Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 11 dari 11 ayat untuk Sungai-sungai Edom AND book:[1 TO 39] AND book:14 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Taw 20:2) (ende: laut (Edom))

ialah Laut Asin.

(0.88) (2Taw 20:2) (endetn: Edom)

diperbaiki menurut satu naskah Hibrani. Tertulis: "Aram".

(0.83) (2Taw 20:2) (jerusalem: Edom) Dalam naskah Ibrani tertulis: Aram. Tetapi Edom dan Aram (huruf-huruf mati tulisan Ibrani hampir sama) kerap kali tertukar.
(0.76) (2Taw 20:10) (ende: penghuni pegunungan Se'ir)

ialah orang2 Edom, jang dalam ajat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="ende">1(2Ta 20:1) tidak disebut namanja.

(0.73) (2Taw 17:11) (jerusalem: orang-orang Arab) Yang dimaksud bukannya suku-suku yang mendiami tanah Arabia, tetapi suku-suku Badui yang menyusup ke dalam wilayah bangsa Edom dan Moab, bdk 2Ta 21:16.
(0.67) (2Taw 25:1) (jerusalem) Hanya satu ayat saja dalam kitab Raja (2Ra 14:7) sejalan dengan bagian ini. Si Muwarikh agaknya memakai sebuah sumber yang jauh lebih berisi pada 2Raja-raja. Balas dendam atas kota-kota Yehuda yang diadakan lasykar sewaan kerajaan Israel yang dilepaskan, menyebabkan perang Yehuda melawan kerajaan Israel, 2Ta 25:17 dst. Menurut 2Ra 14:8 dst perang itu hanya disebabkan oleh kesombongan raja Amazia setelah ia berhasil mengalahkan Edom. Dalam ceritera si Muwarikh kembali tampil seorang nabi, 2Ta 25:7,15.
(0.67) (2Taw 28:16) (jerusalem: untuk memohon bantuan) Menurut sumber yang dipakai 2Tawarikh raja Ahas tidak hanya terancam oleh orang Aram dan Israel (Efraim). 2Ra 16:7 tetapi juga oleh Filistin, 2Ra 16:18, dan orang Edom, 2Ra 16:17. Ada Tawarikh Asyur yang memberitahu mengenai sebuah penyerbuan yang dilontarkan raja Tiglat Pileser melawan orang Filistin. Bantuan yang diberikan oleh Asyur itu oleh Ahas dibayar mahal dengan upeti dan dengan menjadi raja taklukan Asyur. Kejadian-kejadian itu oleh si Muwarikh diartikan sebagai hukuman.
(0.66) (2Taw 20:1) (jerusalem) Ceritera yang panjang ini tidak terdapat dalam kitab Raja-raja. Namun ia bukan buah khayal si Muwarikh. Ia agaknya berasal dari tradisi yang terpelihara di bagian selatan negeri. Ini terasa dalam nama-nama tempat yang terletak di bagian selatan itu. Inti historis kisah ini agaknya sebuah serangan yang dilontarkan kelompok-kelompok yang menyerbu dari daerah di seberang sungai Yordan dan dari tanah Negeb. Sewaktu-waktu serangan semacam itu terjadi dan akhirnya orang Edom memang berhasil menetap di bagian selatan Palestina. Tetapi kisah seperti disajikan Tawarikh mengingatkan kitab Ulangan dan gaya sasteranya serupa dengan gaya sastera yang lazim dalam ceritera-ceritera mengenai perang suci, lihat khususnya 2Ta 20:15-18,22-23,29.
(0.65) (2Taw 25:1) (sh: Taat, namun tidak total (Sabtu, 29 Juni 2002))
Taat, namun tidak total

Seperti halnya orang Yehuda zaman itu, kita merasakan bangkitnya harapan dan kesukaan menyaksikan tindakan Amazia di bagian awal pemerintahannya. Tampak oleh kita keinginannya untuk menaati taurat Tuhan. Misalnya, ketika ia tidak pukul rata membalas dendam dengan menghabisi semua keluarga orang-orang yang membunuh ayahnya karena menaati firman yang mengatakan bahwa tanggung gugat atas dosa tidak diberlakukan kepada pihak-pihak yang masih berhubungan keluarga (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">4). Juga ketika ia mendengar nasihat seorang hamba Allah agar tidak membangun kekuatan dengan mengandalkan uang kepada pasukan sewaan dari Israel (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7-8). Nasihat selanjutnya dari hamba Allah itu pun terus didengarkan dan dilaksanakan oleh Amazia (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9-10). Ia bersedia kehilangan uang yang telah dibayarkannya kepada pasukan sewaan itu meski tidak lagi memakai mereka karena keyakinan bahwa Allah sumber kuasa dan harta.

Tetapi, kebijakan-kebijakannya selanjutnya sungguh membuat kita menjadi cemas bahkan kecewa. Kebijaksanaan yang pernah ditunjukkannya tadi tidak berlanjut. Ketaatannya pada firman Allah di bagian awal masa pemerintahannya segera sirna dengan makin jayanya Amazia dalam berbagai medan peperangan. Seusai mengalahkan Edom dengan tindakan bodoh yang tidak masuk akal sehat, Amazia menjadikan dewa-dewa Edom, bangsa yang telah dikalahkannya itu, menjadi objek penyembahannya (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">14). Kemerosotan dan kemunduran akibat dosa kini berproses dengan cepatnya. Tindakan Allah menghukum Amazia berlangsung seiring dengan keputusan-keputusan Amazia sendiri yang kini lebih dipengaruhi oleh sifat cepat panas, berpikir pendek, sombong, dan keras kepala (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">15-17). Permulaan yang baik terpaksa harus berakhir dengan cara menyedihkan. Amazia akhirnya kalah dan mati di tangan Yoas, raja Israel yang juga merampasi kekayaan Yehuda dan bait Allah (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">20-24). Sayang bahwa kebaikan dan kesetiaan Al lah b egitu besar tidak dihayati dengan serius.

Renungkan: Hanya dengan berkesinambungan menaati Allah dan firman-Nya dari momen ke momen, kita dapat luput dari pengaruh dosa yang merusak seluruh aspek kehidupan pribadi dan sosial.

(0.63) (2Taw 21:2) (sh: Pernikahan tak kudus berakibat fatal (Selasa, 25 Juni 2002))
Pernikahan tak kudus berakibat fatal

Raja Yoram termasuk anggota ISTI (singkatan sindiran untuk Ikatan Suami Takut Isteri). Bisa dipastikan bahwa tindakan-tindakannya yang jahat dipengaruhi oleh isterinya, Atalya dan pasti juga oleh iparnya Raja Yoram di Israel dan mertua perempuannya, Isebel. Ia mengikuti mereka menyembah berhala.

Sewaktu pemerintahannya yang saleh dan berhasil, Yosafat mengangkat putra-putranya dan para bangsawan Yehuda untuk menguatkan kota-kota di Kerajaan Yehuda dan dengan demikian membangun sistem sosial-politis kerajaan tersebut (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2,3; bdk. 11: 23). Yosafat telah berlaku bijak dan adil dengan langkah tersebut. Namun, karena Yoram adalah putranya tertua, maka Yoram menjadi pewaris takhta menggantikan dia menjadi raja. Kebiasaan kafir yang diwarisinya dari keluarga istrinya bukan saja menyembah berhala-berhala kebencian Tuhan, tetapi juga kebengisan dalam memerintah. Saudara-saudaranya sendiri dibunuhi untuk meluputkan takhtanya dari kemungkinan perebutan kuasa.

Betapa kontras hidup Yoram dibandingkan dengan Yosafat, ayahnya. Bila ayahnya saleh dan hidup dekat Tuhan, iman Yoram terkesan tawar bahkan cenderung acuh tak acuh. Ini terlihat ketika dia mengabaikan pesan nabi Elia yang isinya memperingatkan dia supaya kembali kepada sikap beriman para pendahulunya: Daud, Asa, dan Yosafat. Peringatan itu dia anggap sepi (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">12-15) padahal disertai sanksi yang mengerikan. Yoram tidak mempedulikan nabi Elia dan dengan demikian tidak mempedulikan Tuhan sendiri. Perilakunya yang tercela membuat ia tidak dicintai oleh bangsanya sendiri (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">20). Pada masa pemerintahannya tidak terjadi kesejahteraan melainkan malapetaka dan penderitaan lahir dan batin. Orang Edom (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6), Filistin, dan Arab (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">16) memberontak dan melepaskan diri dari kekuasaannya. Ia sendiri diserang penyakit usus yang membuatnya wafat dalam usia baru empat puluh tahun secara tragis. Ia tidak diakui sebagai penerus prinsip Daud sehingga ia tidak dikubur dalam pekuburan raja-raja (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">20).

Renungkan: Allah akan terus menggenapi rencana-Nya, namun orang yang tak taat kepada-Nya tak akan luput dari hukuman-Nya.

(0.63) (2Taw 28:1) (sh: Makin terdesak, makin berubah setia (Selasa, 2 Juli 2002))
Makin terdesak, makin berubah setia

Ahas membalikkan segala hal baik yang telah dilakukan oleh Yotam, ayahnya. Untuk semua tindakan tersebut hanya penilaian terburuk yang bisa diberikan penulis Tawarikh. Kehidupan Ahas, yang menghidupkan kembali pengurbanan manusia dan anak ala bangsa Kanaan (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3), dipersamakan dengan "kelakuan raja-raja Israel" (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2). Akibatnya, berturut-turut dan bergantian, Allah menyerahkan Yehuda ke tangan Aram (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5a), Israel utara (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5b), Edom dan Filistin (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">17-19). Bahkan Asyur yang dimintai bantuan pun malah "menyesakkan" Ahas (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">20). Bagi penulis Tawarikh, semua yang terjadi jelas merupakan akibat dari dosa Ahas dan Yehuda (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6, juga 19). Pada masa inilah untuk pertama kali sebagian penduduk Yehuda harus mengalami pembuangan ke negeri lain (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">17-19). Para pembaca pertama kitab Tawarikh mengerti bahwa peristiwa pembuangan yang mereka alami bermula dari keadaan bangsa dan kerohanian yang seperti ini.

Semua penghukuman itu tidak juga menyebabkan Ahas berbalik dari kesalahan-kesalahannya. Ahas justru "malah semakin berubah setia kepada TUHAN" (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">22). Ahas mencari dewa sembahan baru (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">23), dan makin kehilangan rasa hormat terhadap Allah dan bait-Nya. Penghukuman yang dialami Ahas tidak membuatnya bertobat. Ahas malah makin menenggelamkan dirinya ke dalam dosa yang lebih keji dan konyol.

Kebejatan Ahas makin menonjol dengan ironi yang muncul pada pasal Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">28 ini. Tindakannya dipersamakan dengan kebejatan raja-raja Israel utara (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2a). Namun, pada ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9-15, justru orang Israel Utara yang mau mendengar peringatan seorang nabi TUHAN (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9), dan memberi respons yang tepat dengan mengakui keberdosaan mereka dan melakukan kehendak Allah. Mereka tidak seperti Ahas, anak Yotam, keturunan Daud "bapa leluhurnya" (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1b), yang justru "menyakiti hati TUHAN, Allah nenek moyangnya" (ayat Sungai-sungai+Edom+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">25).

Renungkan: Orang yang berkeras hati tetap tinggal teguh di dalam dosa, menolak jauh-jauh ketetapan Allah, berarti juga menjauhi Allah. Padahal Allah sajalah satu-satunya sumber pertolongan terpercaya untuk hidup.



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA