Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 122 ayat untuk daerah-daerah kediaman AND book:[1 TO 39] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.19) (2Taw 3:1) (full: SALOMO MULAI MENDIRIKAN. )

Nas : 2Taw 3:1

Membandingkan bait Salomo dengan bait Kristus (yaitu gereja) menyatakan hal-hal berikut ini:

  1. 1) Bait Salomo didirikan oleh putra Daud (2Taw 2:1); gereja oleh keturunan Daud, Tuhan Yesus Kristus (Ibr 3:3-6).
  2. 2) Bait Salomo didirikan dari emas, perak, dan batu-batu berharga (1Taw 29:3-8); gereja didirikan dengan kehidupan yang tertebus dari orang-orang yang dibeli dengan darah Kristus yang mahal (1Pet 1:18-19; 1Pet 2:5).
  3. 3) Bait Salomo didirikan di Gunung Muria (2Taw 3:1); gereja didirikan di atas Yesus, batu karang ilahi dan kematian-Nya sebagai korban karena kita (Mat 16:18; Ef 2:20).
  4. 4) Bait Salomo dilayani oleh pengantara-pengantara imam duniawi (pasal 1Taw 24:1-31); gereja memiliki imam besar sorgawi dan semua orang percaya dapat menghampiri Dia untuk menerima keselamatan kekal (Ibr 2:17; 7:25).
  5. 5) Bait Salomo diperindah dengan emas dan aneka dekorasi (1Taw 22:5); gereja diperindah oleh kemurnian dan kuasa Roh Kudus di dalam kehidupan orang percaya (Kis 1:8; 2:4; Gal 5:22; bd. 1Pet 3:3-4).
  6. 6) Bait Salomo menyediakan tempat kediaman khusus bagi Allah di antara umat-Nya; gereja adalah kediaman khusus Roh Kudus di bumi ini (1Kor 3:16; 6:19).
  7. 7) Bait Salomo bersifat duniawi dan sementara (2Raj 25:8-9); bait Kristus bersifat sorgawi dan kekal (pasal Wahy 21:1-22:21).
  8. 8) Karena itu, gereja adalah pewaris dan penerus dari kemah/Bait Suci sebagai tempat tinggal Allah yang kelihatan di bumi ini

    (lihat art. BAIT SUCI).

(0.19) (1Taw 6:1) (sh: Pusaka yang istimewa (Selasa, 29 Januari 2002))
Pusaka yang istimewa

Setelah berbicara tentang keturunan imam-imam besar, penulis Tawarikh menutup penjabaran silsilah kaum Lewi dengan mendaftarkan tempat-tempat kediaman yang dibagi-bagikan kepada bermacam-macam kaum Lewi (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">54-81). Penulis Tawarikh mendapatkan sumber daftarnya dari Yosua 21:4-39, dan membagi daftar tersebut ke dalam 3 bagian. Pertama-tama muncul daftar kediaman keturunan Harun (ayat 54-60). Setelah itu, 2 daftar yang sejajar muncul dalam ayat 61-65 dan 66-81. Keduanya berisi catatan tentang pembagian kepada bani Kehat (ayat 61,66-70), kepada bani Gerson (ayat 62,71-76), dan kepada bani Merari (ayat 63,77-81).

Penulis Tawarikh paling tidak memiliki 2 alasan untuk memasukkan detail-detail ini. Pertama, kebanyakan dari tempat-tempat yang disebutkan di sini berada di luar batas provinsi komunitas pascapembuangan di Yehuda. Penyebutan tempat-tempat tersebut mengungkapkan perhatian penulis Tawarikh terhadap perluasan wilayah dari komunitas yang sedang memulihkan dirinya itu. Penulis Tawarikh mendorong kaum Lewi agar tetap memiliki harapan tentang pemilikan kembali tanah mereka yang sebelumnya telah diambil dengan paksa oleh kekuatan-kekuatan asing.

Kedua, penulis Tawarikh juga memerintahkan semua suku untuk mengingat kewajiban mereka kepada suku Lewi. Menurut peraturan Musa, keturunan Lewi menerima bagian-bagian tanah yang berada di dalam batas milik suku-suku lain (lih. Im. 25:32-34; Bil. 35:1-5; Yos. 21:1-3). Pembagian milik pusaka ini datang dari Allah, meskipun didapatkan melalui undi (ayat 54). Lebih lanjut, milik pusaka ini memungkinkan orang-orang Lewi untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan keluarga mereka sendiri. Sebagaimana waktu dulu orang-orang Israel harus memberikan kota-kota dan tanah-tanah penggembalaan mereka kepada orang-orang Lewi (ayat 64), komunitas pascapembuangan pun harus menghormati orang-orang Lewi dengan cara yang sama.

Renungkan: Ada orang-orang yang dipanggil untuk menjadi hamba-hamba Tuhan seperti orang-orang Lewi. Keperluan hidup mereka bergantung dari anugerah Tuhan melalui jemaat-Nya. Perhatikanlah kesejahteraan hamba-hamba Tuhan di gereja Anda!

(0.18) (Kej 18:2) (ende)

Selandjutnja dalam tjerita akan didjelaskan, bahwa dalam tiga orang itu Jahwe menampakkan diri (ajat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="ende">1,13(Kej 18:1,13) dan 22(Kej 18:22)), diantara dia malaikat (Kej 19:1). Hanja sedikit demi sedikit mendjadi teranglah bagi Ibrahim, bahwa ia berhadapan dengan Jahwe sendiri. Mungkin pula disini suatu tradisi kuno tentang hantjurnja Sodom dan Gomorra dihubungkan dengan riwajat hidup Ibrahim. Tuhan "mengundjungi" dua kota itu, akan menjiksanja. Sebelumnja Ia mengutus dua malaikat untuk menjelidiki keadaan disana (Kej 18:20). Dalam perdjandjian Tuhan disertai dua malaikat terlebih dahulu "mengundjungi" Ibrahim, jang tersangkut dalam peristiwa ini karena Lot saudaranja, jang bertempat kediaman didaerah Sodom dan Gomorra (Kej 13:10 dsl).

Ibrahim bertindak sebagai perantara bagi bangsa jang berdosa (Kej 18:23).

Tjerita kundjungan ini dibubuhi tjerita tentang djandji kepada Sara, bahwa ia akan mempunjai keturunan. Djandji ini sama dengan djandji seperti ditjeritakan di Kej 17:15 (P), akan tetapi bentuk tjerita dalam tradisi J disini lebih konkrit. Ada beberapa Bapa Geredja, jang menganggap penampakan ketiga orang itu suatu pralambang persiapan perwahjuan misteri Tritunggal jang Mahakudus.

(0.18) (Kel 18:1) (ende)

Fasal ini memuat tradisi tentang kaum-kerabat Musa serta hubungannja dengan suku Madianit, dan bermaksud djuga melukiskan terbentuknja susunan kemasjarakatan.

Pertemuan dengan Jetro ditjeritakan disini, kiranja karena umat Israel telah sampai dekat gunung Sinai (aj.5)(Kel 18:5), djadi dalam wilajah kediaman Jetro (lihat Kel 3:1). Mungkin sekali djuga sebelum Perwahjuan digunung Sinai sudah terasa kebutuhan adanja organisasi (walaupun amat sederhana), dan beberapa peraturan.

Menurut beberapa ahli babak ini merupakan suatu sisipan dalam kisah perdjalanan umat Israel (lihat Kel 19:1-2 jang mengulangi lagi, bahwa mereka tiba dipadang pasir dekat gunung Sinai, seperti sudah disebutkan di Kel 18:5), dan agaknja lebih sesuai ditjeritakan sesudah perwahjuan Sinai. Padahal dalam Bil 10:29-32. Diwaktu itu disebutkan adanja hubungan dengan keluarga Jetro, dan Bil 11:14-17 mentjeritakan tentang pemilihan pembantu-pembantu. Demikian pula Ula 1:9-18 pada saat meninggalkan Sinai (bandingkan Kel 18:16) jang menjebutkan peraturan-peraturan serta perintah-perintah tuhan).

Djadi mungkinlah peristiwa ini dalam berbagai tradisi ditempatkan pada saat-saat jang berlainan.

(0.18) (Yeh 40:1) (ende)

Pasal2 ini dengan pandjang lebar dan setjara terperintji menggambarkan dalam nubuat jang berupa penglihatan masa depan umat Jahwe. Masa depan itu dilukiskan sedjadjar dengan masa jang lampau, jakni: Jahwe hadir dalam baitullah dipusat umat, Jerusjalem, dan semua suku Israil sebagai kesatuan menetap dikeliling kediaman Allah itu dengan dikepalai oleh satu radja, wakil Jahwe, radja jang adil dan baik. Berkat anugerah Allah dari dalam BaitNja tanahnja luar biasa subur dan makmurnja.

Masa depan itu bukan sadja sedjadjar dengan masa jang lampau, jakni djaman Dawud dan Sulaiman, tapi djuga djauh melebihinja. Masa depan, keradjaan Allah, jang terachir, dilukiskan sedemikian itu, oleh karena, sebagai orang Israil dan imam Jeheskiel hampir tidak dapat memikirkannja setjara lain. Semuanja achirnja hanja ibarat sadja. Kenjataan sesungguhnja masih djauh mengatasi pengharapan nabi. Pasal2 ini terbagi atas tiga bagian, jakni: Baitullah jang baru (Yeh 40:1-43:12), ibadah jang baru (Yeh 43:13-46:24), pembagian negeri jang baru (Yeh 40:47-48).

(0.18) (Kel 1:11) (jerusalem: dengan kerja paksa) Di negeri Mesir rupanya kerja paksa (rodi) tidak dikenal. Buruh yang dipekerjakan pada pembangunan besar-besaran yang dilakukan negara diambil dari tawanan perang dan para budak yang terikat pada tanah milik raja. Tentang kerja paksa di negeri Israel bdk 2Sa 12:31. Orang Israel yang oleh orang Mesir disamakan saja dengan masyarakat rendahan yang dipekerjakan sebagai rodi, merasa terhina dan tertindas secara luar biasa. Dapat dipahami bahwa mereka ingin kembali kepada hidup bebas-merdeka di padang gurun. Tetapi dapat dimengerti juga bahwa para penguasa Mesir menganggap tuntutan orang Israel itu sebagai pemberontakan budak belaka
(0.18) (Bil 24:21) (jerusalem: sarangmu) Kata ini (Ibraninya:ken) menyinggung nama suku Keni. Suku ini adalah sebuah suku Badui (bdk 1Ta 2:55) yang bersaudara dengan kaum Rekhab dan berhubungan erat dengan suku Midian (bdk Bil 10:29 dan Hak 1:16). Suku Keni itu terdesak oleh bangsa Edom (Beor yang mungkin disebut dalam Bil 24:22, adalah sama dengan yang tampil dalam Kej 36:32), lalu pergi ke daerah suku Amalek, Hak 1:16; 1Sa 15:4-6; dan 1Sa 27:10 dan 1Sa 30:29 dan bahkan memasuki dataran Esdralon, Hak 4:11,17; 5:24. Adapun nama Kain bersangkutan dengan Kenas, nama ayah Otniel, sedangkan Otniel adalah saudara (atau kemenakan?) Kaleb, orang Kenas (yang kadang-kadang dianggap termasuk suku Yehuda), Bil 32:12; Yos 14:6,14; 15:17; Hak 1:13; 3:9-11; 1Ta 4:13. Dalam Kej 15:19 Kenas adalah anak cucu Esau dan saudara seayah dengan Amalek. Ini lebih-lebih mengungkapkan kesamaan tempat kediaman dari pada keturunan.
(0.17) (Mzm 68:1) (jerusalem: Perarakan kemenangan Allah) Ini mazmur yang berupa puji-pujian dan nyanyian syukur, ada di antara mazmur yang paling sulit dalam seluruh kitab Mazmur. Seringkali maksud sama sekali tidak terang dan teksnya nampaknya agak rusak dan dicampuradukkan. Kidung ini menyinggung banyak peristiwa dalam sejarah Israel yang digambarkan sebagai perarakan kemenangan Tuhan. Tetapi caranya kejadian-kejadian itu disinggung adalah begitu halus, sehingga kerapkali tidak dapat dipastikan peristiwa manakah yang dimaksud. Karena kesemuanya itu maka terjemahan mazmur ini berupa kiraan saja. Pembagian mazmur berupa percobaan boleh diusulkan sbb: Maz 68:2-5 berupa pendahuluan yang menggambarkan Allah yang maju untuk menghancurkan musuh dan memberkati orang benar, ialah umatNya, yang diajak memuji dan meluhurkan Allahnya. Maz 68:6-19 meringankan sejarah Israel sampai dengan didirikannya kediaman bagi Allah di Yerusalem. Disinggunglah keluaran dari Mesir sampai dengan penampakan Allah di gunung Sinai, Maz 68:6-9; perjalanan umat di gurun di bawah perlindungan Tuhan, Maz 68:10-11, dan direbutnya negeri Kanaan, Maz 68:12-13, lalu disinggunglah peperangan di zaman para Hakim, khususnya Debora dan Gideon, Maz 68:14-15; direbutnya Yerusalem di zaman Daud dan menetapkan Allah di situ, Maz 68:16-19. Maz 68:20-24 mulai kembali dengan mengajak umat supaya memuji Allah, Maz 68:20, dengan mengenangkan sejarah murtadnya umat Israel dan pembaharuan yang dilancarkan nabi Elia dan Elisa dan yang berakhir dengan dilenyapkan keluarga raja Ahab, Maz 68:21-24. Maz 68:25-30 rupanya menyinggung pembaharuan nasional dan keagamaan yang diadakan raja Hizkia. Maz 68:30-35 melayangkan pandangan ke masa depan. Allah mengalahkan musuh semua dan bangsa-bangsa lain, bahkan semesta dunia, akan mengakui Allah. Mereka diajak untuk meluhurkan Tuhan dan bersembah sujud di hadapanNya.
(0.17) (2Raj 15:32) (sh: Yang penting reformasi bukan renovasi (Jumat, 9 Juni 2000))
Yang penting reformasi bukan renovasi

George Santayana mengatakan bahwa 'seseorang yang tidak mau belajar dari sejarah akan terhukum untuk mengulanginya'. Kebenaran dari perkataan ini terbukti dalam pemerintahan Yotam. Sebelum diangkat menjadi raja, ia sudah ditunjuk untuk mengepalai istana dan menjalankan pemerintahan mewakili ayahnya yang berada dalam pengasingan (2Raj. 15:5).

Ia tentunya sudah melihat bagaimana tragis akhir hidup ayahnya karena dosa yang dilakukan. Yotam tentunya juga sudah melihat bahwa walaupun secara pribadi melakukan apa yang benar di mata Tuhan, namun ayahnya tidak melakukan reformasi rohani di dalam masyarakat Yehuda. Tindakan Yotam yang nampaknya cukup memberi arti dalam pemerintahannya adalah mengadakan renovasi Pintu Gerbang Bait Allah dan mendirikan banyak bangunan (2Taw. 27:4). Memperbaiki dan mempercantik Bait Allah adalah baik sebagai wujud penghargaan terhadap 'kediaman' Allah. Membangun kota di pegunungan berarti pemerataan pembangunan ekonomi rakyat di seluruh daerah. Benteng dan menara di hutan dibangun untuk memperkuat pertahanan dan mengantisipasi secara dini invasi dari bangsa lain.

Namun faktor religius, ekonomi, pertahanan, dan politik yang dikerjakan Yotam tidak mampu menciptakan masyarakat Yehuda yang lebih baik dan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Buktinya sejak zaman itu Allah mendatangkan invasi dari Aram dan Israel sebagai hukuman Allah. Mengapa demikian? Sebab reformasi yang dilakukan oleh Yotam tidak mampu dan tidak mungkin menyentuh bagian yang paling hakiki dalam kehidupan masyarakat yaitu hati manusia. Reformasi Yotam lebih mengarah kepada reformasi fisik, sehingga tidak mampu mengembalikan bangsa Yehuda kepada identitas dan panggilannya sebagai sebuah umat pilihan Allah. Karena itulah penghukuman akan segera dijatuhkan. Bagaimana seandainya ia mau belajar dari sejarah? Bangsa Yehuda akan kembali menemukan identitasnya dan dapat mengaktualisasikannya, sehingga menjadi berkat bagi banyak bangsa.

Renungkan: Fisik gedung gereja yang indah, megah, dan besar yang mampu menampung sekian juta orang tidak akan pernah menjadikan sekian juta orang itu menjadi Kristen, sebab identitas Kristen tidak melekat pada fisik namun hati.

(0.17) (2Taw 30:23) (sh: Sukacita dan pembaruan dalam kesatuan (Sabtu, 6 Juli 2002))
Sukacita dan pembaruan dalam kesatuan

Hal inilah yang mungkin sangat didambakan oleh penulis Tawarikh. Jemaat pascapembuangan masih rindu untuk terus merayakan karya dan perbuatan-perbuatan Allah yang besar, yang tidak hanya bagi nenek moyang mereka, tetapi juga bagi mereka sendiri. Tidak hanya Yehuda, tidak hanya para imam, tetapi juga orang-orang Israel Utara yang bergabung dan orang-orang asing ikut bersama-sama merayakan dengan bersukaria (ayat 25). Melalui kesatuan seperti ini, kejayaan Israel seperti pada zaman Salomo kembali terulang (ayat 26). Bahkan, ada beberapa kesejajaran dengan Salomo yang sengaja disebutkan oleh penulis Tawarikh: lama perpanjangan hari raya (lih. daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">7:8-10) dan jumlah kurban yang cukup besar (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">7:5).

Pada saat para imam Lewi berdoa dan memberkati rakyat, penulis Tawarikh mencatat bahwa "suara mereka didengar TUHAN dan doa mereka sampai ke tempat kediaman-Nya yang kudus di surga" (ayat 26). Kalimat ini bukan hanya keterangan pemanis yang bersifat tambahan. Kalimat ini didasarkan atas kata-kata yang diucapkan Salomo di dalam doanya pada daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">6:21,33, dan 39. Artinya, Allah telah berkenan mengampuni dosa mereka (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">6:21,39c), akan bertindak bagi mereka (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">6:33), dan memberikan keadilan bagi mereka (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">6:39b).

Umat yang bersukaria dan telah menerima rahmat yang luar biasa dari Allah ini tidak langsung berpuas diri. Mereka yang mengikuti perayaan Paskah ini langsung bertindak dan melakukan reformasi keagamaan dengan menghancurkan segala bentuk penyembahan berhala yang mereka temukan, "sampai musnah semuanya" (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">31:1). Melalui peristiwa ini, nyata bahwa yang dipentingkan umat dari perayaan Paskah bukanlah mencari pemuasan pengalaman rohani semata, tetapi bagaimana mereka dapat mempertahankan sikap taat dan takut kepada Allah, bahkan setelah segala perayaan itu selesai. Tindakan mereka membuktikannya.

Renungkan: Persekutuan sejati antarsesama umat Tuhan seharusnya tidak dinodai perseteruan, tetapi sebaliknya menghasilkan sukacita di dalam persatuan, dan kerinduan membara untuk terus menguduskan diri bagi Tuhan.

(0.17) (Ayb 2:11) (sh: Penghibur sejati (Kamis, 21 Agustus 2003))
Penghibur sejati

Ketika penderitaan mencapai puncaknya, siapakah dapat menghibur? Siapakah yang mampu melegakan hati yang sedang tertekan hebat? Adakah kata-kata yang dapat meredakan kegalauan hati?

Pergumulan dahsyat yang dihadapi Ayub tidak dapat dikurangi bebannya hanya dengan nasihat atau kata-kata penghiburan. Ketiga teman Ayub, Elifas, Bildad dan Zofar, mengetahui hal itu. Sebagai rasa simpati atas penderitaan tersebut, mereka memilih untuk berdiam diri selama tujuh hari tujuh malam. Dalam kediaman itu mereka menangis bersama Ayub, mengoyak jubah dan menabur abu di kepala sebagai tanda berkabung bersama Ayub (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">1:20; 2:12). Apakah dengan berdiam diri ketiga teman Ayub itu dapat menghibur Ayub?

Penderitaan seperti itu ternyata tidak dapat dihibur oleh upaya apapun. Namun paling tidak ketiga teman itu telah menempatkan diri dengan tepat, yaitu ikut merasakan penderitaan temannya. Sikap teman-teman Ayub ini tampaknya berhasil, untuk sementara waktu, memberikan penghiburan dan pengharapan bagi Ayub, bahwa ternyata teman-temannya tidak meninggalkannya. Siapa yang dapat memberikan penghiburan kepada Ayub? Jika teman-teman Ayub hanya mampu menunjukkan kepekaan akan penderitaan yang dialami Ayub, siapa mampu memberikan penghiburan seperti mereka?

Hanya satu yang dapat memberikan penghiburan secara tuntas yaitu Roh Kudus. Dia adalah sumber penghiburan. Dia mampu menyentuh hati yang luka dan menyembuhkannya. Inilah janji dari Tuhan Yesus sendiri. Roh Kudus yang hadir adalah Roh Penghibur (Yoh. 14:26). Dia akan membantu orang percaya dalam kelemahannya, membantunya berdoa (Rom. 8:26) sehingga orang percaya sanggup menanggung pergumulan sedahsyat apapun.

Renungkan: Hanya ada satu penghibur sejati yang sanggup mengatasi penderitaan seberat apapun. Sudahkah Anda mengenal-Nya?

(0.17) (Mzm 68:1) (sh: Pahlawan Ilahi yang memperhatikan kita (Minggu, 14 Oktober 2001))
Pahlawan Ilahi yang memperhatikan kita

Mazmur 68 ini dimulai dengan seruan yang menyatakan bahwa Tuhan adalah Pahlawan Ilahi yang menyatakan kemenangan-Nya dan karya keselamatan-Nya bagi umat-Nya. Fokus dari mazmur ini adalah tindakan Allah atas bangsa-bangsa yang menghadang Tuhan dan umat- Nya memasuki Kanaan dan mendirikan Bait-Nya yang kudus.

Secara garis besar, ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">1-19 berbicara tentang karakter dan karya Tuhan yang adalah Penyelamat Israel. Ia membimbing umat-Nya melintasi padang gurun, mengalahkan musuh-musuh-Nya dan terus melangkah maju menuju gunung kediaman-Nya. Secara lebih terinci, mazmur ini dapat dibagi dalam beberapa bagian sebagai berikut: [1] Seruan agar Tuhan bangkit melaksanakan penghukuman (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">2-4); [2] Panggilan untuk memuji Tuhan yang telah menjadi pembela bagi yang lemah (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">5-7); [3] Pengagungan keperkasaan Tuhan yang membela, memulihkan, dan memenuhi kebutuhan umat-Nya yang tertindas (ayat 8-11); [4] Kekaguman terhadap firman Tuhan yang penuh kuasa, yang tidak dapat dihalangi oleh apa pun (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">12-15); dan [5] Kesadaran Israel sebagai bangsa yang dipilih untuk menjadi representasi pemerintahan Allah di bumi (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">16-19).

Melalui mazmur ini, kita diajar untuk: [1] Melihat Allah sebagai Pahlawan yang perkasa, yang memiliki kelembutan hati seorang bapa terhadap mereka yang lemah (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">5-7); [2] Menyadari keberadaan diri kita yang tidak berdaya dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan yang memberikan keselamatan; [3] Menyadari panggilan kita sebagai tentara Allah yang dipanggil untuk membawa kabar baik dengan penuh kemenangan (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">12).

Renungkan: Bagaimanakah Anda menghayati peran Tuhan sebagai Pahlawan yang berjuang dan memperhatikan Anda?

Bacaan untuk Minggu ke-19 sesudah Pentakosta

Kejadian 2:18-24

Ibrani 2:9-13

Markus 10:2-16

Mazmur 128

Lagu: Kidung Jemaat 441

PA 6 Mazmur 65

Berkat-berkat yang Tuhan berikan merupakan wujud dari perhatian dan terlaksananya pemulihan hubungan dengan Tuhan. Tujuan dari berkat- berkat yang Tuhan berikan bukanlah untuk memuaskan nafsu kita, tetapi agar kita dapat menikmati dan merasakan kedekatan dengan- Nya. Kesadaran tentang hal inilah yang akan mewarnai isi pujian yang kita naikkan. Mazmur ini merupakan teladan dari ekspresi seorang pemazmur yang menyadari hakikat berkat Tuhan.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Kata apakah yang sering muncul dalam bagian ini? Kepada siapakah kata itu ditujukan? Daftarkan perbuatan-perbuatan Tuhan yang dijabarkan di sini berkaitan dengan karya penciptaan-Nya, pemeliharaan-Nya, dan penebusan-Nya!

2. Perhatikan ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">2-6b! Apakah yang dilakukan Tuhan bagi umat-Nya (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">3-6b)? Bagaimanakah respons umat-Nya terhadap perbuatan Tuhan (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">2-3)? Menurut Anda mengapa respons umat demikian?

3. Perhatikan ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">6c-9! Bagaimanakah bangsa Israel memandang kebesaran Tuhan, Allah mereka, berkaitan dengan kemasyhuran-Nya di seluruh dunia? Dalam hal apakah dan bagaimanakah Tuhan menjadi kepercayaan dan harapan segala ujung bumi (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">6c-9)?

4. Perhatikan ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" vsf="TB" ver="">10-14! Apakah yang dilakukan Tuhan terhadap tanah perjanjian yang diberikan kepada umat-Nya? Jelaskan!

5. Bandingkan jawaban pertanyaan nomor 2, 3 dan 4. Pelajaran apakah yang Anda dapatkan? Tuhan seperti apakah yang memperhatikan dan berkarya bagi umat-Nya? Apakah dampak dari karya-Nya? Apakah sebenarnya hakikat dari berkat Tuhan?

6. Bagaimanakah Anda memandang berkat-berkat Tuhan yang Anda terima? Melalui berkat-berkat tersebut, apakah sebenarnya yang harus Anda hayati? Bagaimanakah respons Anda terhadap berkat-berkat yang sudah Tuhan berikan itu? Bagaimanakah hal ini menjadi pengharapan Anda pada waktu menghadapi kekurangan? Bagaimana hal ini mengarahkan pandangan Anda ketika menikmati keberhasilan? Bagaimanakah Anda akan menyaksikan kebaikan Tuhan yang sudah Anda terima kepada mereka yang kekurangan?

(0.17) (Mzm 137:1) (sh: Merespons krisis (Kamis, 28 November 2002))
Merespons krisis

Reaksi pertama seseorang yang sedang berada di dalam penderitaan dan krisis adalah mengasihani diri sendiri. Benarkah seharusnya demikian? Melalui mazmur ini kita melihat suatu keadaan yang menyedihkan dari orang-orang Israel yang ada di dalam pembuangan. Mereka menangis di tepi sungai-sungai Babel. Tiada sukacita, tiada musik dan tari-tarian di sana. Bahkan penderitaan semakin bertambah selain karena memori mereka tentang Sion, para penyiksa mereka memaksa agar mereka menyanyikan lagu dari tanah mereka. Itu membuat mereka berhadapan muka dengan muka dengan krisis yang menyengat. Bagaimana mereka bisa menyanyikan nyanyian iman dan sukacita ketika mereka berada dalam keterpurukan seperti itu? Jika mereka menyanyi pun, itu hanyalah melintas di bibir semata. Krisis ini menimbulkan dua respons. Pertama, Yerusalem kembali ditegaskan sebagai pusat untuk kehidupan orang beriman (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">5-6). Ini adalah sebuah pengharapan akan kembalinya sukacita. Pengharapan ini dinyatakan dalam bentuk sumpah khidmat: Yerusalem tidak akan dapat dilupakan. Kedua, suatu respons pahit (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">7-9). Kalau sebelumnya bangsa Israel menyatakan akan mengingat Yerusalem maka di sini Allah diminta untuk mengingat akan penghakiman yang adil bagi mereka yang menghancurkan tempat kediaman Allah. Ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">7 memusatkan perhatian kepada orang-orang Edom yang di dalam kitab Obaja jelas sekali dinyatakan ikut terlibat dalam pengepungan Yerusalem. Allah diharapkan akan membalaskan perbuatan mereka. Ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">8-9 berbicara tentang Babel, sang perusak, yang diharapkan akan memperoleh malapetaka sebagaimana mereka telah bertindak kejam terhadap bangsa Israel.

Kelihatannya ada sesuatu yang janggal ketika kita melihat bahwa dalam ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">9, kita diajak berbahagia kala musuh kita dihantam dengan sedemikian kejam. Bagaimana kita menjelaskan hal ini? Ini merupakan satu kejujuran diri dan kemarahan yang kudus karena keadilan harus ditegakkan dan kejahatan harus dihukum.

Renungkan:
Dalam krisis, jangan terjebak oleh perasaan Anda. Jadilah tuan atas diri Anda sendiri!

(0.17) (Yes 33:1) (sh: Mazmur bagi sang penolong sejati (Selasa, 21 September 2004))
Mazmur bagi sang penolong sejati

Sifat mazmur kita rasakan dalam pasal ini. Ciri utamanya ialah pujian kepada Allah dalam suasana penyembahan. Seiring dengan pemahaman akan kedaulatan Allah, cercaan celaka ditujukan kepada musuh-musuh-Nya (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">1) seiring dengan itu takut akan Allah menjadi keunikan umat-Nya (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">6).

Mengapa menaikkan pujian bagi Allah? Pertama, karena Ia akan mengadakan keadilan bagi umat-Nya dengan menyediakan masa damai. Hal ini didapatkan umat Allah karena mereka memiliki "takut akan Tuhan" yang menimbulkan hikmat dan pengetahuan (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">5-6). Kedua, karena Allah akan "bangkit" untuk melenyapkan manusia yang mengingkari perjanjian-Nya (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">7-9). Orang berdosa dan murtad, suku bangsa dan bangsa-bangsa gemetar oleh karena keperkasaan-Nya (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">10-14). Ketiga, karena Allah membela orang-orang yang hidup dalam kebenaran, tidak menerima suap, tidak turut dalam kejahatan meski mereka hidup dalam masyarakat yang bobrok moralnya. Orang-orang demikian akan ditinggikan-Nya sehingga kedudukan mereka kuat dan kokoh. Selain itu Tuhan memelihara hidup mereka dengan menyediakan kebutuhan hidupnya (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">15-16). Keempat, karena Allah akan memberkati kediaman umat-Nya menjadi tempat yang kuat dan aman sehingga semua orang akan melihatnya sebagai tempat keselamatan, tempat nama Allah dimuliakan, tempat sukacita, tempat keadilan (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">17-24).

Dapatkah kita menyadari pertolongan Tuhan tatkala kesesakan terasa menghimpit? Pertolongan Tuhan pada umat-Nya tidak terbatas pada zaman Nabi Yesaya saja atau hanya diberikan bagi umat Israel pada waktu itu saja, tetapi juga dapat kita terima pada masa kini. Bagaimana caranya? Kita berseru memohon pertolongan Tuhan. Takut akan Tuhan karena hal ini mendatangkan hikmat dan pengetahuan yang memberikan penyelesaian bagi masalah. Tetap setia menjalankan firman Tuhan meski keadaan sekitar kita "rusak".

Renungkan: Andalkan Tuhan dalam kesesakan. Jadikan kegelapan hidup melahirkan pujian tentang kemuliaan Tuhan.

(0.17) (Yeh 47:1) (sh: Mukjizat dari sungai yang menghidupkan. (Minggu, 2 Desember 2001))
Mukjizat dari sungai yang menghidupkan.

Allah yang Mahakudus bukan saja memulihkan kehidupan religius-sosial umat-Nya, tetapi juga mendatangkan penyembuhan bagi tanah perjanjian, tempat kediaman mereka. Penyembuhan ini dilambangkan oleh sungai, yang bermata air di Bait Suci dan bermuara di Laut Asin (Laut Mati). Sungai itu, yang keluar sebagai percikan kecil, dalam jarak kurang lebih 2 km (ayat 1000 hasta = sekitar 500 meter) telah menjadi sungai besar (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">3-4). Bahwa ini terjadi dalam jarak tersebut, tanpa sungai itu mendapat pasokan air dari anak- anak sungai, adalah suatu keajaiban.

Selanjutnya, sungai itu mengalir ke timur, turun ke Araba-Yordan (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">8), yakni daerah di ujung selatan Lembah Yordan. Di sini terjadi keajaiban berikutnya. Agar air dapat mengalir dari Yerusalem ke Lembah Yordan, air itu harus mengalir turun ke Lembah Kidron, lalu naik ke Bukit Zaitun, kemudian melintasi beberapa lembah dan gunung. Jelas bahwa air tidak dapat mengalir naik. Maka, hal tersebut hanya dimungkinkan oleh karya ilahi.

Mukjizat penyembuhan terjadi "ke mana saja sungai itu mengalir" (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">9). Pengulangan ini menyatakan penyembuhan yang menyeluruh: tempat kematian (Laut Mati) berubah menjadi tempat kehidupan yang berkelimpahan (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">10). Tepi sungai itu pun tak kalah berlimpah: pohon, buah, dan daun tersedia untuk makanan dan obat (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">12).

Kunci dari semua mukjizat ini adalah "air dari tempat kudus itu" (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">12). Yesus berseru, "Barangsiapa percaya kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup" (Yoh. 7:38).

Renungkan: Siapakah di antara sesamaku yang memerlukan penyembuhan dari sungai air hidup itu?

(0.15) (2Sam 5:9) (jerusalem: Kota Daud) Letaknya Yerusalem di tengah antara suku-suku di bagian utara dan suku-suku di bagian selatan negeri menjadi sebab mengapa Daud memilih kota itu menjadi ibu kotanya. Diketahui bahwa nama kota itu, Yerusalem, sudah ada sejak th 2000 seb Mas. Kota orang Yebus (Ula 7:1) itu terletak di atas bukit Ofel yang kemudian disebut gunung Sion. Bukit itu diapit lembah Kidron dan lembah Tiropeum. di sebelah utara ada sebuah puncak di mana kemudian Daud mendirikan sebuah mezbah, 2Sa 24:16 dst, dan Salomo membangun bait Allah, 1Ra 6, Istana Salomo terletak di sisi selatan bait Allah 1Ra 7 Baru lama kemudian kota Yerusalem diperluas sehingga juga menutupi bukit di sebelah barat. Tembok di sisi utara sampai dua kali terpaksa dipindahkan lebih ke utara lagi, 2Ra 14:13+. Perairan kota (2Sa 5:8+) terutama disempurnakan oleh raja Hizkia, 2Ra 20:20+. Raja Babel Nebukadnezar menghancurkan kota Yerusalem dalam th 587 seb mas, 2Ra 25+, tetapi bait Allah dibangun kembali dalam th 515 seb Mas, Ezr 6:15+, dan tembok kota didirikan lagi dalam th 445, Neh 2-6. Antiokhus Epifanes mendirikan puri Akra berhadapan dengan bait Allah, 1Ma 1:33+, dan keturunan para Makabe merubah puri itu menjadi istana mereka. Herodes agung mendirikan istana baru lebih ke barat. Puri bait Allah yang lama, Neh 7:2, oleh Herodes diperluas menjadi benteng besar; iapun memugarkan bait Allah dengan memperluas dan memperindahnya, Yoh 2:20. Dalam th 70 panglima Roma, Titus menghancurkan kota lagi, bdk Luk 21:20. -- Dalam Alkitab Yerusalem untuk pertama kalinya tampil sebagai kota raja dan imam Melkisedek dalam Kej 14:18+; Maz 76:3; di zaman Daud Yerusalem menjadi ibu kita negara dan pusat agama. Yerusalem (atau: Sion) mempribadikan seluruh bangsa terpilih, Yeh 23; Yes 62) Ia adalah tempat kediaman Tuhan, Maz 76:3+ dan Orang yang diurapi Tuhan, Maz 2:1-110:7. Di zaman mendatang semua bangsa akan berkumpul ke situ, Yes 2:1-5; 60:1-22. Alkitab berakhir, Wah 21 dengan penglihatan tentang Yerusalem baru, bdk Yes 54:11+
(0.15) (1Taw 7:1) (sh: Sumbangan yang istimewa (Rabu, 30 Januari 2002))
Sumbangan yang istimewa

Kini dijabarkan 6 suku lainnya yang mudah dilupakan orang. Pertama-tama suku Isakhar didaftarkan (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">1-5). Daftar ini memfokuskan pada 4 anak laki-laki Isakhar (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">1-4) dan ditutup dengan saudara-saudara lainnya (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">5). Penyebutan banyaknya isteri dan anak (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">4) menunjukkan bahwa mereka diberkati sebagai umat Allah. Masalah militer menonjol di sini. Dalam setiap keturunan ada tentara-tentara (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">2,4-5). Suku Isakhar akan memperkokoh tentara Israel bila musuh menyerbu. Selanjutnya suku Benyamin (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">6-12). Daftar yang lebih lengkap ada di pasal daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">8. Daftar pendek dimunculkan untuk menyoroti kekuatan militer. Suku Benyamin sangat berharga dalam bidang pertahanan.

Lalu suku Naftali (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">13). Naftali adalah anak Yakub dari Bilha, gundiknya. Ini dapat menggoyahkan status Naftali sebagai umat Allah. Di sini ditegaskan bahwa keturunan Naftali sah sebagai umat Allah. Menyusul suku Manasye (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">14-19). Silsilah di sini adalah untuk suku Manasye yang berada di sebelah Barat sungai Yordan (bdk. daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">5:18,23 -- untuk yang di sebelah Timur). Ada penyebutan perempuan sebanyak 5 kali: gundik dari Aram (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">14), Maakha (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">15), anak-anak perempuan Zelafead (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">15b), isteri Makhir -- Maakha (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">16), dan Molekhet (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">18). Anak-anak Zelafead mendapatkan warisan berdasarkan hukum Musa yang khusus diberikan bagi keluarga tanpa anak laki-laki (Bil. 36:1-12). Dengan penyebutan ini, peraturan Musa tetap berlaku bagi komunitas pascapembuangan. Para wanita pun adalah bagian umat Allah yang berharga.

Menyusul disebutkan suku Efraim (ayat 20-29). Perhatian difokuskan kepada Yosua bin Nun sebagai pemimpin militer (ayat 27). Suku Efraim juga akan mendukung pertahanan militer umat Tuhan. Daftar kediaman kaum Efraim (ayat 21b-24,28-29) menunjukkan bahwa Allah memberkati mereka dan memberikan harapan akan pemulihan wilayah. Akhirnya, suku Asyer (ayat 30-40). Daftar terdiri dari: [1] Empat anak Asyer (ayat 30), [2] Keturunan Beria (ayat 31-39), dan [3] Informasi militer (ayat 40). Ada 2 tujuan: [1] Silsilah Beria yang panjang bisa merupakan pemastian status keturunan ini, [2] Informasi militer menunjukkan bahwa mereka diperlukan dalam pemulihan.

Renungkan: Selain memiliki hak, Anda juga memiliki tanggung jawab sebagai umat Tuhan. Berikanlah yang terbaik yang dapat Anda berikan untuk pembangunan umat Tuhan. Berkaryalah!

(0.15) (2Taw 6:3) (sh: Janji yang istimewa (Senin, 13 Mei 2002))
Janji yang istimewa

Allah telah hadir di dalam bait-Nya yang kudus di dalam awan kemuliaan. Dalam bagian ini, Salomo berbicara kepada seluruh jemaah Israel yang berkumpul di kompleks bait Allah. Kemudian setelah memberkati mereka, ia berbicara (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">4-11). Isi perkataan Salomo dapat dibagi ke dalam 3 bagian.

Pertama, pujian karena tergenapinya janji Allah bagi Daud (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">4-6). Fokus dari bagian pujian ini adalah bahwa Allah menggenapi yang Ia janjikan kepada Daud. Penulis Tawarikh sekali lagi mengaitkan Daud dan Salomo secara erat. Salomo tidak bertindak atas inisiatif sendiri, tetapi mewujudkan janji Allah kepada Daud. Salomo juga digambarkan sebagai raja yang sangat mengerti karya Allah di dalam pembangunan bait Allah. Meskipun ia yang berupaya keras untuk menyelesaikan bait Allah, ia mengakui bahwa Allah terlibat secara penuh melalui janji dan tindakan tangan-Nya (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">4). Bait Allah itu dimaksudkan menjadi tempat kediaman nama Allah (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">5-6). Nama menunjukkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

Kedua, penjelasan tentang peranan Salomo (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">7-9). Salomo berhenti sejenak dari pujiannya dan menjelaskan mengapa bukan Daud sendiri yang membangun bait Allah. Komunitas pascapembuangan mungkin mengira bahwa bait Allah adalah proyek Daud yang gagal dilakukan. Salomo menjelaskan bahwa Allah memandang maksud Daud baik untuk mendirikan bait Allah. Namun demikian, Daud adalah raja yang berperang, sedangkan bait Allah akan dibangun ketika Israel telah mendapatkan tanahnya dengan damai. Tiga tema dalam bagian pertama muncul lagi: kaitan erat antara Daud dan Salomo, keterlibatan Allah dalam menentukan siapa yang membangun bait-Nya, dan tentang nama-Nya.

Ketiga, pujian karena janji Allah kepada Daud dipelihara (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">10-11). Salomo kembali pada pujiannya. Di sini muncul lagi 3 tema di atas. Salomo menyebut Daud sebagai bapanya, dan ia penerus takhta ayahnya. Juga, persetujuan Allah atas pekerjaan Salomo menunjukkan campur tangan Ilahi. Terakhir, nama Allah kembali dimunculkan.

Renungkan: Janji Allah teguh selamanya. Ia campur tangan dalam kehidupan kita dan hadir dalam kasih-Nya di tengah umat-Nya.

(0.15) (Mzm 33:1) (sh: Hasrat untuk memuji (Rabu, 1 Agustus 2001))
Hasrat untuk memuji

Sukacita, keriangan, hasrat, dan antusiasme untuk memuji Tuhan yang disertai dengan pemahaman yang benar, mungkin secara perlahan mulai tergeser dari kehidupan ibadah kita. Perayaan dan sukacita dalam ibadah adakalanya menjadi sesuatu yang dipandang tabu ataupun sebaliknya diubah menjadi sarana hiburan semata. Tidaklah demikian dengan Mazmur 33 yang digunakan dalam ritual puji-pujian kepada Allah Israel ini. Mazmur ini merupakan suatu ajakan bagi kita untuk memuji Tuhan dengan pemahaman yang benar dan penuh semangat.

Secara khusus Mazmur ini bertujuan memproklamasikan, mengajarkan serta menguatkan keyakinan orang-orang benar untuk mempercayai Tuhan. Melalui Mazmur ini kita dibimbing untuk mengungkapkan kesetiaan, keadilan, hukum, dan kasih setia Tuhan (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">4, 5) dalam pujian yang penuh sorak-sorai dengan iringan musik yang dipetik baik-baik (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">1-3). Alasan dari ajakannya terdapat dalam lirik-liriknya yang berbicara tentang kekuasaan Tuhan atas seluruh alam semesta (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">6), bangsa-bangsa (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">10-12), dan umat manusia (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">13-17). Ia memenuhi bumi dengan kasih setia-Nya; Ia memandang dari sorga, melihat semua anak manusia, menilik seluruh penduduk bumi dari tempat kediaman-Nya, dan mengarahkan pandangan mata-Nya secara khusus "kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan" (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">13, 14, 18). Tiada kekuasaan, kekuatan, dan ketangkasan lain yang jadi tumpuan (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">16-17). Karena hanya Dialah, yang layak menerima pujian "sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya", Ia layak menjadi tumpuan doa kita: "Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu" (ayat 21- 22).

Renungkan: Pemazmur menaikkan pujian bukan hanya sebagai pelengkap dan bagian dari ritual ibadah yang dilakukannya. Pujian yang dinyanyikannya dengan penuh semangat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pemahaman-Nya tentang Tuhan. Sudahkah kita memuji Tuhan dengan hasrat, pemahaman, dan penjiwaan akan karakter serta karya Allah yang dikerjakan bagi kita? Marilah kita menaikkan pujian kepada Tuhan dengan penuh antusias dan semangat dengan pemahaman yang benar tentang karakter-Nya.

(0.15) (Mzm 84:1) (sh: Rindu tak kunjung padam (Sabtu, 3 November 2001))
Rindu tak kunjung padam

Perasaan sangat mempengaruhi hubungan kita dengan Allah. Tidak selalu kita berada di dalam suasana hati yang sangat antusias ketika bersentuhan dengan hal-hal rohani. Ini merupakan hal yang amat wajar, sekaligus menunjukkan kelemahan kita sebagai orang-orang berdosa.

Itulah sebabnya, Mazmur yang kita baca hari ini terasa sangat luar biasa, karena seakan-akan pemazmur terlalu berlebihan, ketika berbicara mengenai kerinduannya untuk senantiasa bersekutu dengan Allah yang hadir di tempat kediaman-Nya. Pada waktu itu ia berada dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk beribadah di Yerusalem (2Raj. 18:13-16), padahal ia begitu mencintai Bait Allah (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">2-3). Ia iri terhadap burung-burung yang bebas bertengger di mana pun mereka suka (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">4). Ia meyakini kebahagiaan orang-orang yang senantiasa berada dekat Allah (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">5) dan selalu rindu berziarah ke Yerusalem (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">6-8), karena Allah akan mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka.

Apakah pemazmur sungguh-sungguh meyakini maksud dan ucapannya? Tentu saja. Karena itulah ia berdoa kepada Allah agar raja di Yerusalem diberkati dan menjadi pelindung rakyat (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">10). Hanya apabila Tuhan memulihkan posisi raja dan keadaan Yerusalem, maka Bait Allah baru dapat dimasuki lagi dan pemazmur dapat kembali beribadah.

Kerinduannya yang tak kunjung padam ini dilandasi oleh nilai- nilai yang diyakininya, bukan sekadar perasaan. Seakan pemazmur ingin mengatakan bahwa bersama Tuhan semesta alam (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">2, 9, 13), ia tidak lagi kuatir akan hidupnya. Bukankah Allah tidak pernah mengecewakan orang yang menjaga kemurnian dirinya (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">12)? Itulah sebabnya ia menyebut berbahagia kepada setiap orang yang senantiasa bersekutu dengan Tuhan dan bersandar kepada-Nya (ayat daerah-daerah%20kediaman%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D&tab=notes&page=6" ver="">13).

Renungkan: Kerinduan kepada Allah seharusnya bukanlah sekadar hasil perasaan kita yang sering naik-turun, tidak menentu. Kita beribadah karena meyakini dengan penuh kesungguhan akan kebaikan dan perlindungan Allah. Mari kita memohon anugerah Tuhan agar Ia menolong kita memahami kasih-Nya yang besar dan mencondongkan hati kita ke arah Dia senantiasa.



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA