Selama masa perhambaannja budak berada dibawah hak-kekuasaan tuannja.

ialah pratala (kuburan), jang dibajangkan dibawah bumi.

tak perlu dipaksa dengan antjaman-antjaman.

Ditinggalkan "dibawah pohon dadap", bersandarkan terdjemahan Junani.

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "dibawah".

diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "dibawah Chazanah".

jaitu dibawah suatu kuasa jang kuat. Barangkali Paulus hendak mengingatkan para pembatjanja akan perhambaan Jahudi dibawah kuasa hukum taurat, jang tetap menekan mereka sebelum mereka bertobat.

"dibawahnja", ialah dibawah pokok anggur jang tidak dipindahkan (dibuang ke Babel), tapi tinggal dinegerinja sendiri.

selalu diantjam hukuman Allah, sebab terlalu sukar bagi manusia memenuhi segala tuntutan hukum Jahudi.

ialah ibadat diluar kuil², ibadat kafir jang umum di Kena'an.

Musuh² jang kalah harus membaringkan dirinja ditanah, lalu si pemenang menumpangkan kakinja diatas lehernja.

atas seseorang atau sesuatu berarti: membuatnja mendjadi milik Jahwe jang chas serta menaruhnja dibawah perlindungan istimewa Allah.

Air, samudera purba (lautan dibawah bumi menurut anggapan Hibrani) merupakan bahasa kiasan jang djuga berarti: bahaja besar.

Dalam fasal inipun "Aku" berarti setiap aku jang tidak hidup "dibawah rahmat" (Rom 6:14). Dan kalau agaknja Paulus dengan "aku" (djuga) ingat akan dirinja sendiri, maka itu mengenai masa hidupnja dibawah hukum taurat.

Tentu sadja kehidupan manusia "dibawah rahmat" penuh perdjuangan djuga tetapi dalam perdjuangan ini ia bukan lemah, melainkan kuat oleh Roh Kudus jang berdjuang senjawa dengannja.

Dalam tjatatan pada 1Ko 7:21-22 telah dibitjarakan sikap Paulus terhadap kedudukan para budak-belian. Bdl. pula Kol 3:22-4:1. Disinipun ia menindjau kedudukan itu semata-mata dari sudut kepentingan-kepentingan ataskodrati. Dan ungkapan "dibawah kuk" menjatakan bahwa ia insjaf benar akan beratnja nasib budak-belian itu. Ungkapan "dibawah kuk" mengandung arti: bekerdja sebagai hewan.

Inilah batas-batas wilajah jang ditjita-tjitakan oleh Israel. Tjita-tjita ini tertjapai dibawah pemerintahan Radja Salomon (1Ra 5:1).

jakni bangsa² disekitar Israil ('Amon, Edom, Felesjet) jang djuga pada djaman ini mulai berdiri sebagai negara dibawah pimpinan radja.

Orang mati tinggal dalam pratala, jang dibajangkan dibawah keping bumi. Karena itu "menaikkan" jang meninggal itu, jang disini se-akan² muntjul dari dalam bumi.

Peti Perdjandjian jang direbut orang² Felesjet tiada dikembalikan ke Sjilo (wilajah suku bangsa Efraim), melainkan dibawah ke Juda dan achirnja ke Jerusjalem.

ialah gedung pemerintah. Fare'o tidak bertempat tinggal di Tahpanhes. "perekat dibawah ubin". Terdjemahan ini tidak pasti.