Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 823 ayat untuk berbuat fasik (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.53) (Why 14:10) (jerusalem: api dan belerang) Lautan api dan belerang ialah tempat para fasik disiksa, bdk Wah 19:20; 20:10; 21:8.
(0.50) (Ayb 17:8) (jerusalem: tercengang karena hal itu) Memang dalam Alkitab sering kali dikatakan bahwa orang benar "tercengang" menyaksikan hukuman dari Allah yang mendatangi orang fasik, lalu mereka bertambah takwa. Begitulah sahabat-sahabat Ayub: menyaksikan kemalangan yang menimpa Ayub mereka tercengang, mengagumi keadilan Allah dan tambah takwa, serta "naik pitam" terhadap Ayub yang menurut penilaian mereka haruslah orang fasik.
(0.50) (Rm 1:18) (sh: Kefasikan manusia. (Senin, 11 Mei 1998))
Kefasikan manusia.

Pada dasarnya orang yang hidup dalam dosa menganggap remeh Tuhan. Orang yang sungguh serius menerima Tuhan Allah Penciptanya sebagai Yang Kudus dan Adil, tak mungkin berbuat dosa seenaknya tanpa merasa bersalah. Itu sebabnya kondisi meremehkan Tuhan itu disebut fasik. Dalam bagian ini Paulus bahkan menelanjangi dosa sebagai pemberontakan terhadap Allah. Mungkin Anda menganggap bahwa Paulus sedang menelanjangi dosa-dosa orang Romawi. Ada benarnya. Tetapi dosa-dosa yang Paulus paparkan di sini dilakukan orang dari zaman ke zaman tanpa memandang suku, agama, kedudukan.

Hidup fasik menuju kebinasaan. Dosa adalah kondisi yang melahirkan berbagai perbuatan jahat. Yang terakhir ini punya nama: menyembah berhala, zinah, benci, kehidupan seks menyimpang, kelaliman, keserakahan, dlsb. Semakin berdosa semakin orang mematikan kesadaran akan kebenaran Allah di dalam hatinya. Akibatnya, ia makin jahat. Lebih buruk lagi, Allah lepas tangan. Itulah jalan kebinasaan. Orang yang hidup dalam dosa adalah orang yang sedang menanggung dan menyongsong murka Allah.

Renungkan: Namai dosa dan kelemahan Anda. Keluarlah dari jalan kebinasaan itu dan hiduplah dalam Yesus.

Doa: Ya Tuhan, pimpinlah kami menurut kehendak-Mu dan hindarkan kami dari jalan kebinasaan. Amin.

(0.49) (Ayb 21:1) (sh: Allah masih berdaulat (Kamis, 16 Desember 2004))
Allah masih berdaulat

Tudingan Zofar bahwa orang fasik segera akan binasa dijawab dengan fakta nyata lapangan bahwa orang fasik ternyata banyak yang hidup mujur (ayat 7-15). Hal itu membuktikan bahwa tuduhan-tuduhan kepada Ayub tidak sesuai kenyataan. Penderitaan Ayub bukan diakibatkan oleh dosa-dosanya.

Ayub menyadari penuh bahwa kemujuran orang fasik bukan berarti mereka bebas terus berdosa di dalam dunia milik Allah ini. Ayub mengetahui bahwa pada akhirnya orang fasik akan menerima hukuman Allah (ayat 16-21). Teori hukuman dosa yang diajukan Zofar dianggap Ayub sebagai kesombongan mau mengajari Allah bagaimana bertindak terhadap orang berdosa (ayat 22-26). Bagi Ayub sikap Zofar dan teman-temannya itu petunjuk adanya niat jahat mereka. Mereka tidak dapat membuktikan bahwa Ayub berdosa. Akan tetapi, mereka memaksakan bahwa penderitaan Ayub adalah bukti Ayub berdosa. Kenyataannya orang fasik selamat dan orang yang menggugatnya malah binasa (ayat 27-34). Tanpa disadari sebenarnya Ayub pun bersikap mau mengajari Allah bagaimana seharusnya bertindak menghadapi orang fasik (ayat 19-21).

Persoalan theodicy (soal pengaturan dan kebaikan ilahi dalam dunia yang di dalamnya terjadi penderitaan) adalah persoalan klasik yang mencuat di perikop ini. Bagaimana Allah bertindak menghadapi orang fasik dan orang benar? Para teman Ayub mencoba menjelaskannya dengan pemahaman bahwa orang fasik pasti akan dihukum oleh Allah, sedangkan orang benar akan diberkati. Namun mereka membalikkan pandangan ini sedemikian sehingga orang yang menderita pastilah sedang menerima hukuman Allah atas dosa-dosanya. Ini adalah pandangan yang keliru sama sekali. Yang benar adalah Allah berdaulat atas kehidupan manusia. Ia adil, pasti akan membalaskan kejahatan manusia dengan hukuman dan kebaikan mereka dengan berkat. Namun, kapan dan bagaimana adalah hak Allah untuk menentukannya.

Camkan: Allah berdaulat atas hidup orang fasik maupun orang benar. Kalau saat ini orang fasik masih hidup enak-enakan, sementara orang benar menderita, itu hanyalah masalah waktu!

(0.46) (Yeh 21:3) (full: PEDANG-KU. )

Nas : Yeh 21:3-32

Hukuman atas Yerusalem dan bangsa Yehuda akan dilaksanakan dengan pedang (yaitu, oleh pasukan Babel) yang akan dipakai Allah untuk membinasakan mereka.

(0.44) (Ayb 21:7) (full: MENGAPA ORANG FASIK TETAP HIDUP. )

Nas : Ayub 21:7

Ayub mempersoalkan ketidakadilan hidup ini, khususnya kemakmuran, keberhasilan, dan kebahagiaan banyak orang fasik. Mazm 73:1-28 membahas masalah teologi ini. Kadang-kadang yang "murni hatinya" justru "kena tulah" (Mazm 73:1,14), sedangkan yang fasik makmur dan "kesakitan tidak ada pada mereka" (Mazm 73:3-5). Allah menanggapinya dengan menyatakan kesudahan hidup orang benar dan orang jahat (Mazm 73:16-28). Pada akhirnya, Allah akan dengan adil memperbaiki segala hal dan memberikan kepada setiap orang sesuai dengan perbuatannya dan kasihnya akan kebenaran (Rom 2:5-11). Yang fasik tidak akan luput dari hukuman, dan yang benar pasti akan dibenarkan dan diberi pahala (Rom 2:5-11; Wahy 2:10).

(0.44) (1Sam 25:25) (jerusalem: Nabal) Kata Ibrani nabal berarti: orang bebal;, ialah orang yang berlaku jahat baik terhadap Allah maupun terhadap manusia; orang tolol, fasik dan dursila, bdk Yes 32:5 dst.
(0.44) (2Taw 36:6) (jerusalem: Nebukadnezar....) Berita tentang perampokan dan penawanan ini tidak terdapat di lain tempat. Rupanya pada masa kemudian orang menyangka bahwa raja Yoyakim yang fasik haruslah mendapat hukuman sama seperti puteranya Yoyakhin. Bdk Dan 1:1-2.
(0.44) (Ayb 24:2) (jerusalem: Ada orang) Ialah orang fasik. Ayub memperlawankan orang kuasa yang menindas dan memeras yang lain, Ayu 24:2-4, dengan golongan masyarakat rendahan, orang miskin, Ayu 24:5-12. Kemalangan mereka berteriak minta tolong pada Allah.
(0.44) (Ayb 36:5) (jerusalem: Ketahuilah....) Naskah Ibrani sangat sukar dimengerti maksudnya. Ada yang mengusulkan perbaikan sbb: Ketahuilah, Allah tidak menghina (menolak) manusia yang murni hatinya (6) dan Ia tidak membiarkan orang fasik hidup dengan berdaya (hati) penuh.
(0.44) (Mzm 1:5) (jerusalem: penghakiman) Yang dimaksudkan kiranya bukan penghakiman pada hari kiamat (seperti disarankan naskah Ibrani), tetapi salah satu hukuman yang menimpa orang fasik di bumi, sebagaimana diartikan oleh terjemahan Yunani. Pesajak barangkali berpikir kepada pengadilan manusiawi yang bertindak atas nama Allah.
(0.44) (Mzm 37:1) (jerusalem: Kebahagiaan orang fasik semu) Dalam mazmur yang tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Maz 37:9-10+, ini seorang berhikmat yang sudah tua memikirkan masakah kejahatan orang fasik (soal yang sama menjadi pokok pemikiran Maz 49:1-20; 73:1-28) yang sejahtera. kesejahteraan itu nampaknya bertentangan dengan keadilan Allah dan mengesalkan hati orang benar, Maz 37:1,8. Si bijak memecahkan soalnya dengan mengulang ajaran tradisionil, bdk Ams 10:3; 23:17; 24:1; 16:19; Ayu 4:7 dst Maz 5:12; 21:7 dst Pengk 8:11 dst; Kebahagiaan orang fasik hanya sementara dan karenanya semu belaka, padahal kebahagiaan orang benar berlangsung terus. Pandangan pemazmur rupanya masih terkurung di dalam dunia ini, di mana baik orang fasik maupun orang benar (mesti) mendapat balasannya.
(0.44) (Mzm 37:35) (jerusalem: pohon aras Libanon) Pohon itu melambangkan dan orang sombong dan fasik, bdk Maz 29:5+. Seluruh ayat ini dalam naskah Ibrani agak rusak dan diterjemahkan sesuai dengan terjemahan Yunani.
(0.44) (Mzm 52:9) (jerusalem: bertindak) yaitu dengan menghukum orang fasik, Maz 52:3-7 maupun dengan memberkati orang benar, Maz 52:6-8; bdk Maz 13:6; 22:31; 33:22; 57:3.
(0.44) (Mzm 69:27) (jerusalem: janganlah.... membenarkan mereka) Harafiah: jangan mereka mengharapkan keadilanMu. Di mana supaya kaum fasik yang berdosa itu tidak dapat berseru kepada keadilan Allah untuk dibenarkan. Sebaliknya, mereka hendaknya hanya dihukum dan disalahkan oleh keadilan Allah.
(0.44) (Mzm 94:4) (jerusalem: menyombong) Oleh karena orang fasik merasa diri aman, Maz 94:7, mereka juga angkuh hati dan bertindak dengan sewenang-wenangnya, bdk Maz 19:14+; Maz 54:5+
(0.44) (Mzm 94:8) (jerusalem: orang-orang bodoh) Orang bodoh dan bebal dalam peristilahan sastera kebijaksanaan searti dengan orang fasik, tidak peduli akan hukum Tuhan, bdk Maz 38:6+; Maz 5:6+
(0.44) (Ams 21:18) (jerusalem) Bdk Ams 11:8. Rupanya ayat ini mengungkapkan pikiran sbb: Tidak dapat tidak ada kemalangan di dunia ini; tetapi Allah yang adil melindungi orang benar terhadapnya dan mengarahkannya kepada orang fasik.
(0.44) (Yer 6:29) (jerusalem) Perbandingan yang dipakai dalam ayat ini diambil dari prosa pembersihan bijih logam, khususnya bijih perak. Timah hitam dan peraknya tersendiri-sendiri harus dipisahkan. Tetapi meskipun ditaruh dalam "tanur pembesutan" umat Israel tidak dapat dibersihkan lagi dari orang fasik.


TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA