Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 6 dari 6 ayat untuk akan diam AND book:[1 TO 39] AND book:18 (0.004 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 31:33) (ende)

Ijob djuga diam2 tidak berdosa dan pura2 sadja djudjur didepan umum.

(1.00) (Ayb 20:26) (endetn: baginja)

diperbaiki. Tertulis: "diam(?)" atau: "jang terlindung olehnja(?)".

(0.97) (Ayb 9:17) (full: MEMPERBANYAK LUKAKU DENGAN TIDAK SEMENA-MENA. )

Nas : Ayub 9:17

Hal yang paling sulit bagi Ayub untuk diterima ialah bahwa Allah tetap diam di tengah-tengah situasi menyakitkan yang tampaknya tanpa tujuan itu. Kadang-kadang Allah akan mengizinkan kita melewati masa pencobaan yang gelap sementara Ia tetap diam dan bahkan terasa sangat jauh. Namun, di tengah-tengah gelapnya kebungkaman Allah, Ia mempunyai rencana bagi kehidupan kita dan kita harus senantiasa percaya kepada-Nya.

(0.87) (Ayb 19:27) (full: MATAKU SENDIRI MENYAKSIKAN-NYA. )

Nas : Ayub 19:27

Kerinduan Ayub untuk melihat Allah-Penebusnya sangat melampaui semua keinginan lain yang terungkap dalam kitab ini

(lihat cat. --> Ayub 23:3).

[atau ref. Ayub 23:3]

Ayub merindukan hari itu ketika ia dapat melihat wajah Tuhan dalam penebusan penuh. Demikian pula, orang percaya PB merindukan kedatangan Juruselamat mereka (1Kor 1:7; 2Tim 4:8) dan hari penggenapan, ketika "kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka" (Wahy 21:3) dan "mereka akan melihat wajah-Nya" (Wahy 22:4).

(0.84) (Ayb 24:1) (sh: Benarkah Allah tidak peduli? (Minggu, 19 Desember 2004))
Benarkah Allah tidak peduli?

Maraknya berita kejahatan yang disuguhkan oleh media cetak dan elektronik menimbulkan pertanyaan teologis di benak kita. "Di mana Allah?" atau "Mengapa Allah tidak bertindak atas berbagai kesengsaran yang menimpa orang tidak bersalah?" atau "Mengapa Allah diam saja dan tidak menghukum pelaku kejahatan?"

Pertanyaan yang sama pun muncul ketika Ayub menyaksikan berbagai kejahatan terjadi di dunia sekitarnya (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">2-16). Ayub bertanya-tanya bahkan mengeluh mengapa Allah tidak berbuat apa-apa? Ayub bingung karena Allah terlihat seolah membiarkan ketidakadilan (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">1, 17). Lalu, keresahan Ayub ini digantikan oleh kesadaran bahwa setiap orang yang melakukan kejahatan pasti akan berhadapan dan tunduk pada hukum maut (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">18-20). Ayub yakin bahwa Allah pasti bertindak menurut waktu dan rencana-Nya bagi manusia (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">23).

Sebenarnya Allah bukan tidak peduli terhadap kesengsaraan yang manusia derita. Dia bukan Allah yang tidak menindak para pelaku kejahatan. Bukan pula Allah yang berpihak pada ketidakadilan. Sesungguhnya, Allah justru menangis melihat manusia menderita. Ia peduli dan telah bertindak melalui Yesus, anak-Nya. Hari ini kita memasuki Minggu Adven ke-4. Suatu masa di mana kita mengingat kembali kedatangan Allah dalam diri Yesus Kristus yang akan memberikan kekuatan dan penghiburan kepada setiap orang yang mengalami penderitaan.

Camkanlah: Hanya manusia yang bersekutu dengan Allah saja, yang mampu meyakini bahwa Ia tetap berpihak pada keadilan dan akan bertindak menumpas kejahatan!

(0.81) (Ayb 33:1) (sh: Bijaksana di mata sendiri (Senin, 12 Agustus 2002))
Bijaksana di mata sendiri

Elihu bukan hanya penuh dengan kata-kata (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">32:18-19), tetapi juga memiliki rasa percaya diri yang luar biasa besarnya. Di tengah ucapannya yang mengakui keterciptaannya (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">4-6), Elihu bermain menjadi Allah. Walau benar bahwa Ayub mengeluh kepada Tuhan, namun kutipan Elihu dalam ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">9 merupakan penyelewengan fakta. Ayub tidak pernah menyatakan dia bersih secara moral, tanpa dosa dan pelanggaran, meski ia pernah berkata bahwa doanya bersih (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">16:17). Elihu telah menuduh sama seperti Zofar menuduh (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">11:4). Penyelidikan Elihu telah dimulai dengan kesimpulan yang salah!

Sebelumnya, Elihu menjawab dulu tuduhan Ayub tentang sikap diam Allah (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">12-13, bdk. akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">30:20). Menurut Elihu, Allah menjawab dengan cara misterius (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">14-15), dan Ayub gagal menangkap suara Allah. Kemudian, dalam ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">16-30, Elihu berusaha keras menghibur Ayub dengan meyakinkan bahwa Allah selalu bermaksud baik kepada manusia dengan berbagai cara. Pertama, Ia menggunakan mimpi untuk memperingatkan manusia agar terhindar dari kematian dini akibat dosanya (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">16-18). Kedua, bila manusia tersebut tidak mengerti mimpi dari Allah, maka Ia akan menghukum dengan penyakit dan penderitaan (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">19-22). Namun, Allah tidak membiarkan mereka binasa (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">23-25). Malaikat penengah akan menyelamatkannya, sebagaimana dirindukan Ayub (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">19:25). Hanya, orang itu harus hidup benar agar diperhitungkan oleh malaikat tersebut (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">23). Pemulihan orang berdosa akan diikuti oleh pengakuan dosa secara publik dan pujian kepada Allah yang kembali berkenan menerima dia (ayat akan+diam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">26-28) dengan menyatakan wajah-Nya. Ia akan melihat terang kehidupan. Ini memang benar, namun sesungguhnya Elihu tidak memahami situasi yang dialami Ayub.

Sebagai penutup, perkataan Elihu janggal (ayat 31-33). Ia ingin membuktikan kebenaran Ayub (ayat 32b) walau tadinya ia sudah menyatakan kesalahan Ayub. Ia juga merasa mampu mengajarkan kebenaran Allah. Inilah kesombongan seorang anak muda.

Renungkan: Batas antara rendah hati dan kesombongan amat tipis terutama pada orang yang merasa mengetahui kebenaran (Ams. 26:5).



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA