Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 140 dari 9018 ayat untuk Orang Lewi (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (1Taw 21:5) (jerusalem: sejuta seratus ribu...) Angka-angka dalam ayat ini berbeda dengan yang tercantum dalam 2Sa 24; bdk 1Ta 27:24+. Suku Lewi tidak turut dihitung, seperti juga dalam Bil 1 dilewatkan.
(0.25) (Ibr 9:22) (jerusalem: segala sesuatu disucikan) Misalnya mezbah, Ima 8:15; 16:19, para imam, Ima 8:24,30, kaum Lewi, Bil 8:15, umat yang berdosa, Ima 9:15-18, ibu, Ima 12:7-8, dll.
(0.25) (Neh 10:1) (jerusalem: Yang membubuhi meterai) Daftar orang-orang yang menandatangani naskah itu dibuat-buat saja. Neh 10:2-8 berdasarkan daftar-daftar yang tercantum dalam Neh 12:1-6,12-18: yang di sajikan ialah nama-nama keluarga, bukannya nama diri orang sebagaimana mestinya; Neh 10:9-13 memilih sejumlah nama orang Lewi yang hampir semua tercantum dalam ayat-ayat lain; Neh 10:14-20 memuat nama orang-orang awam yang dipungut dari daftar yang termaktub dalam Ezr 2 - Neh 7. Hanya dalam Neh 10:11-13 dan Neh 10:21-27 muncul nama-nama baru. Orang-orang itu kiranya sezaman dengan penyusun daftar itu. Ia membuat daftarnya ini nada zaman sesudah masa Nehemia.
(0.24) (1Taw 23:1) (sh: Melayani dengan baik dan teratur (Selasa, 19 Februari 2002))
Melayani dengan baik dan teratur

Kita perlu merenungkan bahwa bahwa kitab ini ditulis agar menjadi pedoman bagi umat yang kembali dari pembuangan dan mulai berencana membangun kembali Bait Allah yang telah runtuh. Kepemimpinan Daud tidak saja menjadi contoh tentang seorang pemimpin sejati yang sepenuh hati mengabdikan diri di dalam tugas-tugasnya. Sikap dan tindakan ini dilandasi atas konsep bahwa Allah di dalam kedaulatan-Nya, telah memilih dan menetapkan pribadi lepas pribadi untuk pelayanan kudus. Daud tahu tempat dan perannya, demikian juga tempat dan peran Salomo, serta para Lewi yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah tersebut. Selain itu, tindakan-tindakan Daud menjadi pola prinsip bagi pengaturan ibadah seputar Bait Allah untuk generasi pembangun yang kembali dari pembuangan tersebut.

Daud mengadakan sensus lagi, tetapi kali ini tidak dengan motif dan tujuan yang salah. Daud menghitung orang Lewi yang siap diikutsertakan bagi tugas pembangunan Bait Allah dan penyelenggaraan ibadah di dalamnya. Sebagian ditugaskan untuk memikul tanggungjawab pengawasan dan pengorganisasian, sebagian lagi dibagi-bagi dalam tugas penyelenggaraan ibadah. Pembagian tugas tersebut diatur menurut kelompok asal dari keturunan Lewi, yaitu Gerson, Kehat, dan Merari. Ayat 13 memaparkan sangat rindi tugas-tugas imam, yaitu mengurus apa yang kudus, membakar kurban di hadapan Allah, melayani Allah, dan memberikan berkat demi nama-Nya.

Indah sekali bagian ini memadukan pemimpin dan yang dipimpin dalam suatu orkestra penyembahan yang serasi. Semua dan setiap unsur pada intinya adalah para pelayan Tuhan. Entah memimpin atau dipimpin, setiap kita dipanggil sama sebagai hamba Allah, dan karena itu wajib mengerjakan bagian kita sebagai bagian dari suatu kesatuan pengabdian bagi Allah sendiri. Kristen bukannya terpanggil untuk suatu posisi atau jabatan tertentu, tetapi untuk tugas dan tanggung jawab sebagai hamba Allah.

Renungkan: Penyembahan yang benar dan berkenan kepada Allah adalah pelayanan yang serasi dan teratur di dalam pimpinan Roh dan di dalam semangat kebenaran.

(0.24) (Hak 19:1) (full: PADA ZAMAN ITU. )

Nas : Hak 19:1

Peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam pasal Hak 19:1-30 menunjukkan betapa buruk dan bejat beberapa orang di Israel setelah berpaling dari Allah.

  1. 1) Beberapa orang Israel (yaitu, suku Benyamin) sudah menjadi kaum homoseksual, pemerkosa, dan pembunuh (ayat Hak 19:22-30).
  2. 2) Seorang Lewi (yaitu, pelayan firman Allah) memberikan istrinya untuk diperkosa dan dibunuh untuk menyelamatkan dirinya sendiri (ayat Hak 19:1,22,25-30). Jadi, baik orang awam maupun para hamba Tuhan terjerumus ke dalam keburukan moral pada waktu Allah dan firman-Nya diabaikan (bd. Hos 9:9; 10:9).
(0.23) (Neh 7:1) (sh: Standar Nehemia (Senin, 20 November 2000))
Standar Nehemia

Kota Yerusalem kini pulih kembali. Tembok kota telah berdiri dan pintu gerbangnya telah dipasang. Lalu Nehemia mengangkat penunggu- penunggu pintu gerbang yaitu para penyanyi dan orang-orang Lewi. Sepintas penunjukkan ini nampak aneh. Para penyanyi dan orang- orang Lewi memang biasa bertugas menjaga pintu namun bukan pintu gerbang kota tetapi pintu gerbang Bait Allah. Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang tepat, sebab mereka telah terbiasa sehingga sikap mental dan kewaspadaan terhadap tugas sudah terbentuk.

Nehemia juga mengangkat Hanani sebagai pengawas Yerusalem karena ia adalah saudaranya. Bukan karena alasan koneksi ataupun nepotisme, sebab Nehemia telah membuktikan bahwa hidupnya, saudara- saudaranya, dan bawahannya bebas dari korupsi dan memperkaya diri sendiri. Alasan penunjukkan Hanani sebagai pengawas atas Yerusalem adalah ia mempunyai kredibilitas dan integritas, hingga kepadanya dipercayakan tugas yang berat dan besar. Untuk jabatan panglima benteng Nehemia mengangkat Hananya, seorang yang dapat dipercaya dan takut akan Tuhan. Ada kombinasi yang serasi dan indah dalam kualifikasi yang dimiliki Hananya. Ia tidak hanya mempunyai kredibilitas yang tinggi tetapi juga mempunyai kedewasaan rohani yang lebih matang dari yang lain.

Nehemia tidak berhenti sampai disitu. Ia memberikan perintah yang sangat jelas dan teliti untuk tugas mereka. Sepintas nampaknya Nehemia sangat berlebihan. Mengapa pintu gerbang harus tetap ditutup hingga matahari tinggi? Sekalipun pintu sudah ditutup dan dipalangi, orang-orang masih harus berjaga. Bahkan penjagaan pun dilakukan dari depan rumah para penjaga. Nehemia melakukan itu semua dengan pertimbangan situasi di luar Yerusalem masih sangat rawan. Musuh Israel masih terus berusaha keras menggagalkan segala usaha Nehemia. Nehemia mempunyai tekad untuk menjalankan misi yang dipercayakan kepadanya dengan sempurna dan hasil semaksimal mungkin.

Renungkan: Standar Nehemia pun menjadi tuntutan bagi kita saat ini. Karena itu dalam setiap tugas yang dipercayakan kepada kita hendaklah kita laksanakan dengan standar Nehemia, mulai dari pemilihan orang- orang yang akan menjadi tim hingga ketepatan dan ketelitian kerja.

(0.23) (Ibr 7:11) (sh: Keunggulan imamat Yesus (Minggu, 30 Oktober 2005))
Keunggulan imamat Yesus

Penulis Ibrani sekarang meneruskan argumentasinya bahwa imamat Melkisedek lebih tinggi daripada imamat Lewi. Secara logika, digantikannya imamat Lewi dengan imamat Melkisedek membuktikan bahwa imamat Lewi tidak sempurna (ayat 11-12).

Secara sejarah, Melkisedek ada lebih dahulu daripada suku Lewi. Berarti, Melkisedek menjadi imam yang member-kati Abraham jauh sebelum Hukum Taurat diberikan pada zaman Musa. Jadi, imamat Melkisedek tidak mengacu kepada peraturan Hukum Taurat maupun terikat kepadanya (ayat 13, Melkisedek bukan keturunan Israel; band. dengan ay. 3 mengenai keunikan silsilah Melkisedek). Sama seperti Melkisedek menjadi imam bukan berdasarkan Hukum Taurat, demikianlah pula dengan Tuhan Yesus. Menurut Taurat seorang imam harus berasal dari suku Lewi sedangkan Yesus berasal dari suku Yehuda (ayat 14). Keimaman Tuhan Yesus bukan berdasarkan peraturan yang dibuat untuk manusia melainkan berdasar kepada keilahian yang ada pada diri Yesus (ayat 16-17).

Secara teologis, Hukum Taurat tidak membawa umat Allah pada kesempurnaan pengampunan dosa (ayat 18-19). Kalau imamat Melkisedek bisa menggantikan imamat Lewi yang diatur oleh Hukum Taurat, itu berarti Hukum Taurat pun bisa diubah. Jadi, Hukum Taurat belum menyelesaikan masalah dosa secara tuntas. Oleh sebab itu, penulis Ibrani mengajak para pembacanya untuk jangan terpaku kepada Hukum Taurat, tetapi melihat ke depan kepada janji pendamaian Allah melalui Imam Besar Yesus Kristus.

Fungsi Hukum Taurat dengan imamat Lewi adalah menolong umat Israel menyadari seriusnya dosa dan mencari pertolongan sungguh-sungguh kepada Allah sendiri. Demi-kian pula kita belajar dari Perjanjian Lama untuk menyadari betapa seriusnya dosa itu sehingga mata kita tertuju kepada Tuhan Yesus, satu-satunya Juruselamat kita.

Doaku: Terimakasih Tuhan karena Perjanjian Lama menunjuk kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat satu-satunya.

(0.23) (1Taw 6:33) (jerusalem: yang memegang tugas itu) Ketika penyanyi Daud, yaitu Heman, 1Ta 6:39, dan Etan, 1Ta 6:44 (dalam 1Ta 25:1,3 disebut Yedutun, bdk bab 16) oleh si Muwarikh dihubungkan dengan ketiga anak Lewi, yaitu Kehat, Gerson dan Merari. Tetapi dalam 1Ra 4:31 Heman dan Etan disebut sebagai orang berhikmat-penyanyi pada zaman dahulu dan Etan dikatakan "orang Ezrahi", yang kiranya berarti: pribumi, jadi orang asli Kanaan, bdk Maz 89:1. Rupanya bait Allah di Yerusalem mula-mula memanfaatkan keahlian orang Kanaan. Dalam 1Ra 2:6 Etan dan Heman dianggap keturunan Yehuda. Tetapi ini kiranya suatu kekeliruan yang disebabkan oleh kesamaan antara kata ezrah dan Zerah, nama seorang anak Yehuda, bdk Kej 38:30,46:12.
(0.23) (Ibr 8:1) (sh: Dukungan "Orang Kuat". (Kamis, 27 April 2000))
Dukungan "Orang Kuat".

Di Indonesia banyak sekali contoh dimana seorang  yang sebenarnya sudah terbukti bersalah dan    dapat dihukum, namun tiba-tiba divonis bebas. Setelah diteliti    ternyata orang tersebut mempunyai hubungan baik dengan seorang    pejabat tinggi. Karena itu ia tidak dapat tersentuh hukum.    'Lawan-lawan politiknya pun  tidak mampu menjatuhkannya. Mengapa    bisa demikian? Karena ia mempunyai dukungan dari "'orang kuat".

Kristen di dunia sebenarnya juga mempunyai dukungan dari "Orang    Kuat" yaitu Yesus Kristus Tuhan kita, namun tentunya tidak dalam    konteks negatif seperti contoh di atas. Ia adalah Orang kuat    kita karena Ia adalah Imam Besar kita (ayat 1). Setelah Ia    menyelesaikan karya penebusan-Nya di dunia yang dimulai dari    kelahiran, kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke surga,    Kristus masih terus berkarya di surga sebagai  Imam Besar kita.    Ia adalah Imam Besar kita bukan berdasarkan spekulasi idealisme    atau teori belaka, namun berdasarkan fakta. Yesus sebagai Imam    Besar begitu nyata dan Dialah Imam Besar milik Kristen sepanjang    zaman. Karena imam besar keturunan Lewi selalu berganti-ganti    karena kematian, sedangkan keimaman Yesus adalah abadi di Surga.

Sebagai Imam Besar Ia akan melakukan pelayanan seperti yang    dilakukan oleh imam keturunan Lewi, yaitu mempersembahkan korban    penghapus dosa, menjadi perantara antara Allah dan manusia, dan    menjadi juru syafaat (2:11). Pelayanan imam keturunan Lewi    hanyalah gambaran dari apa yang Yesus kini lakukan di surga.    Selain itu sebagai Imam Besar, Ia duduk di sebelah kanan takhta    Yang Mahabesar. Ini berarti, Ia juga mempunyai kuasa dan hak    penuh atas seluruh alam semesta, seperti Allah Bapa sendiri.

Renungkan: Karena itulah Kristen tidak perlu takut dan gentar    menghadapi gelombang zaman dan tantangan dari kelompok-kelompok    tertentu yang makin lama makin besar dan berat, yang siap untuk    menerkam, melibas, bahkan menghancurkan kita.Yesus tidak hanya    menjanjikan kuasa yaitu Roh Kudus sebelum naik ke surga, namun    Ia juga masih peduli, terus berkarya, dan melakukan pelayanan-    Nya untuk mendukung kita sebagai Imam Besar di surga. Ia tahu    persis apa yang kita butuhkan, karena selain Anak Allah, Dia    juga Anak Manusia. "Dialah Orang Kuat kitab.

(0.23) (1Taw 9:1) (sh: Kembali ke Yerusalem (Jumat, 1 Februari 2002))
Kembali ke Yerusalem

Perikop ini terdiri dari dua bagian: ayat 1 merupakan penutup dari pasal 1-8, sedangkan ayat 2-34 mendaftarkan orang-orang Israel yang kembali dari pembuangan di Babel, khususnya mereka yang menetap di Yerusalem. Ayat 1b sekali lagi menggarisbawai kondisi Israel sebagai akibat dari ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan (ayat 1Taw. 2:7; 5:25).

Penekanan pada "seluruh orang Israel" (ayat 1a) berkaitan dengan ayat 3, yang menyebutkan "bani Yehuda, Benyamin, Efraim, dan Manasye." Ketika kerajaan Israel terpecah dua setelah Salomo wafat (ayat 1Raj. 11), suku Yehuda dan Benyamin termasukkerajaan Yehuda di Selatan, sedangkan Efraim dan Manasye termasuk sepuluh suku dari kerajaan Israel di Utara. Dengan menyebutkan keempat suku ini bersama-sama, mewakili seluruh Israel, penulis Tawarikh menekankan pentingnya keutuhan Israel sebagai satu bangsa. Komunitas pascapembuangan harus menjadi satu umat pilihan Allah yang beribadah kepada-Nya dalam bait-Nya di Yerusalem.

Selanjutnya, fokus penulis Tawarikh adalah kepada mereka yang diam di Yerusalem. Selain rakyat awam keturunan Yehuda dan Benyamin (ayat 3-9), dirinci nama kepala-kepala keluarga para imam (ayat 10-13), orang Lewi (ayat 14-16), dan para penunggu pintu gerbang di Bait Allah (ayat 17-34). Enam kepala keluarga para imam yang disebutkan termasuk dalam rombongan yang pertama kembali dari Babel (Ezr. 2:36-39; Neh. 7:39-42). Azarya (ayat 11), keturunan Zadok dan "pemuka rumah Allah", bisa dipastikan adalah imam besar. Dari antara orang Lewi yang disebutkan namanya adalah keturunan Asaf (ayat 15) dan Yedutun (ayat 16). Dapat dipastikan mereka adalah para penyanyi di Bait Allah (bdk. Neh. 11). Para penunggu pintu gerbang adalah orang Lewi juga. Sebagian dari mereka juga memegang tugas logistik (ayat 26-30), mengolah roti (ayat 31-32), dan menjadi penyanyi (ayat 33)

Jelas di sini focus utama penulis adalah ibadah kepada Allah sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan umat Allah. Ibadah tersebut telah dicemarkan dan dinajiskan sebelum pembuangan. Kini umat Allah harus berjalan dalam ketaatan kepada-Nya.

Renungkan: Ibadah kepada Allah hendaknya menjadi bagian yang menyatu dalam kehidupan pengikut Kristus (Kol. 3:12-17)

(0.22) (1Taw 9:1) (full: SELURUH ORANG ISRAEL. )

Nas : 1Taw 9:1

Pasal 1Taw 9:1-44 memperhatikan seluruh masyarakat umat Allah (yaitu "seluruh Israel") setelah mereka kembali dari pembuangan di Babel, sambil menekankan kesinambungan mereka dengan Israel sebelum pembuangan (bd. pasal Neh 9:1-38). Ayat pertama ini memberikan alasan bagi tawanan mereka, sedangkan sisa pasal ini membahas "para imam, orang-orang Lewi dan para budak di Bait Allah" (ayat 1Taw 9:2) yang ditugaskan Allah untuk memulihkan tatanan penyembahan sejati yang telah hilang selama pembuangan.

(0.22) (1Taw 15:1) (sh: Tugas khusus (Sabtu, 9 Februari 2002))
Tugas khusus

Hukuman Allah atas Uza membuat tugas pemindahan tabut perjanjian terhenti sementara. Melalui peristiwa itu, Daud menyadari bahwa tugas tersebut tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Dalam zaman Musa, Allah telah mengkhususkan suku Lewi untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan tata ibadah kemah sembahyang. Perhatian pada tugas orang Lewi dalam bagian ini terfokus pada mengangkut tabut Tuhan dan untuk melayani Tuhan (ayat 2), juga tugas memimpin umat dalam puji-pujian seperti yang dicatat di sini (ayat 16-19).

Pertama, Daud mengumpulkan orang-orang Lewi yang bukan imam menurut kelompok puak dari Kehat, Merari, Gerson, Elsafan, Hebron, dan Uziel (ayat 3-10). Tindakan ini semakin membuat kita menyadari bahwa Daud sungguh berniat memenuhi segenap aturan yang telah Allah nyatakan kepada Musa. Kedua, Daud meminta mereka menyiapkan diri dengan menguduskan diri (ayat 12). Dalam Firman Allah, kekudusan selalu berarti pemisahan dari hal yang tidak layak untuk sepenuhnya dimiliki Allah demi hal-hal mulia yang Allah inginkan. Tugas mulia dalam kesempatan pemindahan tabut ini antara lain menyangkut memainkan musik dan memimpin puji-pujian gembira (ayat 16-24). Ketiga, sesudah semua persiapan dilaksanakan menurut peraturan yang Tuhan sendiri berikan, mulailah iring-iringan pemindahan tabut itu berlangsung.

Berulang kali ditegaskan bahwa peristiwa itu kini berlangsung dengan sukacita. Jika sebelumnya, tatkala terjadi kesalahan Uza, terjadi ketakutan dahsyat karena hukuman Allah, kini mereka mengalami sukacita besar. Dengan iringan musik gembira, mereka menari-nari di hadapan Allah. Sayang sekali bahwa apa yang baik di mata Allah ini tidak dinilai sama oleh Mikhal, istri Daud. Tentu saja sikap menghina tersebut tidak saja menghina Daud, tetapi juga menghina seluruh prosesi ibadah yang sesungguhnya berkenan bagi Tuhan.

Ibadah dalam bagian ini benar-benar dilukiskan sebagai pesta sebab tidak saja mereka menari-nari gembira dalam iringan puji-pujian dan musik yang hidup, mereka juga makan bersama.

Renungkan: Kesukaan tak kudus di hadapan Allah akan mengakibatkan kengerian, sebaliknya takut yang benar di hadapan Allah akan mengakibatkan kesukaan.

(0.22) (Ul 26:1) (sh: Yang terbaik, untuk siapa? (Rabu, 7 Juli 2004))
Yang terbaik, untuk siapa?

Ini bukan sindiran, tetapi fakta yang sering terjadi. Berapa dari kita khusus menyiapkan "uang kecil" untuk persembahan daripada menyiapkan yang terbaik bagi pekerjaan Tuhan dengan penuh kesukaan? Apa yang menjadi motivasi dan dasar pertimbangan kita ketika menentukan mengapa dan bagaimana kita bersumbangsih dalam kebutuhan orang yang kekurangan?

Umat Israel diperintahkan untuk mempersembahkan buah sulung dari hasil panen pertama mereka setelah menduduki tanah perjanjian. Persembahan buah sulung diatur sedemikian rupa secara ritual, maksudnya mengingatkan mereka bahwa mereka berasal dari nenek moyang yang menderita penindasan dan penganiayaan sebelum Allah dalam kebaikan-Nya bertindak dan mengubah mereka dari kaum budak menjadi umat Allah yang bebas dan diberkati. Allah memberi mereka tanah perjanjian berlimpah susu dan madu. Dengan demikian persembahan hasil pertama itu keluar dari hati yang meluap dengan syukur atas kebaikan Tuhan dan pengakuan tentang hak Tuhan (ayat 1-11).

Ucapan syukur itu dirayakan bersama kaum Lewi, orang asing, para yatim dan janda. Merekalah yang menjadi prioritas untuk menikmati ucapan syukur umat Israel. Kaum Lewi adalah pekerja Kemah Suci yang tidak berpenghasilan sendiri. Orang asing tidak memiliki masa depan yang pasti kecuali dari belas kasih penduduk setempat. Janda dan yatim tidak memiliki kemampuan dan kesempatan untuk menafkahi diri sendiri (ayat 12-15).

Seorang teman bersaksi bahwa ia memberi seluruh gaji pertamanya untuk Tuhan. Seorang lagi bercerita bahwa ia membiasakan diri menimbang apakah tepat membeli sesuatu dilihat dari sisi waktu Allah dan dari sisi kenyataan banyak orang lain tidak memiliki. Bagaimana kesaksian hidup kita tentang pengaturan harta milik?

Renungkan: Wujud ucapan syukur yang berkenan kepada Allah adalah mengunjungi para yatim dan janda, membagikan berkat-berkat Allah kepada mereka yang kekurangan. Itulah wujud ibadah dari orang yang bebas dalam Allah.

(0.22) (Kel 13:2) (full: KUDUSKANLAH BAGI-KU SEMUA ANAK SULUNG. )

Nas : Kel 13:2

Karena Allah telah menyelamatkan semua anak sulung Israel dan membebaskan orang Israel dari Mesir, kini mereka dianggap-Nya sebagai milik sendiri.

  1. 1) Bangsa itu diperintahkan untuk mengakui hal ini dengan menguduskan anak sulung mereka untuk melayani Allah. Kemudian tanggung-jawab ini dialihkan kepada suku Lewi sebagai wakil umat itu. Sekalipun demikian, umat itu harus "menebus" (atau "membeli kembali") anak-anak itu dengan membayar harga tertentu (ayat Kel 13:13; bd. Bil 3:11-13,50-51; Bil 18:16).
  2. 2) Tindakan ini mengingatkan orang Israel bahwa Allah telah menebus mereka dari perbudakan dan penjajahan di Mesir dan bahwa mereka adalah milik-Nya. Yusuf dan Maria menyerahkan Yesus sebagai anak sulung mereka untuk menaati hukum ini (Luk 2:22-23).
(0.22) (Bil 16:3) (full: MENGERUMUNI MUSA )

Nas : Bil 16:3

(versi Inggris NIV -- menentang Musa). Kisah Korah, Datan, dan Abiram adalah mengenai tiga orang Lewi ambisius yang mendesak untuk memperoleh lebih banyak kuasa dan kedudukan yang lebih tinggi bagi diri mereka selaku imam (ayat Bil 16:10). Mereka menantang kekuasaan Musa dan perintah bahwa Harun sajalah harus menjadi imam besar (ayat Bil 16:3-11). Dengan tindakan ini mereka menolak Allah dan penyataan firman-Nya mengenai siapa yang akan memimpin umat Allah

(lihat cat. --> Bil 12:10);

[atau ref. Bil 12:10]

oleh karena itu, mereka menerima hukuman Allah yang adil (ayat Bil 16:31-35), sebagaimana juga semua orang dalam Kerajaan Allah yang "suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan dalam rumah ibadat" (Mat 23:6).

(0.22) (Yer 33:22) (full: SEPERTI TENTARA LANGIT. )

Nas : Yer 33:22

Yeremia membayangkan rombongan besar yang tak terkira banyaknya dari keluarga Raja Daud dan keturunan imam suku Lewi; nubuat ini akan digenapi di dalam orang-orang yang akan memerintah bersama Kristus dalam kerajaan-Nya kelak (Rom 8:17; 1Kor 6:3; 2Tim 2:12; Wahy 3:21; 5:10; Wahy 19:6-16; 20:5-6; 22:5) dan dalam mereka yang di dalam Kristus telah dijadikan "imamat yang kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani" (1Pet 2:5,9; bd. Wahy 5:10).

(0.22) (Ibr 7:11) (full: ANDAIKATA ... TELAH TERCAPAI KESEMPURNAAN. )

Nas : Ibr 7:11

Karena keimaman Lewi tidak sempurna (bd. Ibr 10:4) dan dilaksanakan oleh orang-orang berdosa (ayat Ibr 7:27-28), maka keimaman itu kini diganti dengan imam yang sempurna, yaitu Putra Allah sendiri. Kristus adalah Imam yang sempurna karena Ia sama sekali benar, perlu mati satu kali saja untuk menjadi korban karena dosa-dosa kita, menjadi Imam kita yang abadi di hadapan Allah di sorga dan hidup untuk selama-lamanya (ayat Ibr 7:24-28). Oleh karena itu, Ia mampu menyelamatkan secara sempurna dan abadi semua yang datang kepada Allah melalui Dia

(lihat cat. --> Ibr 7:25).

[atau ref. Ibr 7:25]

(0.22) (2Sam 6:7) (jerusalem: karena keteledorannya itu) Kata Ibrani yang dipakai tidak diketahui artinya. Tabut perjanjian mendahsyatkan musuh-musuhnya, 1Sa 5, dan yang menghinakan dia, 1Sa 6:19. Tetapi apa yang di sini tampil adalah hal yang lain, yakni kekudusan tabut yang di atasnya bertakhtalah Tuhan. Karena itu tabut itu tidak boleh disentuh. Pengertian terhadap kekudusan itu, bdk Ima 17:1+, memang sederhana sekali, namun mengungkapkan suatu perasaan mendalam terhadap keluhuran Allah, bdk Kel 33:20+. Hukum Para Imam melembagakan perasaan itu dengan menetapkan bahwa bahkan orang Lewi berbahaya dengan mendekati tabut itu, kalau tidak terlebih dahulu ditutupi oleh para imam, Bil 4:5; 15,20. Orang Lewipun tidak boleh menyentuh tabut itu sendiri, tetapi mengusungnya dengan kayu pengusungnya dengan kayu pengusung, Kel 25:15.
(0.22) (Mzm 16:1) (jerusalem: Bahagia orang saleh) Sajak ini nampaknya ciptaan seorang dari kaum Lewi. Mati-matian ia menentang penyembahan berhala. Penulis menekankan bahwa Tuhan mencukupi bagiannya dan merupakan milik yang paling baik, Maz 16:2-4. Ia berpaut pada Tuhan, Allah yang Esa, Maz 16:5-8, dan sebulat hati percaya pada Dia, Maz 16:1,9-11. Akhir mazmur ini, Maz 16:10-11, barangkali mengungkapkan kepercayaan akan hidup sesudah kematian dan kebangkitan. Sajak ini sangat sukar dipahami maksudnya dan teks Ibrani nampaknya sangat rusak. Setiap terjemahan merupakan perkiraan saja.


TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA