Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 29 ayat untuk begitu besar AND book:[1 TO 39] AND book:16 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Neh 4:12) (bis: rencana musuh)

Kemungkinan besar artinya: rencana musuh.

(0.97) (Neh 6:1) (sh: Tantangan dan jalan keluar (Minggu, 19 November 2000))
Tantangan dan jalan keluar

Seringkali pekerjaan Allah yang indah dan luar biasa diawali dengan kerja keras dan penuh tantangan, bukan pertentangan. Hal ini wajar, karena Iblis tidak pernah tinggal diam dan membiarkan karya Allah yang luar biasa terjadi atas kehidupan anak-anak-Nya. Iblis berusaha menghambat dan melemahkan semangat, namun bagi Kristen yang tekun dan bersandar pada kekuatan Tuhan pasti akan diberkati dan dijadikan berhasil.

Pembangunan kembali tembok Yerusalem yang telah mencapai hasil yang sangat mengagumkan nyaris gagal karena niat jahat Sanbalat dan Tobia. Berbagai cara mereka pakai: mulai dari mengolok-olok, membujuk, mengancam, melontarkan fitnah, hingga cara 'rohani' yang tidak rohani sama sekali yaitu memakai nabi palsu untuk mengucapkan nubuat palsu. Semua cara itu dimaksudkan untuk menggagalkan misi Nehemia. Namun sejauh itu Nehemia tetap sanggup melewati masa krisis itu karena pimpinan Tuhan. Hal-hal lain yang memampukan Nehemia menepis semua niat jahat musuhnya: pertama, Nehemia sadar bahwa yang sedang dikerjakannya adalah pekerjaan besar dari Allah sendiri (3). Konsentrasi Nehemia terfokus pada karya Tuhan dalam proses pemulihan umat Allah yang besar itu. Kedua, Nehemia mengabaikan berita palsu dan tetap konsisten pada kemurnian hati. Nehemia sama sekali tidak mempedulikan desas- desus yang diciptakan oleh lawannya. Ia tetap terus bekerja. Ketiga, kesadaran akan peranannya di hadapan Allah (11). Sekalipun nabi yang meminta, Nehemia peka dan jauh lebih taat pada ketetapan Allah daripada mendengar persekongkolan kotor nabi- nabi palsu itu. Akhirnya pekerjaan itu selesai dengan begitu fantastik dan mengagumkan (15). Mengapa? Karena pekerjaan itu dilaksanakan bersama Allah.

Renungkan: Ketika kita perlu menjalankan sebuah misi pelayanan, kita dapat meneladani Nehemia dalam kesetiaan dan ketekunannya.

Bacaan untuk Minggu ke-23 sesudah Pentakosta

Keluaran 22:21-27

1Tesalonika 1:2-10

Matius 22:34-40

Mazmur 18:1-3, 46, 50

Lagu: Kidung Jemaat 446

(0.97) (Neh 4:23) (bis: senjata di tangan)

Kemungkinan besar artinya: senjata di tangan.

(0.96) (Neh 2:11) (sh: Gaya kepemimpinan Nehemia (Senin, 13 November 2000))
Gaya kepemimpinan Nehemia

Mengapa begitu banyak kegiatan besar yang menghabiskan waktu dan tenaga berlalu tanpa membuahkan hasil yang memadai? Salah satu sebab kegagalannya adalah kelalaian sang pemimpin untuk mendapatkan data yang akurat. Sebelum berbicara dengan pemuka masyarakat di Yerusalem, Nehemia pergi sendiri untuk menyelidiki dengan saksama segala sesuatunya. Inilah teladan pertama dari gaya kepemimpinan Nehemia. Teladan kedua yang dapat kita ambil adalah sebagai pemimpin ia tidak memakai gaya memerintah namun ia 'membagikan visi' yang ia miliki kepada orang-orang yang akan bekerja sama dengan dirinya. Memang tidak mudah bagi seseorang yang mempunyai visi untuk memotivasi orang lain agar mau turut serta mewujudnyatakan visi yang ia miliki. Namun Nehemia mempunyai pendekatan yang tepat dalam menularkan visinya. (1) Ia membeberkan dengan jelas tantangan dan masalah yang dihadapi (17). (2) Ia melihat masalah itu bukan sebagai urusan 'kalian', tetapi sebagai urusan 'kita' (17). Ia mengidentifikasikan dirinya dengan saudara-saudaranya yang sengsara di Yerusalem. (3) Ia mengajak saudara-saudaranya untuk mengambil tindakan yang nyata (17). (4) Ia memberikan kesaksian yang meyakinkan dan membangkitkan semangat mereka bahwa Tuhan telah menolongnya dan akan senantiasa menolongnya (18, 20).

Teladan ketiga dari gaya kepemimpin Nehemia adalah kedekatannya dengan Tuhan. Ini adalah salah satu kunci keberhasilan perwujudan visinya menjadi sebuah realita. Ia peka terhadap suara Tuhan sehingga rencana pembangunan tembok ini 'diberikan Allah dalam hatinya' (11). Tantangan dan ejekan dari kerajaan tetangga pada awal pelaksanaan pembangunan tembok Yerusalem dapat dihadapi juga berkat keyakinannya akan kuasa Tuhan: Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil!

Renungkan: Sebagai pemimpin rohani yang efektif, Nehemia secara realistis mengevaluasi setiap masalah dan kesulitan yang dihadapi. Namun ia tidak membawa dirinya dan orang yang dipimpinnya terfokus pada masalah yang dihadapi, melainkan terfokus kepada kekuasaan Allah. Ia berusaha membangun keyakinan diri dan semangat diri berlandaskan kekuasaan Allah. Bagaimana ciri kepemimpinan kita selama ini di gereja, kantor, rumah tangga, dan pelayanan?

(0.96) (Neh 12:44) (sh: Keteraturan dan pujian dalam tata ibadah (Kamis, 30 November 2000))
Keteraturan dan pujian dalam tata ibadah

Setelah pertobatan dan pentahbisan tembok, kehidupan beragama orang Israel mulai dijalankan kembali. Tidak hanya kehidupan agama secara rutinitas, semua orang Israel baik rakyat biasa maupun para imam dan orang Lewi begitu bersemangat untuk menjalankan tuntutan Taurat dengan benar (lihat begitu+besar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">10:28-39). Untuk itu diangkatlah para petugas yang bekerja melayani di rumah Allah. Mereka bekerja secara penuh waktu, tidak lagi melakukan pekerjaan yang lain.

Para iman dan orang Lewi itu menjalankan perannya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Beberapa diangkat untuk mengawasi bilik- bilik perbendaharaan. Orang-orang Lewi pergi mendatangi orang- orang Israel untuk mengumpulkan perpuluhan. Perpuluhan itu diperlukan untuk menopang kehidupan dan memenuhi kebutuhan para imam dan orang-orang Lewi. Tanpa adanya perpuluhan mereka semua tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Akibatnya kehidupan rohani bangsa Israel akan terganggu juga.

Sesuatu yang menarik juga terungkap dalam bagian ini yaitu perhatian khusus diberikan kepada para penyanyi. Ini membuktikan bahwa puji- pujian dalam ibadah menjadi semakin penting. Kepentingan pujian ini semakin ditegaskan dengan cara menyebutkan Asaf segera sesudah Daud, sang raja dan pahlawan besar bangsa Israel. Apa kepentingan Asaf dalam pembangunan kembali tembok Yerusalem? Bila Zerubabel dan Nehemia disebut dalam bagian ini adalah wajar sebab mereka adalah para gubernur pada masa pemulangan bangsa Israel, tapi siapakah Asaf? Ia hanya seorang penyanyi. Semua orang Israel memberikan sumbangan kepada para penyanyi dan penunggu pintu gerbang walaupun tidak banyak (47).

Renungkan: Di dalam ibadah, keteraturan dan pembagian tugas para pekerja gereja dan pengurus secara jelas dan rinci akan mendukung jalannya ibadah yang membawa berkat bagi jemaat. Warga jemaat bersukacita bila ibadah dan kehidupan gereja dikerjakan secara teratur dan rapi. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah peran para pemimpin pujian dan paduan suara. Rakyat Israel mendukung penyanyi mereka agar dapat hidup. Sudahkah kita menghargai pemimpin pujian dalam kebaktian dan paduan suara? Ataukah kita menganggap mereka hanya pelengkap saja?

(0.95) (Neh 4:10) (sh: Ancaman dari luar dan dalam (Kamis, 16 November 2000))
Ancaman dari luar dan dalam

Serangan terhadap jalannya pembangunan tembok Yerusalem seakan tiada habisnya. Melihat ejekan tidak berhasil mematahkan semangat bangsa Yehuda, Sanbalat dan sekutunya merencanakan serangan dengan kekerasan fisik secara langsung (11). Belum sepenuhnya ancaman dari luar ini dapat ditangani, datang juga ancaman dari dalam. Perasaan manusia cenderung naik-turun seperti gelombang laut, begitu pula emosi para pembangun tembok. Dari bekerja penuh semangat, tiba-tiba muncul sikap lesu dan malas karena puing sangat banyak sedangkan tenaga yang tersedia sangat terbatas. Menyingkirkan yang lama agar terbuka jalan untuk yang baru bukan suatu tantangan yang enteng. Bagaimana Nehemia mengatasi ancaman dari dua arah ini?

Strategi Nehemia sejalan dengan nasihat Tuhan Yesus `berjaga-jaga dan berdoalah' (Mat. 26:41). Nehemia memakai akal pemberian Tuhan untuk menyusun strategi pertahanan kota (13). Ia memberi semangat kepada para pembangun tembok yang terancam jiwa dan hasil keringatnya dengan mengajak mereka mengandalkan Tuhan yang Maha Besar dan Maha Dahsyat (14). Nehemia juga selalu mengimani pertolongan Tuhan `Allah telah menggagalkan rencana musuh'. Meskipun lawan sudah mundur, ia tetap waspada dan berjaga-jaga dengan tetap mengatur penjagaan dan kesiapan berperang sambil tetap bekerja (16-18). Nehemia menyadari betapa pentingnya komunikasi antara para pekerja agar mereka dapat saling mendukung (18-20). Sejauh manakah kita memanfaatkan kecanggihan teknologi telekomunikasi sebagai sarana untuk mendukung sesama kita yang sedang bergumul? Nehemia tidak hanya sebagai pengatur namun juga sebagai pelaku pekerjaan itu. Ia turut bekerja keras dan berkorban (23). Kesediaan seorang pemimpin untuk turut merasakan penderitaan bawahannya akan menjadi sumber semangat yang tak akan habis bagi orang-orang yang bekerja dengannya.

Renungkan: Ancaman bagi pelayanan, pekerjaan, ataupun kehidupan kita, yang datang dari luar maupun dari dalam tidak akan pernah dapat kita hindari. Dengan prinsip berjaga dan berdoa, kita pasti dapat mengatasi setiap ancaman yang sudah maupun yang akan timbul. Sekalipun kemenangan telah diraih, kita tetap perlu terus merencanakan tindakan-tindakan untuk menangkal serangan-serangan yang akan muncul.

(0.95) (Neh 9:16) (sh: Keadilan Allah (Sabtu, 25 November 2000))
Keadilan Allah

Neh. 9:6-37 memuat doa bangsa Israel setelah mengalami kebangunan rohani yang sejati. Bila kita amati secara saksama, doa mereka mengungkapkan 20 fakta tentang dosa bangsa Israel dan 76 fakta tentang Allah dan apa yang telah Ia lakukan kepada umat-Nya. Perbedaan jumlah yang mencolok antara dosa dan tindakan Allah menyatakan bahwa bangsa Israel sungguh menyadari dan meyakini bahwa anugerah Allah yang ajaib jauh lebih besar dari dosa-dosa mereka. Ini tidak menyatakan bahwa karena anugerah begitu berlimpah maka mereka menganggap sepele dosa mereka. Sebaliknya menunjukkan kesadaran dan pengakuan mereka tentang Allah yang setia kepada perjanjian-Nya dengan umat-Nya.

Bukti lain bahwa mereka tidak menganggap sepele dosa mereka dinyatakan di dalam doa mereka. Doa yang memaparkan ulang sejarah kehidupan nenek moyang mereka hingga zaman mereka. Dalam kilas balik ini mereka mengakui banyak hal. Pertama, mereka senantiasa hidup di dalam dosa. Kedua, karena dosa-dosa itu Allah menghukum mereka. Ketiga, mereka mengakui bahwa sekalipun mereka berdosa, anugerah dan kemurahan Allah tetap dicurahkan dalam hidup mereka. Pengakuan ini menyatakan bahwa di balik penghukuman yang menimpa, dan pengampunan yang mereka terima, Allah adalah adil dan benar.Pemahaman tentang keadilan Allah - komitmen untuk melakukan apa yang benar - inilah yang senantiasa diberitakan oleh Perjanjian Lama dan Baru. Kedua perjanjian ini juga melihat bahwa keadilan Allah meliputi 2 aspek, (1) Keadilan Allah dalam penghukuman menunjukkan bahwa Allah sebagai Penguasa alam semesta bertanggungjawab menjaga kehidupan moral umat sesuai standar-Nya. (2) Keadilan Allah juga sebagai pernyataan kemurahan-Nya kepada umat-Nya. Ini dinyatakan dengan menghukum dan mengampuni umat- Nya. Perjanjian Baru mengharmoniskan kedua aspek ini di dalam salib Kristus. Allah tidak memandang dosa manusia sebagai perkara yang sepele.

Renungkan: Kristus menanggung semua upah dosa yang seharusnya ditimpakan kepada manusia. Upah dosa sudah dibayar lunas oleh Yesus Kristus maka Allah mempunyai kebebasan untuk menawarkan pengampunan kepada mereka yang berespons terhadap Injil Kristus. Terpujilah Allah yang Maha Adil.

(0.90) (Neh 9:32) (jerusalem: Allah yang maha besar...) Bdk Sir 36:1-9.
(0.90) (Neh 11:11) (jerusalem: pemuka rumah Allah) Ini sebuah sebutan imam besar, bdk 2Ta 31:13.
(0.89) (Neh 12:24) (bis: Binui)

Kemungkinan besar artinya Binui (lih. Neh 10:9 dan Neh 12:8) Ibrani: anak ...

(0.87) (Neh 2:7) (bis: provinsi Efrat Barat)

provinsi Efrat Barat: Di bawah pemerintahan Persia negeri Israel merupakan bagian dari provinsi besar milik Persia di sebelah barat Sungai Efrat.

(0.87) (Neh 12:7) (jerusalem: Pada zaman Yesua) Daftar keturunan imam-imam besar ini mencakup jangka waktu antara th 520 dan 405 seb Mas (Darius).
(0.86) (Neh 6:3) (full: SUATU PEKERJAAN YANG BESAR. )

Nas : Neh 6:3

Umat Allah seharusnya memiliki visi mengenai kebesaran pekerjaan yang untuknya mereka dipanggil oleh-Nya. Sekalipun tugas atau sumbangan kita sebagai oknum mungkin tampak kecil dan tidak berarti, bersama-sama sebagai umat Allah kita melakukan "suatu pekerjaan yang besar." Nehemia bersikap tegas dalam tujuannya membangun kembali tembok kota; ia tidak akan membiarkan dirinya diganggu oleh kawan atau lawan hingga pekerjaan itu selesai. Visi yang besar disertai iman yang kokoh mencapai realisasi maksud Allah bagi kehidupan kita dan angkatan kita.

(0.83) (Neh 12:1) (jerusalem) Ini daftar imam-imam dan orang Lewi yang kembali dari pembuangan di waktu Zerubabel dan Yesua. Hanya nama-nama yang disebut tidak ada dalam Ezr 2:36-39. Sebenarnya orang-orang itu sezaman dengan imam besar Yoyakim, Neh 12:12-21. Dengan maksud memperkokoh hak orang-orang itu atas jabatannya mereka dikatakan sudah pulang bersama Zerubabel dan Yesua dahulu.
(0.82) (Neh 13:4) (ende: Sebelum itu)

adalah tambahan dari si penjusun, hingga keadaan sempurna tadi merupakan hasil tindakan Nehemia. Demikianpun keadaan itu mendjadi penutup untuk seluruh kisah kitab Nehemia. Imam Eljasjib itu bukan imam agung dari Neh 3:1; 12:10 (Lihat aj. begitu+besar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A16&tab=notes" ver="ende">28)(Neh 13:28)

(0.82) (Neh 13:7) (full: TIBA DI YERUSALEM. )

Nas : Neh 13:7

Nehemia telah kembali ke Persia dan tidak ada di Yerusalem selama beberapa waktu (ayat Neh 13:6-7). Ketika kembali, ia menemukan bahwa orang Yahudi di Yerusalem sudah melalaikan komitmen rohani dan moralnya kepada Allah. Pasal Neh 13:1-31 mencatat beberapa kegagalan rohani ini.

(0.81) (Neh 6:11) (jerusalem: Tetapi kataku) maksud jawaban Nehemia ini kurang jelas. Mungkin teksnya disadur oleh penyusun kitab. Rupanya Semaya menasehati Nehemia supaya masuk rumah Allah yang mempunyai hak suaka. Hak itu mula-mula terikat pada mezbah yang di pelataran bait Allah, 1Ra 1:50 dst; 1Ra 2:28 dst. tetapi kemudian seluruh bait Allah mempunyai hak itu, bdk Maz 27:5+; 1Ma 10:43. Tetapi Semaya mengajak Nehemia untuk masuk ke dalam Bait Suci, Neh 6:10, ialah gedung pusat, yang tidak boleh dimasuki orang awam seperti Nehemia. Dengan demikian Semaya mengajak Nehemia untuk melakukan suatu pelanggaran besar, Neh 6:11,13; bdk Bil 18:7.
(0.81) (Neh 13:4) (jerusalem: Tetapi sebelum masa itu) Melalui peralihan ini si Muwarikh kembali kepada riwayat Nehemia yang diputuskan dalam Neh 12:43; bdk Neh 12:44+. Dalam bagian berikut, Neh 13:4-31 Nehemia berceritera tentang tindakan yang diambilnya untuk menanggulangi berbagai kerusuhan yang timbul pada jemaat Yahudi: tindakan terhadap Tobia, bdk Neh 2:10+, yang bercokol dalam bait Allah Neh 13:4-9; tindakan supaya bagian sepersepuluh diserahkan kepada kaum Lewi sebagaimana mestinya, Neh 13:10-14; tindakan untuk menegakkan hukum hari Sabat, Neh 13:15-22; tindakan untuk menanggulangi perkawinan campur, Neh 13:23-29; beberapa tindakan sehubungan dengan ibadat, Neh 13:30-31. bdk Neh 9:38+
(0.81) (Neh 13:14) (sh: Pemimpin dalam ketidakpastian (Sabtu, 2 Desember 2000))
Pemimpin dalam ketidakpastian

Kehidupan sosial - ekonomi umat Israel menampakkan perbaikan yang mengesankan karena tembok sudah dibangun, dan Yerusalem kembali menjadi pusat perdagangan. Kondisi ini membuat mereka lupa diri dan kembali tergelincir ke dalam dosa. Mereka tidak lagi menguduskan hari Sabat. Yerusalem menjadi pasar justru pada hari perhentian Allah. Beberapa orang Yahudi mengambil perempuan asing menjadi istri mereka. Bahkan salah seorang anak dari seorang imam besar menjadi menantu Sanbalat. Mereka telah lupa, sekian lamanya mereka harus hidup di dalam pembuangan karena menerima murka Allah atas dosa-dosa mereka. Baru saja hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan, mereka kembali melanggar berbagai perintah Allah yang telah mereka sepakati untuk ditaati. Mereka lebih suka hidup menurut keinginan mereka sendiri bukan kehendak Allah. Melihat itu semua Nehemia berani mengoreksi setiap kesalahan (19-22, 25, 28-30). Nehemia melakukan itu semua tanpa pandang bulu. Sekalipun pelaku pelanggaran adalah anak seorang imam besar, Nehemia tidak segan-segan mengusirnya.

Buku sejarah terakhir dalam Perjanjian Lama berakhir dengan suatu catatan ketidakpastian. Jika umat Allah sedemikian cepat meninggalkan Allah ketika Nehemia tidak berada bersama mereka untuk waktu yang singkat, apa yang akan terjadi dengan mereka pada masa-masa yang akan datang? Sekali lagi peristiwa ini menyatakan betapa pentingnya kehadiran seorang pemimpin rohani seperti Nehemia. Sebagai seorang pemimpin Nehemia menerima tanggung jawab, bergantung dalam doa, menunjukkan kemurahan hatinya kepada yang membutuhkan, tekun dan gigih mencapai tujuannya, berani menghadapi tantangan, mampu memotivasi rekannya, menjaga standar moral yang sesuai kehendak Allah, dan selalu berani menyatakan kebenaran. Nehemia menjadi seorang pemimpin yang demikian karena baginya membangun kehidupan seseorang bagi Allah lebih penting dari apa pun. Buktinya ia tidak pernah berkata: "Ya Allah ingatlah aku yang telah membangun kembali tembok Yerusalem."

Renungkan: Dalam pelayanan rohani yang paling penting adalah mendorong dan membimbing orang yang dilayani agar mereka dapat memuji dan menyembah Allah lebih baik, menghormati Dia lebih sungguh, dan hidup dengan setia dan murni di hadapan-Nya.

Pengantar Kitab I Yohanes

Penulis. Isi dan gaya tulisan I Yohanes mirip dengan Injil Yohanes, karena itu hampir dapat dipastikan keduanya ditulis oleh penulis yang sama yaitu Yohanes anak Zebedeus. Tradisi mendukung kesimpulan ini.

Tujuan dan maksud penulisan. 1Yohanes ditulis untuk memperingatkan dan mengajar pembacanya tentang ajaran sesat yang menyangkal inkarnasi Yesus Kristus (begitu+besar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">4:2, 3). Ajaran sesat ini menyatakan bahwa Kristus hanya nampak seperti manusia. Juruselamat yang Illahi tidak dapat mati bagi orang berdosa. Ajaran sesat ini disebut doketisme (kata Yunani 'dokeo' = 'nampaknya'). Beberapa indikasi menyatakan bahwa I Yohanes ditulis setelah Injil Yohanes. Pertama, kitab ini berbicara secara singkat tentang masalah-masalah yang diuraikan secara panjang lebar oleh Injil Yohanes. Pembaca diasumsikan sudah membaca Injil. Kedua, konflik dengan doketisme tidak disebut dalam Injil Yohanes. Ketiga, konflik ideologis dengan orang Yahudi yang mewarnai Injil Yohanes tidak muncul dalam I Yohanes. Jika dibandingkan dengan surat Ignatius yang berbicara tentang ajaran sesat yang sama (110 M) dan Polikarpus, maka dapat disimpulkan bahwa kitab I Yohanes berkisar antara 90 - 110 M.

Karakteristik dan tema-tema utama. Meskipun menurut tradisi dipandang sebagai sebuah surat, kitab ini tidak mempunyai ciri-ciri utama sebuah surat seperti salam pembuka, isi, salam perpisahan. Sebaliknya Yohanes menyapa pembacanya dengan sebutan anak-anakku (begitu+besar+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">2:1). Nampaknya ia menulis kepada sebuah kelompok tertentu yang mempunyai hubungan dekat dengan dia. Tidak mudah untuk membuat garis besar surat pendek ini. Tema-temanya nampak tidak saling berhubungan. Walau bahasa yang digunakan tidak sulit, ide yang terkandung di dalamnya sangat kaya dan dalam. Sebagai contoh, Yohanes mengatakan bahwa Allah adalah Terang, Kebenaran, dan Kasih dan menghubungkannya dengan perkembangan kebajikan di dalam diri orang percaya yang telah mengalami kelahiran kembali dan pengampunan dosa.Selain menolak inkarnasi Yesus Kristus, musuh Injil - sang anti Kristus juga mengajarkan bahwa seseorang dapat percaya kepada Allah tanpa mempraktikkan kasih dan kebaikan yang merupakan sifat dasar Allah. Menurut mereka keselamatan hanya sekadar slogan dan penampilan saja.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA