Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 144 ayat untuk datang ia AND book:[1 TO 39] AND book:9 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Sam 17:1) (ende)

Dalam bagian ini dua tradisi muntjul mengenai tjara Dawud datang dalam istana Sjaul. Menurut 1Sa 17:1-11, jang meneruskan 1Sa 16:14-23, Dawud dipanggil sebagai biduan, jang lalu menjertakan Sjaul dalam pertempuran dan mengalahkan Goljat (1Sa 17:32-53). Menurut 1Sa 17:12-30 Dawud adalah seorang gembala muda, jang membawa bekal kepada kakak2nja dimedan perang. lalu muntjul raksasa Felesjet dan tradisi ini menjusul tradisi jang pertama (1Sa 17:32-53). Lalu baru ia dipanggil kedalam istana (1Sa 17:55-18:2).

(1.00) (1Sam 22:18) (full: IA MEMBUNUH ... DELAPAN PULUH LIMA ORANG. )

Nas : 1Sam 22:18

Allah membiarkan Doeg membunuh hamba-hamba Allah dan orang tidak berdosa lainnya, termasuk wanita dan anak-anak. Di dunia yang berdosa ini, orang yang tidak bersalah sering menderita dengan tidak adil. Umat Allah jangan terkejut apabila mereka menderita karena perbuatan orang jahat. Dalam hidup ini kita akan mengalami kesulitan (Kis 14:22), tetapi dalam hidup yang akan datang kita akan menerima berkat berkelimpahan yang jauh melampaui semua penderitaan dan kesusahan kita saat ini (Rom 8:18-39).

(0.99) (1Sam 13:1) (sh: Sabar dan taat. (Jumat, 5 Desember 1997))
Sabar dan taat.

Dua kata itu sangat mudah diucapkan tetapi sangat sulit dilaksanakan. Sabar dan taat adalah pangkal keberuntungan. Tidak sabar dan tidak taat adalah sumber berbagai kegagalan dan kemalangan. Belum lagi lama Saul menjadi raja, ia sudah gagal untuk sabar dan taat. Samuel sudah mengantisipasi hal tersebut dalam doa syafaatnya (ayat datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">12:23-25). Saul tidak sabar menantikan masa tujuh hari. (ayat datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">8-9). Ia tidak taat kepada aturan yang melarangnya melakukan tugas yang bukan wewenangnya. Pemimpin yang tidak tahu batas wewenangnya akan berkembang menjadi pemimpin yang membahayakan bukan mendatangkan sejahtera.

Keputusan Tuhan. Beranikah kita seperti Samuel, menegur pemimpin yang salah? Samuel dengan tegas menyebut Saul bodoh (ayat datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">13a). Lebih dari itu ia menyatakan keputusan Allah yang tegas. Kerajaan di bawah Saul tidak akan langgeng. Takhta itu adalah pemberian Allah, bukan milik Saul, bukan juga datang dari Israel. Tuhan Allah yang mengangkat pemimpin, akan mencopotnya juga jika tidak tunduk kepada-Nya.

Renungkan: Kepemimpinan dimulai dengan kesabaran dan ketaatan.

Doa: Dalam keterdesakan bagaimanapun, ajar kami berpegang teguh pada firman-Mu.

(0.99) (1Sam 2:27) (sh: Yang lebih dari Allah (Kamis, 31 Juli 2003))
Yang lebih dari Allah

Kadang, manusia tidak takut kepada Allah bukan karena tidak percaya akan kemahakuasaan Allah. Ia - seperti saya dan Anda - mungkin percaya sepenuhnya kepada Allah yang maha kuasa, adil, kudus, dll. Hanya saja, ia tidak merasakan Allah yang maha kuasa, adil dan kudus itu relevan dalam hidupnya. Yang 'jelas', ada banyak hal lain lebih mendesak, nyata, dan relevan dalam hidup ketimbang Allah.

Gambaran tadi bisa membantu kita membayangkan kondisi imam Eli sebelum Allah berfirman kepada-Nya. Bagi Eli, keberadaan diri anak-anaknya lebih nyata untuk dimaklumi dan dihidupi. Namun, pada saat seorang abdi Allah datang kepadanya, Eli menghadapi realitas sejati bahwa Allah terus dan selalu relevan dalam kehidupannya. Walaupun penyataan diri Allah terjadi dulu kepada nenek moyang Eli (ayat datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">27), tetapi Allah tetap relevan karena Ia menyatakan Diri-Nya dengan nyata (ayat datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">27) dan terus menuntut penghormatan kepada-Nya dalam kekudusan dan ketaatan (ayat 29- 30). Ketidaktaatan mereka berbuahkan penghukuman dari Allah melalui tiadanya lagi keturunan Eli yang akan melayani sebagai imam (ayat datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">31-33 dan 36, para penafsir menunjuk pembantaian para imam di Nob, ps. datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">22:6-23 sebagai penggenapan nubuat ini). Tanda firman Tuhan itu adalah matinya kedua anak Eli pada hari yang sama (ayat 34, bdk. datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">4:11,17).

Mengalami penghukuman dari Tuhan adalah sesuatu yang sangat mengerikan (bdk. Ibr. 10:31). Dosa dan ketidaktaatan tiap orang, bahkan seorang imam atau hamba Tuhan pun pasti akan dihukum Tuhan, baik melalui hukuman yang bersifat punitif (menghukum) maupun yang bersifat pendisiplinan seorang anak. Ingatlah, Ia pengasih, tetapi juga kudus.

Renungkan: Bila kita lupa bergumul dalam doa; bila satu hari berlalu tanpa berjuang untuk mendengar dan menaati kehendak-Nya, saat itu kita dalam bahaya melupakan Allah dan menjadikan-Nya tidak relevan dalam hidup kita.

(0.98) (1Sam 16:14) (jerusalem) Mula-mula ada dua tradisi mengenai caranya Daud menggabungkan diri dengan raja Saul. Menurut satu tradisi Daud dipanggil oleh Saul sebagai biduannya, lalu Daud menjadi biduanda raja, 1Sa 16:14-23. Karena jabatannya itu Daud turut maju perang melawan orang Filistin, 1Sa 17:1-11; ia ternyata unggul dalam pertempuran seorang melawan seorang, 1Sa 17:32-53 (bercampur dengan tradisi kedua). Menurut tradisi lain Daud adalah seorang gembala muda yang tidak dikenal Saul. Ia datang menengok kakak-kakaknya yang turut berperang bersama dengan Saul. Pada saat itu juga seorang pendekar Filistin tampil menantang orang Israel, 1Sa 17:12-30 (1Sa 17:31 berupa ayat penyambung, lalu kedua tradisi itu bergabung, 1Sa 17:32-53). Kemudian Saul mendatangkan pahlawan muda itu dan Daud masuk hamba istana Saul, 1Sa 17:55-18:5
(0.98) (1Sam 27:1) (sh: Usaha Manusia (Minggu, 08 Februari 1998))
Usaha Manusia

Daud manusia biasa yang bisa jenuh tak tahan terus mengalami himpitan. Gerak lajunya memimpin 600 orang, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, mendatangkan kejenuhan dan mungkin juga stress dalam dirinya. Cukup sudah tekanan bayang-bayang Saul yang terus menghantuinya.Langkah pintas pun ditempuhnya. Datang kepada musuh bebuyutan bangsa Israel memohon perlindungan. Tindakan Daud ini sangat disayangkan karena dalam situasi kritis seperti itu ia tidak datang menyerahkan pergumulannya kepada Tuhan seperti yang selama ini dilakukannya. Kondisi fisik yang lemah, capek, jenuh, dan kondisi hati yang kecewa, sering membuat orang melupakan Allah dan mengandalkan dorongan hati. Dengan berbuat demikian, ia mengandalkan diri, sombong, melupakan Tuhan.

Tak disia-siakan. Di satu pihak keputusan Daud merupakan kesempatan emas bagi Raja Akhis untuk mengubah status dari musuh yang disegani menjadi sahabat sejati. Namun di pihak lain, ini tidak mudah, sebab bagaimanapun juga Daud tetap pahlawan sejati yang tidak mungkin mengkhianati bangsanya sendiri. Akibat tindakan gegabah ini, Daud berada pada posisi serba salah.

Andalkanlah Allah. Dari peristiwa Daud ini kita belajar, bahwa di luar Allah, kemampuan akal dan kesuksesan kuasa yang kita peroleh tidak mampu membebaskan kita dari permasalahan. Peranan Allah dalam kehidupan kita besar pengaruhnya. Selain mampu mengubah gerak hidup, kuasa-Nya juga mampu membangkitkan semangat dan meningkatkan mutu kehidupan kita. Kuasa Allah bukan isapan jempol. Kuasa Allah itu nyata dan akan terus berkarya.

Renungkan: Bila lupa bahwa kesuksesan dan kemampuan akal yang kita miliki adalah anugerah Tuhan, kita dapat dibuat lengah dan jatuh.

Doa: Ya Tuhan, ampuni kami yang berlebihan memperlakukan akal dan kesuksesan kami.

(0.98) (1Sam 28:1) (sh: Daud terjepit. (Senin, 09 Februari 1998))
Daud terjepit.

Keputusan swpihak yang ditempuh Daud, tanpa melibatkan Tuhan, mulai mendatangkan kesulitan dirinya. Daud diperhadapkan dengan pilihan-pilihan pahit. Ibarat makan buah simala kama. Sampai berapa lama Daud mampu bertahan dalam dusta dan kepura-puraan? Pengalaman menyatakan, pada saat kita mulai meninggalkan Allah dan mengatasi persoalan dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri, kita akan terus terdorong melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah. Tanpa kita sadari semakin lama kita semakin menjauh dari-Nya.

Saul pun terjepit. Saul stress karena tak dapat menerima kenyataan bahwa dia telah ditolak oleh Tuhan dan bahwa Daud telah dipilih oleh Allah untuk menggantikannya. Datang kepada Tuhan tidak mungkin, karena ia sudah tahu bahwa Tuhan telah undur dan tidak lagi mau menjawab doa-doanya. Alternatif yang paling akhir menurut Saul adalah meminta bantuan paranormal. Dari cerita ini jelas sekali bahwa ketidaksetiaan kepada Allah, akan menjerumuskan manusia dari dosa yang satu ke dosa yang lain, sampai kepada kesesatan yang mematikan.

Renungkan: Di dalam dunia ini ada dua jalan, dua pilihan, dari dua asal yang berbeda posisi. Iblis tidak setara Allah, namun bila kita tidak memihak Allah, ia bisa berhasil memangsa kita.

(0.98) (1Sam 1:28) (endetn: ia hidup)

diperbaiki menurut terdjemahan kuno. Tertulis: "ia ada".

(0.98) (1Sam 17:36) (endetn: (ia menjambung))

ditambahkan sebagai perlengkapan.

(0.97) (1Sam 10:1) (sh: Tuhan memperlengkapi. (Senin, 1 Desember 1997))
Tuhan memperlengkapi.

Meski kecewa atas keinginan Israel, Allah tetap membuat persiapan yang matang agar Saul diperlengkapi bagi tugas itu. Tuhan sendiri mengatur proses pemilihan Saul oleh Samuel. Tuhan menanamkan keyakinan di dalam Saul bahwa ia memang pilihan Tuhan. Roh Tuhan juga membuat perubahan di dalam hatinya (ayat datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">6) bahkan menyertai Saul (ayat datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">7). Melengkapi semua itu, melalui Samuel Tuhan juga memberi petunjuk-petunjuk tentang peraturan ibadah kepada Saul (ayat datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">8).

Saul sebagai hamba Tuhan. Israel kini memasuki era baru. Dengan Saul sebagai raja, bisa terjadi pergeseran pemahaman tentang siapa yang paling menentukan dalam kehidupan umat Israel. Untuk menyadarkan Israel bahwa Tuhan sendiri yang memimpin, Saul dipilih dan diurapi oleh Tuhan bukan oleh rakyat. Tugas Saul terutama adalah menjalankan perintah Allah atas Israel, bukan sebaliknya. Posisi Saul adalah sebagai raja bagi Israel dan sebagai hamba di hadapan Allah.

Renungkan: Kristus sudah datang menjadi hamba Allah, agar kita dilayakkan-Nya masuk ke dalam kemitraan pelayanan dengan Kristus di hadapan Allah.

Doa: Karuniakan Roh hikmat dan takut akan Tuhan bagi para pemimpin gereja, bangsa dan negara di dunia ini.

(0.96) (1Sam 17:40) (sh: Keluguan iman. (Minggu, 14 Desember 1997))
Keluguan iman.

Daud bukan sekadar mengucapkan gertak sambal. Daud sungguh melakukan tindakan yang luar biasa berani. Ia maju menghadapi Goliat hanya dengan bersenjatakan tongkat, lima batu licin yang diambilnya dari dasar sungai, kantung gembala dan umban (ayat datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">40). Tentu saja baik pihak kawan maupun lawan tercengang dan terkejut oleh keberanian yang lugu ini. Tindakannya itu tidak layaknya orang berperang yang mengenakan baju perang yaitu baju zirah dan ketopong tembaga serta perlengkapan serba hebat. Apalagi kalau kita pertimbangkan bahwa musuh yang ingin coba dilawan Daud ini bukan prajurit sembarangan. Goliat adalah raksasa maha perkasa. Tindakan Daud ini tidak sama dengan naif, bodoh, konyol, tetapi tindakan iman yang dalam pertimbangan tanpa iman cenderung dianggap lugu.

Maju dalam nama siapa? Sekilas membaca penuturan kisah ini sudah terbaca oleh kita bahwa konflik yang harus dihadapi Daud (baca Israel) melawan Goliat (baca Filistin) sangat tidak imbang. Dalam situasi demikian jelaslah bahwa konflik atau perkelahian itu bukan lagi terjadi di dalam lingkup fisik tetapi di dalam lingkup jiwani dan rohani. Goliat pun sebenarnya adalah bom perang syaraf yang dilemparkan orang Filistin terhadap Israel. Sosok tubuhnya dan sesumbarnya adalah senjata yang efektif mencabut nyali Israel. Daud tahu benar apa yang sedang terjadi dan apa yang seharusnya terjadi. Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel (ayat datang+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">45). Karena itu Daud maju dengan senjata rohani, dengan iman. Akibatnya luar biasa. Tuhan melakukan hal yang di luar perhitungan. Daud menang. Kemenangan iman, kemenangan Tuhan!

Renungkan: Untuk tujuan apa sebenarnya Kristus datang ke dunia ini dan mati disalib?

Doa: Bimbinglah aku menjalani proses pembentukan yang membuatku makin mengenal diriMu, makin teguh iman, agar realitaMu nyata dalam hidupku.

(0.95) (1Sam 10:13) (jerusalem: pulanglah ia) Dalam naskah Ibrani tertulis: pulanglah ia ke bukit (pengorbanan). Dalam terjemahan Yunani terbaca: pulanglah ia ke Gibea.
(0.95) (1Sam 2:33) (bis: ia)

Sebuah terjemahan kuno: ia; terjemahan Ibrani: engkau.

(0.95) (1Sam 21:6) (endetn: mereka)

diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "ia".

(0.92) (1Sam 20:30) (ende)

Sjaul berbitjara dengan sangat kasar. Ia menolak Jonatan sebagai puteranja!

(0.92) (1Sam 24:19) (ende)

Kelakuan Dawud membuktikan bahwa ia tidak menganggap Sjaul sebagai musuhnja.

(0.92) (1Sam 1:9) (endetn: mereka)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "ia (Hana).

(0.92) (1Sam 22:14) (endetn: komandan)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "ia berbelok"(?).

(0.92) (1Sam 9:27) (jerusalem: mendahului kita) Naskah Ibrani masih menambah: dan ia pergi mendahului.
(0.90) (1Sam 1:18) (ende: tidak sama lagi)

Dahulu Hana sedih sekarang ia gembira dan senang hati pula, karena ia berharap doanja akan dikabulkan berkat berkah dan doa 'Eli itu.



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA