(0.03) | (Luk 23:13) |
(sh: Asal bukan Yesus. (Kamis, 20 April 2000)) Asal bukan Yesus.Seringkali kita berpendapat bahwa puncak pemberontakan manusia terhadap Allah terjadi pada waktu Yesus tergantung di kayu salib. Sesungguhnya puncak itu terjadi pada waktu pengadilan tahap akhir terhadap Yesus di hadapan Pilatus, karena disalib-kannya Yesus "hanyalah" merupakan pelaksanaan dari apa yang sudah diputuskan di dalam pengadilan. Situasi di dalam pengadilan tahap akhir itu sungguh mengerikan dan bisa dikatakan 'gila-gilaan'. Tergambar dengan jelas bahwa manusia telah kehilangan akal sehatnya dan kehilangan nilai- nilai luhur yang seharusnya ada dalam hati nuraninya. Betapa tidak, dalam pengadilan itu terungkap dengan jelas bahwa manusia secara terang-terangan sengaja menolak dan melenyapkan Kebenaran dengan segala risikonya, untuk berpihak dan mempertahankan dusta. Tiga kali Pilatus mengajukan usul untuk membebaskan Yesus dengan kompensasi-kompensasi tertentu, seperti Yesus dihajar terlebih dahulu baru dibebaskan, karena Ia terbukti tidak bersalah. Namun demikian, hal itu tidak dapat memuaskan nafsu dan meredam niat mereka untuk melenyapkan Yesus. Yang lebih tragis lagi, mereka lebih memilih hidup bersama dengan seorang penjahat besar seperti Barabas, daripada harus hidup bersama Yesus yang selama hidup-Nya telah banyak menolong masyarakat, membawa perbaikan sosial bagi masyarakat, dan mengajarkan prinsip-prinsip moral yang sesuai dengan firman-Nya. Segala perbuatan baik yang dilakukan Yesus dianggap sampah dan lebih buruk dari seorang pemberontak dan pembunuh besar. Sikap ini tidak masuk akal karena mereka berprinsip: asal bukan Yesus atau asal bukan Kebenaran. Seberapa besar usaha mereka untuk melenyapkan Kebenaran, itu hanya akan lebih menyatakan Kebenaran itu sendiri. Hal ini terungkap dari ucapan Yesus kepada para perempuan Yerusalem (ayat 31). Renungkan: Jika rakyat yang hidup dalam suatu masyarakat beradab di bawah pemerintahan yang stabil dapat membangkang pemerintah dan menuntut pembunuhan orang yang tidak bersalah, jika para imam yang mengetahui dan memahami hukum-hukum Ilahi dapat menggunakan dusta untuk menekan para penguasa melakukan pembunuhan, apa yang akan terjadi di dalam masyarakat yang sudah tidak menghormati keadilan, hukum, moralitas, agama, dan Allah? |
(0.03) | (Luk 23:50) |
(sh: Tindakan sederhana mempunyai makna besar. (Sabtu, 22 April 2000)) Tindakan sederhana mempunyai makna besar.Yusuf dari Arimatea jarang disebut-sebut dalam Alkitab. Perannya baru nampak pada waktu penguburan Yesus. Dia adalah anggota Majelis Besar yang baik dan benar, dan yang menanti-nantikan Kerajaan Allah. Dia adalah seorang yang tidak setuju dengan keputusan Majelis untuk menyalibkan Yesus, tetapi dia tidak dapat berbuat apa-apa untuk menentang keputusan tersebut. Yang bisa dilakukan oleh Yusuf adalah meminta mayat Yesus kepada Pilatus untuk dikuburkan di makam yang masih baru. Dalam kesibukan masa pra Paskah, Yusuf masih menyempatkan diri untuk mempersiapkan dan menguburkan Yesus. Walaupun peristiwa penguburan orang mati merupakan peristiwa biasa, namun sesungguhnya peristiwa ini penting untuk menegaskan bahwa Yesus sungguh mati dan bukan hanya pingsan atau mati suri. Ini adalah fakta sejarah manusia. Tindakan Yusuf yang sederhana itu sebenarnya dimaksudkan untuk memberikan satu penghargaan terhadap Yesus. Dalam tangan Yesus tindakan sederhana itu menjadi kesaksian yang memperkokoh iman Kristen di sepanjang sejarah manusia dan menggenapkan rencana-Nya bagi umat manusia yaitu Yesus mati, dikuburkan, dan bangkit. Apa yang akan terjadi seandainya Yesus dikuburkan dalam kuburan masal? Apakah Kristen nantinya bisa menyebut kubur yang kosong sebagai bukti kebangkitan-Nya? Ini bukan suatu kebetulan bahwa Yusuf mempersembahkan kubur yang masih kosong bagi Yesus, namun Allah turut berkarya. Kristen masa kini dapat meneladani Yusuf dalam hal melakukan pelayanan, pekerjaan ataupun tugas lainnya baik itu hal yang besar ataupun kecil, lakukan itu bagi kemuliaan Allah. Niscaya Allah akan mempergunakannya untuk menjadi berkat bagi banyak orang dan menjadi kesaksian yang kokoh bagi Injil Kristus. Yang menghalangi Kristen untuk berbuat sesuatu adalah pemikiran bahwa tindakan mereka tidak dapat memberikan dampak yang menyeluruh bagi masyarakat. Karena itu percuma saja melakukannya. Namun bagaimana seandainya Yusuf berpikir bahwa memberikan kubur baru tidak dapat membangkitkan Yesus dan karena itu percuma saja melakukannya? Renungkan: Lakukan semua perkara, baik kecil maupun besar bagi kemuliaan-Nya, maka Dia yang akan menggenapkan rencana-Nya di dalam dan melalui diri kita. |
(0.03) | (Yoh 5:30) |
(sh: Saksi-saksi untuk Yesus (Senin, 7 Januari 2002)) Saksi-saksi untuk YesusTuhan Yesus telah menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis, Allah Bapa, Kitab Suci, dan Musa bersaksi tentang-Nya. Pada renungan hari ini kita melihat secara lebih dalam lagi saksi-saksi yang disebutkan oleh Tuhan Yesus. Yohanes Pembaptis disebut sebagai saksi. Kita telah melihat pada renungan sebelumnya bahwa salah satu ciri yang paling menonjol dalam diri Yohanes Pembaptis adalah tugas sebagai saksi. Malah kita mendapat kesan bahwa bersaksi merupakan hal yang paling utama. Mungkin ini yang merupakan alasan mengapa penulis Injil Yohanes tidak melukiskan Yohanes sebagai pembaptis. Mungkin lebih tepat jika menurut pelukisan Yohanes, Yohanes disebut sebagai Yohanes sang saksi ketimbang Yohanes Pembaptis. Tuhan Yesus juga menegaskan bahwa Yohanes adalah seorang saksi (ayat 33,35-36). Tidak hanya Yohanes, tetapi juga Bapa, yang bersaksi tentang Yesus. Mukjizat dan pengajaran Yesus adalah saksi-saksi bahwa Ia diutus Bapa (ayat 36-37). Lebih dari itu, bahkan Bapa sendiri bersaksi bahwa Yesus berasal dari-Nya. Jika percaya pada Yesus, maka mereka akan melihat Bapa. Namun, karena mereka tidak percaya pada Yesus, meski mereka mengaku menyembah Allah, mereka sesungguhnya tidak berallah. Di samping Allah, Kitab Suci juga bersaksi tentang Yesus (ayat 39). Kitab Suci yang dimaksud di sini adalah Perjanjian Lama karena pada saat itu Perjanjian Baru belum ditulis. Yesus adalah pusat Perjanjian Lama. Ia adalah kunci untuk membuka semua rahasia Perjanjian Lama. Meski Kitab Suci bersaksi tentang Kristus, pemimpin-pemimpin agama tidak mau percaya pada Yesus sehingga mereka tidak memperoleh hidup kekal (ayat 40). Musa yang merupakan tokoh penting dalam kehidupan orang Yahudi juga bersaksi tentang Kristus (ayat 46). Musa menulis gambar Kristus dalam tulisan-tulisannya. Sama seperti Yohanes sang saksi, ia juga digambarkan sebagai seorang saksi. Meski ia merupakan tokoh penting dalam sejarah Israel, ia adalah seorang saksi. Semua perbuatan dan karyanya menunjuk ke satu arah, yakni kesaksian tentang Kristus. Renungkan: Bisa mengambil bagian sebagai saksi Yesus adalah kemuliaan besar dalam hidup. Jika di ujung perjalanan hidup orang banyak mengenal kita sebagai saksi Kristus, maka hidup telah mencapai tujuannya. |
(0.03) | (Yoh 20:24) |
(sh: Ya Tuhanku, ya Allahku (Rabu, 3 April 2002)) Ya Tuhanku, ya AllahkuIman tak pernah statis, tetapi dinamis. Pertumbuhan iman sejalan dengan pertumbuhan pengenalan orang akan Tuhan. Ketika para rekannya telah berhasil melalui fase pertumbuhan iman karena mengimani Yesus yang bangkit, Tomas masih tertinggal. Dengan ucapannya yang cenderung dramatis (bdk. 11:16), ia berkata bahwa ia tak akan percaya Yesus bangkit sebelum ia memasukkan jari- jarinya di bekas luka-luka tangan dan lambung Yesus (ayat 25). Tetapi, ketika Tuhan Yesus menampakkan diri kepadanya dan meminta Tomas untuk meletakkan jarinya di bekas luka penyaliban-Nya, tanpa melakukan itu, Tomas segera membuat pengakuan iman, “Ya Tuhanku dan Allahku” (ayat 28). “Tuhan” (Yun: Kyrios) berarti orang yang berkuasa penuh atas sesuatu yang menjadi milik-Nya yang sah. Penganut kepercayaan tertentu pada waktu itu memanggil dewanya kyrios. Juga orang Roma memanggil tuan tanah yang kaya, kaisar Roma, dan orang-orang berkuasa lainnya dengan sebutan yang sama. Kini Tomas menjadi orang pertama yang secara tegas dan jelas mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah. Berarti ia mengaku bahwa Yesus bukan dewa, tuan tanah, ataupun kaisar. Yesus adalah Tuhan Allah yang berkuasa atas hidup dan mati, atas langit dan bumi, atas segala sesuatu. Para “tuhan” di dunia ini bukanlah Tuhan sesungguhnya sebab mereka bukan Allah dan mereka tidak setara dengan Yesus. Dari kondisi ragu yang sangat kritis, Tomas melangkah maju menjadi pencetus pengakuan iman yang sedemikian penting dan bagian ini menjadi puncak dari kisah-kisah pengakuan terhadap Yesus. Seperti halnya Tomas, iman kita pun bisa mandek. Kekecewaan, kesedihan, keraguan bisa membuat orang berhenti bertumbuh, bahkan tidak yakin akan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Tetapi, Tuhan yang memulai iman akan menuntun kita terus agar mendewasa dalam pengenalan akan Dia (Flp. 1:6; Ibr. 12:2).Paskah adalah ibarat pelantikan Yesus menjadi Tuhan dan Allah. Marilah kita bangkit kembali dalam iman kepada Yesus. Ingat sabda-Nya yang mengatakan, “Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya.” Renungkan: Dia yang telah memulai karya-Nya dalam hidup Anda akan terus merampungkannya. Fokuskan perhatian Anda pada Dia yang bangkit dalam proses pertumbuhan iman ini! |
(0.03) | (Flp 4:2) |
(sh: Konflik antar pelayan. (Minggu, 1 November 1998)) Konflik antar pelayan.Dalam bacaan kali ini, secara langsung Paulus menyoroti dua wanita pelayan jemaat gereja di Filipi yang bertengkar, Euodia dan Sintikhe. Tidak dipaparkan jelas faktor penyebab pertengkaran tersebut, tetapi yang pasti adalah bahwa ada faktor mendasar yaitu tidak sehati sepikir dalam Tuhan di dalam gerak-layan pelayanan mereka. Paulus sadar meski faktanya demikian, ia mengingatkan bahwa mereka telah mengambil bagian dalam perjuangan bersama Paulus "demi Injil". Dengan kata lain Paulus ingin menyampaikan sekaligus mengingatkan visi pelayanan mereka, bahwa bagaimana mungkin Gereja menyaksikan kebenaran Injil Kristus di tengah dunia, bila fakta menunjukkan bahwa di antara pemberita Injil sendiri terjadi konflik, karena cenderung tidak bisa diatur? Bagaimana mungkin warga jemaat mendengarkan kebenaran firman dan bersatu bila yang seharusnya menjadi panutan, justru menjadi pemicu konflik dan perpecahan? Konflik dalam gereja. Memang tampaknya kesulitan menemukan keharmonisan atau keserasian hubungan sesama pelayan bukan masalah baru, (namun jangan dianggap sebagai hal yang "biasa-biasa" saja). Ketidakcocokan ajaran, konflik antar pemimpin, pertikaian antar ras, pertentangan konsep, dlsb. yang dikondisikan akrab dengan perkembangan gereja mengakibatkan tidak sedikit warga jemaat yang kocar-kacir, kebingungan mencari ajaran yang "paling pasti, yang paling benar dan yang paling teratur". Sebagai sesama anggota tubuh Kristus yang percaya akan pemerintahan Kristus atas Gereja-Nya, konflik ini tidak seharusnya terjadi. Terapkan sikap saling menasihati, saling peduli, saling peka, saling menolong. Hanya satu sesungguhnya yang sedang kita perjuangkan sekarang ini yaitu memperjuangkan kebenaran Injil di tengah-tengah dunia. Pejuang Injil. Pasal Renungkan: Pemimpin Kristen yang hidup dan beritanya tidak murni selaras dengan jiwa keteladanan Kristus bukanlah pemersatu melainkan pemecah jemaat. |
(0.03) | (Kol 1:15) |
(sh: Tiada tandingnya (Rabu, 4 Juli 2001)) Tiada tandingnyaSeorang Guru Sekolah Minggu sempat dibuat bingung oleh seorang anak yang berkomentar: “Panji lebih hebat dari Yesus, segala masalah dan kesulitan bisa diatasinya. Kalau berdoa kepada Tuhan Yesus, tidak dijawab”. Kita dapat menanggapi komentar di atas dengan tepat dan benar sesuai dengan pengenalan yang benar akan pribadi Yesus Kristus melalui bacaan hari ini. Di tengah pengajaran yang diterima jemaat Kolose yang menentang keunikan Yesus, Paulus perlu menegaskan kembali tentang siapakah Yesus. Mengapa Yesus dikatakan lebih utama dari segala yang ada? Karena beberapa alasan berikut ini: Pertama, Yesus adalah satu- satunya Pribadi Allah yang menyatakan siapakah Allah. Dia tidak diciptakan dan Dia mendahului segala ciptaan yang ada. Tiada satu pun ciptaan yang sama bahkan lebih tinggi dari Dia, karena Dialah Allah (ayat 15).Dengan demikian pengenalan kita kepada Allah yang tidak nampak menjadi nyata dan terselami, karena Allah telah berinkarnasi menjadi Manusia yang dekat dengan kehidupan manusia. Kedua, Dialah Allah Pencipta yang telah menciptakan segala sesuatu (ayat 16a), maka Dialah penguasa sejarah manusia dan seluruh alam semesta. Seluruh ciptaan ada di dalam kuasa-Nya dan diciptakan demi kemuliaan-Nya. Ketiga, Dialah penguasa segala kuasa, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan (ayat 16b). Keempat, dalam Dia bersumber segala kuasa (ayat 16c). Tiada penguasa yang memperoleh kuasa dari diri sendiri atau orang lain, kecuali dari Dia. Oleh karena itu segenap penguasa harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada Dia (ayat 16d). Menyadari keunikan-Nya yang memang tidak tertandingi oleh penguasa mana pun, masihkah kita berpikir bahwa ada penguasa-penguasa baik yang hadir secara nyata dalam dunia maupun penguasa-penguasa di dunia yang tidak kelihatan berada di luar kedaulatan-Nya? Sesungguhnya hanya Yesus Sang Penguasa tunggal yang berdaulat atas semua penguasa. Renungkan: Ia berkuasa dan menguasai segala bidang dalam kehidupan manusia, maka siapa pun kita, penguasa sekali pun tetap harus mempertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Bila kita berada dalam tangan penguasa yang seakan bebas menyalahgunakan kekuasaannya, satu hal yang menguatkan kita adalah bahwa Dia tidak akan memberikan kebebasan melampaui kedaulatan-Nya. |
(0.03) | (Ibr 8:7) |
(sh: Semua hanya Anugerah-Nya. (Jumat, 28 April 2000)) Semua hanya Anugerah-Nya.Anugerah keselamatan Allah bagi kita adalah seumpama seorang Ibu yang akan memberikan hadiah kepada anaknya jika ia dapat melukis dengan bagus. Ketika anaknya sedang berusaha keras untuk melukis dengan bagus, sang Ibu menyadari bahwa anaknya tidak mungkin dapat melukis bagus, karena ia memang tidak memiliki bakat. Karena kasihnya, sang Ibu membimbing anaknya dengan penuh kesabaran sampai lukisan itu selesai, dan memberikan hadiah bagi anaknya. Sesungguhnya anaknya tidak layak menerima hadiah karena hasil lukisannya tidak sebagus yang diharapkan Ibunya, namun itulah "anugerah bagi anaknya". Walau tidak sempurna, cerita di atas dapat menggambarkan betapa besar anugerah-Nya kepada manusia seperti yang diungkapkan dalam firman Tuhan hari ini. Dalam perjanjian yang lama ada dua pihak yang berperan, yaitu manusia yang harus memenuhi hukum Taurat dan Allah yang akan memberikan pahala-Nya jika mereka mampu memenuhinya. Namun Allah melihat bahwa manusia tidak mampu memenuhi bagiannya. Karena itu Allah membuat perjanjian yang baru. Di dalam perjanjian ini hanya ada satu pihak yang berperan yaitu Allah. Kondisi yang tertera dalam perjanjian itu, tidak satu pun menuntut manusia untuk melakukannya (ayat 10-12). Syarat perjanjian itu hanya diumumkan dan Allah yang akan mengerjakan semuanya. Karena itulah perjanjian-Nya tidak akan pernah gagal dan umat-Nya tidak akan pernah ditolak-Nya lagi. Anugerah apa yang terdapat di dalam perjanjian-Nya yang baru? Allah akan menuliskan hukum-Nya di dalam hati manusia (ayat 10). Allah akan memberikan hidup baru, sehingga manusia dapat melakukan tuntutan hukum Taurat. Yohanes menggambarkannya dengan istilah lahir baru. Allah akan memampukan kita untuk mempunyai hubungan dengan Allah secara pribadi, tanpa kita melakukan segala macam peraturan dan upacara agama (ayat 11). Allah akan memberikan pengampunan dosa (ayat 12). Renungkan: Manusia yang sudah menerima hidup baru masih bisa mengalami kegagalan dalam menaati hukum-Nya. Dalam perjanjian baru ada selalu pengampunan-Nya. Karena itulah janji pengampunan-Nya diberitakan setelah janji pembaharuan hidup. Semua sudah tersedia dan sudah dikerjakan buat kita, akankah kita menyia-nyiakan hidup yang dipenuhi dengan anugerah-Nya? |
(0.03) | (Kis 2:17) |
(full: HARI-HARI TERAKHIR.
) Nas : Kis 2:17 Teks :
|
(0.03) | (Mat 4:1) | (jerusalem) Yesus dibawa ke gurun untuk dicobai selama empat puluh hari, sama seperti dahulu Israel di gurun dicobai selama empat puluh tahun, Ula 8:2,4; bdk Bil 14:34. Yesus mengalami tiga macam percobaan, sebagaimana ditonjolkan kutipan-kutipan dari Kitab Suci, yaitu: mencari makanan lepas dari Allah, Ula 8:3; bdk Kel 16; mencobai Allah untuk memuaskan keinginannya sendiri Ula 6:16; bdk Kel 17:1-7; memungkiri Allah untuk menyembah berhala yang menjamin kekuasaan di dunia ini, Ula 6:13; bdk Ula 6:10-15; Kel 23:23-33. Sama seperti Musa Yesus dalam puasa selama empat puluh hari empat puluh malam bergumul, Ula 9:18 bdk Kel 34:28; Ula 9:9; sama seperti Musa Yesus melihat "seluruh dunia/negeri" dari atas sebuah gunung yang tinggi, Ula 34:1-4. Allah menolong Yesus dengan mengutus malaikat-malaikat, Mat 4:11, seperti yang dijanjikan kepada orang benar, Maz 91:11-12, dan menurut Mar 1:13 Yesus dilindungi Allah terhadap binatang-binatang liar, seperti Allah melindungi orang benar, Maz 91:13, dan dahulu Israel, Ula 8:15. Mengingat latar belakang Alkitabiah itu Yesus nampak sebagai Musa baru (lihat Mat 2:16+, Mat 2:20 dan Kel 4:19), yang memimpin Keluaran yang baru, bdk Ibr 3:1-4; Mat 3:11, artinya: Yesus adalah Mesias, seperti disangka iblis sesudah Yesus dibaptis (Jika Engkau Anak Allah...), yang membuka jalan penyelamatan yang sesungguhnya, bukan jalan kepercayaan kepada dirinya, atau jalan yang gampang, tetapi jalan ketaatan pada Allah dan penyangkalan diri. Meskipun ceritanya mengingatkan Kitab Suci, namun peristiwa itu benar-benar terjadi, entahlah bagaimana dan kapan. Meskipun tidak pernah berdosa, Yesus dapat mengalami bujukan dari luar, bdk Mat 16:23, dan perlulah Ia digoda untuk menjadi pemimpin kita, bdk Mat 26:36-46 dsj; Ibr 2:10,17-18; Ibr 4:15; Ibr 5:2,7-9. Yesus mempertimbangkan suatu martabat sebagai Mesias politik dan pemenang, tetapi ia mengutamakan martabat Mesias yang rohani dan yang sama sekali menaklukkan diri kepada Allah. |
(0.03) | (Tit 1:5) | (jerusalem) Paulus biasanya hanya meletakkan dasar penginjilan, lalu menyerahkan kepada orang lain tugas menyelesaikannya, bdk 1Kor 1:17; 3:6, 10; Kol 1:7+; Rom 15:23+ |