Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 8 dari 8 ayat untuk dinanti-nantikan [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Why 19:11) (full: AKU MELIHAT SORGA TERBUKA. )

Nas : Wahy 19:11

Ayat ini menyatakan awal kedatangan Kristus kali kedua ke bumi sebagai Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan (ayat Wahy 19:16). Ia datang dari sorga sebagai Pejuang-Mesias (bd. 2Tes 1:7-8) untuk menegakkan kebenaran dan keadilan (Mazm 96:13), untuk menghukum bangsa-bangsa dan berperang melawan kejahatan (bd. Yoh 5:30). Inilah peristiwa yang telah dinanti-nantikan oleh orang yang setia dari segala angkatan.

(0.83) (Why 21:2) (full: YERUSALEM YANG BARU. )

Nas : Wahy 21:2

Yerusalem Baru itu sudah ada di sorga (Gal 4:26); dalam waktu dekat kota itu akan datang ke bumi sebagai kota Allah yang dinanti-nantikan oleh Abraham dan umat Allah yang setia dan yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri (Fili 3:20; Ibr 11:10,13,16;

lihat art. KOTA YERUSALEM).

Bumi yang baru akan menjadi pusat pemerintahan Allah, dan Ia akan diam bersama umat-Nya untuk selama-lamanya (bd. Im 26:11-12; Yer 31:33; Yeh 37:27; Za 8:8).

(0.67) (Yes 12:1) (sh: Kesabaran Allah. (Jumat, 02 Oktober 1998))
Kesabaran Allah.

Orang-tua yang baik bukan yang tidak pernah marah kepada anak-anaknya yang nakal, bukan juga yang hanya memarahi anaknya yang nakal, sehingga menimbulkan luka yang membekas, dan tidak tersembuhkan. Orang-tua yang baik mampu memberi penghiburan, supaya luka-luka yang timbul dapat sembuh. Allah, sebagai orang tua yang sejati, juga marah bila kita melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya. Namun bila kita menyesal dan bertobat, Dia tidak hanya mengampuni, tetapi juga menghibur kita. Allah sabar dan sumber penghiburan (">Rm. 15:5). Tidak ada dosa sebesar apa pun yang tidak diampuni-Nya, bila kita sungguh menyesal dan mohon ampun (ayat 1:18" context="true">1:18).

Bersyukur kepada Allah. Ungkapan syukur kepada Allah tidak hanya diucapkan dalam doa, tetapi patut disaksikan kepada semua orang. Berita sukacita yang kita terima karena anugerah-Nya itu tidak mungkin kita simpan dalam hati dan dinikmati sendiri. Itu akan menjadi luapan syukur tak terbendung. Apakah Saudara benar-benar mengalami kesabaran dan penghiburan Allah tersebut?

Renungkan: Datanglah kepada-Nya, akui semua dosa dan nikmatilah kuasa pengampunan-Nya, agar dapat bersaksi dengan sukacita!

Renungkan: Bagi orang percaya, Hari Tuhan adalah pembebasan yang dinanti-nantikan.

(0.67) (Mat 11:2) (sh: Kebimbangan adalah manusiawi. (Senin, 19 Januari 1998))
Kebimbangan adalah manusiawi.

Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi besar, yang mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus. Khotbah pertobatan diserukannya dengan berani dan tidak kenal kompromi, meskipun harus menghadapi raja Herodes, yang berkuasa atas negeri itu. Bagi hamba Tuhan lain, mungkin akan berpikir dua kali, apabila harus menuding kesalahan seseorang apalagi penguasa. Demikianlah kualitas pelayanan dan pengabdian Yohanes Pembaptis. Tetapi kini dia bimbang dan kecewa. Benarkah Yesus, Mesias yang dinanti-nantikan? Sebesar apapun seorang hamba Tuhan, dia bisa kecewa. Tuhan Yesus tidak marah.

Dia mengerti kelemahan hamba-hamba-Nya. Bila kita dalam kebimbangan dan kecewa, kita tidak usah merasa malu dan berdosa. Hal itu manusiawi. Tuhan Yesus mengerti dan mengasihi kita. Dia memuji hamba-Nya sebagai nabi Terbesar. Kita orang percaya juga memiliki posisi yang sama dengan Yohanes Pembaptis. Kita diberi tugas dan tanggungjawab untuk mempersiapkan kedatangan Yesus kedua kali ke dalam dunia ini. Kita harus berani menyerukan berita pertobatan, tidak kenal kompromi dengan berita yang menyenangkan telinga. Yesus akan memuji kita apabila "suara kenabian" setia kita perdengarkan di tengah dunia yang bobrok ini.

(0.58) (Luk 7:18) (sh: Keraguan-pertanyaan-jawaban (Kamis, 22 Januari 2004))
Keraguan-pertanyaan-jawaban

Ketika kita melihat seseorang dan diberitahu bahwa dia adalah seorang direktur sebuah perusahaan, maka respons kita bisa percaya atau tidak.

Ketika Yohanes mendengar bahwa apa yang dilakukan oleh Yesus tidak seperti apa yang Yohanes beritakan dalam Lukas 3:15-17, Yohanes meragukan apakah Yesus adalah Mesias yang dinanti-nantikan Israel. Jika Yesus benar adalah Mesias, mengapa tidak ada pembebasan bagi bangsa Israel yang sedang dijajah oleh Romawi, dan juga bagi dirinya yang sedang dalam penjara? Mengapa yang Yesus lakukan hanya menyembuhkan dan mengusir roh jahat? Keraguan Yohanes ini muncul karena konsep Mesias (yang orang Israel miliki dan dia mengerti) adalah Mesias yang memiliki suatu kekuatan dan kuasa yang luar biasa untuk membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Oleh karena itu Yohanes bertanya kepada Yesus melalui 2 orang muridnya, “Engkaukah yang akan datang itu ataukah kami harus menantikan seorang yang lain?” (ayat 19).

Yesus menjawab pertanyaan itu dengan fakta dan kalimat. Secara fakta Yesus sedang menyembuhkan banyak orang dari penyakit, penderitaan dan mengusir roh-roh jahat (ayat 21). Lalu, Yesus mengkalimatkan apa yang sedang Ia perbuat. “buta melihat; lumpuh berjalan; kusta tahir; tuli mendengar; mati dibangkitkan”(ayat 22). Jawaban Yesus dalam ayat 22 ini, mengacu kepada apa yang diberitakan oleh Yesaya 35:5, bahwa tanda-tanda kesembuhan merupakan suatu tanda dari hadirnya Mesias dalam dunia ini. Jawaban Yesus tidak menyalahkan Yohanes atas keragu-raguannya. Jawaban Yesus justru menguatkan iman Yohanes dan mengkonfirmasikan siapa diri-Nya yang sesunguhnya, Mesias Anak Allah.

Renungkan: Tuhan tidak pernah memberikan jawaban yang mengecewakan anak-anaknya yang bertanya kepada-Nya bahkan dalam kondisi yang krisis seperti Yohanes, Tuhan tidak memberikan jawaban yang mengecewakan. Puji Tuhan.

(0.58) (Luk 23:33) (sh: Kematian Kristus dan kebutuhan manusia. (Jumat, 21 April 2000))
Kematian Kristus dan kebutuhan manusia.

Kematian Yesus bukanlah kematian yang sia-sia, yang dicari-cari atau pun    konyol. Sebaliknya kematian-Nya  memberikan makna dan tujuan    baru bagi kehidupan manusia. Kematian-Nya pun mengungkapkan    betapa berharganya jiwa manusia di mata-Nya.

Ketika tergantung di kayu salib, para pemimpin Yahudi dan    prajurit mengolok-olok ketidakmampuan-Nya menyelamatkan diri-Nya    sendiri (ayat 35-37). Tindakan mereka itu hanya terpusat kepada    keselamatan fisik. Yesus memang telah membuktikan bahwa Ia mampu    membebaskan rakyat Yahudi dari berbagai masalah sosial seperti    penyakit dan pangan. Namun mengapa sekarang Ia tidak berdaya dan    tergantung di kayu salib? Jika demikian Ia bukanlah Mesias yang    dinanti-nantikan.

Yesus menegaskan bahwa tujuan-Nya datang ke dunia dan mati di    kayu salib bukan untuk keselamatan manusia secara fisik.    Kematian-Nya merupakan penggenapan Paskah yang selalu    diperingati dan  dirayakan bangsa Israel. Paskah pertama memang    merupakan pembebasan bangsa Israel dari kekuatan Firaun. Namun    sebetulnya peristiwa Paskah itu terdiri dari 2 tahapan. Sebelum    mereka keluar dari negeri perhambaan, mereka telah dibebaskan    atau diselamatkan terlebih dahulu dari murka Allah dengan darah    anak domba. Kematian Kristus telah membebaskan umat manusia yang    berdosa dari murka Allah (ayat 43). Kematian Kristus juga mendamaikan    manusia dengan Allah yang ditandai dengan terbelahnya tabir Bait    Allah (ayat 45). Semua itu tidak akan tercapai jika Kristus tidak    datang ke dalam dunia dan mati.

Renungkan:  Kematian Yesus adalah karya-Nya yang terbaik buat    manusia yang terburuk, agar mereka menerima anugerah yang    terbesar yaitu keselamatan kekal. Kristen harus melakukan karya    terbaik dan termulia bagi Allah, sebagai ungkapan terima kasih    yang terbesar.

   Bacaan  untuk Jumat Agung:    Yesaya 52:13-53    Ibrani 4:14-16; 5:7-9    Yohanes 19:17-30    Mazmur 22:1-18

   Lagu: Kidung Jemaat 430

(0.58) (Yoh 1:19) (sh: Identitas diri yang teguh. (Minggu, 27 Desember 1998))
Identitas diri yang teguh.

Serentetan pertanyaan diajukan orang-orang utusan para imam dan para Lewi kepada Yohanes tentang dirinya. Mungkin dia dianggap seorang pengganggu, karena berada di luar sistem agama Yahudi saat itu, apalagi dia tidak memegang jabatan tertentu dalam pelayanan di rumah ibadah orang Yahudi. Kehadirannya dipertanyakan, kiprah pelayanannya disepelekan, dan kuasa yang dimilikinya untuk membaptis diragukan. Semua ini ditimbulkan oleh kelompok orang yang menyebut diri sebagai kelompok "elite rohani". Yohanes sama sekali tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meninggikan dirinya, atau mencatut nama Mesias demi keuntungan dan kepentingan pribadi. Justru kondisi tanya ini dia manfaatkan untuk menjelaskan siapa dirinya dan siapa Mesias yang dinanti-nantikan itu.

Misi Yohanes. Yohanes sadar betul akan tugas panggilan dan misi yang diembannya, yaitu memusatkan pelayanan dan kesaksiannya pada sang Mesias, yaitu Yesus Kristus. Dia hanyalah utusan dari Allah untuk sang Mesias. Dan Yohanes Pembaptis telah membuktikan bahwa seorang utusan yang baik tidak akan pernah berpikir apalagi bertindak berani untuk merebut kemuliaan Tuhan yang dilayaninya.

Misi Anak Domba Allah. Julukan Yohanes kepada Yesus yang baru saat itu ditemuinya sebagai "Anak Domba Allah", "yang menghapus dosa dunia," "yang telah mendahului aku." Kemungkinan besar julukan Yohanes ini mengacu kepada Anak Domba Paskah yang darahnya meluputkan tiap anak sulung Israel di Mesir. Dengan misi yang diemban-Nya jelas bahwa Yesuslah yang mampu mengangkut dosa kita hingga kita luput dari cengkeraman dosa dan akibatnya yang mematikan.

Renungkan: Pelayanan dan kesaksian hidup yang berpusatkan pada Sang Mesias, Yesus Kristus, akan menjaga kita dari kejatuhan, merebut kemuliaan Tuhan.

Doa: Tuhan berilah kepada kami hati yang penuh dengan kasih dan kepekaan terhadap panggilan-Mu agar kami menyaksikan pada dunia tentang keselamatan-Mu yang agung.

(0.42) (Mat 24:3) (full: PERCAKAPAN DI BUKIT ZAITUN. )

Nas : Mat 24:3-25:46

Nubuat Yesus ini terutama merupakan jawaban atas pertanyaan para murid-Nya, "Apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" Yesus memberikan kepada mereka:

  1. (1) tanda-tanda umum yang akan terjadi selama zaman ini sampai pada akhir zaman (Mat 24:4-14);
  2. (2) tanda-tanda khusus yang menunjukkan bahwa akhir zaman telah tiba, yaitu masa kesengsaraan besar (Mat 24:15-28);
  3. (3) tanda-tanda yang menakjubkan yang terjadi pada saat Ia datang dengan kemuliaan dan kuasa (Mat 24:29-31);
  4. (4) peringatan kepada orang kudus dalam masa kesengsaraan besar agar berjaga-jaga terhadap tanda-tanda yang menuju kepada kedatangan Kristus yang dinanti-nantikan segera setelah masa kesengsaraan besar berakhir (Mat 24:32-35);
  5. (5) peringatan kepada orang percaya yang hidup sebelum masa kesengsaraan untuk siap sedia secara rohani karena kedatangan Kristus untuk jemaat-Nya akan terjadi pada saat yang tak diduga-duga (Mat 24:36-51; 25:1-30;

    lihat cat. --> Yoh 14:3, dan

    [atau ref. Yoh 14:3]

    lihat art. KEANGKATAN GEREJA);

  6. (6) suatu gambaran mengenai penghakiman bangsa-bangsa setelah Ia datang kembali ke bumi (Mat 25:31-46). Perlu diperhatikan bahwa banyak rincian mengenai kedatangan kembali Kristus tidak dijelaskan dalam pasal Mat 24:1-51. Selanjutnya, sampai saat ini belum ada seorang pun yang mengartikan semua nubuat mengenai akhir zaman dengan kepastian penuh. Dalam percakapan Yesus terdapat unsur rahasia yang perlu kerendahan hati dan hati yang tertuju kepada Tuhan Yesus sendiri. Kita dapat menantikan tambahan pengertian tentang penyataan ini pada akhir zaman (bd. Dan 12:9).


TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA