Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 3644 ayat untuk Kepada setiap orang AND book:[40 TO 66] (0.005 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.73) (Yoh 6:16) (sh: Takut karena tidak percaya (Minggu, 10 Januari 1999))
Takut karena tidak percaya

Baru saja para murid makan bersama orang banyak dalam sukacita Tuhan, sekarang dalam keadaan menunggu Tuhan, mereka melihat sosok yang berjalan di atas air. Reaksi mula-mula adalah takut. Takut karena mereka menduga itu hantu! Mungkinkah mereka belum mengenal kuasa-Nya? Benar, ternyata mereka belum percaya atas keberadaan Tuhan Yesus sebagai Allah yang Mahakuasa, Allah yang mulia, yang diutus oleh Bapa-Nya. Ketidakpercayaan ini membawa mereka pada ketakutan tak terkendali. Meskipun demikian, Tuhan mengambil langkah bijaksana. Ia terus menuntun para murid untuk mengenal-Nya lebih baik hari demi hari.

Berapa lama lagi? Peristiwa Yesus memberi makan kepada lima ribu orang mengundang semangat banyak orang mencari Tuhan Yesus. Sayangnya, motivasi mencari bukan karena percaya atau karena telah mengenal-Nya secara pribadi tetapi untuk sekadar memperoleh keuntungan. Berapa lama lagikah Tuhan Yesus Kristus harus tinggal di bumi pada masa itu sehingga orang banyak dapat mengerti ajaran-Nya?

Luruskan motivasi. Berbagai sikap dan beragam motivasi orang banyak datang kepada Tuhan, masih ditemukan di zaman sekarang. Keragaman itu menimbulkan permasalahan, misalnya sikap dan motivasi bagaimana yang mendasari keinginan setiap orang mencari Yesus? Ada yang beribadah setiap minggu dengan motivasi agar sebutan umat beragama tetap melekat dalam dirinya. Ada yang berharap agar berkelimpahan berkat Tuhan terus-menerus. Lainnya lagi, karena sudah dibaptis, sudah Kristen, dan masih banyak lagi. Motivasi-motivasi tersebut tidak akan menolong Kristen untuk sungguh mengenal siapa Tuhan yang sesungguhnya. Alasan yang benar untuk tetap beribadah karena setiap Kristen harus bertumbuh dalam pengenalan terhadap kuasa, pekerjaan, dan pimpinan-Nya. Setiap hari menjadi lebih baik. Inilah prinsip pertumbuhan rohani Kristen.

Renungkan: Pertumbuhan rohani seorang Kristen tidak ditentukan oleh berapa lama menjadi Kristen, tetapi bagaimana Kristen mengenal Yesus secara pribadi.

(0.72) (1Yoh 3:1) (sh: Anak-anak Allah (Kamis, 4 Desember 2003))
Anak-anak Allah

Manusia yang percaya pada Yesus mendapat status dan posisi baru. Sekarang mereka tidak disebut musuh Allah, melainkan anak-anak Allah. Status baru ini terjadi semata-mata karena kasih Allah yang besar (ayat 1). Apa akibat status baru ini? Pertama, dunia tidak mengenal kita (ayat 1). Jika orang-orang yang percaya kepada Kristus (gereja) mengalami penderitaan di dunia, kita tidak perlu heran, karena dunia tidak pernah menerima Yesus Kristus sebagai Anak Allah sehingga mereka juga menolak kita, para pengikut Yesus. Namun, penderitaan dan penganiayaan yang orang-orang Kristen alami justru merupakan bukti nyata bahwa kita adalah benar anak-anak Allah.

Kedua, menjadi seperti Kristus (ayat 2). Setiap orang yang percaya pada Yesus akan menjadi seperti Yesus. Jadi seperti nyatanya Yesus, demikianlah nyatanya orang percaya menjadi anak-anak Allah.

Ketiga, hidup suci (ayat 3). Menjadi anak-anak Allah merupakan dorongan bagi orang percaya untuk hidup seperti Yesus. Pergumulan dan persoalan hidup, seharusnya membuat kita bergantung sepenuhnya kepada Yesus. Hal ini tentu semakin membentuk orang percaya menjadi serupa dengan Yesus. Inilah hidup suci yaitu hidup yang tidak pernah lari dari pergumulan dan persoalan hidup.

Keempat,tidak ada dosa (ayat 6). Di dalam Yesus tidak ada dosa. Sehingga setiap orang yang percaya pada Yesus pun demikian. Lebih tegas dikatakan dalam ayat 9 bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa. Ayat 8 dan 10 juga mengutarakan hal yang senada. Sebaliknya, berbuat dosa menjadi bukti bahwa ia tidak berada dalam Yesus. Namun, bagi anak-anak Allah kemungkinan untuk berbuat dosa dan tidak berbuat dosa sangat terbuka. Sampai Yesus datang kedua kali, maka anak-anak Allah hidup di dalam ketegangan di antara dua kemungkinan tersebut.

Renungkan: Jika kita berbuat dosa berarti persekutuan dengan Allah sedang terganggu, segera bertobat!

(0.72) (Ef 4:7) (sh: Kesatuan yang tidak menghilangkan jati diri (Sabtu, 8 November 2003))
Kesatuan yang tidak menghilangkan jati diri

Bersatu bukan berarti menghilangkan keunikan kepribadian setiap orang dan juga bukan berarti meleburkan diri dalam sebuah komunitas sehingga kehilangan jati diri.Dalam bagian ini Paulus meneruskan pembahasan dengan menekankan bahwa panggilan Allah agar kita menjadi satu, tidak akan membuat kita kehilangan jati diri dan talenta/kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita. Karena itu Paulus menuliskan bahwa Allah tidak menganugerahkan kasih karunia yang sama kepada kita, tetapi masing-masing dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus (ayat 7). Paulus berbicara tentang anugerah Allah dalam konteks kemampuan jemaat melayani Allah. Di dalam gereja ada jemaat yang berfungsi sebagai rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar (ayat 11). Semua fungsi ini menunjukkan bahwa:

[1] setiap orang Kristen, tidak hanya pendeta atau pemimpin jemaat, memikul tanggung jawab untuk membangun tubuh Kristus sesuai dengan karunia Tuhan yang ada di dalam dirinya;

[2] setiap orang Kristen dapat mencapai kedewasaan rohani yang lebih matang dan iman yang stabil, sehingga tidak mudah untuk diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran (ayat 13-14);

[3] setiap orang Kristen dimampukan menjaga prinsip-prinsip kebenaran Allah dalam bertingkah laku dan bertutur kata sehingga semakin bertumbuh ke arah Kristus (ayat 15).

Penjelasan di atas semakin mempertegas keyakinan kita bahwa komunitas Kristen memiliki kesatuan dan persatuan yang sejati; dan fungsi serta kemampuan yang Allah anugerahkan kepada kita, dapat kita pergunakan untuk membangun tubuh Kristus dan melayani Kristus.

Renungkan: Sudahkah Anda terlibat dengan orang Kristen lainnya membangun tubuh Kristus dan melayani Kristus dengan kemampuan yang Allah anugerahkan untuk Anda?

(0.72) (Mat 25:29) (full: SETIAP ORANG YANG MEMPUNYAI. )

Nas : Mat 25:29

Yesus menyatakan suatu prinsip penting yang berhubungan dengan pahala dan kedudukan orang percaya di sorga. Apa yang akan diterima orang percaya dalam Kerajaan Allah di masa yang akan datang tergantung pada apa yang mereka miliki saat ini. Kedudukan dan warisan di sorga akan sebanding dengan pengabdian mereka sekarang ini kepada jalan dan Kerajaan Allah

(lihat cat. --> Luk 22:24-30).

[atau ref. Luk 22:24-30]

(0.72) (Luk 21:19) (full: TETAP BERTAHAN. )

Nas : Luk 21:19

Kita harus mengamalkan kesetiaan yang sungguh-sungguh kepada Kristus melalui sarana-sarana kasih karunia, yaitu berdoa, bersaksi, mendalami Firman Allah, beribadah, bersekutu dengan saudara Kristen dan menolak dosa setiap hari

(lihat cat. --> Yoh 15:6).

[atau ref. Yoh 15:6]

Dengan cara bertekun dalam iman yang benar, orang percaya beroleh hidup kekal dan menang di dalam segala keadaan.

(0.72) (Luk 12:35) (full: PINGGANGMU TETAP BERIKAT. )

Nas : Luk 12:35-40

Tentang kedatangan Tuhan bagi umat-Nya, gereja PB hanya mengetahui satu sikap yaitu bahwa kedatangan itu telah dekat dan dapat terjadi kapan pun juga

(lihat cat. --> Mr 13:35;

[atau ref. Mr 13:35]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

Setiap orang percaya diminta untuk siaga secara rohani setiap saat dan menantikan kedatangan Tuhan. Norma PB ini diperintahkan kepada semua orang percaya yang sejati di dalam Kristus.

  1. 1) Orang percaya harus sedemikian terikat dengan Tuhannya sebagai harta terbesar mereka (ayat Luk 12:34) sehingga pengharapan dan kerinduan mereka hanyalah kedatangan Yesus (ayat Luk 12:35-37).
  2. 2) Orang percaya harus berpakaian dan siap, menantikan waktu kedatangan Kristus yang tidak diketahui saatnya

    (lihat cat. --> Luk 12:38;

    lihat cat. --> Luk 12:40).

    [atau ref. Luk 12:38,40]

  3. 3) Kedatangan Kristus itu sudah dekat, Ia dapat datang setiap waktu (ayat Luk 12:38). Orang percaya harus menantikan dan mencari Kristus sendiri, bukannya menantikan kejadian-kejadian yang bisa mulai pada tiap saat

    (lihat cat. --> Mat 24:42;

    lihat cat. --> Mat 24:44;

    lihat cat. --> Yoh 14:3;

    lihat cat. --> 1Kor 15:51).

    [atau ref. Mat 24:42,44; Yoh 14:3; 1Kor 15:51]

(0.72) (Luk 10:1) (sh: Semua orang beriman berkehormatan menjadi pewarta Injil (Sabtu, 14 Februari 2004))
Semua orang beriman berkehormatan menjadi pewarta Injil

Banyak orang beranggapan bahwa tugas memberitakan kabar baik adalah tugas segolongan orang yang “ahli”. Dalam pengertian bahwa orang-orang tersebut sudah diperlengkapi dengan berbagai pengetahuan dan dididik secara khusus. Buktinya para murid Yesus, yang sebagian besar tidak terpelajar diutus Tuhan untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah.

Tindakan Yesus ini memberikan suatu pelajaran penting buat kita yaitu bahwa: pertama, pelayanan tidak dibatasi hanya untuk kalangan para ahli seperti para pendeta saja, majelis saja, atau segelintir orang saja. Tiap orang yang menjadi pengikut-Nya dipanggil-Nya untuk menjadi utusan-Nya (ayat 1). Kedua, prinsip ini juga membuka mata warga gereja, khususnya para pejabat gereja yaitu bahwa dalam gereja Tuhan tidak boleh ada pembagian golongan antara awam dan pejabat Gereja. Semua warga gereja yang sungguh beriman adalah umat Allah yang adalah warga Kerajaan Allah. Kita semua berkehormatan untuk ikut serta mewartakan Injil Kerajaan Allah kepada dunia ini.

Berita penting lainnya yang diangkat dalam perikop ini selain pemberita Injil adalah berita yang harus disebarluaskan kepada orang lain, yaitu bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Tugas para pemberita Injil adalah menganjurkan agar orang menerima kasih karunia Allah, beriman kepada Kristus, bertobat, dan diselamatkan. Suatu tugas yang berat dan amat mulia diemban oleh setiap pemberita Injil, setiap orang yang beriman kepada Kristus. Kita semua harus langsung terjun ke dalam arena peperangan rohani. Tetapi kita tidak perlu takut sebab sejak semula Tuhan mengingatkan kita untuk bergantung kepada-Nya saja, bukan kepada hal-hal yang biasa manusia andalkan.

Renungkan: Diterima atau ditolak adalah hal biasa. Yang penting setia mewartakan kebenaran dan sedia menerima konsekuensinya.

(0.71) (Mrk 9:49) (full: DIGARAMI DENGAN API. )

Nas : Mr 9:49

Setiap orang akan digarami dengan api dalam satu dari dua cara:

  1. (1) Oleh nyala api siksaan dalam kehidupan ini, yang datang kepada mereka yang sungguh-sungguh mengikuti Yesus Kristus (Luk 14:33-34; Yoh 15:18-21) atau
  2. (2) dengan api neraka dalam kehidupan yang akan datang, yang datang kepada orang yang menolak Yesus dalam kehidupan ini (bd. ayat Mr 9:47-48).
(0.70) (Kis 5:32) (full: ROH KUDUS ... KEPADA SEMUA ORANG YANG MENAATI DIA. )

Nas : Kis 5:32

Apabila tidak ada ketaatan yang benar kepada Kristus atau usaha yang sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran kerajaan Allah (Mat 6:33; Rom 14:17), maka setiap pengakuan dipenuhi oleh Roh Kudus tidak sah. Pentakosta tanpa ke-Tuhanan Kristus itu mustahil (bd. Kis 2:38-42), karena Roh Kudus dengan penuh kuasa diberikan hanya kepada mereka yang hidup "taat kepada nama-Nya" (Rom 1:5;

lihat art. KRITERIA UNTUK BAPTISAN DALAM ROH).

(0.70) (Rm 2:12) (full: AKAN BINASA. )

Nas : Rom 2:12-15

Semua orang yang tetap di dalam dosa, sekalipun mereka tidak mengetahui hukum Allah, akan binasa karena mereka memiliki sedikit pengetahuan mengenai apa yang benar dan salah (ayat Rom 2:14-15). Allah tidak akan secara otomatis menyelamatkan mereka yang tidak pernah mendengarkan Injil, dan tidak akan memberikan mereka kesempatan kedua setelah mereka mati. Akibat abadi yang dihadapi mereka yang tidak berkesempatan cukup untuk mengerti Injil seharusnya menyebabkan kita berusaha sebaik-baiknya untuk membawa Injil kepada setiap orang dalam setiap negara

(lihat cat. --> Mat 4:19;

lihat cat. --> Mat 9:37).

[atau ref. Mat 4:19; 9:37]

(0.70) (Yoh 12:39) (full: MEREKA TIDAK DAPAT PERCAYA. )

Nas : Yoh 12:39

Orang banyak itu tidak dapat percaya karena keputusan-keputusan mereka terhadap Yesus membuat Allah mengeraskan hati mereka. Injil tidak pernah diam saja menghadapi seorang yang menolak untuk mendengar, bertobat dan percaya. Rasul Paulus mengatakan bahwa bangsa Israel "dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka" (Rom 11:20; bd. Mazm 95:8; Ibr 3:8). Sekalipun demikian pengerasan hati ini tidak permanen untuk setiap orang dalam bangsa itu. Setiap orang yang percaya akan menerima hidup kekal (ayat Yoh 12:44-50). Sebenarnya, banyak orang Israel percaya setelah hari Pentakosta (Kis 2:41).

(0.70) (1Ptr 1:1) (sh: Dipanggil untuk taat dan kudus (Rabu, 7 Juli 1999))
Dipanggil untuk taat dan kudus

Allah telah menyatakan rahmat-Nya yang besar melalui diri Putra-Nya, Yesus Kristus; sehingga orang-orang pendatang di Asia Kecil mengalami kelahiran baru dan hidup dalam pengharapan. Mereka adalah orang-orang pilihan yang dipanggil Allah untuk mengemban amanat agung-Nya. Mereka dipanggil sebagai umat yang akan menyatakan inti berita Injil yakni kasih Kristus kepada dunia sekitar mereka. Oleh karena itu mereka harus menjaga hidup mereka dalam ketaatan dan kekudusan. Sebagai umat-Nya, kita pun terpanggil untuk hidup taat dan kudus di hadapan-Nya, agar dunia merasakan keberadaan kita yang menyaksikan kasih-Nya.

Harta sorgawi. Ada suatu pengharapan bagi umat-Nya yang dipanggil taat dan kudus, yakni tersedianya harta sorgawi yang tidak binasa, yang tidak cemar, dan tidak dapat layu. Pengharapan kekal inilah yang Allah janjikan bagi setiap orang yang hidup berkenan kepada-Nya, supaya tetap tekun dan sabar menghadapi kenyataan hidup di dunia ini yang memang penuh pergumulan. Penderitaan dan pergumulan yang kita alami saat ini memang tidak dapat dibandingkan dengan keindahan dan kekekalan harta sorgawi. Renungkan: Harta sorgawi akan menjadi milik abadi bagi setiap orang yang mau menjaga ketaatan dan kekudusan hidupnya, berkenan kepada-Nya.

(0.70) (1Ptr 2:4) (sh: Diselamatkan untuk memberkati (Sabtu, 16 Oktober 2004))
Diselamatkan untuk memberkati

Tujuan orang Kristen diselamatkan ada dua. Pertama, agar kita bisa menjadi "alat di tangan" Tuhan untuk membangun gereja-Nya. Kedua, agar Tuhan dapat menggunakan kita untuk menjadi berkat bagi dunia ini. Kedua tugas ini berjalan bersama-sama di dalam diri setiap anak Tuhan.

Petrus menggunakan dua ilustrasi untuk menggambarkan kedua tugas kristiani tersebut. Pertama, ilustrasi batu hidup menunjuk kepada tugas pembangunan tubuh Kristus yaitu Gereja sebagai tugas kristiani pertama (ayat 5). Sebagaimana Kristus sudah menjadi batu penjuru bagi bangunan "rumah rohani" demikian juga, setiap anak Tuhan harus menjadi "batu hidup" untuk pembangunannya. Dengan demikian, Kristus adalah dasar persekutuan anak-anak Tuhan yang menjadi pengikat mereka menjadi satu. Persekutuan anak-anak Tuhan ini disebut juga imamat yang rajani. Istilah imamat yang rajani menunjuk kepada fungsi imam atau "jembatan" antara manusia dan Tuhan. Hal ini berarti setiap anak Tuhan adalah imam bagi sesamanya dan alat bagi orang yang belum percaya untuk mengenal Tuhan Yesus. Kedua, ilustrasi bangsa yang kudus untuk mengungkapkan tugas kristiani kedua (ayat 9). Istilah bangsa yang kudus diambil dari Perjanjian Lama dan menunjuk kepada Israel yang dipilih Tuhan untuk menjadi bangsa yang dikhususkan (Kel. 19:6). Tujuannya adalah supaya Israel menjadi teladan sebuah bangsa yang hidup seturut dengan firman Tuhan, dan sekaligus menjadi saluran berkat bagi bangsa lain untuk mengenal Tuhan yang sejati. Umat Tuhan pada masa kini bagaikan bangsa Israel rohani yang dikhususkan Tuhan untuk memberkati dunia ini.

Kita dipanggil untuk menjadi saksi hidup kudus dalam bentuk persekutuan imamat yang rajani (tugas pertama), dan untuk membawa setiap orang yang belum percaya bertemu dengan Tuhan Yesus dan memperoleh keselamatan (tugas kedua).

Yang kulakukan: Aku akan hidup kudus supaya dapat menjadi teladan di keluarga, pekerjaan, dan lingkunganku. Aku siap membawa mereka dan memperkenalkan Kristus kepada mereka.

(0.70) (Ef 6:18) (sh: Bergantung pada Allah melalui doa (Minggu, 20 Oktober 2002))
Bergantung pada Allah melalui doa

Dalam bacaan kemarin telah kita lihat bagaimana orang Kristen bergantung sepenuhnya kepada Allah. Semua perlengkapan rohani yang disediakan Allah harus diambil dan dipakai. Di samping semua itu, hal terpenting adalah doa. Senjata yang lengkap tanpa doa tidak berarti apa-apa. Doa merupakan pernyataan bergantung sepenuhnya pada Allah.

Bagaimana berdoa? Paulus mengatakan bahwa orang Kristen harus berdoa setiap saat. Tidak hanya setiap saat, juga berdoa dengan berbagai bentuk doa dan permohonan. Doa juga disampaikan dengan tidak putus-putus. Berdoa tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk semua jemaat. Berdoa setiap saat dalam semua permohonan yang tak putus-putus kepada semua orang kudus, tidak otomatis berarti berdoa dalam Roh. Doa dalam Roh berarti doa yang digerakkan dan dipimpin oleh Roh Kudus. Paulus juga menyadari bahwa ia bergantung pada Allah. Ia tidak segan-segan memohon agar jemaat juga mendoakannya. Paulus tidak berbasa-basi dalam hal ini. Doa jemaat untuk Paulus tidak hanya merupakan ekspresi persekutuan di antara keduanya, juga merupakan pernyataan bahwa jemaat dan Paulus bergantung pada Allah. Secara khusus, Paulus memohon agar ia dengan benar dan berani menyampaikan Injil. Semua pemberita Injil membutuhkan dua hal ini yakni, benar dan berani. Benar mengerti Injil tetapi tidak berani memberitakannya menunjukkan Injl yang tanpa kuasa. Sebaliknya, berani memberitakan Injil tanpa pengertian yang benar memeperlihatkan Injil yang tanpa hikmat.

Renungkan: Sungguhkah Anda bergantung pada Allah dalam hidup dan pelayanan Anda?

(0.69) (1Kor 13:1) (sh: Kasihlah yang terutama! (Rabu, 24 September 2003))
Kasihlah yang terutama!

Di balik setiap tindakan yang manusia lakukan, pasti ada motivasi. Tentu saja masing-masing orang bertindak dengan motivasi yang berbeda-beda. Namun, dalam kehidupan kekristenan, setiap tindakan orang harus didasari oleh motivasi yang sama, yaitu kasih. Mengapa? Paulus menjelaskan bahwa dalam kehidupan orang Kristen kasih bukan sekadar identitas atau ciri kekristenan tetapi jiwa dan jati diri Kristen dan kekristenan. Dengan demikian, kasih adalah sesuatu yang mutlak ada dalam kehidupan orang Kristen. Penjelasan Paulus tidak berhenti sampai di situ. Selanjutnya ia mengatakan bahwa semua karunia yang orang Kristen miliki, tidak berarti apa-apa jika tidak didasari oleh kasih. Paulus memberikan suatu pengajaran yang sangat keras kepada orang Kristen karena menyangkut keberadaan mereka sebagai milik Kristus, dan hidup di dalam Kristus.

Penekanan Paulus tentang kasih sebagai jiwa dan jati diri kekristenan kepada orang-orang Kristen di Korintus saat itu merupakan salah satu bentuk ungkapan yang memprihatinkan dirinya. Jemaat Korintus yang merasa dirinya memiliki karunia dari Tuhan, menjadi sombong dan mulai menganggap bahwa diri mereka lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan jemaat yang tidak memiliki karunia tersebut. Karena itu Paulus memberikan ketegasan bahwa kepandaian berbicara, bernubuat, memiliki hikmat dan pengetahuan manusia jika tidak disertai kasih hanya akan menciptakan kegaduhan, dan membuat dirinya tidak berharga (ayat 1,2,3). Penekanan Paulus ini memberikan pelajaran penting untuk kita, orang-orang Kristen masa kini, yaitu bahwa kita adalah orang yang dihidupkan oleh Kristus dan bagi Kristus. Karena itu kitalah orang-orang yang akan memiliki dan menyatakan kasih Kristus itu dalam segala aspek kehidupan kita.

Renungkan: Lakukan dan landasilah segala aktivitas hidup kekristenan Anda dengan kasih yang dari Kristus asalnya.

(0.69) (Yoh 15:9) (sh: Kasih terbesar (Sabtu, 06 Maret 1999))
Kasih terbesar

"Penyakit" yang sebenarnya paling dihindari setiap orang ialah ketika ia tidak dikasihi. Manusia yang tidak dikasihi tidak akan pernah mampu mengasihi apalagi berbuat hal-hal yang didasari oleh kasih. Dunia seharusnya bersyukur bahwa kasih terbesar telah lebih dahulu tercurah ke atasnya. Kasih yang kekal dari Allah Bapa dan Putra-Nya tak berkesudahan. Selayaknyalah orang percaya yang mengalami kelimpahan kasih menjadi teladan bagaimana bertindak sebagai orang yang dikasihi dan mampu mengasihi.

Pancarkanlah kasih! Kasih Allah kepada orang percaya sungguh luar biasa. Kasih membentuk karakter orang percaya. Semula disebut hamba, sekarang sahabat. Dulu hidup sia-sia, kini penuh arti. Dulu egois, kini menaruh perhatian kepada orang lain. Dulu menuntut dikasihi, kini menuntut diri untuk mengasihi orang lain. Dulu tidak ada sukacita, kini senantiasa bersukacita. Kasih tidak hanya mampu mendobrak berbagai kesulitan mengasihi, tetapi kasih juga mendorong semangat orang percaya untuk terus menjadi teladan. Bukankah ini suatu perubahan yang menjadikan hidup lebih indah? Selanjutnya, apa yang harus orang percaya lakukan? Memancarkan kasih Allah itu kepada orang-tua, saudara, teman, dlsb. dan di mana pun kita berada, agar orang-orang lain pun mengalami kasih Allah.

(0.69) (Kis 17:11) (full: SETIAP HARI MEREKA MENYELIDIKI KITAB SUCI. )

Nas : Kis 17:11

Tindakan jemaat di Berea merupakan teladan bagi semua yang mendengarkan pengkhotbah dan guru menguraikan Alkitab. Tidak ada satu penafsiran atau ajaran pun yang harus diterima secara pasif. Sebaliknya, harus diperiksa secara cermat dengan menyelidiki Alkitab sendiri. Kata yang diterjemahkan "menyelidiki" (Yun. _anakrino_) berarti "mengayak, menyelidiki dengan sangat teliti dan cermat". Khotbah yang alkitabiah harus menjadikan setiap pendengarnya orang yang gemar belajar Firman Allah. Kebenaran setiap doktrin harus diselidiki menurut Firman Allah

(lihat cat. --> Ef 2:20).

[atau ref. Ef 2:20]

(0.68) (1Kor 14:3) (full: YANG BERNUBUAT ... MEMBANGUN. )

Nas : 1Kor 14:3

Karunia bernubuat dalam jemaat didorong oleh Roh Kudus, bukan terutama untuk menubuatkan masa depan, melainkan untuk membangun iman orang percaya, kehidupan rohani, dan keputusan moral untuk tinggal setia kepada Kristus dan ajaran-ajaran-Nya. Akan tetapi, nubuat bukanlah menyampaikan suatu khotbah yang telah dipersiapkan, tetapi menyampaikan pesan secara spontan di bawah dorongan Roh demi pembangunan setiap pribadi ataupun jemaat

(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.68) (Ef 3:7) (full: KASIH KARUNIA ALLAH. )

Nas : Ef 3:7

Kasih karunia Allah, yang diberikan kepada setiap orang percaya untuk melaksanakan kehendak-Nya, menjadi kekuatan yang mengalir dari Kristus yang bangkit dan bekerja melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam diri orang percaya (Ef 1:19; 4:7; Kis 6:8; 11:23; 14:26; 1Kor 15:10; 2Kor 12:9; Fili 2:13; Kol 1:29; Tit 2:11-13;

lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.68) (Yak 3:6) (full: LIDAH PUN ADALAH API. )

Nas : Yak 3:6

Yakobus menekankan kecenderungan kita untuk berdosa dalam pembicaraan. Dosa-dosa tersebut termasuk kata-kata yang keras dan tidak ramah, berdusta, pernyataan berlebih-lebihan, ajaran palsu, fitnah, bergunjing, membual, dll. Orang percaya yang dewasa menguasai lidahnya melalui bimbingan Roh Kudus, "menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2Kor 10:5). Karena kecenderungan untuk berdosa dengan lidah, Yakobus menasihati setiap orang agar "cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah" (Yak 1:19).



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA