Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 425 ayat untuk bahaya maut (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30) (Ayb 33:22) (jerusalem: mereka yang membawa maut) Dalam terjemahan Yunani terbaca: tempat tinggal orang mati. "Mereka yang membawa maut" kiranya penguasa-penguasa dunia orang mati.
(0.30) (Ibr 2:14) (jerusalem: yang berkuasa atas maut) Dosa dan maut berhubungan satu sama lain; kedua-duanya berasal dari Iblis yang kerajaannya melawan kerajaan Kristus.
(0.29) (Mzm 71:20) (ende: rongga2 bumi)

ialah: pratala, bahasa kiasan disini jang berarti: bahaja maut.

(0.29) (Mzm 102:20) (ende: tawanan)

ialah umat dalam pembuangan, jang "terserah kepada maut", oleh sebab tawanan2 perang biasanja dibunuh.

(0.29) (2Sam 1:21) (endetn)

Ditinggalkan "dan".

(0.29) (Luk 16:23) (jerusalem) Sejumlah naskah berbunyi: Orang kaya itu juga mati lalu dikubur di alam maut.
(0.25) (Rm 7:13) (ende: Mendjadi maut bagiku)

maut dibajangkan sebagai pembunuh.

(0.25) (2Kor 4:12) (ende: Maut)

Dalam pekerdjaan dan sengsara Paulus "maut" bekerdja menghantjurkan tenaga djasmaninja terus-menerus, tetapi pekerdjaan-pekerdjaan dan sengsara itu mendatangkan dan menambah hidup abadi bagi umat. Lih. Kol 1:24 dan tjatatan disitu.

(0.25) (Kis 2:24) (jerusalem: sengsara maut) Teks barat: sengsara Hades, bdk Kis 2:27 dan Kis 2:31. "Hades" dalam LXX menterjemahkan kata Ibrani "syeol", ialah dunia orang mati, Bil 16:33; Mat 16:18+ (alam maut).
(0.25) (Why 9:1) (bis: jurang maut)

jurang maut: Tempat jauh di bawah bumi di mana roh-roh jahat dipenjarakan sampai hari penghukumannya yang terakhir.

(0.25) (Mzm 9:14) (ende: gerbang2 Puteri Sion)

ialah Jerusjalem, tempat kegembiraan dan kesukaan, bertentangan dengan "pintu2 Maut", tempat kesedihan.

(0.25) (Mzm 18:4) (ende)

Bahasa kiasan jang berarti bahaja besar jang mengantjam. Maut dan pratala dibajangkan sebagai laut jang bergelora dan seorang pemburu.

(0.25) (Mzm 49:15) (ende)

Sebenarnja manusia tidak sanggup menebus diri sendiri, tetapi si djudjur akan ditebus Allah dari pratala (disini bukan maut).

(0.25) (Ibr 2:9) (ende: Sebagai rahmat Allah)

Sengsara maut jang dialami Jesus mendjadi pokok rahmat bagi kita seperti diterangkan lagi dalam ajat berikut.

(0.25) (1Kor 15:54) (ende: Maut ditelan dalam kemenangan)

Seperti oleh dosa Adam seluruh bangsa manusia mendjadi mangsa maut, dan seolah-olah ditelan olehnja sampai hilang dalam kematian, demikian achirnja maut itu dikalahkan oleh Kristus, seolah-olah ditelan oleh kemenangan Kristus, sampai kuasanja lenjap.

(0.24) (Mzm 116:1) (sh: Allah pasti mempertahankan milik-Nya (Minggu, 5 Mei 2002))
Allah pasti mempertahankan milik-Nya

Mazmur ini dibuka dengan ungkapan pemazmur, “Aku mengasihi Tuhan”. Kasih pemazmur ini merupakan respons terhadap kasih Allah yang telah menyendengkan telinga-Nya kepadanya (ayat 2). Ungkapan ini didasari pada pengalamannya dibebaskan dari bahaya maut. Memang tidak disebutkan oleh apa bahaya maut itu disebabkan, tetapi ia merasa sudah tertangkap oleh sang maut (ayat 3). Pemazmur menuturkan bagaimana ia mengalami krisis iman ketika tenggelam dalam penderitaannya. Tidak ada seorang pun yang menolong. Sendiri dalam penderitaan melahirkan kekecewaan yang dalam (ayat 11). Namun, keadaan itu tidak menggoyahkan kepercayaannya kepada Tuhan (ayat 10). Wajar bila pemazmur rindu untuk membalas segala kebaikan Allah. Ia akan mengangkat piala keselamatan, menyerukan nama-Nya (ayat 13), membayar nazarnya di depan umat Allah (ayat 14,18); mempersembahkan kurban syukur kepada Allah. Arti nya, ia ingin hidupnya selalu memuliakan Allah.

Dari pengalaman iman pemazmur bersama Allah ini, kita belajar tiga hal. Pertama, hakikat hidup kita adalah karunia Tuhan semata-mata, dan bernilai kekal. Kedua, hidup kita berharga di mata-Nya. Hal ini makin membuat kita menghayati kehadiran dan keberadaan Allah yang mempedulikan keberadaan umat-Nya. Bahkan tidak akan dibiarkan-Nya kematian menjemput mereka sebelum waktunya (ayat 15). Ketiga, kebaikan Allah yang juga bernilai kekal itu diresponi dengan sikap paling mulia, yaitu mengabdi sebagai hamba-Nya, makin mengasihi-Nya untuk selama-selamanya.

Renungkan: Allah mengizinkan kita mengalami “krisis iman” agar kita menyadari dan makin menghayati kasih setia Allah dalam hidup kita.

(0.21) (Luk 8:31) (bis: Jurang Maut)

Jurang Maut: Orang mengira bahwa roh-roh jahat dipenjarakan di dalam jurang yang dalam sekali sampai hukuman mereka yang terakhir.

(0.21) (Kej 3:20) (ende)

"Chawa" artinja: jang hidup, atau: jang memberi hidup. Meskipun manusia tidak luput dari maut, namun hidupnja masih terus berlangsung djuga dalam keturunannja.

(0.21) (Im 2:4) (ende: tak beragi)

Ragi dianggap menghantjurkan dan membusukkan barang sehingga dekat dengan maut. karenanja "nadjis" dan tidak patut untuk Allah jang hidup.

(0.21) (Mzm 23:4) (ende: lembah gelap-gulita)

bahasa kiasan jang bermakna: bahaja maut.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA