Dengan utjapan ini Paulus terang-terang menjatakan kejakinannja, bahwa sesudah kematian tubuh, djiwa para orang beriman segera masuk kemuliaan abadi.

tiga djam sesudah matahari terbenam.

Sepandjang siang hari mendjelang makan paska, dapat dan harus disediakan segalanja jang perlu untuk santapan paska, jang mulai dirajakan segera sesudah matahari terbenam.

Chusus dari ajat ini pula terang, bahwa orang-orang "jang meninggal dalam Tuhan", jaitu bukan martir, tetapi bertekun dalam perdjuangan sampai adjalnja segera atau lekas sesudah meninggal menikmati kemuliaan surgawi, biarpun belum dengan seluruh kepenuhannja.

Tubuh manusia sesudah bangkitnja akan menjerupai tubuh Kristus.

Dalam beberapa naskah kuno ayat 25-27 ditempatkan di sini dan sesudah Rom 14:23; atau sesudah Rom 14:23 saja; dan satu naskah menempatkannya sesudah Rom 15:33.

Semuanya berlangsung 450 tahun lamanya. Sesudah ... itu: atau Kira-kira 450 tahun kemudian.

Itulah djam 6 sesudah terbitnja matahari, djadi djam 12 menurut hitungan kita.

Sebab sesudah mandi kaki dapat berdebu pula ditengah djalan.

dikira-kirakan 8 atau 9 tahun sesudah sidang rasul-rasul di Jerusalem.

Ketiga ajat ini agak kabur susunannja. Dapat ditafsirkan sebagai berikut. Paulus tidak takut mati, malahan ingin mati, sebab itu berarti masuk tanah-air jang sedjati, dan untuk selama-lamanja hidup dalam pergaulan mesra dengan Jesus jang pernah dilihatnja dalam kemuliaanNja. Umat patut berpikir demikian djuga. disini terang pula bahwa Paulus jakin, bahwa keadaan itu tertjapai segera sesudah matinja tubuh, biarpun djiwa masih dalam keadaan "telandjang."

Banjak peristiwa dalam hidup Jesus dan utjapan-utjapanNja baru dimengerti oleh murid-murid Jesus sesudah kebangkitanNja, lebih lagi sesudah Pentakosta oleh ilahi Roh Kudus.

Sesudah matahari terbenam barulah orang Jahudi diidjinkan bekerdja, djadi membawa orang-orang sakit kepada Jesus djuga.

Tafsiran agak umum ialah: perkembangan pesat Keradjaan Allah sebagai umat Allah sesudah peristiwa Pentekosta.

Jesus akan wafat dan penguburanNja. "Dan berselang sedikit waktu pula", jaitu sesudah kebangkitanNja.

Itu djadi tiga tahun sesudah bertobat. Lih. Kis 9:26 dan Gal 1:18.

Dalam banyak naskah dan terjemahan kuno, tidak ada bagian ini (Yoh 7:53--Yoh 8:11); ada yang menempatkannya sesudah Yoh 21:24; ada lagi yang sesudah Luk 21:38; dan ada satu naskah yang menempatkannya sesudah Yoh 7:36.

masih bebas, tetapi kini ditangkap dan dikurung untuk "seribu tahun", artinja dalam bahasa karangannja ini: untuk lama sekali. Ada jang menafsirkan djangka waktu itu sebagai mulai dengan kebangkitan Kristus dan berachir pada achir zaman.

Kalimat kedua dalam ajat ini, pada pertengahannja, jakni "mereka itu tidak menghormati" dapat diterdjemahkan djuga: "dan semua orang jang tidak menghormati dsl.". Kalau terdjemahan ini benar, dapat disimpulkan, bahwa bukan sadja para martir, tetapi semua orang beriman jang bertekun dalam perdjuangannja, sesudah meninggal segera "hidup kembali dan memerintah:, menduduki tachta-tachta (Wah 21:4), bersama dengan Kristus, selama seribu tahun itu. Itulah "kebangkitan pertama", sedangkan "kebangkitan umum" akan djadi pada achir zaman.