(1.00) | (Yeh 45:15) | (jerusalem: korban sajian, korban bakaran dan korban keselamatan) Bdk Ima 1:1+; Ima 2:1+; Ima 3:1+. |
(0.76) | (Yeh 40:38) |
(full: KORBAN BAKARAN.
) Nas : Yeh 40:38 Lihat cat. --> Yeh 43:18-27. [atau ref. Yeh 43:18-27] |
(0.69) | (Yeh 43:18) |
(full: MEMPERSEMBAHKAN KORBAN BAKARAN.
) Nas : Yeh 43:18-27 Soal dimulaikan kembali pengorbanan binatang setelah pengorbanan Kristus yang utama telah membingungkan para penafsir. Beberapa penafsir beranggapan bahwa tidak mungkin Bait Suci Yehezkiel dengan korban-korbannya ini sungguh-sungguh karena korban pendamaian Kristus telah menggenapi korban-korban PL dan menjadikannya tidak terpakai lagi (lih. Ibr 9:10-15; Ibr 10:1-4,8). Mungkin Yehezkiel sedang melukiskan keuntungan-keuntungan korban pendamaian Kristus dengan istilah PL, karena pendamaian tersebut bermanfaat bagi segala waktu. Beberapa penafsir percaya bahwa korbannya itu sungguhan, yang dipersembahkan sebagai peringatan akan korban Kristus di kayu salib. |
(0.50) | (Yeh 43:13) |
(sh: Ukuran dan pentahbisan mezbah (Senin, 26 November 2001)) Ukuran dan pentahbisan mezbahKemuliaan Allah telah hadir kembali di Bait Suci. Yang
penting sekarang adalah bagaimana ibadah pada Allah
diwujudkan. Salah satu unsur penting adalah mezbah karena
mezbah merupakan tempat ibadah manusia dinyatakan dan
perkenanan Allah pada manusia diungkapkan. Mezbah (ayat Persembahan kurban bisa memiliki fungsi penyucian dosa, yaitu memperdamaikan orang berdosa dengan Allah yang suci, sebelum ia dapat menghampiri Allah dan berkenan kepada-Nya. Fungsi berikutnya adalah untuk menyatakan syukur atas anugerah pengampunan dan atas segala berkat yang diterima orang tersebut. Ketiga, persembahan kurban adalah suatu persekutuan umat dengan Allah, persekutuan yang dimungkinkan karena adanya pengampunan dan respons ucapan syukur. Kita patut bersyukur karena Kristus sudah menggenapkan ritual Taurat ini melalui pengurbanan-Nya di kayu salib. Dia sudah menjadi kurban penghapus dosa dan kurban pendamaian. Melalui Dia juga kita menaikkan syukur, dan dipersekutukan dengan Allah Bapa. Renungkan: (a) Mezbah melambangkan sukacita Allah menerima ibadah umat- Nya. Ia kembali ke Bait-Nya untuk bersekutu dengan manusia, (b) Allah sendiri membuka jalan dan menyediakan sarana untuk ibadah manusia yang berkenan kepada-Nya. Manusia berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan usahanya sendiri. Ibadah yang diperkenan Allah dimungkinkan oleh pengurbanan Kristus. |
(0.44) | (Yeh 40:38) |
(sh: Bilik-bilik di pelataran dalam (Kamis, 22 November 2001)) Bilik-bilik di pelataran dalamTur keliling Bait Suci untuk sementara terhenti di pintu gerbang dalam sebelah utara. Di sini Yehezkiel melihat bilik- bilik dan perabotan yang ada di dalamnya. Ayat 38-43 membicarakan tentang ruangan untuk menyembelih dan membersihkan kurban bakaran. Ayat 44-46 membicarakan ruangan- ruangan untuk para imam yang bertugas di Bait Suci dan di mezbah. Ditegaskan bahwa hanya imam-imam keturunan Lewi dari bani Zadok (keturunan Harun) yang boleh masuk ke tempat kudus untuk menyelenggarakan upacara kurban. Hal ini menegaskan ulang Taurat Musa, bahwa hanya mereka yang ditetapkan oleh Allah, yakni Harun dan keturunannya, yang boleh menjadi imam sebagai pengantara antara umat dengan Allah. Pelataran dalam berbentuk bujur sangkar berukuran 100 x 100 hasta. Di sini terdapat mezbah (ayat 47). Ketiga pasang pintu gerbang di timur, utara, dan selatan terbuka ke dalam menuju ke satu titik, yaitu mezbah. Berhadapan dengan mezbah, di sebelah barat, adalah Bait Suci. Bait Suci terdiri 3 bagian: bagian depan, disebut "balai" (ayat 48-49); bagian tengah, "ruang besar" (ayat Korban+bakaran+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">41:1-2); bagian belakang, "ruang dalam," yang oleh malaikat pengantar Yehezkiel disebut sebagai "tempat mahakudus" (ayat Korban+bakaran+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3-4). Konstruksi ini serupa dengan konstruksi Bait Suci Salomo. Memang tidak dijelaskan makna ukuran maupun pembagian ruangan Bait Suci. Namun, mengacu pada pemahaman Kemah Suci yang dibangun oleh Musa (Kel. 24), kita dapat melihat bahwa Bait Suci akan menjadi pusat ibadah, karena di sana ada ruang mahakudus, tempat Allah bersemayam sebagai raja atas Israel. Letak ruang mahakudus yang terlindung oleh ruang besar dan balai menunjukkan bahwa ruang itu tidak dapat sembarangan dimasuki. Mezbah di depan Bait Suci menunjukkan perlunya persembahan kurban, suatu pengantara untuk dapat masuk atau mendekati Bait Suci. Allah begitu kudus dan menuntut semua yang hendak menghampiri-Nya untuk memelihara kekudusan diri.
Renungkan:
Bersyukurlah karena di dalam Kristus kita boleh menghampiri
Allah yang kudus. Ia telah membuka jalan dengan
mempersembahkan kurban yang sempurna, yaitu diri-Nya sendiri,
dan menjadi Imam Besar sebagai pengantara kita ( |
(0.44) | (Yeh 41:5) |
(sh: Bangunan tambahan, dekorasi, dan perabotan Bait Suci (Jumat, 23 November 2001)) Bangunan tambahan, dekorasi, dan perabotan Bait SuciDi sekeliling Bait Suci ada kamar-kamar tambahan, yang bertingkat tiga (ayat Korban+bakaran+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5-11). Di ujung barat, di belakang Bait Suci, terdapat sebuah bangunan (ayat Korban+bakaran+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">12). Sayangnya tidak ada penjelasan mengenai kegunaan ruangan-ruangan ini. Mungkin ruangan di sekeliling Bait Suci digunakan untuk menyimpan perabotan Bait Suci dan benda-benda lainnya. Pada kuil-kuil di dunia kuno, kamar-kamar seperti ini digunakan untuk menyimpan harta benda hasil persembahan orang-orang yang beribadah ke kuil tersebut. Penjelasan tentang Bait Suci diakhiri dengan ukuran keseluruhannya: 100 hasta x 100 hasta untuk pelataran dalam dan untuk Bait Suci serta ruang-ruang di sampingnya (ayat Korban+bakaran+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">13-14). Bentuk bujur sangkar dan ukuran- ukuran simetris melambangkan kesempurnaan Allah.
Dinding-dinding Bait Suci didekorasi dengan ukiran-ukiran gambar
kerub dan pohon kurma (ayat Korban+bakaran+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">17-20). Motif ukiran ini serupa
dengan yang ada di dalam Bait Suci Salomo (ayat Di dalam ruang besar terdapat sesuatu yang tampak seperti mezbah yang terbuat dari kayu (ayat Korban+bakaran+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">21-22). Malaikat pengantar Yehezkiel menyebut mezbah itu sebagai "meja yang ada di hadirat Tuhan". Mungkin ini menyerupai meja roti sajian (bdk. Kel. 25:23-30), yaitu persembahan yang bukan berupa kurban bakaran bagi Tuhan. Menghampiri Allah yang kudus selain memang harus terlebih dulu menguduskan diri, juga harus dengan segala puji dan syukur. Kegunaan meja roti sajian adalah untuk menempatkan persembahan syukur untuk segala berkat Tuhan. Ibadah yang benar selalu berangkat dengan kegentaran akan kekudusan Tuhan, tetapi diteruskan dengan pengucapan syukur dan puji- pujian. Renungkan: Yesus Kristus menyatakan kepada kita kekudusan Allah. Oleh karena Dia kita sekarang dapat mendekat pada Allah dan menaikkan puji-pujian serta ucapan syukur yang tiada hentinya. |