Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 112 ayat untuk ditulis (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.35) (Kel 34:1) (ende)

Fasal 32-40(Kel 32:1-40:38) ada persamaannja dengan fasal 19-31(Kel 19:1-31:18). Terutama fasal ini mempunjai tatasusunan jang sama. Sekali lagi Hukum ditulis pada loh-loh batu, dan diadakan Perdjandjian. Lagi Tuhan menampakkan Diri dalam KemuliaanNja kepada Musa dibukit. Hukum Perdjandjian jang dianugerahkan selaras dengan Dekalog (sepuluh Firman, lihat fasal 20)(Kel 20),hanja sadja lain bentuknja, menurut tradisi J.

(0.35) (Ul 34:5) (full: MATILAH MUSA, HAMBA TUHAN ITU. )

Nas : Ul 34:5

Catatan tentang kematian Musa ini mungkin ditulis oleh Yosua tidak lama sesudah wafatnya pemimpin besar itu (ayat Ul 34:9). Musa tidak diizinkan memasuki tanah perjanjian sebelum dia mati (ayat Ul 34:4); akan tetapi, bertahun-tahun kemudian Musa memasukinya ketika muncul di Gunung Pemuliaan dan berbicara dengan Yesus (Mat 17:3).

(0.35) (Rm 15:4) (full: SEGALA SESUATU YANG DITULIS DAHULU. )

Nas : Rom 15:4

PL sangat penting bagi kehidupan rohani orang Kristen. Hukum kebijaksanaan dan moral Allah mengenai setiap aspek kehidupan, dan juga penyataan tentang diri-Nya, keselamatan, dan kedatangan Kristus, mempunyai nilai permanen (2Tim 3:16;

lihat cat. --> Mat 5:17;

[atau ref. Mat 5:17]

lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA).

(0.35) (Ezr 1:6) (jerusalem: membantu mereka dengan) Dalam kitab 3Ezra terbaca: memberikan segala macam bantuan: (barang-barang perak... ). Adapun kitab 3Ezra itu ialah sebuah kitab yang tidak tercantum dalam Alkitab. Dalam Kitab Suci Yunani terdapat dengan judul: Kitab Ezra A (yang pertama), sedangkan dalam terjemahan Latin diberi judul. Kitab Ezra yang ketiga. Kitab 3Ezra sebagian besar sama dengan Ezra. Terjemahan Yunani 3Ezra, yang aslinya ditulis dalam bahasa Semit (Ibrani atau Aram), kadang-kadang dapat menolong untuk memperbaiki kitab Ezra Ibrani (Aram).
(0.35) (Kis 9:15) (jerusalem: orang-orang Israel) Bdk Yer 1:10 Paulus diutus kepada semua manusia, Kis 22:15, kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, Kis 26:17, hal mana sesuai dengan apa yang ditulis Paulus sendiri dalam Gal 1:16; bdk Rom 1:5; 11:13; 15:16-18; Gal 2:2,8,9; Efe 3:8; Kol 1:27; 1Ti 2:7. Mengenai "raja-raja" bdk Kis 26:2+.
(0.30) (Mzm 106:13) (sh: Kasih setia Allah dalam sejarah (Minggu, 23 Oktober 2005))
Kasih setia Allah dalam sejarah

Apa manfaat sejarah sebuah bangsa ditulis? Tentu saja bukan sekadar pengetahuan masa lampau sebuah bangsa. Sejarah ditulis agar generasi kemudian bangsa itu mengenali pengalaman nenek moyangnya, baik keberhasilan mau-pun kegagalan mereka. Melalui pengalaman nenek moyangnya, generasi berikutnya belajar agar mereka tidak mengulang kesalahan nenek moyang mereka.

Ada tiga fakta yang muncul dari sejarah bangsa Israel yang ditulis pemazmur. Pertama, Israel terus-menerus berdosa kepada Allah, yaitu tidak percaya rencana Tuhan yang memimpin mereka menuju Tanah Perjanjian (ayat 13-15,24-25); penyembahan berhala (ayat 19-22,28); menolak kepemimpinan Musa dan Harun (ayat 16). Kedua, Allah menghukum setiap dosa dengan ganjaran yang setimpal (ayat 15,17-18,23,26-27,29). Fakta berulangnya hukuman Tuhan ini bermakna paradoks. Meski seharusnya hukuman perbuatan dosa adalah maut, namun Ia menghukum supaya umat-Nya bertobat. Hukuman Tuhan bersifat mendidik bukan menghajar. Ketiga, Israel memiliki pemimpin yang setia kepada-Nya dan mengasihi bangsanya (ayat 23,30-31). Pemimpin yang memiliki hati penuh kasih seperti ini yang akan menjadi alat untuk menyalurkan pengampunan dan pemulihan Tuhan bagi umat-Nya.

Kegagalan dan keberhasilan pengalaman nenek moyang Israel mengingatkan kita bahwa gereja dan orang Kristen bisa gagal dalam perjalanan iman. Akan tetapi, gereja dan orang Kristen harus belajar dari kegagalan itu untuk berhasil dalam langkah selanjutnya. Tuhan tidak pernah membatal-kan kasih setia-Nya bagi umat-Nya meskipun umat-Nya tidak layak menerima pengampunan-Nya dan pemulihan-Nya. Hanya anugerah-Nya yang membuat kita tetap menjadi umat yang dikasihi-Nya.

Doaku: Aku akan meletakkan kayu salib-Mu di hadapanku, ya Tuhan, agar setiap godaan yang muncul untuk menyangkal-Mu atau menyakiti hati-Mu dapat aku tolak dengan tegas. Buatlah aku setia melayani-Mu.

(0.30) (Yer 31:33) (ende)

Allah akan mulai, bukan Israil (34). Perdjandjian baru itu merupakan suatu anugerah belaka. Masih ada "hukum" djuga, sjarat2 perdjandjian. Tapi itu "ditulis dalam hati"; perdjandjian lama membebankan chususnja kewadjiban2 lahir (ibadah), hal mana sesungguhnja mengakibatkan, bahwa agama itu mendjadi lahiriah belaka, meskipun itu bukan maksudnja. Perdjandjian baru menekan pendirian batin terhadap Allah, jang nampak dalam kelakuan lahiriah pula. Agama baru itu akan lebih "susila" daripada perdjandjian lama. Semua akan menerima "taurat" dengan sebulat hati, sehingga terlaksana pula. Perdjandjian baru itu akan diikat "sesudah masa itu", djadi sesudah masa jang mulai dengan pulangnja dari pembuangan (Yer 30:5; 31:32).

(0.30) (Kel 18:11) (full: SEKARANG AKU TAHU, BAHWA TUHAN LEBIH BESAR. )

Nas : Kel 18:11

Kata "tahu" sering ditemukan dalam kitab ini. Musa dan orang Israel perlu tahu siapakah Allah itu dan memahami kuasa-Nya yang besar. Manifestasi kuasa dan pembebasan dari Allah ini menjadi saksi bagi Yitro sehingga ia dapat berkata, "Sekarang aku tahu," dan dapat ikut serta menyembah Tuhan. Hal-hal ini ditulis supaya kita juga dapat mengenal dan menyembah Allah yang sejati.

(0.30) (Mzm 90:1) (full: ENGKAULAH TEMPAT PERTEDUHAN KAMI. )

Nas : Mazm 90:1-17

Doa ini, yang dianggap digubah Musa, mungkin ditulis sementara 40 tahun ketika Allah membuat Israel mengembara di padang gurun sebagai hukuman atas ketidaksetiaan mereka (Ul 8:15). Suatu angkatan orang Israel yang tidak taat mati selama ini (bd. ayat Mazm 90:7-11; lih. Bil 14:22-33). Setelah mengakui semua pelanggaran mereka dan hukuman Allah, Musa mendoakan pemulihan perkenan dan berkat Allah.

(0.30) (Mzm 139:17) (full: BETAPA SULITNYA PIKIRAN-MU, YA ALLAH )

Nas : Mazm 139:17

(versi Inggris NIV -- betapa indahnya kepadaku pikiran-Mu). Kita dapat dihibur bila mengetahui bahwa Allah senantiasa mengetahui kebutuhan, kesulitan, dan penderitaan kita, dan bahwa Dia merencanakan pemeliharaan, pengampunan, keselamatan, dan pengudusan kita. Pikiran-pikiran-Nya bagi kita tidak terselami dan tidak terhingga. Sebagaimana ditulis rasul Paulus, "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia" (1Kor 2:9).

(0.30) (Yos 2:11) (jerusalem: Sebab TUHAN ....) Menurut kisah Yosua Rahab mengakui Allah Israel dengan dengan memakai rumus yang bergaya bahasa Ulangan, bdk Ula 4:39. Karena imannya Rahab diselamatkan, Ibr 11:31, dan karena perbuatannya ia dibenarkan allah, Yak 2:25. Perempuan asing itu dengan iman dan karya kasihnya menjamin keselamatan seluruh bangsa. Karena itu oleh para pujangga Gereja Rahab dianggap lambang Gereja. Dalam bahasa Ibrani nama perempuan itu (Rahab) ditulis secara lain dan nama (Rahab) naga dongengan, Ayu 9:13; 7:12+, dan nama ejekan (Rahab) Mesir, Maz 87:4+.
(0.30) (1Raj 17:1) (jerusalem: Elia, orang Tisbe) Dalam naskah Ibrani kata "Tisbe" ditulis salah (penduduk) dan diperbaiki menurut terjemahan Yunani. Tiba-tiba nabi Elia tampil di panggung di sini. Sumber tentang riwayat hidup nabi Elia yang dimanfaatkan penyusun kitab Raja-raja (lihat Pengantar) pasti memberitahukan lebih banyak tentang riwayat Elia dahulu. Tetapi penyusun mulai memakai sumbernya itu di mana riwayat hidup Elia bertepatan waktunya dengan kisahnya sendiri tentang raja Ahab, yaitu peristiwa kekeringan dan kelaparan yang menimpa negeri di masa pemerintahan Ahab. Bencana itu diartikan sebagai hukuman atas pemujaan Baal yang mulai disiarkan oleh raja Ahab atas dorongan permaisuri, Izebel, 1Ra 16:32-33.
(0.30) (Ezr 1:4) (jerusalem: orang yang tertinggal) Orang-orang ini ialah mereka "yang terluput", Ezr 9:8,13-15; Neh 1:2. Mereka merupakan "sisa Israel" yang disayangkan Tuhan dan yang mulai dengan Yeh 6:8-10 disamakan dengan kaum buangan di Babel bdk Yes 4:3+
(0.30) (Rm 10:6) (jerusalem: kebenaran karena iman) Kitab Ulangan menyimpulkan seluruh hukum Taurat dalam perintah kasih yang diamalkan dengan "hati bersunat", bdk Rom 2:29; Ula 10:16; Yer 4:4; 9:25. Sunat itu dibuat oleh Allah sendiri, Ula 30:6, sehingga sunat dalam hati itu sama dengan "hukum Taurat yang ditulis pada hati", Rom 10:8; Ula 30:14; bdk Rom 3:27+; Rom 8:2+; firman yang disampaikan dan dilaksanakan di dalam hati oleh Toh Kudus, Rom 8:4+.
(0.26) (Yeh 29:1) (sh: Perlawanan terhadap buaya besar (Kamis, 20 September 2001))
Perlawanan terhadap buaya besar

Nubuatan perlawanan terhadap Mesir ini ditulis setelah masa pengepungan dan penaklukan Yerusalem, yakni tahun 587-585 SM, kecuali 29:17-21 ditulis pada tahun 571 SM. Firman Tuhan ditujukan kepada Firaun yang mewakili segenap bangsanya. Tuhan menghukum Firaun sesuai dengan perkataannya sendiri yang dilukiskan oleh Yehezkiel sebagai buaya besar yang berbaring di sungai Nil (ayat 3). Dengan demikian Tuhan akan membuat nasibnya sama seperti buaya besar yang dikenakan kelikir di rahangnya (ayat 4-5). Pada saat itu semua penduduk Mesir akan mengetahui bahwa tangan Tuhan telah turun atas Mesir (ayat 6-12) namun sama seperti Israel, keadaan Mesir akan dipulihkan walau tidak dalam kejayaan sebelumnya (ayat 13-16).

Bahasan selanjutnya di dalam ayat 17-21 ditulis paling akhir dari kitab Yehezkiel, sisipan ini dimasukkan sebagai tambahan di dalam nubuatan tersebut. Tercatat bahwa Nebukadnezar bekerja keras untuk merebut Tirus, kepala menjadi gundul dan bahu menjadi lecet karena pekerjaan yang sangat berat dalam membuat tanggul dari daratan ke kota Tirus. Tetapi baik ia maupun tentaranya tidak mendapat upah dari Tirus. Penduduk Tirus mempunyai cukup waktu untuk melarikan harta benda mereka yang berharga. Tuhan hendak mengganti upah hamba-Nya (Yer. 27:6) dengan memberikan kepadanya rampasan dari Mesir. Nebukadnezar menyerbu Mesir pada tahun 586 SM. Pada masa itu keadaan Israel akan dipulihkan (ayat 21).

Manusia baik secara perorangan maupun secara kelompok sering berbicara dengan nada arogansi. Dan ketika kita menatap bintang penghargaan di dalam etalase prestise, kita sering menggumam sama seperti Mesir: "Ini usahaku, ini prestasiku, medali ini aku yang punya. Penghargaan ini untuk aku." Kita boleh berbangga hati atas semua kesuksesan yang kita raih, namun bila hati tidak terkontrol, nada bicara kita akan berubah menjadi arogan.

Renungkan: Mesir disapa sebagai buaya besar karena omong besarnya. Setiap Kristen bisa jatuh ke dalam dosa yang sama bila tidak bijak dalam berkata dan bersikap. Kristen terpanggil untuk berkata-kata dengan benar dan membangun jemaat melalui kesederhanaan kata-kata dan kerendahan hati.

(0.25) (Yer 25:13) (ende: kitab ini)

Kitab mana dimaksudkan kurang terang. Menurut beberapa ahli naskah jang ditulis Baruch th. 605-604 (Yer 36:2,32). Bagian ini (Yer 25:1-13) dianggap sebagai sebangsa pendahuluan untuk kitab tadi. Ahli2 lain menganggap Yer 23:13b sebagai suatu tambahan dari penjusun firman2 Jahwe ini.

(0.25) (Yer 30:1) (ende)

Kedua fasal ini merupakan suatu kesatuan tersendiri, jang memperbintjangkan masa depan umat Jahwe (baik Israil maupun Juda) jakni pemulihan nasibnja jang mulai dengan pulangnja dari pembuangan. Disana sini salah satu ajat merupakan tambahan. Beberapa ahli berpendapat, bahwa nubuat2 ini diutjap Jeremia antara th.621 dan 609, djadi waktu pembaharuan agama jang dilaksanakan radja Josjijahu, jang meluaskan kekuasaannja djuga atas bekas keradjaan Israil (sedjak 721 dalam pembuangan). Pembaharuan agama itu mendjadi dasar pengharapan jang ketara dalam fasal2 ini. Menurut ahli2 itu semua jang mengenai Juda kemudian ditambahkan. Ahli2 lain berpendapat - kiranja dengan lebih tepat djuga - bahwa nubuat2 ini diutjapkan Jeremia sesudah pembuangan Juda jang pertama (th. 598). Meskipun Jeremia biasanja mengantjam sadja,tapi ia toh menaruh harapan djuga dan kepastian mengenai masa depan jang bahagia (Yer 29:10-14). Pengharapan itu tidak diutjapkan didepan umum, tapi ditulis (Yer 30:1) dan dimaklumkan kepada beberapa orang sadja.

(0.25) (1Yoh 5:7) (ende)

Dalam ajat ini ditulis djuga tentang Trinitas Kudus (Tritunggal Kudus). Ini barangkali tambahan jang baru kemudian ditambahkan dan tambahan ini adalah sebagai hasil komentar pada teks-teks aslinja, menurut komentar ini Bapa disimbolkan dengan Roh, Sabda disimbolkan dengan darah dan Roh Kudus dengan air. Hingga ketiganja memberi penjaksian dalam surga.

Selandjutnja surat St. Joanes ini mengarahkan perhatiannja pada pikiran bahwa Roh jang hadir dalam tiap-tiap orang serani oleh permandian adalah penjaksi tertinggi tentang Jesus, jang mendjadi objek dari iman. Disini tekanan djatuh pada sumber Roh itu, ialah Jesus jang telah dimuliakan karena kematianNja.

Tekanan "Jesus tidak datang dalam air sadja", maksudnja ditudjukan pada permandian St. Joanes, sedang permandian dari Tuhan Jesus bukan dengan air sadja, tetapi dalam Roh dan darah dan air.

(0.25) (Bil 1:1) (full: )

Penulis : Musa

Tema : Pengembaraan di Padang Gurun

Tanggal Penulisan: + 1405 SM

Latar Belakang

Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari dua sensus kaum pria Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam Alkitab PL berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun."

Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah tinggal di Gunung Sinai selama sekitar satu tahun -- ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat -- bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11). Bilangan mencatat pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari Yeriko dan tanah perjanjian.

Sejarah menganggap bahwa kitab ini ditulis oleh Musa.

  1. (1) Hal ini dinyatakan oleh Pentateukh Yahudi dan Samaria,
  2. (2) tradisi Yahudi,
  3. (3) oleh Yesus dan para penulis PB,
  4. (4) para penulis Kristen kuno,
  5. (5) para cendekiawan konservatif zaman modern dan
  6. (6) bukti di dalam kitab itu sendiri (mis. Bil 33:1-2).

Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.

Tujuan

Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.

Survai

Amanat utama Bilangan jelas: umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ. Akan tetapi, perjalanan singkat dari Gunung Sinai ke Kadesy menjadi penderitaan dan hukuman selama 39 tahun karena ketidakpercayaan mereka. Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan Keluaran" Israel tidak beriman, memberontak, dan tidak berterima kasih atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah. Umat itu mulai bersungut-sungut segera setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35); Miryam dan Harun menentang Musa (pasal 12; Bil 12:1-16); Israel secara keseluruhan memberontak dengan ketidakpercayaan yang membandel di Kadesy dan menolak masuk ke Kanaan (pasal 14; Bil 14:1-45); Korah dan banyak orang Lewi membangkang terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50); karena didesak sampai hilang kesabarannya oleh umat yang membangkang itu, akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan kejengkelannya (pasal 20; Bil 20:1-29); dan Israel menyembah Baal (pasal 25; Bil 25:1-18). Semua orang Israel berusia 20 tahun ke atas di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb) wafat di padang gurun. Akhirnya suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas timur tanah perjanjian (pasal 26-36; Bil 26:1--36:13).

Ciri-ciri Khas

Enam ciri utama menandai Bilangan.

  1. (1) Bilangan merupakan "Kitab Pengembaraan di Padang Gurun," yang menyatakan dengan jelas mengapa Israel tidak segera menduduki tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai, tetapi sebaliknya harus mengembara tanpa tujuan selama 39 tahun lebih.
  2. (2) Bilangan merupakan "Kitab Keluhan," dan berkali-kali mencatat keluhan ketidakpuasan dan keluhan pahit orang Israel terhadap Allah dan perlakuan-Nya terhadap mereka.
  3. (3) Kitab ini menunjukkan prinsip bahwa tanpa iman, tidak mungkin kita berkenan kepada Allah (bd. Ibr 11:6). Sepanjang kitab ini kita dapat melihat bahwa umat Allah bergerak maju hanya karena mempercayai-Nya dengan iman yang kokoh, mempercayai janji-janji-Nya dan bersandar kepada-Nya sebagai sumber hidup dan pengharapan mereka.
  4. (4) Bilangan dengan jelas sekali menyatakan prinsip bahwa jikalau satu angkatan gagal, Allah akan membangkitkan angkatan lain untuk memenuhi janji-janji-Nya dan melaksanakan misi-Nya.
  5. (5) Sensus sebelum Kadesy (pasal 1-4; Bil 1:1--4:49) dan sensus kemudian di dataran Moab sebelum memasuki Kanaan (pasal 26; Bil 26:1-65) menyatakan bahwa bukan kekuatan yang tidak memadai dari tentara Israel yang membuat mereka tidak bisa masuk Kanaan di Kadesy tetapi kekurangan iman dan ketaatan mereka.
  6. (6) Bilangan merupakan "Kitab Disiplin Ilahi," yang menunjukkan bahwa Allah memang mendisiplin dan menghukum umat-Nya sendiri ketika mereka terus mengeluh dan tidak percaya (bd. pasal 13-14; Bil 13:1--14:45).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Keluhan dan ketidakpercayaan Israel disebutkan sebagai peringatan bagi orang percaya di bawah perjanjian yang baru (1Kor 10:5-11; Ibr 3:16--4:6). Hebatnya dosa Bileam (pasal 22-24; Bil 22:1--24:25) dan pemberontakan Korah (pasal 16; Bil 16:1-50) juga disebutkan (2Pet 2:15-16; Yud 1:11; Wahy 2:14). Yesus mengacu kepada ular tembaga (Bil 21:7-9) sebagai ilustrasi dari diri-Nya yang diangkat sehingga mereka yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:14-16); juga Kristus dibandingkan dengan batu karang di mana orang Israel minum air di padang gurun (1Kor 10:4) dan dengan manna surgawi yang mereka makan (Yoh 6:31-33).



TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA