Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 503 ayat untuk bangsa Israel AND book:[40 TO 66] (0.035 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.33) (Rm 11:20) (full: KARENA KETIDAKPERCAYAAN. )

Nas : Rom 11:20

Kunci masa depan Israel bukanlah keputusan Allah yang sewenang-wenang, tetapi ketidakpercayaan dan penolakan mereka terhadap kasih karunia Allah di dalam Kristus

(lihat art. ISRAEL DALAM RENCANA KESELAMATAN ALLAH).

(0.33) (Rm 11:26) (full: SELURUH ISRAEL. )

Nas : Rom 11:26

Ungkapan "seluruh Israel" harus diartikan orang percaya berbangsa Israel secara keseluruhan.

  1. 1) Jumlah orang Yahudi yang percaya kepada Kristus akan meningkat pesat dalam hari-hari kesengsaraan besar yang suram (Ul 4:30-31; Hos 5:14-6:3; Wahy 7:1-8). Masa kesengsaraan besar akan berakhir pada saat Kristus membebaskan orang Israel yang percaya dan membinasakan sisa orang Israel yang tidak percaya

    (lihat cat. --> Yes 10:20;

    lihat cat. --> Za 13:8-9).

    [atau ref. Yes 10:20; Za 13:8-9]

    Semua pemberontak (yaitu, orang Yahudi yang tidak percaya) akan dipisahkan

    (lihat cat. --> Yeh 20:34-44).

    [atau ref. Yeh 20:34-44]

  2. 2) Sisa Israel yang percaya (yaitu, mereka yang masih ada pada akhir zaman) dan orang Israel yang setia pada angkatan-angkatan yang lampau menjadi "seluruh Israel"

    (lihat cat. --> Yeh 37:12-14).

    [atau ref. Yeh 37:12-14]

(0.33) (Mat 19:28) (jerusalem: waktu penciptaan kembali) ialah pembaharuan di zaman Mesias yang menyatakan diri pada akhir zaman, tetapi secara rohani akan dimulai melalui kebangkitan Yesus Kristus dan pemerintahanNya dalam Gereja. Bdk Kis 3:21+
(0.33) (1Kor 10:4) (jerusalem: mengikuti mereka) Ada sebuah tradisi Yahudi yang mengatakan bahwa batu karang yang disebut dalam Bil 20:8 mengikuti Israel di padang gurun. Menurut pandangan Paulus batu karang itu melambangkan Kristus dalam kepraadaanNya; Kristus sudah berkarya dalam sejarah umat Israel.
(0.33) (Gal 6:16) (jerusalem: Israel milik Allah) Ialah umat Kristen yang menjadi ahli waris janji-janji Allah, bdk Gal 3:6-9,29; 4:21-31; Rom 9:6-8; dan diperlawankan dengan "Israel menurut daging", 1Ko 10:18.
(0.32) (Luk 9:37) (sh: Penyataan kemuliaan Allah dibutuhkan bangsa ini. (Selasa, 7 Maret 2000))
Penyataan kemuliaan Allah dibutuhkan bangsa ini.

Peristiwa pengusiran roh jahat ini bukan sekadar peristiwa penyembuhan    biasa. Karena peristiwa ini mengekspresikan 3 hal penting yaitu    (ayat 1) hubungan yang khusus dan kasih yang besar dari seorang ayah    terhadap anak tunggalnya, (ayat 2) akibat tragis dari roh jahat    terhadap anaknya sehingga membuat hubungan anak dan ayah    terputus, dan (ayat 3) hubungan ayah dan anak kembali terjalin mesra    setelah anaknya disembuhkan.

Bila dihubungkan dengan ucapan Yesus dalam ayat 41, maka 3 hal    itu memanifestasikan apa yang terjadi antara Allah dan bangsa    Israel, yang dulunya mesra namun hubungan itu rusak karena dosa    mereka. Dosa ini dimulai dari tidak tahu berterimakasih kemudian    tidak percaya, lalu menjadi ketidaktaatan, pemisahan dari Allah    dan kehilangan iman kepada-Nya. Maka agama dan tradisi mereka,    kekuatan roh jahat dan takhayul lebih menarik bagi mereka    daripada Allah Bapa sendiri.

Untuk memulihkan keadaan ini tidak cukup dengan khotbah-khotbah    moral dan nasihat-nasihat saja. Mereka membutuhkan penyataan    Allah, penglihatan akan kebesaran dan kemuliaan-Nya untuk    menghancurkan daya tarik dosa, perzinahan rohani, dan    menyadarkan mereka kembali akan siapakah Allah. Dengan demikian    akhirnya akan menumbuhkan kembali iman, penyembahan, dan    ketaatan. Inilah yang dilakukan oleh Yesus. Setelah semua murid    yang tidak ikut ke gunung untuk berdoa tidak mampu mengusir roh    jahat, Yesus cukup menegur dengan keras dan anak itu sembuh.    Tindakan Yesus berhasil membangkitkan ketakjuban semua orang    akan kebesaran Allah. Dengan kata lain tindakan Yesus merupakan    penyataan kebesaran Allah kepada umat-Nya. Inilah misi Yesus    Kristus bahwa Dia datang dari kemuliaan yang tak terhampiri    untuk menyatakan kemuliaan Allah kepada umat-Nya, agar mereka    kembali kepada-Nya.

Suatu bangsa yang sudah rusak secara moral dan akhlaknya,    dimana kebenaran agama dan moral hanya dipandang sebagai    kebenaran normatif membutuhkan terapi khusus agar bangsa ini    dapat kembali kepada Allah dan melihat kembali kebesaran dan    kemuliaan-Nya.

Renungkan: Kristen di Indonesia seharusnya dapat memancar-kan    kemuliaan Allah yang menakjubkan, sehingga bangsa kita dapat    disadarkan kembali kepada jalan yang benar.

(0.32) (Luk 4:2) (full: DICOBAI IBLIS. )

Nas : Luk 4:2

Satu unsur yang penting dari pencobaan yang dialami Yesus berkisar pada Mesias macam apakah Dia itu dan bagaimana Ia akan memakai urapan yang diterima-Nya dari Allah.

  1. 1) Yesus dicobai untuk memakai urapan dan kedudukan-Nya untuk kepentingan diri sendiri (ayat Luk 4:3-4), untuk memperoleh kemuliaan dan kuasa atas bangsa-bangsa daripada menerima salib dan jalan kesengsaraan (ayat Luk 4:5-8), dan untuk menyesuaikan diri-Nya dengan harapan umat Israel yang populer untuk menjadi seorang Mesias yang "sensasional" (ayat Luk 4:9-11).
  2. 2) Iblis masih terus mencobai para pemimpin Kristen untuk memakai urapan, kedudukan, dan kemampuan mereka bagi kepentingan diri sendiri, untuk menegakkan kemuliaan dan kerajaannya sendiri, dan untuk lebih menyenangkan manusia daripada menyenangkan Allah. Mereka yang berkompromi dengan Iblis demi kepentingan dirinya sendiri, dalam kenyataannya telah takluk dan bertuan kepada Iblis.
(0.31) (Rm 9:4) (ende: Pengangkatan mendjadi putera)

Orang Israel sering disebut putera Allah dalam Perdjandjian Lama karena hubungan jang mesra Allah dengan mereka. Dalam Kel 4:22 seluruh kaum Israel disebut "putera sulung". Tetapi ungkapan "putera" itu kiasan sadja, bukan bermakna "mempunjai bagian dalam "hidup Ilahi" seperti dalam Perdjandjian Baru. Lih. Rom 8:14.

(0.31) (Luk 21:20) (sh: Segala sesuatu ada waktunya. (Kamis, 13 April 2000))
Segala sesuatu ada waktunya.

Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk bertumbuh, ada waktu untuk menjadi tua, dan ada    waktu untuk mati. Dari ungkapan-ungkapan itu terbesit suatu    fakta bahwa semua manusia diberi waktu yang terbatas. Bila waktu    itu berlalu maka sirna pula segala kesempatan yang terkandung di    dalam waktu itu. Tidak ada satu alat pun yang mampu    memutarbalikkan waktu.

Prinsip ini juga berlaku bagi Yerusalem. Kristus sudah    memberikan tanda bahwa waktu yang diberikan kepada Yerusalem    untuk bertobat sudah habis dan tempatnya akan hancur, tinggal    reruntuhan (ayat 20). Tidak akan ada lagi mukjizat yang akan dibuat    Allah untuk menyelamatkannya. Kesempatan sudah sirna, sekarang    waktunya Allah menjatuhkan hukuman atasnya melalui penindasan    bangsa-bangsa lain. Masa itu ditandai dengan terbukanya    kesempatan bagi bangsa-bangsa lain untuk mendengarkan Injil    Yesus Kristus. Berjuta-juta orang akan menerima Injil    keselamatan. Namun kesempatan untuk mendengarkan Injil    keselamatan juga ada batas waktu-nya. Habisnya waktu itu akan    terjadi ketika Kristus datang untuk kedua kalinya dengan penuh    kekuasaan dan kemuliaan. Kedatangan-Nya ini akan ditandai dengan    bencana, malapetaka, dan kekacauan. Pada puncaknya bumi beserta    segala isinya akan musnah dan diganti dengan langit dan bumi    yang baru (ayat 33). Pada waktu itulah kesempatan manusia untuk    mendengar Injil sudah tertutup dan penghakiman dimulai.

Di balik ketegasan dan keadilan Allah ada kemurahan dan belas    kasih-Nya. Ia memberikan dua resep untuk menghadapi masa-masa    akhir ini, agar umat-Nya tidak terhempas dalam kekacauan.    Pertama, menjaga diri agar tidak ikut arus dunia ini (ayat 34);    kedua, berjaga-jaga dan berdoa. Menjaga hati dan berdoa saling    berhubungan satu dengan yang lain. Menjaga hati penting, karena    hati adalah pusat dari seluruh kehendak manusia. Dari sanalah    terpancar seluruh pribadi manusia. Ingatlah, karena hati bangsa    Israel bengkok, maka Bait Allah dihancurkan. Oleh sebab itu hati    harus dijaga. Menjaga hati tidaklah mudah, hal itu membutuhkan    kekuatan besar, karena kita harus melawan arus zaman dan    kekuatan setan yang besar.

Renungkan: Waktu kita sangat terbatas, maka dalam daftar    kebutuhan bagi kehidupan Kristen yang harus menempati urutan    pertama adalah menjaga hati dan berdoa.

(0.30) (Kis 18:10) (full: SEBAB AKU MENYERTAI ENGKAU. )

Nas : Kis 18:10

Perkataan ini kepada Paulus tidak menunjuk kepada kehadiran umum Kristus di mana-mana, yaitu, kemahahadiran-Nya (bd. Kis 17:26-28; Mazm 139:1-24; Yer 23:23-24; Am 9:2-4). Sebaliknya yang dimaksudkan adalah kehadiran-Nya yang khusus yang menyertai anak-anak-Nya yang setia. Kehadiran Kristus ini berarti bahwa Dia sendiri hadir untuk menyampaikan kasih, persekutuan, dan kehendak-Nya kepada kita. Dia hadir untuk bertindak dalam setiap situasi kehidupan kita untuk memberkati, menolong, melindungi, dan menuntun.

  1. 1) Kita dapat belajar sesuatu tentang kebenaran "Kristus menyertai kita" dari bagian-bagian PL di mana Allah mengatakan bahwa Dia menyertai umat-Nya. Ketika Musa takut untuk kembali ke Mesir, Allah mengatakan, "Bukankah Aku akan menyertai engkau?" (Kel 3:12). Ketika Yosua menggantikan Musa sebagai pemimpin bangsa Israel, Allah berjanji, "Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau" (Yos 1:5). Allah memberi semangat kepada orang Israel dengan kata-kata ini, "Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau ... Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau" (Yes 43:2,5).
  2. 2) Dalam PB, Matius menyatakan bahwa maksud kedatangan Yesus ke dunia ialah supaya kehadiran Allah dengan umat-Nya tercapai. Nama-Nya ialah "Imanuel" yang artinya "Allah menyertai kita" (Mat 1:23). Lagi, pada akhir Injilnya, Matius mencatat janji Yesus kepada para murid-Nya, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:20). Markus menutup Injilnya dengan kata-kata, "Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru dan Tuhan turut bekerja" (Mr 16:20).
(0.30) (Kis 2:1) (sh: Roh Kudus tercurah (Minggu, 23 Mei 1999))
Roh Kudus tercurah

Sebelum terangkat ke sorga, Yesus berjanji akan mencurahkan Roh Kudus untuk meneruskan dan mewujudkan misi-Nya di dunia -- yaitu menelanjangi dosa, menobatkan, memeteraikan, menguduskan dan mewujudkan persatuan Kristiani. Langkah awal perwujudan misi ini nampak ketika Roh Kudus memampukan para rasul berbicara dalam berbagai bahasa bahasa yang digunakan dan dibutuhkan saat itu, sehingga setiap orang dari berbagai daerah mengerti kesaksian para rasul tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.

Salah mengartikan. Roh Kudus telah mengawali suatu pembentukan kehidupan umat Kristiani yang bersekutu dan berdoa. Bila gerak awal Roh Kudus itu diimbangi dengan aktivitas umat Kristiani secara baik dan bertanggung jawab, tentu Kristen akan merasakan suatu gerak rohani yang sangat bermanfaat dalam rangka saling menguatkan keimanan. Namun kenyataan yang ada saat ini justru muncul banyak perselihan paham yang mempertentangkan dan membatasi kehadiran Roh Kudus. Kelompok yang satu menuduh kelompok yang lain tidak memiliki Roh, sebaliknya yang satu menuduh yang lain terlalu berlebihan. Bukankah perselisihan paham ini menunjukkan bahwa kita telah menyelewengkan tujuan kehadiran Roh Kudus?

Makna Pentakosta. Dalam Perjanjian Lama, Pentakosta adalah perayaan umat Israel purba yang dirayakan pada hari ke lima puluh sesudah Paskah (Pesah = 'keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir'). Pada hari itu umat merayakan dua hal yaitu kebaikan Allah karena panen yang berhasil dan pemberian hukum Taurat kepada Musa.

Dalam Perjanjian Baru, ketika tiba hari Pentakosta Roh Kudus turun tercurah kepada para murid Yesus, yang sedang berkumpul di Yerusalem dan mengaruniakan hidup baru, kekuasaan baru, dan berkat yang disebut Petrus sebagai penggenapan nubuat nabi Yoel.

Doa: Tuhan, terima ksih untuk Roh Kudus yang Kau utus. Curahkanlah Roh Kudus-Mu ke atas kami, agar kami semakin layak menyaksikan perbuatan-perbuatan-Mu yang besar dan ajaib.

(0.30) (Kis 3:11) (sh: Bukan "barang" baru (Jumat, 13 Juni 2003))
Bukan "barang" baru

Yesus Kristus sebenarnya bukanlah hal baru bagi orang-orang Yahudi di Yerusalem. Ketika orang banyak heran melihat mukjizat yang dilakukan Petrus, ia menyatakan bahwa hanya kepercayaan kepada Nama Yesus yang telah menyebabkan mukjizat itu terjadi. Bukan karena kuasa dari dirinya sendiri (ayat 12,16-17). Karena itu Petrus menegaskan fakta-fakta berikut. Pertama, Yesus adalah Sang Hamba (ayat 13,26), Sang Mesias (ayat 14,18. "Yang Kudus dan Benar" adalah sebutan lain untuk Mesias, bdk. Mzm. 16:10, Yes. 53:11 dll.), dan kedua, sang nabi (ayat 22-23) yang diutus Allah sendiri sesuai dengan nubuat Musa dan para nabi, pertama- tama kepada Israel (ayat 20,26). Tetapi Israel, bangsa-Nya sendiri, justru menolak dan menyalibkan-Nya (ayat 14). Namun, Yesus dibangkitkan dari kematian (ayat 15) dan tinggal di surga sampai waktu-Nya tiba (ayat 21). Terakhir, Petrus menyerukan kepada bangsanya, yang sebelumnya menolak Yesus karena ketidaktahuan mereka (ayat 17), agar mau bertobat, memberi diri dipimpin Yesus, dan berbalik dari kejahatan mereka (ayat 19- 20,26).

Kepada siapakah kesempatan pertobatan masih terbuka dan ditawarkan? Kecuali hujatan terhadap Roh Kudus (Luk. 12:10), tawaran pertobatan terbuka kepada semua orang, bahkan orang-orang Yahudi yang pernah menolak dan membunuh Tuhan Yesus sendiri! Bertobat berarti berbalik dari sikap penolakan dan tindakan kejahatan mereka semula dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias. Seruan pertobatan dan percaya bukan hal baru, karena pintu pertobatan telah Allah sediakan sejak dulu, dan terutama kini melalui Yesus Kristus. Ketiadaan pertobatan sejati pada seseorang, yaitu berbalik dari kehidupan lama dan percaya kepada Kristus, berarti penghukuman (ayat 23).

Renungkan: Bertobat berarti berbalik dari kehidupan lama dan beriman bahwa Kristus adalah Juruselamat dan Pemimpin kepada hidup sejati.

(0.30) (Kis 7:17) (sh: Cara dan waktu Tuhan (Selasa, 24 Juni 2003))
Cara dan waktu Tuhan

Dalam pembelaannya di hadapan Imam Besar, Stefanus mengisahkan kembali perjalanan hidup bangsanya yang harus melewati penderitaan di tangan Firaun. Tujuannya memaparkan fakta ini bukanlah untuk menarik simpati para pendakwanya; tetapi semata- mata menegaskan bahwa Tuhan terus menerus mengunjungi bangsanya. Tuhan memelihara Israel, sebab darinyalah akan bertunas penyelamat dunia, yakni Yesus Kristus. Inilah arah pembelaan Stefanus dan inilah arah yang tidak dikehendaki para imam.

Stefanus menyaksikan kembali apa yang diperbuat Allah bagi nenek moyang Israel, Musa ketika berusia 40 tahun. Keprihatinannya terhadap kehidupan bangsanya membuat ia pada akhirnya bertindak membela kaumnya yang tertindas. Musa berani meskipun untuk itu ia harus meninggalkan Mesir, ditolak oleh bangsanya sendiri, dan hidup sebagai pendatang di Midian. Namun, terlepas dari tindakan Musa yang berani bukanlah bagian dari rencana Tuhan untuk menjadikannya pahlawan saat itu, dan penolakan manusia terhadap Musa, Allah tidak mengubah rencana-Nya untuk mengutus Musa ke tengah-tengah bangsa-Nya (ayat 30-34).

Melalui kehidupan Musa kita belajar tentang beberapa hal: pertama, bahwa Tuhan memiliki cara-Nya sendiri untuk menempa seseorang menjadi alat-Nya. Kedua, bahwa Tuhan tidak menyatakan rencana- Nya secara sembunyi-sembunyi. Musa memanfaatkan kesempatan yang terbuka baginya namun tersembunyi dari pandangan orang (Kej. 2:12). Waktu Tuhan adalah masa di mana pada akhirnya Musa menganggap bahwa tidak ada lagi kesempatan baginya untuk menyelamatkan bangsanya.

Apa pun kesulitan yang kita hadapi bertindaklah bijaksana. Janganlah gunakan cara kita jika itu tidak berkenan pada-Nya.

Renungkan: Andalkan kekuatan Tuhan bukan kekuatan otot kita dalam pergumulan hidup.

(0.30) (Why 7:1) (sh: Allah memberikan jaminan (Sabtu, 2 November 2002))
Allah memberikan jaminan

Sebelum meterai ketujuh dibuka, suatu sisipan penglihatan dibentangkan. Disebut sisipan, karena sangat mungkin itu merupakan kontras bagi apa yang dialami oleh mereka yang memusuhi Kristus dan para pengikut setia-Nya. Sementara bagi para penganiaya, kengerian murka Anak Dombalah yang bakal mereka terima. Pasal 7 ini menerangkan tentang kedudukan orang Kristen selama pelaksanaan penghakiman. Penglihatan Yohanes yang penuh penghiburan mengenai gereja ini merupakan penglihatan yang disisipkan di antara penglihatan-penglihatan tentang hukuman Allah. Pertama, orang Kristen, umat Allah, tetap akan mengalami berbagai penderitaan, namun persekutuan umat dengan Kristus yang terjalin dalam iman menjadi jaminan keselamatan kekal mereka. Kedua, Allah mengenal siapa umat-Nya. Pengenalan inilah yang membuat Allah memberikan perlindungan kepada umat-Nya (ayat 2-3; bdk. Ef. 1:13; 2Ptr. 2:9).

Dalam pasal ini kita juga membaca tentang 144.000 orang berjubah putih. Mengenai siapa mereka masih menimbulkan perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ke-12 suku bukanlah sebutan untuk keturunan Israel yang sebenarnya, melainkan untuk seluruh gereja Kristen. Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan 144.000 orang itu adalah orang-orang dari keturunan Yahudi. Penting untuk kita ketahui—terlepas dari perbedaan pendapat tersebut—bahwa 144.000 orang itu terdiri dari suatu kumpulan besar orang dari segala bangsa, suku, kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta Anak Domba Allah. Mereka adalah Israel sejati, semua umat Tuhan yang hidup di zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang telah ditebus Kristus dengan darah-Nya sendiri. Semua yang telah diselamatkan-Nya adalah hamba-hamba-Nya yang mengabdikan segenap hidup untuk melayani Dia. Darah Kristus bukan saja telah meluputkan umat-Nya dari dosa tetapi juga menjaga mereka tetap kudus saat umat-Nya harus melalui ancaman dunia ini.

Renungkan:
Sebagaimana kita kelak di surga akan cemerlang dalam hadirat- Nya, kini di bumi kita patut hidup dalam terang.

(0.30) (Why 21:5) (sh: Kota yang mulia (Kamis, 21 November 2002))
Kota yang mulia

Banyak orang Kristen yang ingin menjadikan dunia ini sebagai "Kota Allah". Mereka berusaha mempengaruhi kebudayaan dan politik, membuat kehidupan dalam masyarakat menjadi lebih mulia. Itu adalah sesuatu yang baik. Namun, tidak boleh diabaikan pula bahwa gambaran tentang kota yang mulia dalam kitab Wahyu bukanlah sesuatu yang eksternal, namun internal. Kota yang mulia adalah orang-orang Kristen itu sendiri. Warisan-warisan agung keselamatan dan persekutuan dengan Allah (bdk. pasal 2-3: keamanan, tempat tinggal, kuasa, makanan, pakai-an, dan sebuah nama baru), hanya akan diberikan kepada mereka yang menjadi penakluk-penakluk ujian iman. Allah akan menjadi Bapa mereka (ayat 21:7). Sebaliknya, mereka yang berkompromi dengan dosa akan dilempar ke dalam penghukuman kekal.

Orang-orang yang menang bagaikan sebuah kota mulia yang turun dari surga, selain gemilang dengan batu-batuan yang mahal (ayat 21:9- 14), bersinar secerlang kristal karena tetap setia kepada Anak Domba Allah. Jumlah mereka pun tetap (ayat 21:15-17). Ukuran kota itu tak meleset sedikit pun. Kehadiran Allah yang permanen menjamin kekalnya keamanan mereka. Lebih dari itu, keadaan ini diperindah dengan kemuliaan yang terpancar dari komunitas surgawi tersebut (ayat 21:18-21). Batu-batu mulia itu melambangkan kedua belas suku Israel (lih. Kel. 28:17-20), dan di sini mengacu ke Israel rohani (gereja), semua orang percaya dari berbagai suku bangsa.

Kehadiran Allah dan Kristus akan menjadi sempurna dalam kota itu, dan Bait Allah secara jasmani tidak diperlukan (ayat 21:22-27). Di dalamnya kemuliaan Allah terpancar penuh dalam terang abadi. Semua umat pilihan Allah yang tercatat dalam buku kehidupan akan mempersembahkan diri mereka. Mereka akan disembuhkan, dipulihkan secara penuh (ayat 22:1-5). Kesempurnaan, kemuliaan, keindahan, kegemilangan akan menjadi bagian mereka selamanya.

Renungkan:
Seiring dengan mewujudkan kota Allah dalam dunia ini, Anda perlu mengingat bahwa Anda pun harus hidup dalam kemuliaan. Bertekunlah dalam kebenaran sampai kemuliaan abadi tiba!



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA