Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 51 ayat untuk Mata Air AND book:1 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 49:25) (ende)

Air diatas tjakerawala jang turun (hudjan) dan air dibawah permukaan bumi jang muntjul keatas (mata-air dan sungai-sungai) adalah sumber kesuburan (lihat Kej 1:6-10).

(0.99) (Kej 7:6) (endetn: air bah)

hibrani menambah lagi kata "air".

(0.97) (Kej 49:22) (bis: Yusuf ... lereng gunung)

Yusuf ... lereng gunung, atau Yusuf seperti pohon pada mata air, pohon buah-buahan yang membentang pada tembok.

(0.85) (Kej 27:38) (full: DENGAN SUARA KERAS MENANGISLAH ESAU. )

Nas : Kej 27:38

Menurut Ibr 12:16-17, Esau kehilangan berkatnya karena dia seorang tidak beriman yang memandang rendah kekudusan berkat kesulungan (bd. Kej 25:31-34). Kini dia mengubah pikirannya dan berusaha mendapatkan berkat itu dengan air mata, namun air matanya itu merupakan air mata kekecewaan dan kemarahan, bukan karena sedih atas pilihan-pilihannya yang berdosa. Pengalaman Esau mengingatkan kita akan pilihan-pilihan salah dalam hidup yang membawa berbagai dampak mengerikan yang tak terelakkan (lih. 2Sam 12:7-14).

(0.81) (Kej 7:11) (full: TERBELAH SEGALA MATA AIR SAMUDERA RAYA YANG DAHSYAT. )

Nas : Kej 7:11-12

Dua peristiwa yang membawa perubahan besar mempercepat terjadinya air bah: ledakan tempat-tempat penyimpanan air yang besar di bawah tanah, mungkin disebabkan oleh gempa bumi dengan gelombang-gelombang pasang yang besar dari samudera, dan hujan yang amat lebat selama 40 hari (ayat Kej 7:12).

  1. 1) Demikianlah, semua makhluk hidup di luar bahtera yang biasanya hidup di tanah kering mati, baik manusia maupun hewan (ayat Kej 7:21-22; Mat 24:37-39; 1Pet 3:20; 2Pet 2:5).
  2. 2) Air naik begitu tinggi sehingga "ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit" (ayat Kej 7:19-20); yaitu, seluruh bumi terendam air. Kenyataan ini menunjuk suatu banjir menyeluruh dan bukan sekedar banjir lokal di tempat tertentu saja (bd. 2Pet 3:6). Air mulai surut setelah 150 hari (ayat Kej 7:24). Bahtera Nuh akhirnya terdampar di salah satu puncak gunung Ararat (Armenia), 800 kilometer dari tempat semula (Kej 8:4).
  3. 3) Bumi mulai mengering, dan Nuh meninggalkan bahtera 377 hari setelah air bah dimulai (Kej 8:13-14).
  4. 4) Rasul Petrus menyatakan bahwa dunia sebelum air bah "binasa" (2Pet 3:6). Ini menunjukkan bahwa oleh karena suatu pergolakan topografikal yang sangat besar, bumi pra-air bah berubah secara radikal, baik secara fisik maupun secara geologis, menjadi bumi sebagaimana adanya saat ini.
(0.80) (Kej 12:10) (ende)

Pada musim kemarau dan kalau sedang tertimpa kelaparan, orang-orang sering mentjari pertolongan di Mesir. Disana air sungai Nil telah ditampung dan disalurkan melalui slokan-slokan, sehingga rakjat tidak semata-mata tergantung dari adanja hudjan (lihat fasal Mata+Air+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">26; 42)(Kej 26:1-35; 42:1-38).

(0.74) (Kej 6:2) (ende)

Menurut chajalan populer, segala-sesuatu jang hidup didjaman purbakala adalah lebih besar daripada sekarang. Begitu misalnja badan manusia dan binatang, dan umurnja. Orang mentjari keterangannja dalam hubungan antara manusia dan machluk-machluk tingkat lebih tinggi, jang disini disebut "putera-putera Allah". Mungkin djuga orang berpikir tentang malaikat-malaikat, tetapi berpendapat bahwa malaikat bukanlah roh semata-mata.

Pengarang menggunakan tjerita-tjerita rakjat ini untuk melukiskan makin meluasnja kedjahatan. Datanglah masa merosotnja achlak dan masa kebuasan. Gambaran ini merupakan persiapan tjerita air bah.

(0.73) (Kej 1:6) (jerusalem: cakrawala) Cakrawala dipikirkan sebagai semacam kubah kokoh yang menahan air yang ada di atasnya. Melalui tingkap-tingkap di cakrawala itu turunlah air yang menyebabkan air bah, Kej 7:11.
(0.67) (Kej 7:11) (ende)

Waktu mentjiptakan bumi, Tuhan mentjeraikan air jang ada diatas dari air jang ada dibawah bumi, dan karena itu bumi dapat didiami orang (lihat Kej 1:6). Sekarang Tuhan menumpahkan air dari atas tjakrawala hingga membandjiri bumi. Keadaan katjau-balau kembali.

(0.67) (Kej 7:11) (jerusalem: tingkap-tingkap di langit) Air di bawah langit dan air di atas langit mendobrak bendungan yang dipasang Allah, Kej 1:7. Begitu dunia kembali kepada keadaannya yang semula: semua dicampur-adukkan. Menurut tradisi Yahwista air bah disebabkan hujan deras, Kej 7:4,12.
(0.64) (Kej 49:25) (jerusalem: Allah Yang Mahakuasa) Ibraninya: El-Syadai. Dalam naskah Ibrani tertulis: Yang Mahakuasa
(0.62) (Kej 7:23) (full: DIHAPUSKAN ALLAH SEGALA YANG ADA ... HANYA NUH YANG TINGGAL HIDUP. )

Nas : Kej 7:23

Kisah air bah berbicara mengenai hukuman dan keselamatan.

  1. 1) Air bah itu yang membinasakan semua kehidupan manusia di luar bahtera perlu untuk menghapus korupsi moral yang ekstrem dan untuk memberikan kesempatan baru kepada manusia untuk bersekutu dengan Allah.
  2. 2) Rasul Petrus menyatakan bahwa baptisan Kristen dapat disamakan dengan keselamatan Nuh dari bencana air bah

    (lihat cat. --> 1Pet 3:21).

    [atau ref. 1Pet 3:21]

(0.61) (Kej 6:9) (ende)

Tjerita air bah terwudjudkan oleh dua tradisi jang sedjadjar djalannja: tradisi Jahwistis dan tradisi Imam. Maka dari itu terdapat padanja: beberapa hal jang diulang-ulang, dan beberapa perbedaan misalnja mengenai djangka-waktu dan djumlah binatang-binatang.

(0.61) (Kej 21:25) (ende)

Bagi gembala perigi air adalah sangat penting, dan karena itu seringkali mendjadi sebab pertengkaran (lihat Kej 26:19-22). Perdjandjian Abimelek dengan Ishak (Kej 26:26 dsl.) kiranja suatu tradisi sedjadjar dengan persetudjuan dengan Ibrahim jang ditjeritakan disini.

(0.61) (Kej 1:7) (full: CAKRAWALA. )

Nas : Kej 1:7

Yang dimaksudkan ialah atmosfer di antara air di bumi dan awan-awan di angkasa.

(0.61) (Kej 44:5) (jerusalem: untuk menelaah) Gerakan atau bunyi air yang dicurahkan ke dalam piala itu atau bentuk beberapa tetes minyak dalam piala itu diartikan sebagai pertanda. Cara menenung semacam itu dahulu lazim.
(0.61) (Kej 7:22) (ende)

Keadaan seluruh umat manusia telah merosot (Kej 6:5-12). Maka air bah menimpa seluruh umat manusia pula. Tjerita ini sebetulnja tidak bermaksud memberi laporan historis tentang bandjir air jang pernah terdjadi disalah satu tempat. Artinja tjerita ini oleh pengarang telah diangkat diatas peristiwa historis, mendjadi perlambang jang menekankan kebenaran, bahwa segala manusia jang berdosa dihukum oleh Tuhan, baik didunia ini, maupun setjara umum dan definitif pada achir djaman.

(0.59) (Kej 4:1) (ende)

Kissah-kissah berikut ini bukanlah uraian thema dosa serta penebusan jang bersifat chronologis, melainkan bertjorak teologis. Dosa meluas meliputi umat manusia. Demikian pula siksaannja. Tetapi Tuhan tidak akan membiarkan umat manusia binasa.

Tema ini diuraikan dalam tiga buah tjerita: a) dosa pertama -- siksaan -- djandji (fasal Mata+Air+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">2-3)(Kej 2-3); Sebagai illustrasi diambil tjerita Kain dan Abil (fasal Mata+Air+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">4)(Kej 4). Menjusul kissah keturunan (silsilah) para Bapa bangsa sebelum air bah. (fasal Mata+Air+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">5)(Kej 5). b) kemerosotan umat manusia -- air bah -- Nuh diselamatkan (Kej 6-9:17). Illustrasi: Sem, Cham dan Jafet (Kej 9:18-28). Menjusul silsilah para bangsa (Kej 10). c) kesombongan dan politeisme (menara Babel) -- perpetjahan dalam umat manusia -- satu bangsa diselamatkan (Ibrahim dipanggil) (Kej 4:11-12). Menjusul silsilah bangsa Semit, para Bapa bangsa sesudah air bah (Kej 11:10). Dalam fasal Mata+Air+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">4 ini setjara kongkrit digambarkan timbulnja maut didunia ini sebagai akibat dosa.

(0.59) (Kej 7:6) (full: AIR BAH DATANG MELIPUTI BUMI. )

Nas : Kej 7:6

Air bah menjadi hukuman universal Allah kepada dunia yang fasik dan tidak bertobat. Rasul Petrus mengacu kepada air bah untuk mengingatkan para pembacanya bahwa Allah akan menghukum dunia lagi pada akhir zaman, kali ini dengan api (2Pet 3:10). Penghukuman itu akan meliputi pencurahan murka Allah atas orang fasik dalam taraf yang tidak ada bandingannya dalam sejarah (Mat 24:21;

lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

Allah memanggil orang percaya masa kini, sebagaimana Dia memanggil Nuh ketika itu, untuk mengingatkan yang belum selamat mengenai saat mengerikan ini dan mendorong mereka untuk bertobat dari dosa-dosanya, berbalik kepada Allah melalui Kristus dan diselamatkan.

(0.59) (Kej 1:2) (ende)

Dahulu kala, djuga di Israel, dunia ini dilukiskan bagaikan tjakram jang terapung-apung diatas samudera purba, membentang dibawah tjakrawala, jakni lengkungan besar dari bahan amat keras, tempat peredaran matahari, bulan, serta bintang-bintang. Djuga diatas tjakrawala ini terdapat air, jang kadang-kadang masuk melalui lubang-lubang: air hudjan jang turun diatas bumi. (ajat Mata+Air+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">6-7) (Kej 1:6-7). Dalam melukiskan alam-semesta pengarang sutji tentu sadja menggunakan gambaran ini djuga.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA