Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 9 dari 9 ayat untuk dari Aleksandria AND book:[40 TO 66] AND book:44 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 2:16) (jerusalem: nabi Yoel) Teks barat tidak memuat nama Yoel. Kutipan dalam Kis 2:17-21 dalam teks barat agak berlainan dari terjemahan Yunani (LXX) yang dengan dekat diikuti oleh naskah Aleksandria.
(0.99) (Kis 19:20) (jerusalem) Dalam naskah Aleksandria ayat ini berbunyi: Dengan jalan itu maka oleh kekuasaan Tuhan makin tersiarlah firman dan makin berkuasa.
(0.90) (Kis 24:6) (jerusalem: menurut hukum Taurat kami) Orang-orang Yahudi menganggap dirinya berwenang di bidang itu. Bdk Kis 25:9; Yoh 18:31+. Naskah Aleksandria tidak memuat: dan hendak menghakiminya menurut hukum Taurat kami. 7 Tetapi kepala pasukan Lisias datang mencegahnya dan merebut dia dengan kekerasan dari tangan kami, 8 lalu menyuruh para pendakwa datang menghadap engkau.
(0.86) (Kis 18:24) (ende: Apolos)

Ialah seorang Jahudi jang terpeladjar dari Aleksandria jang sudah tahu banjak tentang Jesus dan Indjil, tetapi pengertiannja rupanja belum tjukup utuh dan murni. Dalam pergaulannja dengan Priskila dan Akuila ia mendapat pengertian jang lebih terang dan lebih luas. Kemudian ia mendjadi seorang pengadjar Indjil jang ulung di Korintus. Lih. 1Ko 1:12; 3:4-6; 4:6; Tit 3:13; 1Ko 12:6.

(0.83) (Kis 9:31) (jerusalem: jemaat) Menurut teks Aleksandria. Teks barat dan teks Antiokhia mengatakan: semua jemaat
(0.82) (Kis 11:19) (jerusalem) Ayat ini melanjutkan Kis 8:1 dan Kis 8:4 dan berupa pembukaan kisah tentang didirikannya jemaat di Antiokhia yang merupakan akibat dari kemartiran Stefanus. Sekarang cerita ini terpisah dari cerita tentang Stefanus oleh karena disisipkan "Kisah Filipus", Kis 8:5-40, dan "Kisah Petrus", Kis 9:31-11:18. Hanya cerita tentang jemaat di Antiokhia mengandaikan kisah mengenai panggilan Saulus, Kis 9:1-30, yang sendiri tergabung dengan kemartiran Stefanus
(0.76) (Kis 18:24) (sh: Terus belajar (Jumat, 3 Juni 2005))
Terus belajar


Ibarat padi semakin berisi semakin tunduk, demikianlah orang yang semakin pintar semakin rendah hati. Prinsip yang sama seharusnya berlaku pada para hamba Tuhan. Semakin banyak dipercaya melayani, seharusnya semakin rendah hati untuk belajar agar dapat melayani dengan lebih baik. Sayangnya, tidak banyak pemimpin Kristen yang mau diajar karena merasa gengsi dan sudah tahu segala sesuatu.

Jarang kita jumpai pemimpin seperti Apolos. Ia seorang terpelajar akan agama Yahudi dari Aleksandria. Waktu itu, kota Aleksandria merupakan pusat agama Yahudi di Mesir. Apolos menguasai Perjanjian Lama dengan baik dan ia pandai mengajar (ayat dari+Aleksandria+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">24). Setelah menjadi Kristen, ia dengan bersemangat mengabarkan Injil kepada orang-orang Yahudi (ayat dari+Aleksandria+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">25). Ia seorang pemimpin yang cemerlang. Namun, Apolos juga rendah hati. Ia bersedia diajar oleh Priskila dan Akwila, pemimpin umat di Efesus, supaya semakin mengenal kebenaran. Bukan hanya bersedia diajar, ia juga bersedia diutus untuk praktik pelayanan di Akhaya (Korintus) bagaikan mahasiswa teologi yang sedang PKL (ayat dari+Aleksandria+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">26-27). Kesediaannya untuk diajar menghasilkan sukacita umat Tuhan. Hal ini terbukti dengan kehadirannya yang menjadi berkat bagi jemaat Korintus. Dengan bekal pengajaran yang benar dan dengan penuh semangat Apolos mengajar dan memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi (ayat dari+Aleksandria+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A44&tab=notes" ver="">28).

Sikap rendah hati dan mau belajar adalah kunci pertumbuhan rohani anak Tuhan agar dapat dipakai-Nya memberitakan kebenaran. Gereja harus menyediakan wadah atau memberi kesempatan bagi para hamba Tuhan untuk belajar memperlengkapi dan meningkatkan diri agar pelayanan mereka efektif. Setiap hamba Tuhan juga harus selalu memelihara kerinduan bersedia dibina dan diajar agar pelayanannya mampu menjawab kebutuhan umat di dunia modern ini.

Renungkan: Pengajar kebenaran yang efektif adalah murid Kristus yang tidak berhenti belajar pada-Nya.

(0.72) (Kis 19:1) (jerusalem: Ketika Apolos masih di Korintus) Ini hanya penggabungan redaksionil antara kedua catatan yang disisipkan ke dalam kisah perjalanan. Teks barat berbunyi sebagai berikut: untuk melaksanakan rencananya Paulus mau berangkat ke Yerusalem, tetapi Roh berkata kepadanya bahwa harus kembali ke Asia. Maka sesudah menjelajah daerah-daerah pedalaman Paulus tiba di Efesus
(0.68) (Kis 18:24) (jerusalem: Apolos) Tentang Apolos itu dikatakan dalam 1Korintus. Datangnya ke Korintus disambut dengan semangat. Semangat itu lekas merosot menjadi semangat berpartai-partai, bdk 1Ko 1:12; 3:4-11,22; lihat juga Tit 3:13. Catatan tentang Apolos itu serupa dengan yang berikut mengenai murid-murid Yohanes Pembaptis yang terdapat di Efesus, Kis 19:1-7. Baik Apolos maupun murid Yohanes itu ternyata orang Kristen yang kurang lengkap. Ini barangkali sesuai dengan keadaan jemaat di kota Aleksandria di zaman itu.


TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA