Kandil (sutji dari baitullah) itu melambangkan baitullah itu ibadahnja.

Kitab gulungan itu terbuka dan tidak tergulung.

ialah dari Jerusjalem. Kota itu direbut.

Ditinggalkan: "pada masa itu".

Malaekat itu mengutjap pikiran nabi (dan seluruh rakjat) sendiri.

Mahkota jang dipakai dalam upatjara itu harus disimpan dalam baitullah.

Beberapa terjemahan kuno: Masukkan uang itu ke dalam kas Rumah-Ku; Ibrani: Berikanlah uang itu kepada penuang logam.

Puasa itu baru diadakan dalam pembuangan, sebagai perkabungan atas keruntuhan baitullah (bulan kelima th.587). Sekarang orang mulai membangun kembali baitullah itu, sehingga rupa²nja puasa itu boleh dibatalkan djuga.

Pada masa depan nabi² akan lenjap, oleh karena pada djaman Zakarja anugerah itu disalahgunakan. Karena itupun anugerah itu disebut "roh kenadjisan".

orang Yebus: adalah penduduk asli Yerusalem. Mereka menjadi hamba Daud setelah ia menaklukkan kota itu.

Angka empat disini menundjuk keseluruhan. Empat tanduk itu melambangkan semua musuh Israil.

Tali pengukur itu mengibaratkan pembangunan Jerusjalem (orang mulai mengukur dan membagi tanah untuk kota).

Mereka mendjadi tanda bukti, bahwa Zakarja mengutjap nubuat itu.

Maksudnja: puasa itu tidak dibebankan oleh Jahwe, melainkan oleh orang Jahudi sendiri.

Bagian ini melukiskan radja keradjaan Allah kelak. Keradjaan itu adalah keradjaan perdamaian.

Juda dan Efraim, ialah kedua keradjaan Israil jang terpisah. Kelak kedua itu bersatu lagi.