Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 55 ayat untuk Rumah itu AND book:[40 TO 66] AND book:51 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kol 3:18) (sh: Transformasi domestik (Jumat, 23 April 2004))
Transformasi domestik

Perubahan hidup yang paling sulit terjadi dalam kehidupan kita bukan terdapat di luar, tetapi di dalam rumah tangga, dan ini menyangkut hubungan domestik baik di rumah maupun di tempat kerja kita. Tidak dapat disangkal bahwa seringkali tingkah kita kepada pasangan, anak, orang tua, pembantu, karyawan cenderung tidak kristiani.

Paulus menyadari hal tersebut. Oleh karena itu Paulus memberikan nasihat-nasihat praktis untuk mengatur kehidupan domestik Kristen. Kehidupan domestik Kristen harus mewujudkan kehidupan keluarga Allah. Maka hubungan antarsuami dan isteri, harus mewujudkan idealisme hubungan Kristus dengan gereja. Itu sebab suami mengasihi isteri, isteri tunduk kepada suami (ayat 18-19); ayah-ayah memelihara hati anak-anaknya, anak-anak hormat dan taat kepada orang tua mereka (ayat 20-21); tuan-tuan memperlakukan dengan manusiawi para hambanya, para hamba menaati tuan mereka untuk menyenangkan Kristus (ayat Rumah+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">3:22-4:1).

Transformasi domestik akan berdampak besar ke gereja, dan dari gereja ke dunia ini. Bila keluarga-keluarga Kristen, dan perusahaan-perusahaan yang pemimpinnya Kristen dan karyawan-karyawannya ada yang Kristen mempraktikkan keteladanan Kristus maka gereja akan dipersatukan oleh kasih dan damai sejahtera. Lebih lanjut, gereja akan menjadi berkat bagi dunia ini. Orang dunia akan mengalami sentuhan kasih, sentuhan kekudusan, dan damai sejahtera Allah akan hadir dalam dunia ini. Kelihatannya terlalu ideal? Ya, kalau dilihat secara global. Namun, bila Anda mulai mewujudkannya dalam keluarga dan perusahaan Anda, Anda akan melihat transformasi hidup mulai dari diri Anda, keluarga Anda, gereja Anda, dan masyarakat sekeliling Anda. Itu dimulai dari diri Anda!

Untuk dilakukan: Periksa diri Anda, tingkah laku dan karakter Anda. Mulailah ubah perilaku Anda dan perbaiki karakter Anda di keluarga Anda, dan di tempat Anda bekerja!

(0.98) (Kol 3:25) (full: BARANGSIAPA BERBUAT KESALAHAN. )

Nas : Kol 3:25

Paulus ingin sekali agar kasih, keadilan, dan kejujuran dinyatakan satu sama lain dalam hubungan keluarga, gereja, dan pekerjaan (ayat Kol 3:12-25). Paulus prihatin tentang pernyataan perasaan kasih, keadilan dan kejujuran terhadap sesama. Jikalau dihadapi secara sungguh-sungguh, maka ayat-ayat ini akan menghapuskan banyak perlakuan yang tanpa kasih dan tidak adil terhadap orang lain di dalam rumah tangga dan gereja kita. Khususnya, kita belajar bahwa:

  1. 1) Penganiayaan terhadap orang lain oleh orang Kristen adalah suatu perkara serius yang akan mempengaruhi kemuliaan kita yang akan datang di sorga (bd. 2Kor 5:10).
    1. (a) Mereka yang memperlakukan orang lain dengan kasih dan kebaikan akan menerima pahala dari Tuhan (ayat Kol 3:24; Ef 6:8).
    2. (b) Siapa saja yang menganiaya dan berbuat salah terhadap orang percaya lainnya "akan menanggung kesalahannya." Orang yang bersalah akan memikul kesalahan itu ke kursi pengadilan dan menanggung akibat-akibatnya tanpa sikap memihak (Ul 10:17; 2Taw 19:7; Kis 10:34; Rom 2:11).
  2. 2) Prinsip pertanggungjawaban kelak yang akan diberikan kepada Tuhan seharusnya membantu mendorong kasih, kebaikan hati, dan kemurahan kita terhadap semua orang. Biarlah semua orang percaya mengingat bahwa Allah akan menganggap anak-anak-Nya bertanggung jawab atas cara perlakuan mereka satu sama lain (Gal 6:7;

    lihat cat. --> Mat 22:37;

    lihat cat. --> Mat 22:39;

    lihat cat. --> Yoh 13:34;

    [atau ref. Mat 22:37,39; Yoh 13:34]

    lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).

(0.98) (Kol 3:18) (sh: Kristen dan keluarganya (Kamis, 12 Juli 2001))
Kristen dan keluarganya

Seorang hamba Tuhan setelah mengadakan refleksi terhadap dirinya sendiri berkata: “kegagalan hamba Tuhan paling fatal adalah kegagalannya menjadi Kristen di tengah keluarganya”. Sekali pun hamba Tuhan disanjung jemaatnya namun penilaian keluarga jauh lebih penting dan berharga. Oleh karena itu aplikasi hidup Kristen yang dipaparkan Paulus kemarin diteruskan kepada relasi Kristen dengan keluarganya.

Apa yang membedakan keluarga Kristen dengan keluarga lainnya? Otoritas tertinggi bukanlah manusia tetapi Kristus. Relasi antar anggota keluarga, baik antar suami – istri maupun antar orang-tua – anak, semuanya berlandaskan kasih Kristus. Beberapa pengajaran mendasar akan kita pelajari: Pertama, istri sebagai pendamping suami berada di bawah pimpinan suaminya, tetapi tidak melampaui yang seharusnya menurut Tuhan (ayat Rumah+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">18). Apa pun jabatan istri di luar rumah, setinggi apa pun status sosial istri, dan betapa pun dominannya karakter istri, tidak membuat perintah ini dikompromikan. Kedua, suami pun tidak berarti dapat berlaku sewenang-wenang, karena dasar kepemimpinannya sebagai kepala keluarga adalah kasih (ayat Rumah+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">19). Kasih memampukan suami tidak bersikap demi dirinya sendiri, tetapi demi kebaikan orang yang dikasihinya. Betapa indahnya persekutuan suami istri yang sedemikian di dalam Tuhan. Keunikan masing-masing dipersatukan dan dibentuk bersama di dalam Tuhan. Ketiga, anak-anak mempercayakan hidupnya kepada orang-tuanya yang lebih dahulu belajar tentang hidup (ayat Rumah+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">20). Dalam proses pertumbuhannya anak-anak belajar menemukan diri dan menghadapi hal-hal baru dalam bimbingan orang- tuanya. Keempat, ayah tidak boleh menyakiti anaknya tetapi membimbing di dalam kelemahlembutan, sehingga anaknya menyaksikan kebenaran di dalam diri ayahnya (ayat Rumah+itu+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">21). Teguran dan nasihat dimengerti anak-anak bukan sebagai suatu hal yang membatasi keinginan dan perkembangannya, tetapi mempersiapkan dan menempa anak-anak menjadi mandiri dalam lingkungan dan zamannya.

Renungkan: Keluarga bahagia adalah keluarga yang setiap anggota keluarganya, baik suami, istri, orang-tua, dan anak-anak hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan dan mempersilakan Dia hadir dalam keluarganya.

(0.86) (Kol 2:1) (ende: Belum pernah melihat mukaku)

Aslinja "mukaku dalam daging". Dalam ungkapan "dalam daging" itu terkandung maksud: tetapi muka djiwaku kamu kenal". Paulus bukan pendiri umat-umat tersebut, namun sebagai rasul bagi segala bangsa takbersunat ia bertanggung djawab atas wilajah itu djuga. Selain itu umat-umat itu termasuk wilajah Efesus jang tetap tinggal wilajah kerdjanja jang istimewa.

(0.86) (Kol 2:15) (jerusalem) Sesuai dengan sebuah tradisi yang lama, Paulus berpendapat bahwa Hukum Yahudi didalangi oleh malaikat-malaikat, bdk Gal 3:19+. Dalam pandangan manusia kuasa-kuasa sorgawi itu telah merebut bagi dirinya wewenang Pencipta. Dengan salib AnakNya Allah telah membatalkan tata Hukum itu dan dengan demikian mengambil dari kuasa-kuasa itu alat yang dengan itu mereka menguasai manusia; selanjutnya kuasa-kuasa itu takluk kepada Kristus.
(0.85) (Kol 2:14) (ende: Surat utang)

Menurut tafsir paling umum dengan ungkapan itu dimaksudkan hukum taurat dan adat-istiadat Jahudi, dengan ratusan-ratusan ketentuan buah tafsiran manusiawi, jang tidak mungkin diketahui apalagi dituruti oleh manusia siapapun. Sebab itu "surat utang" itu menagih-nagih sadja dan tak mungkin dilunasi. Batja Rom 7.

(0.85) (Kol 2:9) (ende: Seluruh kepenuhan)

Pada pokoknja artinja sama seperti dalam Kol 1:19.

Hanja disini lebih ditindjau dari sudut kekuasaan Allah, menerima salah paham adjaran palsu, jakni bahwa kalangan-kalangan Malaekat mempunjai kepenuhan (kuasa) Ilahi itu. Dalam Kol 2:9 ini lebih ditindjau dalam keseluruhannja sebagai merangkum seluruh kesempurnaan Allah; atau disini chususnja lebih ditekankan segi-segi pengetahuan dan kebidjaksanaan Ilahi jang sempurna. Disini ditambah pula bahwa kepenuhan itu ada dalam Kristus "setjara bertubuh". Itu tentu berarti, bahwa Kristus sebagai manusia mendapatnja dalam "inkarnasi" dan sedjak itu tetap mempunjainja. Dan sedjak Ia dimuliakan dan duduk disebelah kanan Bapa, Ia memberi bagian dalam kepenuhan itu kepada tiap-tiap manusia jang pertjaja dan hidup dalam kesatuan hidup denganNja'. Tak mungkin bagian itu dapat ditambahi lagi dari suatu sumber diluar Kristus. Djadi tiap orang beriman dapat mempunjai seluruh kepenuhannja jaitu seluruh kesempurnaan dalam segala seginja, melulu dalam kesatuan hidup dengan Kristus.

(0.85) (Kol 3:12) (ende: Maka)

menghubung fasal ini dengan Kol 3:10 tadi. Fasal ini sebenarnja merupakan peringatan isi Kol 3:10 itu.

(0.85) (Kol 3:11) (jerusalem) Dalam tata penyelamatan yang baru tidak berlakulah perbedaan bangsa, agama, kebudayaan dan klas sosial, yang semenjak manusia berdosa memecah-mecahkan masyarakat manusia. Persatuan itu terlaksana "dalam Kristus".
(0.85) (Kol 3:18) (jerusalem) Dalam bagian ini termuat beberapa perintah sederhana yang lazim di dunia Yunani Romawi. Tata susila umum itu oleh Paulus dikristenkan dengan ungkapan "di dalam Tuhan", Kol 3:18,20 dan dengan di sana-sini menyisipkan "Tuhan". Ungkapan "di dalam Tuhan" di sini hanya berarti "secara Kristen". Dalam Efe 5:21 dst ciri Kristen perintah-perintah itu lebih menonjol.
(0.85) (Kol 3:17) (full: SEGALA SESUATU YANG KAMU LAKUKAN DENGAN PERKATAAN ATAU PERBUATAN. )

Nas : Kol 3:17

Alkitab memberikan prinsip-prinsip umum yang mengizinkan orang percaya yang dipimpin oleh Roh untuk menentukan betulnya atau salahnya hal-hal yang tidak disebut dengan jelas di dalam Firman Allah. Dalam segala sesuatu yang kita katakan, lakukan, pikirkan, atau nikmati, kita harus mengajukan pertanyaan berikut:

  1. 1) Dapatkah hal itu dilakukan untuk kemuliaan Allah (1Kor 10:31)?
  2. 2) Dapatkah hal itu dilakukan "dalam nama Tuhan Yesus" seraya memohon berkat-Nya atas kegiatan itu

    (lihat cat. --> Yoh 14:13)?

    [atau ref. Yoh 14:13]

  3. 3) Dapatkah hal itu dilakukan sementara kita dengan sungguh-sungguh mengucap syukur kepada Allah?
  4. 4) Apakah hal itu suatu tindakan bersifat Kristen (1Yoh 2:6)?
  5. 5) Apakah hal itu akan melemahkan keyakinan yang sungguh-sungguh dari orang Kristen lainnya

    (lihat cat. --> 1Kor 8:1)?

    [atau ref. 1Kor 8:1]

  6. 6) Apakah akan melemahkan keinginan saya akan hal-hal rohani, Firman Allah, dan doa (Luk 8:14;

    lihat cat. --> Mat 5:6)?

    [atau ref. Mat 5:6]

  7. 7) Apakah hal itu akan melemahkan atau menghalangi kesaksian saya bagi Kristus (Mat 5:13-16)?
(0.84) (Kol 3:6) (jerusalem: atas orang-orang durhaka) Sejumlah besar naskah penting tidak memuat kata-kata ini sehingga keasliannya perlu diragukan. Kalau bagian ini dipertahankan, maka Kol 2:7 haru diterjemahkan secara lain, yaitu sebagai berikut: 7 Di antar mereka itu kamupun dahulu melakukan hal-hal itu. Sisipan tersebut kiranya berasal dari Efe 5:6; 3:6. Ahli-ahli lain menganggap mutlak perlu sisipan itu dipertahankan sebagai asli untuk dapat menerangkan berkembangnya Efe 2:2-3 dan Efe 5:6 dengan bertitik tolak bagian surat Kolose ini.
(0.84) (Kol 1:12) (ende: Bagian dalam warisan)

Warisan jang didjandjikan Allah kepada kaum turunan Abraham sudah disampaikan kepada mereka djuga. Mereka sudah memiliki warisan itu, jaitu hidup baru dalam Kristus, jang berwudjud kemuliaan dalam Keradjaan Allah.

(0.84) (Kol 2:3) (jerusalem: di dalam Dialah) Ialah di dalam Kristus. Tetapi teks Yunani juga dapat dimengerti: di dalamnya; artinya: dan dalam rahasia (Kol 2:2). Memanglah rahasia itu "menyembunyikan" hikmat Allah yang tak berhingga: bdk Rom 16:25+; 1Ti 3:16+. Sasaran "rahasia" itu tidak lain kecuali Kristus, Kol 1:27, yang sendiri adalah "hikmat Allah", 1Ko 1:24-30, yang rahasia, 1Ko 2:8, dan sukar diketahui, Efe 3:8,19.
(0.84) (Kol 1:20) (jerusalem: dengan diriNya) Menurut terjemahan itu maka "diriNya" itu ialah Allah. Tetapi juga boleh diterjemahkan secara lain, yakni: bagi Dia, sesuai dengan Kol 1:16, sehingga "Dia" itu tidak lain kecuali Kristus. Kalau diterima terjemahan "dengan diriNya", maka gagasan yang terungkap juga terdapat dalam Rom 5:10; 2Ko 5:18 dst
(0.84) (Kol 2:15) (ende: Pemerintahan dan Penguasaan)

Dengan itu disini tentu bukan sadja dimaksudkan kalangan-kalangan Malaekat, seperti dalam Kol 1:16, melainkan djuga hukum taurat dengan tafsiran-tafsiran manusiawinja, dan lagi roh-roh jang menurut chajalan orang-orang kafir memenuhi angkasa dan menguasai nasib manusia diatas bumi. Segala "kekuasaan" diluar Allah dan jang menentang kebenaran Indjil telah dialahkan oleh Jesus dengan kematian dan dalam kebangkitanNja.

Kemenangan jang gemilang itu digambarkan Paulus bagaikan perajaan kemenangan orang Romawi atas musuh-musuhnja dalam perang. Kaisar atau panglima jang telah menang dielu-elukan dengan meriah dan diperarakan dengan upatjara kebesaran berkeliling dilorong-lorong kota Roma, dan dalam perarakan itu diseret serta para panglima atau radja jang dikalahkan, telandjang dan terbelenggu, mendjadi tontonan bagi rakjat.

(0.84) (Kol 3:22) (full: HAI HAMBA-HAMBA, TAATILAH TUANMU YANG DI DUNIA INI. )

Nas : Kol 3:22

Paulus menasihatkan para hamba bagaimana hidup secara Kristen dalam situasi mereka yang menyedihkan itu. Ia tidak pernah menyatakan bahwa hubungan hamba-tuan itu ditakdirkan oleh Tuhan atau harus dilestarikan. Sebaliknya, ia menaburkan benih bagi pembasmiannya di Filem 1:10,12,14-17,21, dan pada waktu ini berusaha mengaturnya untuk kepentingan baik tuan maupun hamba (Ef 6:5-9; 1Tim 6:1-2; Tit 2:9-10; bd. 1Pet 2:18-19).

(0.84) (Kol 1:22) (ende: Dalam tubuhNja dari daging)

Paulus sengadja menambah "dari daging" untuk menekankan terhadap para pengadjar palsu bahwa Kristus bukan roh (malaekat), melainkan manusia berbadan tulen, jang dapat menderita dan mati dan karena itu dapat mendjadi penebus kita dengan sebenarnja.

(0.84) (Kol 2:20) (ende: Anasir-anasir djagat raja)

Jang pertama-tama dimaksud, ialah ketentuan-ketentuan adat-istiadat (agama) Jahudi, jang sering disamakan Paulus dengan tachjul kekafiran. Tetapi adjaran palsu itu sebenarnja adalah tjampuran agama Jahudi dan "kafir", dan adjaran-adjaran serani djuga.

(0.84) (Kol 3:18) (ende: Seperti lajak dalam Tuhan)

Apa jang sudah masuk tatasusila kodrat dan umum, diangkat oleh Indjil ketingkatan atas kodrat, jang djauh lebih luhur tjita-tjita dan pahalanja, dan djustru sebab itu dituntut ketaatan jang rela dan sempurna. Tjatatan ini kurang lebih mengenai seluruh fasal ini.



TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA