Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 440 ayat untuk ajaran (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.40) (Mat 22:23) (jerusalem: orang Saduki) Ialah golongan orang Yahudi, Mat 3:7+, yang hanya menerima tradisi yang tertulis (Kitab Suci) saja, terutama Kitab Taurat. Mereka menekankan bahwa ajaran tentang kebangkitan badan tidak terdapat dalam tradisi tertulis itu, bdk 2Ma 7:9; di bidang itu orang Farisi berbeda pendapat dengan orang Saduki. Bdk Kis 4:1+; Kis 23:8+.
(0.40) (Mrk 3:19) (jerusalem) Markus di sini tidak memuat wejangan yang disajikan oleh Mat 5-7 dan Luk 6:20-49. Kiranya Markus berpendapat bahwa wejangan itu kurang perlu untuk sidang pembacanya, yang menaruh lebih banyak perhatian pada karya Yesus serta kepribadianNya dari pada ajaranNya mengenai hukum Taurat Yahudi.
(0.40) (Luk 12:33) (jerusalem) Bahwa kekayaan merupakan suatu bahaya dan perlu disingkirkan dengan memberi sedekah adalah suatu ajaran yang disukai bdk Luk 3:11; 5:11,28; 6:30; 7:5; 11:41; 12:33-34; 14:13,33; 16:9; 18:22; 19:8; Kis 9:36; 10:2,4,31.
(0.40) (Kis 15:11) (jerusalem: sama seperti mereka juga) Ini langsung menanggapi pertanyaan yang diajukan dalam Kis 15:1. Ajaran ini terungkap juga dalam Gal 2:15-21; 3:22-26; Rom 11:32; Efe 2:1-10, dll. Ditinjau dari segi ini maka orang-orang Yahudi tidak mempunyai keistimewaan; bdk Kis 13:38; Gal 5:6; 6:15.
(0.40) (Gal 3:1) (jerusalem: Yesus Kristus yang disalibkan itu) Ajaran tentang penebusan berkat kematian dan kebangkitan Kristus menjadi landasan pengajaran agama yang diberikan Paulus, bdk Gal 1:1-4; 6:14; 1Ko 1:17-25; 2:2; 15:1-4+; 1Te 1:9-10; Kis 13:26-39.
(0.40) (Kol 2:8) (jerusalem: menawan kamu) Kalau seorang Kristen menyangkal Kristus dan kembali kepada kesesatan dahulu setelah oleh Kristus dibebaskan dari kekuasaan kegelapan dan dimerdekakan, Kol 1:13 dst, maka ia kembali menjadi tawanan dan budak; bdk Gal 4:8 dst; Gal 5:1
(0.40) (2Tim 1:12) (jerusalem: semuanya ini) Ialah pemenjaraan kedua di Roma, bdk ay 16
(0.40) (Yak 5:14) (jerusalem: dalam nama Tuhan) Var: dalam Nama itu. Yakobus mengandaikan bahwa pembaca sudah tahu akan adat yang dibicarakannya ini. Pengolesan dengan minyak yang disertai doa yang diucapkan "penatua" jemaat, Kis 11:30+, dengan maksud "membangun" orang sakit dan mengampuni dosanya itu, oleh Gereja diartikan sebagai permulaan sakramen pengurapan orang sakit. Pengartian tradisionil itu oleh konsili Trente ditetapkan sebagai ajaran iman.
(0.40) (2Ptr 3:10) (jerusalem: akan hilang lenyap) Yunani: akan ditemukan. Umumnya dianggap salah tulis dan diperbaiki. Pemusnahan dunia dengan api adalah suatu pikiran yang lazim pada filsuf-filsuf di zaman Yunani-Romawi dan juga dalam Apokaliptik Yahudi serta dalam naskah-naskah jemaat di Qumran. Ungkapan-ungkapan tradisionil itu di sini dimanfaatkan untuk memberitakan ajaran Kristen mengenai "Hari Tuhan", bdk 1Ko 1:8+.
(0.40) (1Yoh 5:6) (jerusalem: dengan air dan dengan darah) Ialah air dan darah yang keluar dari lambung Yesus, waktu ditusuk tombak, Yoh 19:34. Barangkali ayat ini juga melawan ajaran sesat bahwa baptisan Yesus di Yordan telah cukup tanpa penderitaanNya di kayu salib.
(0.40) (Yud 1:22) (jerusalem) Var: Kasihanilah yang seorang, yaitu mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka, rampaslah mereka dari api; mengenai yang lain-lain: tunjukkanlah belas-kasihan kepada mereka dengan disertai ketakutan... Kasih memperlakukan dengan cara yang berbeda-beda mereka yang lebih atau kurang terpengaruh oleh ajaran sesat.
(0.40) (2Tes 2:1) (sh: Ajaran ekstrim. (Senin, 19 Oktober 1998))
Ajaran ekstrim.

Sepanjang sejarah Gereja kita berulangkali menjumpai ajaran-ajaran ekstrim tentang akhir zaman. Rupanya sejak sejarah gereja purba pun gejala itu sudah lazim. Paulus meluruskan pengertian jemaat seolah Tuhan segera akan datang. Sebagai rasul Tuhan, ia mengingatkan bahwa sebelum kedatangan Tuhan, akan lebih dulu terjadi aniaya yang ditimbulkan oleh anti-Kristus. Siapakah antikristus itu? Tidak jelas bagi kita. Ia disebut si murtad (ayat 3), si pendurhaka (ayat 7-8). Untuk sementara masih tertahan penampakannya (ayat 7). Banyak penafsir mengartikan antikristus itu ialah Kerajaan Roma yang karena menyangkali panggilannya sebagai hamba Allah, berubah menjadi "binatang buas". Mungkin itu adalah ciri awal dari antikristus kelak, yaitu penggabungan seluruh kekuatan sosial-politis-religius, melawan Kristus.

Tujuan kedatangan Tuhan. Apa dua tujuan utama Tuhan Yesus datang kembali ke dunia ini? Pertama, untuk kepentingan umat-Nya. Ia datang untuk melepaskan umat-Nya dari aniaya yang mereka derita. Dengan demikian akan tuntaslah penghayatan keselamatan yang kita terima dari-Nya. Kedua, Ia datang untuk menghukum semua yang tidak taat kepada-Nya (ayat 12).

(0.39) (Mat 22:23) (sh: Ajaran Yesus mencengangkan (Rabu, 2 Maret 2005))
Ajaran Yesus mencengangkan


Sesudah komplotan Farisi dan Herodian gagal, kini giliran orang Saduki berusaha menguji Yesus. Pertanyaan mereka berbentuk cerita buatan yang disusun atas dasar ketidakpercayaan mereka tentang kebangkitan orang mati. Jadi, tujuan pertanyaan mereka bukan ingin menjebak Yesus ke dalam kesalahan, tetapi mungkin sekali untuk memaksa Yesus menyetujui mereka. Bila itu terjadi, secara tidak langsung mereka berhasil memanfaatkan Yesus untuk mendukung mereka dan menolak ajaran lain.

Masalah dalam strategi itu adalah bahwa mereka yang tidak percaya kebangkitan justru mengajukan pertanyaan mengenai nasib orang yang akan dibangkitkan kelak. Tuhan Yesus menegur mereka dengan keras. Pertama, pemahaman mereka akan Alkitab salah. Mereka mengaku ahli Alkitab, tetapi keliru mengerti isi Alkitab. Referensi Perjanjian Lama tentang kebangkitan orang mati bukan hanya di kitab Daniel (Dan. 12:2), tetapi juga secara implisit di kitab-kitab Musa (Mat. 22:31-32; Kel. 3:6) "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, ..." Kata kerja yang dipakai memakai tensa sekarang yang menunjukkan Abraham sedang hidup. Kedua, pemahaman teologis mereka salah. Mereka tidak percaya Allah berkuasa membangkitkan orang mati. Tuhan Yesus mengajarkan mereka bahwa kuasa Allah akan membuat tubuh kebangkitan itu mulia seperti malaikat. Hubungan-hubungan di antara anak-anak Tuhan tidak lagi seperti hubungan-hubungan yang terbatasi oleh fisik, ruang, dan waktu (ayat 30).

Dalam perikop sebelum ini orang berjumpa dengan hikmat dan integritas Yesus. Kini orang harus mengakui ajaran Yesus yang mencengangkan. Yesus tidak saja penuh integritas, tetapi juga kenal seluruh rahasia Allah. Tak ada guru agama mana pun yang dapat memberikan kita jawaban sepasti Yesus tentang rahasia hidup sesudah kematian.

Renungkan: Sandarkan seluruh kebutuhan Anda untuk memiliki kepastian tentang masa depan dan hidup sesudah kematian sepenuhnya pada Yesus dan ajaran-Nya.

(0.39) (Gal 3:1) (sh: Langkah surut (Rabu, 8 Juni 2005))
Langkah surut


Pada dua pasal pertama Paulus menyatakan sikap dan pandangannya terhadap kebenaran Injil serta dasar-dasar ia bersikap sedemikian. Maka dalam pasal tiga dan empat ini Paulus menggunakan argumentasi dari pengalaman iman jemaat Galatia sendiri dan dari ajaran Alkitab Perjanjian Lama.

Paulus menegur jemaat Galatia dengan keras karena tindakan bodoh mereka membiarkan diri diperdaya oleh ajaran-ajaran yang salah tentang Taurat sehingga mereka berpaling dari kebenaran Injil. Argumentasi Paulus jelas. Pertama, Yesus Kristus yang tersalib telah dibeberkan dengan jelas kepada mereka. Ini mencakup inti Injil itu sendiri: sebab dan tujuan kematian-Nya, kehendak Allah yang mendasarinya, serta kebangkitan-Nya (ayat 1; lihat 1:1-4). Kedua, dengan pertanyaan retoris Paulus menegaskan bahwa umat Kristen Galatia telah menerima Roh Kudus karena mereka percaya pada Injil dan bukan karena mereka memberlakukan Taurat dalam hidup mereka (ayat 2). Ketiga, karena iman umat Kristen di Galatia telah menyaksikan mukjizat (yang dilakukan oleh Rasul Paulus) sebagai tanda kesahihan Injil (ayat 5; bdk. Ibr. 2:4; Rm. 15:18-19; 2Kor. 12:12). Pengalaman jemaat Galatia jelas: mereka telah diselamatkan melalui karya Yesus Kristus di kayu Salib oleh pekerjaan Roh Kudus. Maka berpaling dari Injil berarti "telah memulai dengan Roh dan mengakhirinya di dalam daging"(ayat 3). Hal ini adalah suatu langkah surut, suatu kesia-siaan (ayat 4).

Pengalaman iman orang Kristen sejati adalah dosa-dosanya sudah diampuni oleh kematian Kristus dan oleh Roh Kudus dirinya telah dilahirbarukan menjadi anak Allah. Kalau sekarang kita memperhambakan diri lagi kepada peraturan-peraturan Taurat atau ajaran-ajaran apa pun yang menuntut perbuatan sebagai syarat keselamatan, itu sama saja dengan langkah surut, kesia-siaan, dan kebodohan!

Camkan: Mengandalkan perbuatan baik adalah sikap yang menodai dan merendahkan Injil.

(0.39) (1Tim 4:1) (sh: Mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (Jumat, 14 Juni 2002))
Mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

Kata "sesat" biasanya dihubungkan dengan tingkah laku dan ajaran yang aneh, mengerikan, penuh hawa nafsu, dll. Tetapi, di sini Paulus menunjuk pada suatu pengajaran sesat yang menekankan hidup melajang dan peraturan-peraturan tentang makanan (ayat 4:3); hal-hal yang justru tampak mulia dan bersih. Ajaran "setan-setan" ternyata (ayat 1) juga dapat mengenakan jubah yang kelihatannya putih bersih.

Semuanya ini sangat menyedihkan. Paulus menyatakan bahwa makanan, bahkan juga seksualitas adalah ciptaan Tuhan. Semua yang Tuhan ciptakan adalah baik jika diterima dengan ucapan syukur (ayat 4) karena "semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa" (ayat 5). Tetapi, para pengajar itu memutarbalikkannya dengan menyatakan bahwa apa yang baik yang berasal dari Tuhan itu justru jahat. Ini sama sesatnya dengan menyatakan bahwa apa yang jahat adalah baik. Keduanya sama-sama mengabaikan, bahkan melawan dan melecehkan apa yang telah Allah buat dan nyatakan bagi umat-Nya.

Ada beberapa hal yang perlu Timotius perhatikan agar ia dapat menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik. Pertama, kata "terdidik" di sini artinya tidak hanya telah menerima pengajaran, tetapi juga dalam arti memiliki hidup yang berakar dalam "soal-soal pokok iman … dan … ajaran sehat" (ayat 6). Kondisi hidup seperti inilah yang selayaknya dimiliki oleh seorang pelayan Kristus. Kedua, seorang pelayan Kristus melatih dirinya beribadah. Makna dari kata "ibadah" di sini lebih menunjuk pada arti cara hidup yang mencirikan kehidupan Kristen sejati; tidak sekadar apa yang dilakukan di dalam tempat ibadah (ayat 7-8). Ibadah ini mengandung janji (ayat 8) dari Tuhan. Ketiga, pengharapan pada janji itulah yang menjadi dasar bagi seorang pelayan untuk berjerih-payah dan berjuang. Semua ini adalah bagian dari disiplin seorang pelayan Kristus.

Renungkan: Menjadi Kristen berarti menjadi pelayan Kristus. Renungkan seberapa jauh Anda telah melatih kehidupan Anda dalam hal-hal di atas.

(0.37) (1Tim 1:1) (sh: Dasar menentukan ajaran dan tindakan (Kamis, 6 Juni 2002))
Dasar menentukan ajaran dan tindakan

Bagian pembuka surat Paulus ini memperlihatkan satu penekanan penting. Paulus mengingatkan kembali Timotius bahwa dirinya menjadi rasul, bukan karena kehendaknya pribadi, tetapi karena perintah Allah (ayat 1:1). Ia memberitakan Injil karena Injil itu telah dipercayakan Allah kepadanya (ayat 11). Penegasan ini bukanlah suatu bentuk kesombongan rohani, tetapi bertujuan untuk menunjukkan perbedaan antara dasar panggilan dari mereka yang sungguh-sungguh melayani Tuhan, dan mereka yang tidak. Karena itu, Timotius, sebagai anak Paulus yang sah dalam iman (ayat 2), harus memperhatikan hal ini.

Penegasan tadi menjadi penting ketika Paulus menulis tentang para pengajar ajaran sesat. Mereka disebut Paulus sebagai "orang-orang tertentu … (yang) mengajarkan ajaran lain" (ayat 3), yang "sesat dalam omongan yang sia-sia" (ayat 6). Mereka "sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya" (ayat 4). Orang-orang ini mengajarkan bahwa orang Kristen bukan Yahudi tetap harus mengikuti peraturan keagamaan Yahudi. Kelihatannya, sebagian dari mereka adalah mantan rekan-rekan sepelayanan Paulus. Paulus juga menunjukkan bahwa mereka "hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan … dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan" (ayat 7).

Kontras ini juga tampak dalam tujuan dan akibat pelayanan. Pengajaran dan pemaksaan yang dilakukan para pengajar ini menghasilkan persoalan, dan bukan "tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman" (ayat 4). Sementara Paulus menunjukkan, bahwa tujuan pemberian nasihat oleh seorang pelayan Tuhan sejati adalah untuk menimbulkan kasih dari "hati yang suci, hati nurani yang murni dan iman yang tulus ikhlas" (ayat 5). Pengajaran seorang pengajar yang benar juga tidak bertentangan dengan ajaran sehat yang didasarkan pada Injil Allah (ayat 11).

Renungkan: Menjadi pemimpin dan pengajar di dalam komunitas orang percaya harus berawal pada panggilan Ilahi, memiliki kesungguhan untuk berpegang pada ajaran yang sehat, dan memenuhi syarat-syarat kehidupan terpuji, jika tidak ingin jatuh ke dalam kesesatan dan menjadi batu sandungan bagi gereja.

(0.37) (1Tim 6:2) (sh: Ciri ajaran sesat dari sisi uang (Rabu, 19 Juni 2002))
Ciri ajaran sesat dari sisi uang

Kembali Paulus mengingatkan Timotius untuk berhati-hati terhadap orang yang membawa ajaran yang "lain" (ayat 3). Di sini Paulus menggarisbawahi karakter lainnya dari para pengajar sesat ini. Selain ajaran mereka yang bertentangan dengan perkataan Tuhan Yesus (ayat 3), mereka juga sok tahu, senang dengan "mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, ... (ayat 4) serta percekcokan (ayat 5). Mereka "tidak lagi berpikiran sehat dan … kehilangan kebenaran" (ayat 5). Terakhir, mereka mempunyai motivasi yang sangat materialistis (ayat 5b-10). Mereka menganggap ibadah sebagai sumber keuntungan (ayat 5b).

Sebagai kontras, Paulus memberikan gambaran tentang arti ibadah yang benar. Ibadah, yang artinya lebih menunjuk pada cara hidup Kristen yang berdasarkan perkataan Tuhan Yesus dan ajaran yang benar (ayat 3), memberi keuntungan yang besar bila disertai dengan rasa cukup, "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah" (ayat 8). Keuntungan ini sempat disinggung Paulus pada 4:7-8. Tidak seperti mereka yang terpengaruh oleh ajaran sesat itu sehingga menjadi sangat bersemangat dalam mencari kekayaan sehingga terjatuh ke dalam pencobaan dan "berbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan" (ayat 9). Tidak hanya kebinasaan dalam kekekalan yang menjadi akibatnya, tetapi pada kehidupan kini dan di sini. Orang-orang yang cinta uang telah "menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka" (ayat 10b). Hal yang paling menyedihkan adalah bila para pengajar seperti ini telah membuat anggota jemaat menyeleweng dan menyimpang dari iman dan ibad ah yang sejati (bdk. 10c). Semuanya karena "cinta uang adalah akar dari segala kejahatan" (ayat 10a).

Renungkan: Banyak agama dan kepercayaan di dunia ini mengajarkan bahwa manusia beribadah agar Tuhan melimpahinya dengan berbagai berkat materi. Bahkan, kekayaan adalah balasan yang wajib diberikan oleh Tuhan kepada mereka yang beribadah. Pemahaman seperti ini tidaklah alkitabiah. Kristen memandang kekayaan sebagai berkat Allah yang mencukupkan kita (lih. 6:17b), tidak lebih, dan bukan tujuan utama hidup.

(0.35) (Mat 18:7) (full: CELAKALAH ORANG YANG MENGADAKANNYA. )

Nas : Mat 18:7

Yesus mengingatkan bahwa orang yang ikut berperan dalam menyesatkan orang lain, khususnya anak-anak akan menerima hukuman yang paling hebat (ayat Mat 18:2,5-7).

  1. 1) Menempatkan "hal-hal yang dapat menyebabkan orang berbuat dosa" di depan orang lain -- seperti hiburan duniawi, ajaran filsafat manusia, bacaan porno, narkotika, minuman keras, teladan yang jahat, ajaran sesat, dan teman-teman yang berdosa -- berarti bergabung dengan Iblis, si penggoda (bd. Mat 4:1; Kej 3:1-6; Yoh 8:44; Yak 1:12).
  2. 2) Orang saleh akan berusaha untuk membuang segala sesuatu yang dapat menjadi godaan dan menyebabkan orang berbuat dosa, dari kehidupan keluarga, rumah, gereja, dan diri sendiri (ayat Mat 18:7-9).
(0.35) (Mrk 13:5) (full: WASPADALAH. )

Nas : Mr 13:5

Ajaran Yesus yang disampaikan di bukit Zaitun ini penuh peringatan agar menjelang akhir zaman para pengikut-Nya harus senantiasa berwaspada terhadap bahaya penyesatan agamais. Yesus menasihatkan, "waspadalah" (ayat Mr 13:5), "Tetapi kamu ini, hati-hatilah!" (ayat Mr 13:9), "Hati-hatilah kamu"(ayat Mr 13:23), "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah!" (ayat Mr 13:33), "Karena itu berjaga-jagalah!" (ayat Mr 13:35), dan "Berjaga-jagalah" (ayat Mr 13:37). Peringatan ini menunjukkan bahwa pada akhir zaman akan muncul banyak ajaran yang tidak alkitabiah di kalangan gereja. Orang percaya harus lebih lagi mengenal dan menaati Firman Allah saja

(lihat cat. --> Mat 24:5).

[atau ref. Mat 24:5]

(0.35) (1Tes 1:4) (full: ALLAH ... TELAH MEMILIH KAMU. )

Nas : 1Tes 1:4

Gambaran Paulus mengenai mereka yang termasuk orang pilihan terdapat dalam ayat 1Tes 1:6-10. Mereka adalah orang yang meniru Kristus, menanggung penderitaan dengan sukacita yang diberikan oleh Roh Kudus, serta meneladani iman dan kesetiaan. Mereka telah berbalik dari dosa dan kini hidup bagi Allah dan menantikan kedatangan Anak Allah dari sorga. Ajaran yang dipegang beberapa orang bahwa mereka yang mengakui Kristus sebagai Juruselamat akan diselamatkan tanpa perduli cara hidup mereka, (mis. bertobat atau tidak, menerima Kristus sebagai Tuhan, tabah dalam iman atau memiliki buah Roh) tidak diajarkan di dalam Alkitab dan secara mencolok mencemarkan ajaran keselamatan yang diberitakan oleh Kristus dan para rasul

(lihat art. PEMILIHAN DAN PREDESTINASI; dan

lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA