Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 24 ayat untuk harum (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 2:12) (jerusalem: damar bedolah) Ini suatu jenis getah yang harum mewangi.
(0.80) (Kel 28:40) (ende)

Putera-putera Harum mungkin sekali memakai tutup kepada berbentuk kerutjut.

(0.60) (Mat 2:11) (bis: mur)

kemenyan: bahan dupa yang mahal harganya, terbuat dari sejenis pohon. mur: getah yang sudah kering dan harum dari sejenis pohon. (Lihat kamus).

(0.60) (Kel 12:22) (jerusalem: hisop) Ialah sejenis tumbuhan yang harum mewangi dan dipakai dalam berbagai upacara pentahiran, Bil 19:6; Maz 51:9; Ibr 9:19.
(0.60) (2Kor 2:12) (sh: Bau yang harum dari Kristus. (Jumat, 04 September 1998))
Bau yang harum dari Kristus.

Minyak harum menarik orang. Paulus bersyukur karena Allah menjadikannya "bau harum" Kristus di tengah-tengah semua orang (ayat 15). Dia dapat mengemban tugas mulia itu karena ia bekerja dengan maksud murni tanpa mencari keuntungan maupun ketenaran pribadi (ayat 17). Sebaliknya, dalam misi Kristus yang didorong oleh maksud tersembunyi mencari keuntungan maupun ketenaran, hanya akan sukses sebentar, lalu berakhir kacau dalam kekecewaan. Apakah kesaksian hidup kita bagaikan "bau harum" Kristus sehingga banyak orang mencari Dia?

Dampak yang berbeda. "Bau harum" Kristus yaitu kesaksian hidup kita membawa akibat menghidupkan bagi yang meresponi Injil dan membinasakan bagi yang menolak Injil (ayat 15-16). Bagaimanapun respons orang terhadap Injil, janganlah kita dipengaruhinya. Bila melalui pelayanan kita, orang beroleh keselamatan, hendaklah kita memuliakan Kristus. Bila sebaliknya, hendaklah kita tetap meninggikan Kristus dan Injil-Nya. Sebagai murid Kristus, kita harus tetap dan konsekuen menyebarkan harum-Nya ke tengah-tengah dunia ini.

Renungkan: Kita baru dapat membawakan bau harum Kristus, jika kita rela membuang bau busuk yang tak berkenan kepada-Nya.

Doa: Kiranya masyarakat Indonesia mencium harum Kristus melalui hidup dan pelayanan umatMu, Tuhan.

(0.50) (Im 1:9) (ende: kurban api)

lihat pendahuluan hal. IX.

(0.50) (Kel 29:18) (jerusalem: yang harum bagi TUHAN) Ungkapan antropomorfik ini berarti bahwa Tuhan berkenan kepada korban yang dipersembahkan, bdk ayat-ayat berikutnya; Kel 8:21; Ima 1:9; Bil 28:2.
(0.49) (Flp 4:18) (ende: Suatu kurban)

Disini pula Paulus memandang sumbangan umat sebagai suatu persembahan kepada Allah. Ingatlah Fili 2:17.

(0.49) (Kid 4:14) (full: KUNYIT. )

Nas : Kid 4:14

Kunyit adalah tanaman dengan bunga berwarna ungu yang memberikan bahan celupan kuning; dari kunyit dibuat juga minyak wangi dengan mencampurnya bersama minyak zaitun.

(0.45) (Kel 30:1) (sh: Mezbah ukupan. (Sabtu, 23 Agustus 1997))
Mezbah ukupan.

Mezbah ini dibuat dari kayu penaga. Hanya bila mezbah korban bakaran dilapis tembaga, mezbah ukupan dilapis emas. Mezbah ini diletakkan di dalam ruang kudus, di depan pintu masuk ke dalam ruang maha kudus. Ketika sedang berdoa di depan mezbah inilah, Zakharia ditemui malaikat (1:8-9,11">Luk. 1:8-9,11). Bara yang menyucikan bibir Yesaya dalam penglihatannya di Yesaya 6, juga adalah bara yang diambil dari mezbah ukupan ini.

Dupa yang berbau harum. Bau harum dupa di atas mezbah ukupan itu pastilah menutupi bau darah yang keluar dari mezbah korban bakaran. Tuhan menginginkan agar dupa harum itu terus ada sepanjang hari, pagi dan petang. Dupa harum itu melambangkan doa-doa yang senantiasa dipanjatkan kepada Allah. Doa, baik doa syukur maupun doa permohonan dan syafaat, adalah bagaikan dupa harum yang menyukakan hati Allah. Dengan doa, umat belajar mengutamakan dan mengandalkan Allah dalam segala sesuatu. Seperti halnya nafas, doa harus berlangsung terus menerus sepanjang hari. Setahun sekali tanduk-tanduk mezbah itu harus diolesi dengan darah korban penghapus dosa oleh Harun. Jelas, doa yang diterima Allah dilandaskan atas darah perjanjian, bukan kebaikan kita.

Doa: Dalam doa aku makin merasakan kehadiran-Mu, Tuhan.

(0.35) (Kel 30:17) (sh: Pembasuhan tangan dan hati. (Sabtu, 13 September 1997))
Pembasuhan tangan dan hati.

"Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya" (24:3-4">Mzm. 24:3-4). Dengan membasuh tangan dan kaki, Harun dan anak-anaknya secara simbolis membersihkan diri dari dosa., juga menghilangkan noda segala urusan sehari-hari yang tidak layak dibawa masuk ke dalam tempat suci.

Acara pembasuhan tangan sebelum masuk tempat beribadah masih tetap diteruskan umat Yahudi dan umat Islam. Kita orang Kristen tidak mencuci tangan sebelum masuk ke dalam gereja. Namun pembersihan yang dilambangkan itu patut dilaksanakan. Alangkah baiknya jikalau sebelum kebaktian mulai, kita mengambil waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan, mengakui dosa dan menyerahkan segala kesibukan dan pergumulan kepada Tuhan. Arahkan hati dan pikiran kita kepada Tuhan saja.

Persembahan yang harum. Baik para imam maupun kemah pertemuan dan alat-alat kudus diurapi dengan minyak harum, sedang kemenyan wangi diletakkan di tempat suci. Kemenyan (5:8">Why. 5:8) merupakan suatu persembahan harum yang berkenan kepada Tuhan.

Renungkan: Persembahan terpenting yang harus kita bawa untuk Tuhan ialah hidup yang dikuduskan oleh dan bagi-Nya.

(0.30) (Kid 1:13) (full: SEBUNGKUS MUR. )

Nas : Kid 1:13

Mur adalah damar berbau harum dari kulit kayu pohon balsam yang tumbuh di Arab dan India. Seikat mur itu mungkin dimasukkan dalam sebuah kantong wewangian. Bahasa Ibrani dalam sisa ayat ini menunjukkan bahwa mur, bukan sang kekasih, yang akan tersisip di antara buah dadanya; dengan kata lain, pikiran tentang mempelai laki-laki akan bersama-sama dia, serta menyegarkan dia seperti halnya mur.

(0.30) (Yeh 16:8) (full: MENGADAKAN PERJANJIAN. )

Nas : Yeh 16:8-14

Selaku pilihan Allah, Yerusalem menerima berbagai berkat dan karunia dari Allah. Di bawah pengawasan-Nya dia bertumbuh ke arah kedewasaan penuh, dan Tuhan memberinya kecantikan luar biasa lalu menyatakannya sebagai milik-Nya. Setelah pernikahannya, namanya makin harum di seluruh dunia kuno (khususnya pada zaman pemerintahan Daud dan Salomo).

(0.30) (Ezr 8:2) (jerusalem: bani Pinehas) Keturunan Pinehas termasuk keturunan Zadok. hanya keturunan Zadok tercantum dalam daftar yang disajikan Ezr 2= Neh 7. Bani Itamar termasuk keturunan Abyatar, yang disingkirkan dari bait Allah di Yerusalem bdk 1Ra 2:27. Dalam daftar ini kedua kaum imam itu tercantum oleh karena kedua kaum imam yang bersaingan dahulu sudah berdamai. Dalam bait Allah yang dibangun sesudah pembuangan kedua kaum imam itu bertugas dan dua-duanya termasuk "bani Harum". Namun keturunan Zadok tetap yang utama dan mencakup enam belas puak(rombongan), sedangkan keturunan Itamar hanya mencakup delapan puak, 1Ta 24:4.
(0.25) (Pkh 7:1) (full: NAMA YANG HARUM LEBIH BAIK DARI PADA MINYAK YANG MAHAL. )

Nas : Pengkh 7:1

Nama yang baik jauh lebih berarti daripada kedudukan sosial yang mapan; nama yang baik melambangkan kebaikan sifat yang sejati. Orang semacam itu mempunyai pengaruh yang lebih permanen atas orang lain daripada orang yang hanya memperhatikan kedudukan sosial.

(0.25) (Flp 4:16) (full: KAMU TELAH SATU DUA KALI MENGIRIM BANTUAN KEPADAKU. )

Nas : Fili 4:16

Gereja di Filipi adalah gereja misioner yang melayani kebutuhan Paulus selama ia mengadakan perjalanan (ayat Fili 4:15-17; 1:4-5). Memberi bantuan kepada pelayanan misi dihormati dan diterima oleh Allah sebagai "suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah" (ayat Fili 4:18). Jadi, apa yang kita berikan untuk membantu seorang utusan gerejawi yang setia dianggap sebagai suatu korban yang dipersembahkan kepada Allah. Apa pun yang dilakukan untuk salah seorang saudara seiman yang paling hina telah dilakukan untuk Tuhan sendiri (Mat 25:40).

(0.20) (Kej 8:21) (jerusalem: TUHAN mencium persembahan yang harum itu) Ungkapan antropomorfis ini menjadi istilah lazim dalam upacara korban, bdk Kel 29:18,25; Ima 1:9,13; Bil 28:1, dll
(0.18) (Mzm 84:1) (sh: Gereja, oasis Allah untuk dunia (Selasa, 27 September 2005))
Gereja, oasis Allah untuk dunia

Isi mazmur indah ini mengingatkan saya tentang pengalaman saya mendaki Gunung Bromo beberapa tahun lalu. Meski perjalanan itu berat dan meletihkan, saya bertekad terus berjalan menapaki lautan pasir, lalu mendaki lereng gunung itu. Saya berbuat demikian karena ingin menempa ketahanan fisik saya. Tetapi bukan itu saja, daya tarik pemandangan kawah saat matahari terbit juga memicu semangat saya.

Kebiasaan umat Israel berziarah ke Bait Allah di Yerusalem, selain untuk mengenang perjalanan nenek moyang mereka keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian, juga menjadi bagian disiplin rohani yang menempa spiritualitas mereka agar tangguh. Medan berat dan penuh bahaya saat berziarah itu melambangkan situasi perjalanan iman umat Tuhan baik zaman dulu maupun sekarang. Kesulitan itu tidak memadamkan iman, sebaliknya ada berbagai hal penting dalam penghayatan iman itu justru memicu kobaran semangat agar umat terus berjuang untuk maju. Indahnya Bait Allah (ayat 2) dan hadirat-Nya (ayat 3a), arti-Nya sebagai Raja dan Allah bagi umat (ayat 4), serta mezbah-Nya, merupakan pembangkit hasrat besar untuk umat Israel terus maju sampai mereka berjumpa dengan Tuhan dalam rumah-Nya (ayat 3b, 4). Dalam perjuangan untuk maju itu, orang beriman akan membawa dampak transformasi bagi sekitarnya (ayat 7), sementara itu mereka sendiri akan semakin kuat dalam Tuhan (ayat 6,8).

Gereja adalah diri kita sendiri. Gereja adalah tempat hadirat Allah dan keindahan-Nya terpancar, pemberlakuan pendamaian, pewartaan kebenaran, dan keakraban saudara seiman dipraktikkan. Liturgi, fokus pelayanan para pejabat gereja, sikap semua warga, suasana ibadah persekutuan, semangat misi, dan semua unsur penyelenggaraan, harus membuat Gereja menjadi inspirasi bagi umat untuk menyebarkan harum kemuliaan Allah.

Responsku: ---------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------

(0.18) (Ams 7:1) (sh: Tamu tak diundang (Rabu, 26 November 2003))
Tamu tak diundang

Begitu tahu bahwa tikus telah berada di dalam rumah, dengan sigap istri saya menyiapkan perangkap tikus. Keesokan harinya kami dapat melihat hasil tangkapan kami, yakni seekor tikus yang tergeletak tak berdaya. Tikus itu terperangkap karena ia hanya melihat makanan dan tidak melihat akibat dari memakan makanan di dalam perangkap tersebut.

Demikian pulalah dengan dosa perzinahan. Orang terperangkap karena hanya melihat kenikmatan yang ditawarkan meskipun sesaat dan tidak melihat bahaya yang terkandung di dalamnya. Setelah masuk ke dalam kenikmatan tersebut, seperti tikus tadi, ia menjadi tidak berdaya. Ia tidak sanggup melepaskan diri walau ia berkeinginan untuk melakukannya. Ia pasrah menunggu keputusan nasib ke mana akan membawanya kemudian (ayat 22,23). Penyebab terbelenggunya manusia dalam dosa perzinahan salah satunya adalah sepak terjang perempuan jalang atau tuna susila. Pekerjaan mereka tidak hanya untuk mencari nafkah. Mereka tidak peduli, apakah sasaran mereka sudah beristeri, berkeluarga atau masih pemuda (ayat 7). Dan laki-laki yang meladeni profesi mereka dikatakan Amsal sebagai laki-laki yang tak berakal budi, karena laki-laki itu tidak pernah memikirkan dampak dari hubungan tersebut. Disadari atau tidak, ia telah memasukkan dirinya ke dalam jaring-jaring maut yang berbahaya. Amsal menasihati, agar kita mewaspadai sepak terjang wanita jalang. Oleh karena itu Amsal memberikan cara-cara menghadapi mereka: Pertama, datang dan berseru kepada-Nya, hanya Dialah yang dapat menolong kita. Kedua, miliki komitmen yang teguh kepada didikan Allah. Ketiga, tidak membiarkan pikiran kosong, sehingga mengembara pada kesenangan yang membangkitkan hawa nafsu. Keempat, kendalikan nafsu dan belajar untuk hidup kudus.

Renungkan: Pada awalnya zinah menawarkan umpan yang harum, pada akhirnya zinah menyisakan bangkai.

(0.18) (Pkh 7:1) (sh: Nilai tambah kehidupan (Minggu, 14 Juni 1998))
Nilai tambah kehidupan

Hal-hal yang mengandung nilai tambah perlu dikenali dan diminati sungguh oleh tiap orang yang menginginkan hidup yang berarti. Ada beberapa hal yang Pengkhotbah ingatkan di sini. Pertama keharuman nama akan lebih semerbak menyebar lebih luas daripada keharuman parfum yang mahal. Tentu saja nama harum adalah akibat dari faktor-faktor lainnya yaitu sifat dan perbuatan terpuji. Hidup terpuji itu terkait dengan hal-hal seperti: hidup hati-hati karena sadar bahwa suatu saat kita akan mati (ayat 2-4), terbuka pada hardikan orang berhikmat (ayat 5), tekun sampai ke akhir (ayat 8), panjang sabar (ayat 8b-9), tidak hidup dalam nostalgia (ayat 10), mengakui kedaulatan Allah dalam karya-karya-Nya (ayat 13).

Hikmat manusia terbatas. Hikmat penting dalam hidup sehari-hari kita. Adalah wajar bila orang ingin memilikinya. Bila Anda ingin berhikmat, Anda perlu memperhatikan beberapa pertimbangan Pengkhotbah di sini. Panjang sabarlah, dengan demikian Anda tidak akan bertindak mengikuti emosi, nafsu atau keadaan. Jangan mengidealkan masa lampau sebab dengan demikian Anda tidak hidup maju ke masa depan untuk maju. Namun jangan juga terlalu bergantung kepada hikmat manusia sebab sifatnya terbatas dan relatif seperti uang. Orang bodoh tanpa hikmat bisa kaya, sebaliknya orang berhikmat bisa juga miskin.

Jangan ekstrim. Jangan terlalu saleh jangan terlalu jahat. Itu kesimpulan dalam ayat 15-22. Apakah firman Tuhan ini menganjurkan orang untuk hidup biasa-biasa atau asal-asal saja dalam kesalehan? Nasihat ini perlu kita tempatkan dalam konteksnya. Pengkhotbah sedang mengadakan pengamatan dari peristiwa yang dilihatnya terjadi sehari-hari. Kenyataan mengatakan bahwa ada yang mati karena kejahatannya ada pula yang mati karena kebaikannya. Karena tak ada satu orang pun yang bisa baik sempurna, maka paling tepat adalah pas-pasan saja. Ingat itu adalah hasil pengamatan dari peristiwa sehari-hari. Tetapi bukankah kita dipanggil untuk saleh dan berhikmat apa pun resiko nyata yang harus kita hadapi?



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA