(0.06) | (Mzm 35:1) |
(full: BERPERANGLAH MELAWAN ORANG YANG BERPERANG MELAWAN AKU.
) Nas : Mazm 35:1-38 Mazmur ini disebut mazmur kutukan yang artinya pemazmur berdoa agar Allah mendatangkan hukuman atas musuh-musuh umat-Nya dan menggulingkan orang fasik (lih. pasal Mazm 35:1-28; 69:1-37; 109:1-31; 137:1-9; dan Neh 6:14; 13:29; Yer 15:15; 17:18; Gal 5:12; 2Tim 4:14; Wahy 6:10). Walaupun orang percaya diperintahkan untuk mengampuni musuh-musuh mereka (Luk 23:34) dan mendoakan keselamatan mereka (Mat 5:39,44), akan tiba saatnya bila kita harus berdoa agar kejahatan dihentikan dan keadilan diberlakukan bagi mereka yang tidak bersalah. Kita harus amat memperhatikan korban-korban kekerasan, penindasan, dan kejahatan. Selanjutnya dapat dikatakan mengenai mazmur kutukan ini:
|
(0.06) | (Mat 4:10) |
(full: IBLIS.
) Nas : Mat 4:10 Iblis (dalam bahasa Ibrani artinya "penuduh" atau "musuh") merupakan penghulu malaikat yang diciptakan dengan sempurna dan baik. Ia ditunjuk untuk melayani takhta Allah; namun sebelum dunia dijadikan, ia memberontak dan menjadi musuh besar Allah dan manusia (Yeh 28:12-15).
|
(0.06) | (Mat 5:17) |
(full: HUKUM TAURAT ... UNTUK MENGGENAPINYA.
) Nas : Mat 5:17 Maksud Kristus ialah agar tuntutan rohani hukum Allah dapat dilaksanakan di dalam kehidupan para pengikut-Nya (Rom 3:31; 8:4). Hubungan orang percaya dengan hukum Allah meliputi hal-hal berikut :
|
(0.06) | (Mat 6:16) |
(full: APABILA KAMU BERPUASA.
) Nas : Mat 6:16 Dalam Alkitab berpuasa menunjukkan kepada disiplin berpantang makanan demi maksud rohani. Sekalipun berpuasa sering dikaitkan dengan doa, namun puasa harus dipandang sebagai suatu tindakan rohani tersendiri. Sebenarnya, berpuasa dapat disebut "berdoa tanpa mengucapkan kata-kata".
|
(0.06) | (Mat 9:17) |
(full: ANGGUR YANG BARU ... KE DALAM KANTONG KULIT YANG TUA.
) Nas : Mat 9:17 Ada bermacam-macam tafsiran mengenai ayat ini. Dua pandangan adalah:
|
(0.06) | (Mat 16:18) |
(full: PETRUS ... BATU KARANG ... JEMAAT.
) Nas : Mat 16:18 Dengan kata-kata ini Kristus berjanji untuk mendirikan gereja-Nya berlandaskan kebenaran dari pengakuan Petrus dan murid lain bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup (ayat Mat 16:16; bd. Kis 2:14-26). Di dalam ayat ini Yesus mengadakan permainan kata-kata. Ia menyebut murid-Nya itu "Petrus" (Yun. _Petros_, yang artinya sebuah batu kecil), namun Ia melanjutkan dengan mengatakan "di atas batu karang ini (Yun. _petra_, yaitu batu karang yang sangat besar atau tebing batu) Aku akan mendirikan jemaat-Ku," maksudnya: Ia akan mendirikan gereja (jemaat-Nya) di atas pengakuan Petrus yang kokoh.
|
(0.06) | (Kis 2:17) |
(full: HARI-HARI TERAKHIR.
) Nas : Kis 2:17 Teks :
|
(0.06) | (Rm 7:14) |
(full: HUKUM TAURAT.
) Nas : Rom 7:14 Ingatlah bahwa dalam pasal Rom 7:1-25 Paulus sedang membahas keadaan orang yang belum dibaharui yang masih di bawah hukum PL dan menerima kebenarannya, namun sadar bahwa ia tidak mampu hidup berkenan kepada Allah (bd. ayat Rom 7:1). Paulus sedang menggambarkan pertentangan seorang yang bergumul sendiri melawan kuasa dosa, yang menunjukkan bahwa kita tidak dapat mencapai pembenaran dan pengudusan dengan usaha sendiri melawan dosa dan menaati hukum Allah. Pada pihak lain, pergumulan yang dialami oleh orang Kristen berbeda sekali: itulah pergumulan dari orang yang bersatu dengan Kristus dan Roh Kudus melawan kuasa dosa (bd. Gal 5:16-18). Dalam pasal Rom 8:1-39 Paulus menggambarkan cara untuk beroleh kemenangan atas dosa melalui hidup dalam Roh. |
(0.06) | (Kel 3:13) | (jerusalem) Tradisi Yahwista menempatkan permulaan ibadat kepada TUHAN (YHWH) pada awal sejarah umat manusia, Kej 4:26. Karena itu tradisi Yahwista memakai nama YHWH dalam seluruh kisahnya mengenai para bapa bangsa. Sebaliknya, menurut tradisi Elohista yang menyusun juga Kel 6:9-15, nama YHWH baru dinyatakan kepada Musa sebagai nama Allah bapa leluhur. Tetapi Para Imam, Kel 6:2-3, senada dengan tradisi Elohista dengan hanya menambah bahwa nama Allah bapa leluhur ialah El Syaddai; bdk Kel 17:1+. Ceritera mengenai penyataan nama YHWH, Kel 3:13-15, merupakan salah satu bagian Perjanjian Lama yang paling penting. Tetapi ditimbulkan dua masalah juga. Persoalan pertama menyangkut ilmu bahasa, yaitu manakah kata dasar nama YHWH itu? Persoalan kedua menyangkut ilmu tafsir dan ilmu ke-Tuhanan yaitu manakah arti umum ceritera itu serta pentingnya penyataan yang disampaikan? 1. Ada (TUHAN) dengan berbagai kata dari bahasa lain dari bahasa Ibrani ataupun dengan berbagai kata dasar dari bahasa Ibrani sendiri. Sudah pasti bahwa nama YHWH bersangkutan dengan suatu bentuk kuno dari kata Ibrani yang berarti ada. Sementara ahli berpendapat bahwa nama YHWH harus dimengerti sebagai bentuk kata "ada" yang berarti: membuat ada, sehingga nama itu berarti: Ia mengadakan, Ia menyebabkan ada, Ia menjadikan. Namun kiranya jauh lebih menyakinkan pendapat bahwa nama YHWH hanya bentuk dasar kata Ibrani itu, sehingga berarti: Ia ada. 2. Ditinjau dari segi ilmu tafsir nama YHWH dijelaskan dalam Kel 3:14. ayat ini berupa sebuah sisipan kuno yang berasal dari tradisi yang sama seperti ceritera itu sendiri. Para ahli memperbincangkan arti keterangan dalam Kel 3:14 itu yang berbunyi: eyeh asyer eyeh. Oleh karena Allah sendirilah yang sedang berbicara maka selayaknya Ia berkata: Aku ada yang Aku ada, dan bukan:Aku ada Ia ada. Ungkapan Ibrani tsb secara harafiah dapat diterjemahkan itu mungkin mau ditarik kesimpulan bahwa Allah sebenarnya tidak mau menyatakan namaNya. Tetapi justru sebaliknya yang dimaksudkan: Allah menyebut di sini namaNya sendiri. Menurut alam pikiran bangsa Semit nama itu sedikit banyak mengungkapkan kepribadian Allah. Ungkapan Ibrani: eyeh asyer eyeh secara harafiah juga boleh diterjemahkan sbb: Aku ada Dia yang Aku ada. Menurut patokan tata bahasa Ibrani ungkapan itu berarti: Aku adalah Dia yang ada, atau: Akulah yang ada. Para penterjemah Kitab Suci ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta) mengerti ungkapan Ibrani itu dengan arti sedemikian juga. Mereka menterjemahkan: Ego eimi ho on, artinya: Allah satu-satunya yang sungguh-sungguh ada. Ini sama artinya dengan: Allah adalah transenden dan tetap suatu rahasia bagi manusia: artinya pula: Allah berkarya dalam sejarah umatNya dan dalam sejarah seluruh umat manusia. Sejarah itu dipimpin olehNya menuju suatu tujuan. Nas Keluaran mengenai penyataan nama Tuhan itu mengandung bibit segala keterangan yang kemudian masih diberikan Allah bdk Wah 1:8 yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang. Yang Mahakuasa; Yoh 8:24+; Wah 1:4+; Yes 42:8+. |
(0.06) | (Mat 4:1) | (jerusalem) Yesus dibawa ke gurun untuk dicobai selama empat puluh hari, sama seperti dahulu Israel di gurun dicobai selama empat puluh tahun, Ula 8:2,4; bdk Bil 14:34. Yesus mengalami tiga macam percobaan, sebagaimana ditonjolkan kutipan-kutipan dari Kitab Suci, yaitu: mencari makanan lepas dari Allah, Ula 8:3; bdk Kel 16; mencobai Allah untuk memuaskan keinginannya sendiri Ula 6:16; bdk Kel 17:1-7; memungkiri Allah untuk menyembah berhala yang menjamin kekuasaan di dunia ini, Ula 6:13; bdk Ula 6:10-15; Kel 23:23-33. Sama seperti Musa Yesus dalam puasa selama empat puluh hari empat puluh malam bergumul, Ula 9:18 bdk Kel 34:28; Ula 9:9; sama seperti Musa Yesus melihat "seluruh dunia/negeri" dari atas sebuah gunung yang tinggi, Ula 34:1-4. Allah menolong Yesus dengan mengutus malaikat-malaikat, Mat 4:11, seperti yang dijanjikan kepada orang benar, Maz 91:11-12, dan menurut Mar 1:13 Yesus dilindungi Allah terhadap binatang-binatang liar, seperti Allah melindungi orang benar, Maz 91:13, dan dahulu Israel, Ula 8:15. Mengingat latar belakang Alkitabiah itu Yesus nampak sebagai Musa baru (lihat Mat 2:16+, Mat 2:20 dan Kel 4:19), yang memimpin Keluaran yang baru, bdk Ibr 3:1-4; Mat 3:11, artinya: Yesus adalah Mesias, seperti disangka iblis sesudah Yesus dibaptis (Jika Engkau Anak Allah...), yang membuka jalan penyelamatan yang sesungguhnya, bukan jalan kepercayaan kepada dirinya, atau jalan yang gampang, tetapi jalan ketaatan pada Allah dan penyangkalan diri. Meskipun ceritanya mengingatkan Kitab Suci, namun peristiwa itu benar-benar terjadi, entahlah bagaimana dan kapan. Meskipun tidak pernah berdosa, Yesus dapat mengalami bujukan dari luar, bdk Mat 16:23, dan perlulah Ia digoda untuk menjadi pemimpin kita, bdk Mat 26:36-46 dsj; Ibr 2:10,17-18; Ibr 4:15; Ibr 5:2,7-9. Yesus mempertimbangkan suatu martabat sebagai Mesias politik dan pemenang, tetapi ia mengutamakan martabat Mesias yang rohani dan yang sama sekali menaklukkan diri kepada Allah. |
(0.06) | (Mat 4:3) | (jerusalem: Anak Allah) Sebutan alkitabiah ini tidak perlu selalu mengungkapkan "anak" dengan arti sesungguhnya dan sepenuh-penuhnya. Dapat juga berarti "anak angkat" saja berkat suatu pilihan dari pihak Allah yang menciptakan hubungan khas antara Allah dan makhlukNya. Dengan arti sedemikian itu para malaikat disebut "anak Allah", Ayu 1:16, atau bangsa terpilih, Kel 4:22; Wis 18:13, atau orang-orang Israel, Ula 14;1; Hos 2:1; bdk Mat 5:9,45, dll, atau para pemimpin mereka, Maz 82:6. Kalau sebutan itu ditrapkan pada Raja Mesias, 1Ta 17:13; Maz 2:7; Maz 89:27, maka tak perlu bahwa Mesias itu lebih dari seorang manusia. Tak perlu juga bahwa sebutan itu mempunyai arti lain di mulut iblis, Mat 4:3,6, di mulut orang yang kerasukan roh jahat, Mar 3;11; Luk 5:7; Luk 4:41, atau di mulut kepala lasykar, Mar 15:39; bdk Luk 23:47. Bahkan perkataan sorgawi yang terdengar waktu Yesus dibaptis, Mat 3:17, atau dimuliakan, Mat 17;5, pada diriNya tidak mengandung arti lebih mendalam dari kerelaan ilahi khas, yang dikurniakan kepada Mesias-Hamba Tuhan; juga pertanyaan yang diajukan Imam Besar, Mat 26:63, kiranya tidak memikirkan sesuatu yang lain dari pada Mesias-manusia. Hanya sebutan "Anak Allah" terbuka untuk suatu arti yang lebih mendalam sehingga dapat berarti juga anak yang sesungguhnya. Dan Yesus sendiri menyarankan arti lebih mendalam itu dengan menyebut diriNya sebagai "Anak", Mat 21:37, yang mempunyai Allah sebagai BapaNya secara istimewa, Yoh 20:17 dan bdk "Bapaku", Mat 7:21, dll, sehingga Yesus melebihi para malaikat, Mat 24:36. Sebab Yesus dengan Allah mempunyai hubungan unggul, baik dalam hal pengetahuan maupun kasih, Mat 11:27. Keterangan-keterangan semacam itu didukung keterangan lain mengenai harkat ilahi Mesias, Mat 22:42-46, dan asal-usul sorgawi "Anak Manusia", Mat 8:20+, dan diteguhkan oleh kejayaan kebangkitan. Maka ungkapan "Anak Allah" mendapat arti ilahi yang sesungguhnya, sebagaimana juga terdapat misalnya dalam surat-surat Paulus, Rom 9:5+. Selama Yesus hidup, murid-muridNya tidak menyadari arti ilahi semacam itu dengan jelas (Mat 14:33 dan Mat 16:16, yang menambah sebutan "Anak Allah" pada teks lebih tua seperti tercantum dalam Markus, tentu saja memperlihatkan kepercayaan yang sudah berkembang). Namun demikian kepercayaan yang mereka peroleh sesudah Paskah dengan pertolongan Roh Kudus, sungguh-sungguh bertumpu pada perkataan dan keterangan Yesus sendiri. Yesus benar-benar menyatakan kesadarannya bahwa Ia sungguh-sungguh Anak Bapa, sejauh keterangan semacam itu dapat dipahami dan diterima oleh orang sezamanNya. |
(0.06) | (Mat 4:17) | (jerusalem: Kerajaan Sorga) Kerajaan atau Pemerintahan Allah atas bangsa terpilih dan melalui dia atas dunia seluruhnya merupakan pokok utama dalam pewartaan Yesus, sebagaimana juga dicita-citakan oleh teokrasi Perjanjian Lama. Kerajaan Allah itu melingkupi suatu "kerajaan orang kudus", yang rajanya ialah Allah, oleh karena kekuasaan serta pemerintahannya sebagai raja benar-benar diakui oleh mereka berdasarkan pengetahuan dan kasih. Kerajaan/pemerintahan Allah itu telah dirongrong oleh pemberontakan ialah dosa, sehingga perlu dipulihkan oleh turun tangan Allah yang berdaulat serta MesiasNya, Dan 2:28. Justru turun tangan itulah yang diwartakan oleh Yohanes Pembaptis dahulu, Mat 3:2, dan sekarang oleh Yesus sebagai sesuatu yang di ambang pintu, Mat 4:17,23; Luk 4:43. Yesus sendiri mewujudkan turun tangan itu bukanlah melalui suatu kemenangan laksana seorang pejuang atau melalui kemenangan nasionalis sebagaimana diharapkan orang banyak, Mar 11:10; Luk 19:11; Kis 1:6, melainkan dengan cara yang rohani belaka, Mar 1:34+; Yoh 18:36, sebagai "Anak Manusia", Mat 8:20+, dan "Hamba Tuhan", Mat 8:17+; Mat 20:28+; Mat 26:28+, melalui karya penebusan yang merenggut manusia dari genggaman dan kekuasaan musuh, ialah Iblis, Mat 4:8; Mat 8:29+; Mat 12:25-26. Sebelum perwujudanNya yang terakhir pada akhir zaman bila para orang pilihan hidup di dekat Bapa dengan kegembiraan pesta sorgawi, Mat 8:11+; Mat 13:43; Mat 26:29, Kerajaan itu sudah tampil dengan awal yang sederhana, Mat 13:31-33, dan tersembunyi Mat 13:11, sementara ditentang, Mat 13:24-30. Namun Kerajaan itu benar-benar suatu kenyataan yang sudah dimulai, Mat 12:28; Luk 17:20-21, dan lambat laun berkembang di dunia, Mar 4:26-29, melalui Gereja, Mat 16:18+. Dengan kekuasaan ilahi Kerajaan itu sudah ditegakkan sebagai Kerajaan Kristus melalui penghakiman Allah atas Yerusalem, Mat 16:28; Luk 21:31, lalu diwartakan di dunia semesta berkat perutusan para rasul, Mat 10:7; Mat 10:24; Mat 10:14; Kis 1:3+. Secara definitif Kerajaan Allah akan ditegakkan dan dikembalikan kepada Bapa, 1Ko 15:24, berkat kedatangan kembali Kristus dengan kemuliaanNya, Mat 16:27; Mat 25:31, sesudah penghakiman terakhir, Mat 13:37-43; Mat 13:47-50; Mat 25:31-46. Sementara perwujudan terakhir itu dinantikan. Kerajaan itu nampak sebagai suatu karunia belaka, Mat 20:1-16; Mat 22:9-10; Luk 12:32, yang diterima oleh orang-orang kecil dan rendah hati, Mat 5:3; Mat 18:3-4; Mat 19:14,23-24, yang mengorbankan segala sesuatu, Mat 19:12; Mar 9:47; Luk 9:62; Luk 18:29 dst, sedangkan ditolak oleh yang angkuh hati dan yang mementingkan dirinya, Mat 21:31-32,43; Mat 22:2-8; Mat 23:13. Orang hanya dapat masuk dengan berpakaian pesta, Mat 22:11-13, ialah hidup baru, Yoh 3:3,5. Ada juga orang yang tidak diperbolehkan masuk, Mat 8:12; 1Ko 6:9-10; Gal 5:21. Orang tetap harus berjaga-jaga supaya siap mana kala Kerajaan datang dengan tidak tersangka-sangka, Mat 25:1-13. Mengenai caranya Matius menyusun rangka karyanya di sekitar pokok utama "Kerajaan Sorga" itu, bdk pengantar. |
(0.06) | (Mat 5:3) | (jerusalem: Berbahagialah) Ucapan selamat bahagia seperti yang dipakai Matius ini oleh Perjanjian Lama kadang-kadang dipakai sehubungan dengan orang yang saleh, yang berhikmat dan yang sejahtera, Maz 1:1-2; Maz 33:12; Maz 127:5; Ams 3:3; Sir 31:8; dll. Sama seperti para nabi Yesus mengatakan bahwa juga orang miskin yang mengambil bagian dalam kebahagiaan itu. Ketiga ucapan bahagia yang pertama, Mat 5:3-5; Luk 6:20-21+, mengatakan bahwa orang yang dianggap malang dan terkutuk sebenarnya berbahagia karena layak menerima berkat Kerajaan. Ucapan-ucapan bahagia yang menyusul lebih-lebih mengenai akhlak manusia. Ucapan-ucapan bahagia Yesus yang lain, Mat 11:6; Mat 13:16; Mat 16:17; Mat 24:46; Luk 11:27-28, dll. Lihat juga Luk 1:45; Wah 1;3; Wah 14:13, dll |
(0.06) | (Yoh 8:12) |
(jerusalem) Dalam Perjanjian Baru tema "terang kegelapan" berkembang menurut tiga garis pokok, yang lebih kurang dapat dibedakan.
1) Seperti matahari menerangi sebuah jalan, demikianpun apa saja yang menerangi jalan kepada Allah disebutkan sebagai "terang": Dalam Perjanjian Lama hukum Taurat, Hikmat dan firman Allah dikatakan "terang", Pengk 2:13; Ams 4:18-19; 6:23; Maz 119:105; bdk Yoh 2:19; dalam Perjanjian Baru disebutkan sebagai "terang" Kristus sendiri, Yoh 1:9; 9:1-39; 12:35; 1Yo 2:8-11; bdk 2Ko 4:6. Mat 17:2 yang dibandingkan dengan awan bercahaya di waktu keluaran, Yoh 8:12; bdk Kel 13:21 dst; Wis 18:3; dan juga setiap orang Kristen yang memperlihatkan Allah kepada dunia Mat 5:14-16; Luk 8:16; Rom 2:19; Fili 2:15; |
(0.05) | (Rm 7:5) |
(jerusalem: daging) 1) Arti pertama kata "daging", ialah unsur jasmaniah pada manusia, 1Ko 15:39; bdk Luk 24:39; Wah 17:16; 19:18, dan lawannya ialah roh, Rom 1:9+, daging ialah tubuh yang dapat diamati dengan pancaindera, Kol 2:1,5, khususnya tubuh sebagai alat persatuan seksuil, 1Ko 6:16; 7:18; Efe 5:29,31; bdk Mat 19:5 dsj; Yoh 1:13; Yud 7, yang melandasi hubungan keluarga, famili, dst, serta hak waris, Rom 4:1; 9:3,5; 11:14; bdk Ibr 12:9. Dengan demikian kata "daging" dipergunakan sama seperti kata Ibrani "basar" dalam Kitab Suci untuk menonjolkan segi kelemahan dan fana pada manusia, Rom 6:19; 2Ko 7:5; 12:7; Gal 4:13 dst; bdk Mat 26:41 dsj, dan mengungkapkan kecilnya manusia di hadapan Allah, Rom 3:20 dan Gal 2:16; 1Ko 1:29; bdk Mat 24:22 dsj; Luk 3:6; Yoh 17:2; Kis 2:17; 1Pe 1:24. Maka untuk memperlawankan tata kodrat dan tata kasih-karunia dipergunakan ungkapan "menurut daging", 1Ko 1:26; 2Ko 1:17; Efe 6:5; Kol 3:22; bdk File 16; Yoh 8:15, "daging dan darah", 1Ko 15:50; Gal 1:16; Efe 6:12; Ibr 2:14; bdk Mat 16:17, "kedagingan" (terj: duniawi), Rom 15:27; 1Ko 3:1,3; 9:11; |
(0.05) | (Kis 23:23) |
(sh: Negara dan warga negara kristennya (Rabu, 5 Juli 2000)) Negara dan warga negara kristennyaBagaimanakah hubungan yang ideal antara negara dengan Kristen? Apa yang telah dilakukan dan yang dikatakan oleh Kladius Lisias merupakan model sebuah hubungan yang seharusnya terjadi antara Kristen dan negara di mana pun Kristen berada, termasuk di Indonesia. Kepala pasukan itu mempersiapkan pengawalan yang ketat dan kuat serta fasilitas yang memadai bagi Paulus agar ia dapat tiba dengan selamat di hadapan Feliks, sang wali negri di Kaisarea (33). Tindakannya ini menandakan bahwa pemerintah Romawi melihat ancaman yang ditujukan kepada Paulus sangat serius, dan Paulus adalah seorang warga negara yang berhak mendapatkan perlindungan dari pemerintahnya. Ia bersusah-payah mengirim Paulus ke wali negri atau pemerintah propinsi, karena ia menghormati hukum yang berlaku bahwa ia tidak berwenang mengadili Paulus. Selain itu, apa yang ia tuliskan kepada Feliks tentang prosedur yang telah ia lakukan dan kesaksian tentang Paulus memperlihatkan bahwa ia benar-benar seorang pejabat yang menjunjung tinggi supremasi hukum. Tidak sedikit pun ia berusaha memutarbalikkan fakta yang ada. Dengan tegas ia menyatakan bahwa tuduhan yang dijatuhkan oleh orang-orang Yahudi terhadap Paulus adalah teologis, bersumber dari perdebatan agama. Ia telah memberikan penilaian yang positif terhadap Paulus bahwa ia tidak bersalah di mata hukum Romawi. Ada tiga hal yang harus sungguh-sungguh dipahami dan diamalkan oleh Kristen di Indonesia. Pertama, peran yang tepat bagi negara adalah melindungi setiap hak warga negaranya untuk mendapatkan perlindung-an dan perlakuan yang sama. Karena itu Kristen harus senantiasa mendorong dan memberikan masukan terus-menerus kepada pemerintah agar dapat melakukan perannya dengan benar dan sesuai hukum. Kedua, negara tidak mempunyai kompeten untuk mengadili perkara-perkara yang berhubungan dengan teologis atau pun agama. Jika ini terjadi, maka negara sudah melewati batas-batas yang telah ditegaskan oleh Yesus (Luk. 20:25). Ketiga, Kristen harus mengikuti teladan Yesus dalam mempertahankan ketidakbersalahannya di hadapan hukum yang berlaku. Renungkan: Karena itu kalaupun gereja harus dibakar biarlah itu karena Injil dan bukan karena tidak sesuai dengan prosedur-prosedur pembebasan tanah dan pembangunan atau hukum yang berlaku. **Pengantar 2Raja-raja 17-25** Pasal 17: Kerajaan Israel menemui kehancurannya karena mereka menyimpang dari perintah Tuhan Allah mereka dan membuat berhala. Raja Salmaneser dari Asyur menghancurkan negara itu. Tidak hanya itu, raja Asyur mengadakan asimilasi dengan menempatkan orang-orang asing di tanah Israel, supaya keberadaan bangsa Israel benar-benar musnah. Pasal 18-20: Pemaparan tentang riwayat Hizkia disusun berdasarkan tema bukan kronologi waktu. Penyembuhan illahi yang ia alami (2Raj. 20) terjadi sebelum penyerangan raja Asyur (2Raj. 18-19). Tahun-tahun pertama pemerintahannya, tahun 715-705 sM., digunakan untuk pembaharuan rohani. Kemudian ia menyerang dan mengalahkan Asyur dan Filistin dan memperkuat benteng pertahanan Yehuda. Pada tahun 701 sM., raja Asyur yang baru, Sanherib, bergerak ke barat untuk berperang melawan koalisi bangsa-bangsa yang dipimpin oleh Yehuda dan didukung oleh Mesir. Kisah mundurnya Sanherib dari Yerusalem yang begitu dramatis dipaparkan di dalam 2Raj. 19-20, 2Taw. 32, dan Yes. 36-39. Ia tidak pernah kembali ke Yehuda. Dua puluh tahun kemudian dibunuh oleh kedua anak laki-lakinya. Pasal 21-25: Pemerintahan Manasye selama 55 tahun di Yehuda membawa bangsa Yehuda ke dalam kerusakan dan kehancuran moral, spiritual, dan akhlak (21:1-25). Cucunya, Yosia, mengadakan pembaharuan yang luar biasa namun sangat singkat (22:1-23:30). Raja-raja yang jahat kemudian menggantikannya (31-24:20) hingga Yerusalem jatuh ketangan Nebukadnezar dari Babel dan bangsa Yehuda mengalami pembuangan (25:1-30). Pemerintahan Yosia yang berani dan berhasil bertepatan dengan mulai jatuhnya kerajaan Asyur. Pada tahun 620 sM. Babel menggantikan posisi Asyur sebagai negara adidaya. Yosia gugur dalam peperangan tahun 609 ketika berusaha menghalangi Mesir untuk berkoalisi dengan Asyur. Raja-raja Yehuda seringkali berusaha memberontak melawan Babel. Akibatnya, Yehuda harus menderita karena serangan-serangan yang dilancarkan oleh Babel. Serangan puncak terjadi pada tahun 587, dimana Nebukadnezar mengepung Yerusalem. Pada tahun 586 kota itu jatuh dan penduduknya dibuang ke Babel. Beberapa penduduk yang tertinggal di Yerusalem membunuh gubernur Yerusalem yang diangkat oleh Babel. |
(0.04) | (Kis 12:5) |
(full: JEMAAT.
) Nas : Kis 12:5 Baik dari kitab Kisah Para Rasul maupun nas lainnya dalam PB kita memperoleh pengertian mengenai norma atau patokan-patokan yang diterima gereja PB.
|