

  1. 1) Mereka mempunyai kuasa dan kemakmuran, tetapi sudah menjadi puas dengan dosa mereka. Mereka percaya bahwa keberhasilan materiel mereka membuktikan bahwa mereka hidup di bawah berkat Allah; mereka merasa yakin bahwa hukuman Allah takkan pernah datang.
  2. 2) Demikian pula, kemakmuran dan gaya hidup yang menyenangkan dapat membuat kita hanyut dalam gaya hidup duniawi di mana kerinduan yang mendalam dan tetap akan Allah tidak ada lagi

    (lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).

(0.79) (Am 5:14) (sh: Ngeri! Apabila Allah berlalu, apabila Allah datang! (Senin, 21 Juli 2003))
Ngeri! Apabila Allah berlalu, apabila Allah datang!

Sifat hukuman Allah kini menahap lebih maju. Bagian ini tidak lagi berbicara tentang kehilangan karena bangsa lain merampasi Israel tetapi tentang tindakan Allah sendiri melawan Israel. Bagian ini juga bernada pesimis. Tuhan masih terus menganjurkan reformasi, namun harapan Tuhan akan mengasihani kecil sekali sebab kemungkinan ada segelintir umat menyambut anjuran itupun tipis sekali (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">15-16). Kemungkinan itu kecil sebab yang umat inginkan hanya mencari kebaikan tanpa membuang kejahatan. Reformasi luar tanpa perubahan mentalitas dan kelakuan.

Tindakan ngeri Allah pertama adalah apabila Ia berlalu (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">16-17). Pada waktu raja melalui suatu tempat lazim penduduk tempat itu akan bersukacita, bukan? Pada waktu maut berlalu seperti ketika tulah kesepuluh terjadi, ada ratapan besar. Demikian yang akan terjadi pada umat ketika Allah berjalan di tengah mereka. Kengerian dan celaka belaka, bukan damai dan kesukaan!

Tindakan ngerti Allah kedua adalah apabila Ia datang (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">18-20). Di antara orang Israel bersemi harapan apokaliptis, yaitu harapan bahwa akan datang Hari Tuhan ketika Tuhan mengadili semua bangsa dan membela umat-Nya. Tetapi hal yang bersifat janji dan penghiburan itu kini dijadikan Tuhan sebagai ancaman terhadap umat-Nya. Keadilan dan murka Tuhan tidak akan dibatasi hanya untuk bangsa-bangsa bukan Israel yang di luar perjanjian. Hari itu tidak akan menjadi kesukaan dan penghiburan sebab kekelaman dan murka akan menimpa umat. Tuhan tidak akan pilih kasih. Selama ibadah tidak utuh meliputi seluruh aspek kehidupan, selama itu juga ancaman murka terus mengintai.

Renungkan: Jangan cepat menganggap diri saleh karena sudah melaksanakan seluruh upacara agama. Panggilan kita tidak hanya itu, tetapi harus meluas sampai kepada seluruh segi hubungan kemanusiaan kita.

(0.79) (Am 7:1) (sh: Indikator kesungguhan kenabian (Rabu, 23 Juli 2003))
Indikator kesungguhan kenabian

Nabi Amos memperoleh inspirasi ilahi lewat berbagai penglihatan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1:2,4,7,8). Berulang kali Amos beroleh penglihatan akan datangnya hukuman Allah yang dahsyat. Berulangkali pula Amos menempatkan diri di tempat umat-Nya. Ia mengajukan permohonan agar Allah mengasihani dan tidak menjatuhkan hukuman sedahsyat itu. Inilah indikator pertama kesungguhan kenabian. Seorang nabi sejati tidak mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Nabi sejati peka terhadap suara dan kehendak Tuhan tetapi juga prihatin akan keadaan umat.

Sesudah dua kali berturut-turut Amos bersyafaat di hadapan Allah, pada penglihatan ketiga dan selanjutnya (ps. 8), Allah tidak lagi memberi kesempatan kepada umat-Nya untuk luput dari hukuman. Kesabaran Allah ada batasnya. Masa penghukuman itu pasti akan datang. Tidak ada waktu berbalik. Amos pun tidak lagi memohon kepada Allah untuk mengubah rencana-Nya. Amos adalah hamba Allah, maka ia tidak boleh membela umat yang berdosa lebih dari ia "membela" kebenaran Allah. Penghukuman akan terjadi, tragedi peperangan akan menghancurkan: [1] ibadah Israel yang penuh dengan kemunafikan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9; bdk. hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">4:4,5); [2] para penguasa dan keluarga mereka yang berlaku lalim terhadap rakyat (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">9,11).

Lain halnya dari Amos adalah Amazia, imam palsu yang melayani Yerobeam. Yang imam ini lakukan adalah ciri nabi palsu. Untuknya kenabian atau keimaman adalah soal "cari makan" (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">12). Urusannya bukanlah membela umat dan menaati Tuhan tetapi memberi keyakinan-keyakinan palsu kepada raja (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">12). Kepalsuan membuatnya siap mengusir Amos sebab pemberitaan Amos tentang kematian Raja Yerobeam dan pembuangan Israel membahayakan (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">11). Semua nabi profesional hanya menubuatkan hal-hal yang menyenangkan.

Renungkan: Kita pun dipanggil untuk menyatakan dan mempraktikkan kebenaran kepada keluarga dan orang-orang sekitar kita.

(0.79) (Am 9:1) (sh: Allah, Penguasa alam semesta (Jumat, 25 Juli 2003))
Allah, Penguasa alam semesta

Bangsa Israel tidak dapat menghindar dari penghukuman Allah (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1). Ingin lari? Kemanapun mereka pergi bahkan pergi jauh ke dunia orang mati, Tuhan akan menemukan dan mengambil mereka (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">2). Dalam pemahaman PL dunia orang mati berada di belahan bumi paling bawah, sebuah tempat yang paling jauh dari tempat Allah di langit di atas langit. Ingin bersembunyi di Gunung Karmel (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3) - tempat yang dianggap cukup aman untuk bersembunyi, tetapi justru di sana Allah siap menghakimi? Di dasar laut (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">3)? Tuhan akan memerintahkan ular untuk menggigit mereka di sana. Orang zaman itu menganggap dasar laut sebagai tempat yang tidak akan terjangkau oleh Allah. Ingat peristiwa Nabi Yunus? Tuhan tetap dapat menemukannya. Tidak ada tempat yang rahasia bagi Allah (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">5,6).

Dari sejarah bangsa Israel, kita tahu bahwa Israel adalah bangsa yang dikhususkan Allah. Namun, kekhususan itu membuat bangsa Israel menjadi sombong, dan beranggapan Allah yang telah memilih mereka, karena itu mustahil Allah menghukum mereka. Kesalahan persepsi ini mengakibatkan terjadinya praktik-praktik penindasan dan pengeksploitasian sesama. Israel semakin tidak terkendali. Allah yang mengubah status sebagai bangsa pilihan, Allah pula yang memutuskan untuk tidak lagi mengkhususkan bangsa Israel bagi-Nya. Israel menjadi sama dengan bangsa-bangsa lain seperti Etiopia, orang Filistin, dan orang Aram. Namun, penghukuman Allah bukanlah tujuan akhir. Allah tetap menyelamatkan sisa-sisa Israel (ayat hati+kita+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">8). Penghukuman ini adalah kendaraan Allah untuk menciptakan sisa-sisa yang diselamatkan, yang luput dari penghukuman. Inilah kasih setia Allah.

Renungkan: Allah tidak pernah kompromi dengan dosa. Tetapi dosa tidak dapat membatalkan kasih setia-Nya. Itulah pengharapan yang memotivasi kita mengerjakan kehendak Allah dengan setia dan sukacita.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA